Temukan Sosok Dwi Asih Lintarti, Dari Kades Hingga Wabup Banyumas Setelah Dilantik Prabowo, Simak Profilnya Lebih Lengkap!

Rabu, 7 Mei 2025 oleh paiman

Temukan Sosok Dwi Asih Lintarti, Dari Kades Hingga Wabup Banyumas Setelah Dilantik Prabowo, Simak Profilnya Lebih Lengkap!

Dwi Asih Lintarti: Dari Kepala Desa Hingga Wakil Bupati Banyumas yang Dilantik Prabowo

Dunia politik Banyumas baru saja menyaksikan momen penting. Dwi Asih Lintarti, seorang tokoh perempuan yang telah lama berkecimpung di pemerintahan desa, resmi menjabat sebagai Wakil Bupati Banyumas. Pelantikan tersebut dilakukan oleh Prabowo Subianto, menambah catatan perjalanan karir yang inspiratif bagi banyak orang.

Profil Singkat Dwi Asih Lintarti

Siapa sebenarnya Dwi Asih Lintarti, dan bagaimana perjalanan karirnya hingga menduduki kursi Wakil Bupati? Artikel ini akan mengupas tuntas sosok dan profilnya, dari pengalamannya menjadi kepala desa hingga kiprahnya di dunia politik Kabupaten Banyumas.

Dwi Asih Lintarti mendampingi Sadewo Tri Lastiono sebagai pasangan yang memenangkan Pilkada Banyumas 2024. Kemenangan mereka diraih dengan perolehan 392.846 suara, berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU.

Perjalanan Karir yang Dimulai dari Desa

Bagi masyarakat Kabupaten Banyumas, nama Dwi Asih Lintarti tentu sudah tidak asing lagi. Sebelum terjun ke dunia politik yang lebih luas, ia dikenal sebagai kepala desa Kedungbanteng selama periode 2008-2013. Pengalaman memimpin desa menjadi bekal berharga baginya untuk memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara langsung.

Setelah sukses memimpin desa, Dwi Asih Lintarti melanjutkan pengabdiannya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Banyumas periode 2014-2019. Di DPRD, ia dikenal sebagai sosok yang vokal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya dari kalangan perempuan dan muslimat.

Politisi Perempuan dengan Latar Belakang Pemerintahan yang Kuat

Dwi Asih Lintarti merupakan salah satu politisi perempuan yang cukup berpengaruh di Banyumas. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam bidang pemerintahan dan politik. Sebelum terjun ke legislatif, ia telah mengawali karirnya di pemerintahan desa.

Perempuan yang akrab disapa Lintarti ini pertama kali menjabat sebagai kepala desa Kedungbanteng pada tahun 2007. Saat itu, di usianya yang masih 43 tahun, ia telah menunjukkan kepemimpinan yang mumpuni dan dipercaya masyarakat untuk memimpin desa selama dua periode.

Ingin mengikuti jejak Ibu Dwi Asih Lintarti dan sukses berkarir di pemerintahan daerah? Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Mulai dari Tingkat Lokal - Pengalaman di tingkat desa atau kelurahan sangat berharga. Terlibat dalam kegiatan masyarakat, organisasi pemuda, atau bahkan menjadi relawan akan memberikan pemahaman mendalam tentang kebutuhan masyarakat.

Contohnya, aktif mengikuti musyawarah desa untuk menyuarakan aspirasi dan mencari solusi bersama.

2. Perdalam Pengetahuan tentang Pemerintahan - Pelajari peraturan perundang-undangan, sistem pemerintahan, dan isu-isu terkini di daerahmu. Ikuti pelatihan, seminar, atau workshop yang relevan untuk meningkatkan kapasitas diri.

Misalnya, mengikuti pelatihan tentang pengelolaan keuangan desa atau pelatihan tentang penyusunan program kerja daerah.

3. Bangun Jaringan yang Luas - Jalin hubungan baik dengan berbagai pihak, mulai dari tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, hingga pengusaha. Jaringan yang luas akan membuka peluang dan mempermudah akses informasi.

Contohnya, aktif mengikuti kegiatan organisasi kemasyarakatan atau menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

4. Jaga Integritas dan Profesionalisme - Integritas adalah modal utama untuk meraih kepercayaan masyarakat. Bekerjalah dengan jujur, transparan, dan bertanggung jawab. Tunjukkan profesionalisme dalam setiap tindakan dan keputusanmu.

Misalnya, menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta selalu mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Siapakah yang melantik Ibu Dwi Asih Lintarti sebagai Wakil Bupati, menurut Bapak Budi Santoso?

Menurut pengamatan saya, Bapak Budi Santoso, Ibu Dwi Asih Lintarti dilantik oleh Bapak Prabowo Subianto. Ini adalah momen penting yang menandai awal pengabdian beliau sebagai Wakil Bupati Banyumas.

Berapa perolehan suara pasangan Sadewo Tri Lastiono dan Dwi Asih Lintarti di Pilkada Banyumas 2024, menurut Ibu Ani Kusuma?

Ibu Ani Kusuma yang saya hormati, pasangan Sadewo Tri Lastiono dan Dwi Asih Lintarti berhasil meraih 392.846 suara di Pilkada Banyumas 2024. Ini adalah bukti kepercayaan masyarakat Banyumas kepada pasangan ini.

Jabatan apa yang pernah diemban Ibu Dwi Asih Lintarti sebelum menjadi Wakil Bupati, menurut Bapak Joko Purnomo?

Menurut sepengetahuan saya, Bapak Joko Purnomo, sebelum menjabat sebagai Wakil Bupati, Ibu Dwi Asih Lintarti pernah menjadi kepala desa Kedungbanteng selama dua periode, yaitu dari tahun 2008 hingga 2013. Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyumas.

Pada tahun berapa Ibu Dwi Asih Lintarti mulai menjabat sebagai kepala desa Kedungbanteng, menurut Ibu Rina Sari?

Ibu Rina Sari yang terhormat, Ibu Dwi Asih Lintarti mulai menjabat sebagai kepala desa Kedungbanteng pada tahun 2007. Saat itu, beliau masih berusia 43 tahun dan telah menunjukkan dedikasi yang tinggi untuk membangun desa.

Apa yang membuat Ibu Dwi Asih Lintarti dianggap mewakili suara perempuan di Banyumas, menurut Bapak Agus Salim?

Menurut pandangan saya, Bapak Agus Salim, Ibu Dwi Asih Lintarti dianggap mewakili suara perempuan karena beliau aktif dalam organisasi perempuan dan muslimat. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap isu-isu yang berkaitan dengan perempuan.

Apa latar belakang yang membuat Ibu Dwi Asih Lintarti memiliki pemahaman yang kuat dalam bidang pemerintahan, menurut Ibu Siti Aminah?

Ibu Siti Aminah yang saya hormati, latar belakang Ibu Dwi Asih Lintarti yang kuat dalam bidang pemerintahan berasal dari pengalamannya sebagai kepala desa selama dua periode dan sebagai anggota DPRD Kabupaten Banyumas. Pengalaman ini memberikan beliau pemahaman yang mendalam tentang seluk-beluk pemerintahan daerah.