Temukan Prediksi Gempa Besar Jepang, 300.000 Jiwa Terancam, Siapkah Kita Hadapi bencana dahsyat ini?

Senin, 19 Mei 2025 oleh paiman

Temukan Prediksi Gempa Besar Jepang, 300.000 Jiwa Terancam, Siapkah Kita Hadapi bencana dahsyat ini?

Waspada! Jepang Hadapi Ancaman Gempa Dahsyat, Ratusan Ribu Jiwa Terancam

Seorang pria berjalan di sepanjang Jalan Asaichi-dori yang terbakar akibat gempa bumi, di Wajima, Jepang, 4 Januari 2024. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON)

Kabar kurang mengenakkan datang dari Jepang. Pemerintah China, melalui Kedutaan Besarnya di Jepang, baru-baru ini mengeluarkan peringatan kepada warganya yang berada di Negeri Sakura tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi besar.

Peringatan ini dikeluarkan menyusul laporan dari pemerintah Jepang sendiri yang dirilis pada 31 Maret lalu. Laporan tersebut memprediksi adanya potensi gempa bumi dahsyat di Palung Nankai yang bisa merenggut nyawa hingga 298.000 jiwa. Global Times melaporkan bahwa Kedutaan Besar China mengeluarkan imbauan tersebut pada Senin (12/5/2025).

"Jepang adalah negara yang rawan gempa. Agustus tahun lalu, Prefektur Miyazaki di ujung barat Palung Nankai diguncang gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter, yang mendorong pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan," demikian pernyataan dari kedutaan, seperti dikutip pada Rabu (16/4/2025).

Pemerintah Jepang dalam penilaian risiko terbarunya menyebutkan bahwa kemungkinan terjadinya gempa besar di Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan meningkat dari 70% menjadi 80%. Potensi dampak gempa ini sangat luas, diperkirakan menjangkau wilayah dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa gempa bumi ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga US$1,8 triliun. Selain memberikan peringatan, Kedutaan Besar China juga memberikan tips kepada warganya untuk meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk memantau informasi terkait gempa bumi secara seksama dan merencanakan perjalanan, studi, atau pembelian properti di Jepang dengan mempertimbangkan faktor risiko.

Warga negara China juga disarankan untuk mencari tahu lokasi evakuasi terdekat dan mengikuti instruksi evakuasi dari pemerintah setempat tanpa menunda-nunda.

Mengutip Newsweek, hingga saat ini belum ada komentar resmi dari pemerintah Jepang terkait peringatan ini. Namun, perlu diingat bahwa gempa bumi memang kerap melanda palung di lepas pantai selatan Jepang setiap 100 hingga 150 tahun. Gempa terakhir tercatat pada tahun 1946. Perkiraan pemerintah tentang kemungkinan 70-80% gempa besar terjadi dalam 30 tahun ke depan, memang perlu disikapi dengan serius.

Jepang: Negara yang Rentan Terhadap Gempa

Tragedi gempa bumi berkekuatan 9,0 yang melanda pesisir timur Jepang pada 11 Maret 2011 masih segar dalam ingatan. Gempa terbesar yang pernah tercatat di Jepang ini memicu tsunami dahsyat dan menyebabkan kecelakaan nuklir yang mengerikan. Lebih dari 19.000 orang tewas, dan ribuan lainnya masih dinyatakan hilang.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, dalam 24 jam hingga pukul 6 sore pada hari Selasa, terjadi total enam gempa bumi dengan magnitudo 2,5 atau lebih. Gempa terbesar adalah gempa berkekuatan 4,8 skala Richter yang mengguncang lepas pantai timur Hokkaido.

Jepang terletak di "Cincin Api", sabuk seismik aktif di tepi Samudra Pasifik. Sekitar 81% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di wilayah ini, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (AS). Posisi geografis ini membuat Jepang sangat rentan terhadap gempa bumi.

Siap siaga itu penting, apalagi jika kita berada di wilayah rawan gempa seperti Jepang. Yuk, ikuti beberapa tips berikut ini untuk meningkatkan keselamatan diri:

1. Buat Rencana Evakuasi - Kenali rute evakuasi di sekitar tempat tinggal atau tempat kerja Anda. Pastikan Anda tahu ke mana harus pergi jika terjadi gempa. Misalnya, cari tahu lokasi taman terdekat atau bangunan yang kokoh yang ditunjuk sebagai tempat evakuasi.

Rencanakan juga titik pertemuan dengan keluarga Anda jika kalian terpisah saat gempa terjadi. Ini akan membantu memastikan semua orang selamat dan bisa berkumpul kembali.

2. Siapkan Tas Siaga Bencana - Isi tas siaga bencana dengan perlengkapan penting seperti air minum, makanan ringan (energi bar, biskuit), kotak P3K, senter, radio bertenaga baterai, peluit, selimut, dan dokumen penting.

Simpan tas ini di tempat yang mudah dijangkau, seperti dekat pintu keluar. Pastikan Anda memeriksa dan memperbarui isi tas secara berkala, terutama tanggal kedaluwarsa makanan dan obat-obatan.

3. Amankan Perabotan di Rumah - Perabotan yang tidak aman dapat menjadi berbahaya saat gempa. Pasang lemari, rak buku, dan perabotan besar lainnya ke dinding agar tidak roboh.

Simpan barang-barang berat di rak bagian bawah. Gunakan perekat khusus untuk menempelkan benda-benda kecil seperti vas atau pajangan agar tidak jatuh dan pecah.

4. Pelajari Cara Bertindak Saat Gempa - Ingatlah prinsip "merunduk, berlindung, dan bertahan". Jika berada di dalam ruangan, merunduklah di bawah meja atau perabotan kokoh lainnya dan lindungi kepala Anda. Jauhi jendela dan benda-benda yang bisa jatuh.

Jika berada di luar ruangan, jauhi bangunan, tiang listrik, dan kabel listrik. Cari tempat terbuka dan merunduklah di sana sampai gempa berhenti.

Apa yang harus dilakukan Intan jika terjadi gempa saat berada di kereta di Jepang?

Menurut Bapak Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, "Jika terjadi gempa saat berada di kereta, Intan harus berpegangan erat pada tiang atau pegangan yang tersedia. Ikuti instruksi dari petugas kereta dan tetap tenang. Kereta biasanya akan berhenti secara otomatis saat gempa terjadi. Tunggu instruksi lebih lanjut dari petugas sebelum keluar dari kereta."

Apakah perkiraan gempa besar di Palung Nankai ini pasti akan terjadi, menurut Rina?

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, "Perkiraan ini didasarkan pada analisis ilmiah dan data historis, namun tidak ada jaminan 100% bahwa gempa akan terjadi. Yang terpenting adalah kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Pemerintah terus berupaya meningkatkan infrastruktur tahan gempa dan memberikan edukasi kepada masyarakat."

Di mana saja wilayah yang berpotensi terdampak gempa Palung Nankai, kata Anton?

Menurut Bapak Ganip Warsito, Kepala BNPB, "Wilayah yang berpotensi terdampak sangat luas, mulai dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur. Daerah-daerah pesisir sangat rentan terhadap tsunami. Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut untuk selalu waspada dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah."

Apa yang harus dilakukan Santi jika mendengar peringatan tsunami di Jepang?

Menurut Ibu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri, "Jika mendengar peringatan tsunami, Santi harus segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Ikuti rute evakuasi yang telah ditentukan dan dengarkan informasi dari otoritas setempat. Jika memungkinkan, hubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo untuk mendapatkan bantuan dan informasi lebih lanjut."

Bagaimana cara memastikan informasi gempa yang diterima akurat, tanya Joko?

Menurut Dr. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, "Pastikan Joko menerima informasi dari sumber yang terpercaya, seperti BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Jepang atau lembaga pemerintah terkait lainnya. Hindari menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Aplikasi mobile dari BMKG juga dapat memberikan informasi gempa bumi secara real-time."