Temukan Potensi Energi Surya di Rel Kereta Swiss, Teknologi Ini Tarik Minat Indonesia tingkatkan efisiensi transportasi

Rabu, 21 Mei 2025 oleh paiman

Temukan Potensi Energi Surya di Rel Kereta Swiss, Teknologi Ini Tarik Minat Indonesia tingkatkan efisiensi transportasi

Indonesia Tertarik Teknologi Panel Surya di Atas Rel Kereta Api Swiss!

Pernah membayangkan kereta api ditenagai oleh energi matahari? Sebuah inovasi menarik datang dari Swiss! Startup bernama Sun-Ways telah mengembangkan teknologi panel surya yang bisa dipasang di atas jalur kereta api. Ide ini ternyata menarik perhatian banyak negara, termasuk Indonesia.

Saat ini, teknologi tersebut sedang diuji coba di Buttes, Swiss, dengan bentangan sepanjang 100 meter. Panel surya ini dirancang agar mudah dipasang dan dilepas tanpa mengganggu jadwal perjalanan kereta. Bayangkan, panel surya terpasang di bantalan rel dan bisa dipindahkan dalam hitungan jam berkat mesin khusus. Keren, kan?

Salah satu keunggulan teknologi ini adalah kemampuannya untuk tetap menjaga operasional perawatan rel. Bahkan, ada sikat pembersih khusus yang terpasang di kereta untuk membersihkan panel surya secara berkala. Joseph Scuderi, pendiri Sun-Ways, telah mengembangkan ide ini sejak tahun 2020. Proyek ini didukung oleh 12 perusahaan mitra dan lembaga inovasi Swiss, Innosuisse, dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar.

"Kami memasang panel seperti di atap rumah," ujar Scuderi, menggambarkan kemudahan pemasangan teknologi ini.

Jika diterapkan secara luas, Sun-Ways memperkirakan bahwa 5.320 kilometer jaringan rel Swiss berpotensi menghasilkan 1 miliar kWh listrik per tahun. Jumlah ini setara dengan 2% dari total konsumsi listrik Swiss dan cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik 300.000 rumah tangga. Luar biasa!

Namun, otoritas transportasi Swiss memberikan izin uji coba selama tiga tahun untuk memantau dampak jangka panjang terhadap struktur rel. Pemilihan rel di Buttes sebagai lokasi uji coba juga didasari oleh kecepatan kereta yang relatif rendah, yaitu maksimal 70 kilometer per jam.

Selain Indonesia, teknologi ini juga menarik minat dari Korea Selatan, Jepang, hingga Amerika Serikat. Korea Selatan bahkan berencana untuk memulai proyek percontohan tahun ini. Di Indonesia, perusahaan rekayasa energi surya Mutitron Automa berencana untuk menerapkan teknologi ini di Bogor, Jawa Barat. Semoga segera terwujud, ya!

Tertarik untuk ikut memanfaatkan energi surya? Yuk, simak beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan di rumah:

1. Pertimbangkan Pemasangan Panel Surya Skala Kecil - Jika kamu belum siap memasang panel surya besar, mulailah dengan panel surya kecil untuk mengisi daya gadget atau lampu taman. Ini bisa menjadi langkah awal yang baik untuk mengenal energi surya.

Contohnya, kamu bisa membeli charger tenaga surya untuk handphone atau lampu taman tenaga surya.

2. Manfaatkan Pemanas Air Tenaga Surya (Solar Water Heater) - Pemanas air tenaga surya bisa mengurangi tagihan listrik bulananmu secara signifikan. Sistem ini memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan.

Ada berbagai jenis pemanas air tenaga surya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaranmu.

3. Gunakan Lampu LED Tenaga Surya untuk Penerangan - Lampu LED tenaga surya sangat cocok untuk penerangan di luar rumah, seperti taman, teras, atau halaman. Lampu ini otomatis menyala saat gelap dan mati saat terang, sehingga praktis dan hemat energi.

Pastikan lampu LED tenaga surya yang kamu pilih memiliki kualitas yang baik agar tahan lama.

4. Optimalkan Penggunaan Energi di Siang Hari - Buka tirai dan jendela lebar-lebar agar cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Ini bisa mengurangi kebutuhan akan lampu di siang hari dan menghemat energi.

Selain itu, atur jadwal kegiatan yang membutuhkan banyak cahaya di siang hari agar lebih efisien.

5. Lakukan Audit Energi di Rumah - Cari tahu peralatan mana yang paling banyak mengonsumsi energi di rumahmu. Dengan mengetahui hal ini, kamu bisa mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi dan menghemat biaya.

Kamu bisa menggunakan alat pengukur energi atau meminta bantuan ahli untuk melakukan audit energi.

Apakah teknologi panel surya di atas rel kereta api ini aman, Pak Budi?

Menurut Prof. Dr. Ir. Budi Santoso, pakar transportasi dari ITB, "Keamanan adalah prioritas utama. Uji coba yang dilakukan di Swiss akan menguji dampak jangka panjang terhadap struktur rel. Jika terbukti aman dan efisien, teknologi ini sangat menjanjikan untuk masa depan transportasi berkelanjutan."

Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan teknologi ini di Indonesia, Bu Ani?

Menurut Ibu Ani Rahmawati, Direktur Utama Mutitron Automa, "Biaya implementasi akan bervariasi tergantung pada panjang jalur rel dan kondisi geografis. Namun, dengan potensi penghematan energi yang besar, investasi ini akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi negara."

Bagaimana cara membersihkan panel surya di atas rel kereta api, Mas Joko?

Menurut Mas Joko Susilo, seorang teknisi kereta api, "Panel surya dilengkapi dengan sikat pembersih khusus yang terpasang di kereta. Sikat ini akan membersihkan panel secara berkala saat kereta melaju, sehingga panel tetap bersih dan efisien dalam menghasilkan energi."

Apakah teknologi ini bisa diterapkan di semua jalur kereta api di Indonesia, Mbak Sinta?

Menurut Mbak Sinta Dewi, seorang analis energi terbarukan, "Potensi penerapannya sangat besar, tetapi perlu dilakukan studi kelayakan untuk setiap jalur kereta api. Faktor-faktor seperti kondisi rel, intensitas cahaya matahari, dan kecepatan kereta perlu dipertimbangkan untuk memastikan efektivitas teknologi ini."