Timnas Korea Utara U,17 Sengaja Kalah 0,3 dari Uzbekistan U,17 di Piala Asia U,17 2025 agar Tak Diselidiki AFC soal Dugaan Pencurian Umur? Konspirasi atau Kebetulan Semata?
Minggu, 20 April 2025 oleh paiman
Korea Utara U-17 Kalah Telak: Akankah AFC Selidiki Dugaan Manipulasi Umur?
Timnas Korea Utara U-17 mengalami kekalahan telak 0-3 dari Uzbekistan U-17 di semifinal Piala Asia U-17 2025 yang digelar di King Fahd Sports City Stadium, Taif, Arab Saudi, Jumat (18/4/2025) dini hari WIB. Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Korea Utara sebelumnya tampil impresif dengan membantai Timnas Indonesia U-17 6-0 di perempatfinal.
Dominasi Korea Utara di laga sebelumnya seakan lenyap saat berhadapan dengan Uzbekistan. Gol pembuka Uzbekistan dicetak oleh Sadiridin Khasanov di menit ke-31. Setelah tertinggal, Korea Utara bermain lebih keras hingga Bong Kang-myong harus menerima kartu kuning kedua di menit ke-40 karena tekel keras, membuat timnya bermain dengan 10 orang.
Uzbekistan akhirnya menutup pertandingan dengan skor 3-0 dan melaju ke final untuk bertemu tuan rumah Arab Saudi. Kekalahan telak Korea Utara ini menimbulkan pertanyaan, apakah ada kaitannya dengan dugaan manipulasi umur yang sebelumnya mencuat?
Dugaan Manipulasi Umur dan Tekanan pada Korea Utara
Sebelum laga semifinal, Timnas Korea Utara U-17 berada di bawah tekanan publik karena dugaan penggunaan pemain di atas 17 tahun. Netizen Indonesia, bahkan pengamat sepakbola seperti Haris Pardede, turut menyoroti isu ini. Haris Pardede, atau yang akrab disapa Bung Harpa, menyebutkan bahwa Iran juga telah mengajukan protes resmi ke AFC terkait dugaan tersebut, meskipun belum ada konfirmasi lebih lanjut.
“Ada berita, berita resmi. Iran akan mengajukan keberatan soal Korea Utara yang diisukan mencuri umur. Tapi kita belum tahu. Sebenarnya soal mengajukan keberatannya sudah firm, cuma benar atau enggak kita belum tahu,” kata Bung Harpa, dikutip Okezone dari channel YouTube Nalar Sports TV.
Muncul spekulasi bahwa kekalahan Korea Utara merupakan strategi untuk menghindari investigasi AFC. Namun, analisis menunjukkan Uzbekistan memang tampil lebih superior, baik dari segi postur tubuh maupun skill individu. Terbukti, Uzbekistan selalu menang di lima laga Piala Asia U-17 2025.
Berikut beberapa tips untuk menikmati pertandingan sepak bola usia muda dan mengapresiasinya dengan lebih baik:
1. Fokus pada perkembangan, bukan hanya hasil. - Ingatlah bahwa pemain ini masih dalam tahap pengembangan. Kalah atau menang bukanlah segalanya. Perhatikan skill individu, kerja sama tim, dan semangat juang mereka.
2. Hargai setiap pemain. - Hindari memberikan komentar negatif atau membandingkan pemain dengan pemain senior. Dukung mereka untuk terus berkembang.
3. Cari tahu tentang pemain. - Membaca profil pemain dapat menambah wawasan dan apresiasi Anda terhadap bakat-bakat muda ini. Misalnya, cari tahu posisi favorit mereka atau klub asal mereka.
4. Nonton langsung di stadion (jika memungkinkan). - Atmosfer pertandingan langsung dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan lebih seru. Anda juga dapat memberikan dukungan langsung kepada tim.
5. Diskusikan pertandingan dengan teman. - Berbagi pandangan dan analisis tentang pertandingan dapat menambah keseruan dan pemahaman Anda tentang sepak bola usia muda.
6. Ikuti perkembangan tim dan pemain. - Pantau perkembangan karir pemain-pemain muda ini. Siapa tahu, mereka akan menjadi bintang sepak bola masa depan.
Apakah AFC akan menyelidiki Korea Utara U-17? (Pertanyaan dari Ani Budiman)
PSSI, Mochamad Iriawan: "Kami menghormati proses yang sedang berjalan di AFC. Jika ada indikasi pelanggaran, AFC pasti akan melakukan investigasi sesuai prosedur yang berlaku."
Bagaimana potensi Uzbekistan di final? (Pertanyaan dari Budi Santoso)
Indra Sjafri, Pelatih Timnas Indonesia: "Uzbekistan tim yang kuat dan solid, baik dalam bertahan maupun menyerang. Mereka punya peluang besar untuk menjadi juara."
Apa dampak manipulasi umur dalam sepak bola usia muda? (Pertanyaan dari Ratna Dewi)
Firman Utina, Mantan Pemain Timnas Indonesia: "Manipulasi umur merusak prinsip fair play dan merugikan pemain yang jujur. Ini juga bisa mengganggu perkembangan pemain itu sendiri dalam jangka panjang."
Bagaimana cara mencegah manipulasi umur? (Pertanyaan dari Bambang Sutrisno)
Gatot S. Dewa Broto, Mantan Sesmenpora: "Perlu ada sistem verifikasi yang ketat dan transparan, melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk federasi, klub, dan sekolah."
Apakah kekalahan Korea Utara memang disengaja? (Pertanyaan dari Siti Nurhaliza)
Justinus Lhaksana, Pengamat Sepak Bola: "Sulit untuk menyimpulkan apakah kekalahan itu disengaja. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi hasil pertandingan, termasuk performa tim dan strategi pelatih. Namun, dugaan manipulasi umur memang perlu diselidiki lebih lanjut."