Terkendala Minimnya SPKLU, Akankah EVs Jadi The Everywhere Vehicle di Indonesia? Tantangan Masih Besar

Jumat, 18 April 2025 oleh paiman

Terkendala Minimnya SPKLU, Akankah EVs Jadi The Everywhere Vehicle di Indonesia? Tantangan Masih Besar

Mungkinkah Mobil Listrik Jadi Kendaraan Sejuta Umat? Tantangan Minimnya SPKLU

Mobil listrik digadang-gadang sebagai masa depan industri otomotif, didorong oleh kesadaran lingkungan dan upaya menuju net zero emission. Transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik sedang berlangsung secara global, menawarkan solusi atas keterbatasan sumber daya alam dan isu lingkungan.

Meski jumlah mobil listrik di dunia (16,5 juta unit pada 2021) masih jauh dibandingkan kendaraan konvensional (1,47 miliar unit pada 2023), optimisme tetap tinggi. Sebuah publikasi Knight Frank di awal 2025, "EVs: The Everywhere Vehicle?", mencatat pertumbuhan mobil listrik di Inggris yang meningkat sepuluh kali lipat dalam 5 tahun terakhir, dan tren ini diprediksi akan berlanjut.

Di Indonesia, mobil listrik mulai populer di kota-kota besar sejak 2012, ditandai dengan pengembangan mobil listrik nasional, Selo. Penjualan mobil listrik berbasis baterai pun melesat, dengan pertumbuhan mencapai 153% (yoy) pada 2024. Salah satu produsen otomotif Korea Selatan melaporkan peningkatan penjualan mobil listriknya hingga empat kali lipat di Indonesia pada 2024.

Kesuksesan ini belum termasuk produsen lain dari China, Jepang, dan Vietnam. Indonesia menjadi pasar EV potensial di Asia Tenggara, meskipun Thailand masih mendominasi. Data Gaikindo menunjukkan penjualan battery electric vehicle (BEV) di Indonesia pada 2024 hanya mencapai 4,98% dari total penjualan mobil sebanyak 865.723 unit.

Publikasi Knight Frank Asia Pacific, "The Horizon", menyebutkan bahwa 58% produsen EV diperkirakan akan berlokasi di Asia, termasuk Asia Tenggara, diikuti Amerika Utara dan Eropa. Namun, minimnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) menjadi tantangan utama dalam mewujudkan mobil listrik sebagai kendaraan sejuta umat di Indonesia.

Tertarik beralih ke mobil listrik? Simak tips berikut agar transisi Anda lebih lancar:

1. Riset Jenis Mobil Listrik - Kenali berbagai jenis mobil listrik, seperti BEV, PHEV, dan HEV. Pahami kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk memilih yang sesuai kebutuhan. Contoh: BEV cocok untuk penggunaan dalam kota, sementara PHEV lebih fleksibel untuk perjalanan jauh.

2. Pertimbangkan Jarak Tempuh dan Kebutuhan Pengisian Daya - Pastikan jarak tempuh mobil listrik mencukupi kebutuhan Anda. Perhatikan juga ketersediaan SPKLU di sekitar rumah dan tempat aktivitas.

3. Hitung Biaya Operasional - Bandingkan biaya operasional mobil listrik dengan mobil konvensional, termasuk biaya listrik, perawatan, dan pajak.

4. Cari Informasi Insentif Pemerintah - Manfaatkan insentif pemerintah untuk pembelian mobil listrik, seperti subsidi atau keringanan pajak.

5. Test Drive Sebelum Membeli - Lakukan test drive untuk merasakan langsung performa dan kenyamanan mobil listrik yang Anda incar.

6. Pelajari Cara Merawat Mobil Listrik - Pahami cara merawat baterai dan komponen lainnya agar mobil listrik Anda awet.

Apa saja keuntungan menggunakan mobil listrik, Bu Sri Mulyani?

(Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI) Mobil listrik menawarkan berbagai keuntungan, seperti ramah lingkungan karena nol emisi, biaya operasional lebih rendah, dan mendukung kemandirian energi nasional.

Bagaimana prospek industri mobil listrik di Indonesia, Pak Airlangga Hartarto?

(Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI) Industri mobil listrik di Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah, mengingat potensi pasar yang besar dan dukungan pemerintah yang kuat. Kami optimis Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam industri EV global.

Apa tantangan terbesar dalam mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia, Pak Budi Karya Sumadi?

(Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan RI) Salah satu tantangan terbesar adalah pembangunan infrastruktur pendukung, terutama SPKLU. Pemerintah terus berupaya mempercepat pembangunan SPKLU di seluruh Indonesia.

Bagaimana cara pemerintah mendorong masyarakat untuk beralih ke mobil listrik, Pak Agus Gumiwang Kartasasmita?

(Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI) Pemerintah memberikan berbagai insentif, seperti subsidi dan keringanan pajak, untuk menarik minat masyarakat membeli mobil listrik. Kami juga mendorong pengembangan industri baterai dalam negeri untuk meningkatkan daya saing.

Apa harapan Bapak untuk masa depan mobil listrik di Indonesia, Pak Bambang Soesatyo?

(Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI) Saya berharap mobil listrik dapat menjadi kendaraan utama di Indonesia, berkontribusi pada pengurangan emisi dan peningkatan kualitas udara. Semoga Indonesia dapat menjadi produsen mobil listrik terkemuka di dunia.