Warga India Ramai,Ramai Temui Peramal Agar Bisa Kaya Raya Demi Impian Mewah
Rabu, 16 April 2025 oleh paiman
Dari Mukesh Ambani Hingga Pedagang Beras: Ketika Peramal Jadi Penentu Kesuksesan di India
Siapa sangka, di balik gemerlap kesuksesan bisnis di India, terkadang terselip peran tak terduga: peramal. Bukan hanya kemampuan matematika dan jiwa wirausaha yang menentukan, tapi juga petunjuk dari para peramal, setidaknya bagi sebagian masyarakat India yang percaya.
Mulai dari urusan politik hingga bisnis, peramal dianggap mampu memberikan arahan dalam mengambil keputusan besar. Mereka dimintai saran mulai dari cara menghindari kerugian hingga jenis usaha yang cocok. Bahkan, orang terkaya di India, Mukesh Ambani, pun dikabarkan sering berkonsultasi dengan peramal.
Chandrashekar Sharma, seorang peramal, mengaku telah menjadi penasihat keluarga Ambani selama lebih dari dua dekade. Kepada Wall Street Journal, Sharma mengungkapkan bahwa ia memberikan nasihat seputar keluarga, bisnis, lokasi kantor, waktu usaha, hingga konstruksi bangunan. "20-25% konsultasi berkaitan dengan bisnis, dan sebagian besar masalah pribadi," ungkapnya.
Percaya atau tidak, bisnis petrokimia yang dirintis Ambani sejak 1966 melejit, dan Sharma dipercaya turut andil di balik kesuksesannya. Bukan hanya Ambani, 80% klien Sharma adalah pengusaha India yang meyakini pentingnya pertumbuhan finansial dan percaya peramal dapat "mengatur kehidupan pribadi mereka," ujar Sharma.
Sharma meramal dengan melihat tanggal lahir klien, mencocokkannya dengan posisi planet dan bintang. Ia juga menggunakan kartu tarot dan membaca garis tangan. Kisah serupa dialami Ashish Bansal, seorang pengusaha yang berkonsultasi dengan peramal sebelum memulai bisnis. Peramal tersebut menyarankan Bansal, yang lahir di "bulan putih", untuk berbisnis sesuatu yang berwarna putih. Bansal pun memilih berdagang beras, dan bisnisnya pun sukses. Sejak saat itu, Bansal rutin berkonsultasi dengan peramal, dengan tarif beragam, mulai dari US$ 1 per menit.
Fenomena ini, menurut Kavil Ramachandran, profesor di Indian Business School, sudah menjadi hal lumrah di India. Bukan hanya pengusaha, politisi dan masyarakat biasa pun kerap meminta petunjuk dari peramal untuk keputusan-keputusan penting. "Mereka berpikir masa depan dapat dikendalikan dengan cara ini, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan," jelas Kavil.
Fenomena Serupa di Indonesia
Fenomena serupa juga terjadi di Indonesia, terutama di kalangan pengusaha Tionghoa. Salah satu kisah yang populer adalah kisah Sudono Salim dan peramal Gunung Kawi. Salim dikisahkan rela menempuh perjalanan Surabaya-Gunung Kawi selama lebih dari 3 jam untuk berdiam diri di kuil dan meminta petunjuk melalui lidi yang digoyang-goyangkan hingga salah satunya keluar. Tulisan di lidi tersebut kemudian ditafsirkan oleh peramal. Salim sangat mempercayai ramalan tersebut, dan percaya atau tidak, bisnisnya pun meroket.
Meskipun kisah-kisah di atas menarik, penting untuk diingat bahwa kesuksesan bisnis dibangun dengan perencanaan matang dan kerja keras. Berikut beberapa tips untuk mengambil keputusan bisnis yang bijak:
1. Lakukan Riset Mendalam - Jangan terburu-buru mengambil keputusan. Lakukan riset pasar, analisis kompetitor, dan pahami betul industri yang ingin Anda masuki. Misalnya, jika ingin berbisnis kuliner, riset tren makanan terkini, target pasar, dan kompetitor di sekitar Anda.
2. Buat Rencana Bisnis yang Solid - Rencana bisnis yang detail akan memandu langkah Anda. Cantumkan visi, misi, strategi pemasaran, proyeksi keuangan, dan analisis risiko. Ini seperti peta jalan menuju kesuksesan bisnis Anda.
3. Konsultasikan dengan Ahli - Mintalah pendapat dan saran dari mentor bisnis, konsultan keuangan, atau pakar di bidang yang Anda geluti. Pengalaman dan pengetahuan mereka dapat memberikan wawasan berharga.
4. Evaluasi dan Adaptasi - Bisnis adalah proses yang dinamis. Lakukan evaluasi berkala terhadap strategi Anda dan jangan takut untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Fleksibilitas adalah kunci keberhasilan dalam dunia bisnis yang kompetitif.
Apakah mengandalkan peramal untuk keputusan bisnis merupakan praktik yang bijak, Pak Rosyid?
Sebagai Rosyid, pengamat ekonomi, saya menyarankan agar keputusan bisnis didasarkan pada data dan analisis yang kuat, bukan ramalan. Ramalan bisa jadi inspirasi, tapi bukan dasar pengambilan keputusan.
Bagaimana pandangan Ibu Nurul, seorang psikolog, tentang kepercayaan pengusaha terhadap peramal?
Saya, Nurul, melihatnya sebagai cara mencari rasa aman dan kontrol di tengah ketidakpastian. Namun, penting untuk menyeimbangkannya dengan logika dan analisis.
Apa saran Bapak Handoko, konsultan bisnis, bagi pengusaha yang tertarik menggunakan jasa peramal?
Saya, Handoko, menyarankan agar ramalan dijadikan pertimbangan tambahan saja, bukan pengganti analisis bisnis yang komprehensif. Fokuslah pada data dan riset.
Bu Ani, seorang pengusaha sukses, bagaimana pengalaman Ibu dalam mengambil keputusan bisnis?
Saya, Ani, selalu mengutamakan riset pasar, analisis data, dan konsultasi dengan mentor. Keyakinan diri dan kerja keras adalah kunci kesuksesan saya.
Pak Budi, sebagai pakar budaya, bagaimana pandangan Bapak tentang fenomena peramal di kalangan pengusaha?
Saya, Budi, melihatnya sebagai bagian dari kepercayaan dan tradisi. Namun, penting untuk diingat bahwa kesuksesan dibangun melalui usaha keras dan strategi yang tepat, bukan semata-mata ramalan.