Temukan Sumber Energi Terbarukan, Separuh 'Bahan Bakar' Pengganti Bensin Ternyata Dimiliki PTPN kini jadi perbincangan hangat

Rabu, 21 Mei 2025 oleh paiman

Temukan Sumber Energi Terbarukan, Separuh 'Bahan Bakar' Pengganti Bensin Ternyata Dimiliki PTPN kini jadi perbincangan hangat

Setengah dari Pasokan Bioetanol Nasional Ternyata Milik PTPN, Potensi Besar yang Belum Optimal

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah upaya pemerintah mendorong penggunaan energi bersih, bioetanol muncul sebagai salah satu alternatif menjanjikan pengganti bensin. Kabar baiknya, sebagian besar "bahan bakar" baru ini ternyata diproduksi oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Namun, potensi besar ini sayangnya belum dimaksimalkan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, dari 13 industri bioetanol yang ada di Indonesia, hanya sekitar tiga yang mampu menghasilkan etanol dengan kualitas yang memenuhi standar bahan bakar. Sebagian besar masih fokus memproduksi etanol untuk industri makanan dan minuman. Saat ini, produksi etanol dengan kualitas bahan bakar baru mencapai 60 ribu kiloliter (kl).

Mahmudi, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau Sugar Co, Subholding Komoditi Gula PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, menjelaskan bahwa PTPN berkontribusi signifikan terhadap produksi bioetanol nasional. "Tadi Bu Dirjen EBTKE menyampaikan, kita ada 60 ribu kl ya, 30 ribu kl ada di PTPN. 30 ribunya ada di PTPN, feedstock-nya ada," ujarnya dalam acara Coffee Morning CNBC Indonesia.

Sayangnya, Mahmudi mengakui bahwa pemanfaatan kapasitas produksi bioetanol PTPN belum optimal. Produksi bioetanol untuk bahan bakar saat ini masih di bawah 5% dari total kapasitas yang tersedia. "Tidak lebih dari 5%. Potensinya ada, feedstock-nya cukup. Nah artinya kalau memang ini bisa kita lakukan tahap awal, oke lah kita selesaikan 60 ribu itu dulu aja lah," katanya.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menambahkan, pemerintah sebenarnya sudah memiliki cetak biru (roadmap) pengembangan bioetanol. Namun, implementasinya belum berjalan sesuai harapan. "Pada dasarnya dulu Kementerian ESDM sudah punya peraturan Menteri yang memandatorikan membuat roadmap gitu ya. Tetapi belum terkejar ini dengan adanya industri," jelasnya.

Eniya juga menyoroti bahwa dari 13 industri bioetanol, hanya tiga yang mampu memproduksi etanol dengan standar bahan bakar. "Tapi kalau untuk bahan bakar lebih dinaikkan ya, apa namanya itu spesifikasinya untuk menjadi fuel grade itu hanya 3 dan ini skalanya hanya sekitar 60 ribu, 60 ribu kiloliter," ungkapnya.

Lebih lanjut, Eniya menjelaskan bahwa seharusnya, berdasarkan roadmap yang ada, penggunaan bioetanol dalam campuran bahan bakar sudah mencapai 20% pada tahun 2025. "Nah tetapi belum ada yang ngejar. Nah karena memang masalah negara dan masalah isu cukai yang masih menjadi problem dan ini baru kita lihat bagaimana skenario nya di sektor regulasi ya," pungkasnya.

Ingin tahu bagaimana kita bisa berkontribusi dalam mendukung penggunaan bioetanol sebagai energi alternatif? Berikut beberapa tips praktis yang bisa kamu lakukan:

1. Pilih Kendaraan yang Mendukung Bioetanol - Saat membeli kendaraan baru, perhatikan apakah kendaraan tersebut kompatibel dengan bahan bakar bioetanol (misalnya, campuran E10 atau E20). Kendaraan yang dirancang untuk bioetanol akan bekerja lebih efisien dan mengurangi emisi gas buang.

Misalnya, beberapa produsen mobil kini menawarkan model yang secara khusus dirancang untuk menggunakan campuran bioetanol dengan performa optimal.

2. Gunakan Bahan Bakar Campuran Bioetanol - Jika kendaraanmu kompatibel, beralihlah menggunakan bahan bakar yang dicampur dengan bioetanol. Ini adalah cara sederhana untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung industri bioetanol lokal.

Saat ini, beberapa SPBU sudah mulai menawarkan bahan bakar campuran bioetanol. Cari tahu SPBU terdekat yang menjualnya dan mulailah menggunakannya.

3. Dukung Kebijakan Pemerintah yang Pro Bioetanol - Berikan dukunganmu pada kebijakan pemerintah yang mendorong pengembangan dan penggunaan bioetanol. Ini bisa dilakukan dengan berpartisipasi dalam diskusi publik, menyuarakan dukungan melalui media sosial, atau bahkan menghubungi perwakilan rakyatmu.

Semakin banyak dukungan publik, semakin besar kemungkinan pemerintah untuk serius mengembangkan industri bioetanol.

4. Edukasi Diri dan Orang Lain tentang Bioetanol - Pelajari lebih lanjut tentang manfaat bioetanol dan bagikan informasi ini kepada teman, keluarga, dan kolega. Semakin banyak orang yang tahu tentang bioetanol, semakin besar kemungkinan adopsinya secara luas.

Kamu bisa mulai dengan membaca artikel, menonton video, atau mengikuti seminar tentang bioetanol. Bagikan informasi yang kamu dapatkan melalui media sosial atau obrolan santai dengan teman.

Apa sebenarnya bioetanol itu, menurut pendapat Bapak Budi Santoso?

Menurut Bapak Budi Santoso, seorang ahli energi terbarukan, bioetanol adalah alkohol yang diproduksi dari bahan-bahan organik seperti jagung, tebu, atau singkong. Bioetanol bisa digunakan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan bermotor, menggantikan sebagian atau seluruhnya bensin. Ini adalah solusi yang menjanjikan untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Mengapa produksi bioetanol di Indonesia belum optimal, menurut Ibu Siti Rahayu?

Ibu Siti Rahayu, seorang pengamat ekonomi energi, menjelaskan bahwa produksi bioetanol di Indonesia belum optimal karena beberapa faktor, termasuk kurangnya investasi di infrastruktur, masalah regulasi terkait cukai, dan kurangnya koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta. Selain itu, harga bioetanol yang belum kompetitif dibandingkan bensin juga menjadi kendala.

Apa peran PTPN dalam pengembangan bioetanol di Indonesia, menurut Bapak Joko Susilo?

Bapak Joko Susilo, seorang pakar pertanian, mengatakan bahwa PTPN memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan bioetanol di Indonesia. Sebagai produsen bahan baku seperti tebu, PTPN memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi bioetanol secara signifikan. Investasi PTPN dalam teknologi dan infrastruktur yang lebih baik akan sangat membantu mencapai target produksi bioetanol nasional.

Bagaimana cara pemerintah mendorong penggunaan bioetanol di masyarakat, menurut Ibu Maya Kartika?

Menurut Ibu Maya Kartika, seorang analis kebijakan publik, pemerintah dapat mendorong penggunaan bioetanol di masyarakat melalui berbagai cara, seperti memberikan insentif fiskal untuk produsen dan konsumen bioetanol, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat bioetanol, dan mewajibkan pencampuran bioetanol dalam bahan bakar bensin secara bertahap. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan bioetanol di SPBU-SPBU di seluruh Indonesia.

Apa manfaat bioetanol bagi lingkungan, menurut Bapak Anton Wijaya?

Bapak Anton Wijaya, seorang aktivis lingkungan, menjelaskan bahwa bioetanol memiliki banyak manfaat bagi lingkungan. Penggunaan bioetanol dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi polusi udara, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak terbarukan. Selain itu, produksi bioetanol juga dapat menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian dan industri.