Temukan Pengalaman Pengidap Batu Ginjal Ceritakan Gejala yang Dialami sebelum Operasi agar tak terulang lagi
Jumat, 23 Mei 2025 oleh paiman
Kisah Para Penderita Batu Ginjal: Mengenali Gejala Sebelum Terlambat
Batu ginjal, endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal, seringkali dianggap sepele. Padahal, kondisi ini bisa memicu komplikasi serius jika diabaikan. Mengenali gejala awal menjadi kunci deteksi dini agar penanganan bisa dilakukan secepatnya.
Dua orang yang pernah berjuang melawan batu ginjal, Ida Bagus (65) dan Prisma Suganda (34), berbagi pengalaman mereka. Dari gejala awal yang mungkin tak terduga, hingga akhirnya harus menjalani tindakan medis, inilah kisah mereka.
Merasa Lelah, Nyeri Pinggang Ringan, dan Urine Berbusa: Awal Mula yang Tak Disangka
Ida Bagus, seorang warga Pajang, Laweyan, Solo, didiagnosis menderita batu ginjal pada November 2023. Gejala awalnya terasa ringan, namun cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Saya merasa cepat lelah, padahal aktivitas yang saya lakukan tidak terlalu berat. Istirahat pun sudah cukup,” ungkap Ida Bagus saat ditemui di RS Kasih Ibu Solo, Rabu (21/5/2025).
Selain mudah lelah, Ida juga merasakan nyeri ringan di bagian pinggang. Ia juga menyadari adanya busa pada urinenya. Meski demikian, warna urinenya masih terlihat normal.
“Warna urine kuning biasa, tapi memang ada busanya,” jelasnya.
Karena merasa ada yang tidak beres, Ida memutuskan untuk memeriksakan diri ke klinik terdekat. Dari klinik, ia dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil USG mengkonfirmasi adanya batu ginjal.
“Dokter menganjurkan saya untuk operasi. Ya sudah, saya ikuti saja,” kata Ida.
Dalam dua tahun terakhir, Ida sudah tiga kali menjalani prosedur penghilangan batu ginjal, baik dengan laser maupun operasi bedah kecil.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan sehari-hari untuk menjaga kesehatan ginjal dan mengurangi risiko batu ginjal:
1. Minum Air Putih yang Cukup - Kekurangan cairan adalah salah satu penyebab utama terbentuknya batu ginjal. Usahakan minum minimal 2 liter air putih setiap hari. Misalnya, siapkan botol air minum dan pastikan habis sebelum tidur.
Air membantu melarutkan mineral dan garam yang bisa membentuk batu.
2. Batasi Konsumsi Garam - Terlalu banyak garam dalam makanan bisa meningkatkan kadar kalsium dalam urine, yang dapat memicu pembentukan batu ginjal. Kurangi makanan olahan dan perhatikan kandungan garam pada label makanan. Misalnya, coba masak sendiri di rumah dan gunakan bumbu alami untuk mengurangi penggunaan garam.
Garam berlebih meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
3. Perhatikan Asupan Protein Hewani - Konsumsi protein hewani berlebihan bisa meningkatkan kadar asam urat, yang juga berkontribusi pada pembentukan batu ginjal. Seimbangkan dengan sumber protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Misalnya, dalam seminggu, coba variasikan menu makan siang dengan lebih banyak protein nabati daripada protein hewani.
Protein hewani berlebihan bisa meningkatkan asam urat.
4. Konsumsi Makanan Kaya Serat - Serat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi penyerapan kalsium di usus. Pilihlah buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya serat. Misalnya, tambahkan sayuran hijau seperti bayam atau brokoli dalam setiap hidangan.
Serat membantu mengurangi penyerapan kalsium di usus.
5. Batasi Minuman Manis dan Bersoda - Minuman manis dan bersoda seringkali mengandung fruktosa tinggi yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Ganti dengan air putih, teh tanpa gula, atau infused water. Misalnya, coba buat infused water dengan irisan lemon dan mentimun untuk menambah kesegaran.
Fruktosa tinggi dalam minuman manis meningkatkan risiko batu ginjal.
6. Rutin Berolahraga - Olahraga teratur membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan metabolisme tubuh. Pilihlah olahraga yang kamu sukai, seperti berjalan kaki, jogging, atau bersepeda. Misalnya, jadwalkan olahraga ringan selama 30 menit setiap hari.
Olahraga membantu menjaga berat badan dan metabolisme.
Apa saja gejala awal batu ginjal yang perlu diwaspadai, menurut pendapat Ibu Siti Aminah?
Menurut dr. Tania Putri, Sp.U (Spesialis Urologi), "Gejala awal batu ginjal bisa bervariasi. Beberapa yang umum adalah nyeri pinggang yang hilang timbul, urine yang berwarna keruh atau berdarah, serta rasa sakit saat buang air kecil. Jangan tunda periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala ini."
Apakah batu ginjal selalu memerlukan operasi, seperti yang dialami Bapak Budi Santoso?
Menurut Prof. Dr. Bambang Sudarsono, Sp.PD (K) (Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam), "Tidak semua batu ginjal memerlukan operasi. Ukuran dan lokasi batu ginjal menjadi pertimbangan utama. Batu ginjal berukuran kecil seringkali bisa keluar sendiri dengan bantuan obat-obatan dan banyak minum air. Namun, jika batu ginjal berukuran besar atau menyebabkan penyumbatan, tindakan medis seperti ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) atau operasi mungkin diperlukan."
Apa saja pantangan makanan bagi penderita batu ginjal, menurut saran Ibu Rina Marlina?
Menurut ahli gizi terkemuka, Ibu Ayu Lestari, M.Gizi, "Pantangan makanan bagi penderita batu ginjal tergantung pada jenis batu ginjalnya. Namun, secara umum, sebaiknya batasi konsumsi makanan yang tinggi oksalat (seperti bayam, cokelat, dan kacang-kacangan), purin (seperti jeroan dan makanan laut), serta garam dan protein hewani berlebihan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih spesifik."
Bagaimana cara mencegah batu ginjal agar tidak kambuh lagi, menurut pengalaman Mas Dika Pratama?
Menurut dr. Michael Anggara, Sp.U (Spesialis Urologi), "Pencegahan batu ginjal yang paling penting adalah dengan minum air putih yang cukup setiap hari. Selain itu, perhatikan pola makan, batasi konsumsi garam, protein hewani, dan makanan yang tinggi oksalat atau purin. Kontrol kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter."
Apakah faktor genetik berpengaruh terhadap risiko terkena batu ginjal, menurut penuturan Mbak Dewi Anggraini?
Menurut Prof. Dr. Ratna Kumala, Sp.PD (K) (Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam), "Faktor genetik memang bisa berperan dalam meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat batu ginjal, maka kemungkinan Anda juga akan lebih tinggi. Namun, faktor gaya hidup juga sangat penting. Dengan menjaga pola makan dan minum yang sehat, risiko batu ginjal bisa diminimalkan."
Apakah stres dapat memicu timbulnya batu ginjal, menurut pandangan Bapak Joko Susilo?
Menurut dr. Andri Wijaya, Sp.KJ (Spesialis Kedokteran Jiwa), "Stres secara tidak langsung dapat memengaruhi kesehatan ginjal. Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat memengaruhi metabolisme dan meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk batu ginjal. Kelola stres dengan baik melalui olahraga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya."