Temukan Tarif Parkir Mahal di Purwokerto Half Marathon Dikeluhkan Peserta bikin anggaran jadi membengkak
Kamis, 15 Mei 2025 oleh paiman
Tarif Parkir Purwokerto Half Marathon Dikeluhkan Peserta: Mahal dan Tanpa Karcis!
Ajang Purwokerto Half Marathon 2025 yang digelar di Menara Teratai, Purwokerto, Minggu (11/5/2025) lalu, seharusnya menjadi momen yang membanggakan. Namun, sayangnya, beberapa peserta justru pulang dengan rasa kecewa. Bukan karena pelaksanaan acaranya, melainkan karena tarif parkir yang dianggap tidak wajar dan cenderung memanfaatkan kesempatan.
Beberapa peserta mengeluhkan tarif parkir yang dipatok cukup tinggi, yakni Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil. Ironisnya, pembayaran dilakukan di muka tanpa disertai karcis parkir yang resmi. Padahal, lokasi parkir tersebut sudah diarahkan langsung oleh panitia.
"Saya kaget banget, parkir motor sampai Rp5 ribu. Nggak ada karcis, nggak ada arahan yang jelas dari petugas parkir, tiba-tiba langsung ditarik bayaran. Ini yang menentukan tarif siapa?" keluh Saladin, seorang peserta asal Purwokerto, pada Senin (12/5/2025).
Keluhan serupa juga datang dari Dika, warga Sokaraja. Ia bercerita bahwa sehari sebelum acara, saat mengambil perlengkapan lari, ia juga diminta membayar tarif parkir yang sama. Dika merasa pelayanan parkir sangat buruk dan mengecewakan.
"Padahal, acara ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah. Citra Purwokerto bisa jadi jelek gara-gara juru parkir yang tidak melayani dengan baik. Peserta dari luar kota pasti akan berpikir negatif tentang Purwokerto," ujarnya dengan nada kesal.
Kekecewaan juga diungkapkan oleh Purba, peserta asal Somagede, Banyumas. Ia merasa gerah dengan masalah parkir yang seolah tak kunjung selesai di Kabupaten Banyumas. Menurutnya, banyak petugas parkir yang memanfaatkan momen seperti saat gelaran Half Marathon ini.
"Bicara soal parkir di Purwokerto, atau bahkan di seluruh Kabupaten Banyumas, masalah parkir ini nggak selesai-selesai. Yang punya kebijakan pun kurang tegas. Setiap ada event di Banyumas, pasti tarif parkirnya 'getok' dan tanpa karcis," tegas Purba.
Seorang peserta dari Palembang, Sumatera Selatan, mengaku memaklumi jika tarif parkir mahal saat ada event besar di sebuah kota. Namun, ia mempertanyakan apakah uang parkir tersebut masuk ke kas daerah atau tidak. Ia juga menyoroti penampilan petugas parkir yang kurang nyaman.
"Biaya parkir event kemarin memang mahal, tapi ya sudahlah, karena biasanya kalau ada event besar selalu jadi kesempatan untuk ngutip parkir lebih mahal. Cuma, yang jadi sorotan saya, pengelola parkirnya resmi atau tidak? Terlebih penampilan tukang parkirnya yang berpenampilan preman, jadi membuat kurang nyaman, itu saja. Jadi kita keluarin biaya parkir banyak itu buat daerah apa buat preman," ujarnya setelah acara, Minggu (11/5/2025).
Masalah parkir ini sudah menjadi perbincangan hangat di media sosial dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa warganet bahkan menjuluki Purwokerto sebagai "Purwokerto Kota Sejuta Parkir" karena banyaknya juru parkir di tempat-tempat yang sebenarnya tidak seharusnya ada parkir, seperti di depan gerai ATM, minimarket, dan objek wisata. Tarif yang dikenakan pun seringkali tidak sesuai dengan peraturan daerah dan tanpa karcis. Ada juga warganet yang berkelakar "Purwokerto, P-nya adalah Parkir".
Supaya pengalamanmu saat menghadiri event di Purwokerto tidak ternoda masalah parkir, yuk simak beberapa tips berikut ini!
1. Cari Informasi Parkir Resmi - Sebelum berangkat ke event, coba cari tahu informasi mengenai lokasi parkir resmi yang disediakan oleh panitia. Biasanya, informasi ini bisa ditemukan di media sosial atau website resmi acara. Dengan parkir di tempat resmi, kamu bisa lebih tenang karena tarifnya lebih jelas dan ada jaminan keamanan.
Misalnya, jika panitia menyediakan shuttle bus dari lokasi parkir yang agak jauh, pertimbangkan untuk menggunakan fasilitas tersebut. Ini bisa jadi solusi yang lebih nyaman dan aman.
2. Siapkan Uang Tunai Secukupnya - Saat event, usahakan untuk membawa uang tunai pecahan kecil. Ini akan memudahkan kamu saat membayar parkir dan menghindari kebingungan jika petugas parkir tidak memiliki kembalian. Selain itu, dengan uang tunai, kamu juga bisa menghindari potensi biaya tambahan jika membayar dengan kartu.
Idealnya, siapkan uang tunai sekitar Rp20.000 - Rp50.000 khusus untuk parkir dan keperluan mendadak lainnya.
3. Catat Nomor Telepon Penting - Simpan nomor telepon panitia acara atau nomor pengaduan parkir dari Dinas Perhubungan setempat. Jika kamu merasa ada pungutan parkir yang tidak wajar atau mengalami masalah lain, kamu bisa segera menghubungi pihak yang berwenang.
Nomor telepon penting ini bisa kamu simpan di ponsel atau catat di kertas dan simpan di dompet.
4. Laporkan Jika Ada Pelanggaran - Jika kamu merasa menjadi korban pungutan parkir yang tidak sesuai aturan, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak yang berwenang. Dengan melaporkan pelanggaran, kamu turut membantu menciptakan sistem parkir yang lebih baik dan adil di Purwokerto.
Kamu bisa melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Perhubungan setempat atau melalui media sosial dengan menandai akun resmi pemerintah daerah.
Mengapa tarif parkir di Purwokerto seringkali mahal saat ada event, menurut pendapat Bambang?
Menurut Bapak Bambang, seorang pengamat kebijakan publik di Purwokerto, mahalnya tarif parkir saat event seringkali disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan penegakan hukum yang tegas dari pemerintah daerah. "Oknum-oknum tertentu memanfaatkan momen untuk mencari keuntungan pribadi, dan ini sangat merugikan masyarakat," ujarnya.
Apa solusi jangka panjang untuk masalah parkir di Purwokerto, menurut Ibu Susi?
Ibu Susi, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, menjelaskan bahwa solusi jangka panjang untuk masalah parkir adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya parkir di tempat yang resmi dan membayar sesuai tarif yang berlaku. "Kami juga akan terus melakukan penertiban dan penindakan terhadap juru parkir liar yang melanggar aturan," tegasnya.
Bagaimana cara melaporkan pungutan parkir yang tidak wajar di Purwokerto, menurut Mas Joko?
Mas Joko, seorang aktivis masyarakat sipil, menyarankan agar masyarakat tidak ragu untuk melaporkan pungutan parkir yang tidak wajar ke Dinas Perhubungan setempat atau melalui media sosial dengan menandai akun resmi pemerintah daerah. "Sertakan bukti-bukti yang kuat, seperti foto atau video, agar laporan Anda bisa segera ditindaklanjuti," katanya.
Apa tanggapan Bapak Agus mengenai julukan "Purwokerto Kota Sejuta Parkir"?
Bapak Agus, seorang tokoh masyarakat Purwokerto, mengaku prihatin dengan julukan tersebut. "Julukan itu memang menggambarkan kondisi yang ada, tetapi kita tidak boleh menyerah. Kita harus bersama-sama mencari solusi agar Purwokerto menjadi kota yang lebih tertib dan nyaman," ujarnya.
Bagaimana pengalaman Mbak Rina sebagai peserta Purwokerto Half Marathon terkait masalah parkir?
Mbak Rina, seorang peserta Purwokerto Half Marathon, mengaku kecewa dengan tarif parkir yang mahal dan tanpa karcis. "Sebagai peserta dari luar kota, saya merasa dirugikan. Semoga ke depannya panitia bisa bekerja sama dengan pihak terkait untuk menyediakan fasilitas parkir yang lebih baik dan terjangkau," harapnya.