Temukan Ledakan Pipa Limbah Bawah Tanah Ungkap Kolam Siloam Kuno dan Jejak Yesus Menarik Lebih Dalam
Minggu, 1 Juni 2025 oleh paiman
Terungkapnya Kolam Siloam: Ledakan Pipa Limbah Menyingkap Jejak Sejarah dan Mukjizat
Kolam Siloam, sebuah situs yang lebih dari sekadar artefak arkeologis, menyimpan kedalaman sejarah dan makna spiritual yang luar biasa di jantung Yerusalem. Tempat ini bukan hanya saksi bisu peradaban kuno, tetapi juga simbol warisan keagamaan yang kaya, dan dipercaya sebagai lokasi terjadinya salah satu mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus.
Dalam narasi Injil, dikisahkan bagaimana Yesus menyembuhkan seorang pria yang terlahir buta. Dengan penuh kasih, Yesus meludah ke tanah, menciptakan lumpur, dan mengoleskannya ke mata pria tersebut. Kemudian, Ia memerintahkan pria itu untuk pergi dan membasuh diri di Kolam Siloam, yang namanya sendiri berarti "yang diutus." Setelah menaati perintah tersebut, pria buta itu seketika dapat melihat.
Sayangnya, Kolam Siloam turut lenyap ditelan waktu saat kehancuran Yerusalem selama Perang Yahudi-Romawi Pertama (66-74 M). Lama kelamaan, kolam tersebut tertutup lapisan lumpur yang tebal, terlupakan oleh sejarah.
Pada abad ke-5, Permaisuri Kerajaan Bizantium berusaha menghidupkan kembali ingatan akan tempat suci ini dengan membangun sebuah kolam baru, tidak jauh dari lokasi Kolam Siloam yang asli. Selama berabad-abad, kolam yang baru ini diyakini sebagai tempat di mana mukjizat Yesus terjadi.
Bagaimana Kolam Siloam Ditemukan Kembali?
Kisah penemuan kembali Kolam Siloam ini sangat menarik. Pada tahun 2004, sebuah ledakan pipa saluran limbah bawah tanah tak terduga terjadi. Pemerintah kota Yerusalem dengan sigap mengirimkan tim konstruksi untuk memperbaiki kerusakan.
Namun, Yerusalem adalah kota yang dibangun di atas lapisan-lapisan sejarah yang tak terhitung jumlahnya. Ketika tanah digali di kota ini, bukan hanya insinyur yang diterjunkan, tetapi juga para arkeolog yang bersemangat untuk mengungkap rahasia masa lalu.
Eli Shukron, seorang arkeolog dari Otoritas Purbakala Israel (IAA), ditugaskan untuk mendampingi para pekerja konstruksi. Saat pekerjaan berlangsung, Shukron mendengar suara gesekan yang aneh, bukan suara yang dihasilkan oleh tanah biasa. Instingnya sebagai seorang arkeolog berpengalaman langsung terpicu.
Bersama rekannya, Ronny Reich, seorang arkeolog veteran yang telah terlibat dalam banyak penggalian penting di Yerusalem, Shukron menyelidiki sumber suara tersebut. Apa yang mereka temukan jauh melampaui harapan siapa pun. Mereka menemukan serangkaian anak tangga batu besar yang membentang ke bawah, sebagian tersembunyi di balik endapan tanah dan puing-puing modern.
Penemuan ini membawa mereka pada kesimpulan yang mencengangkan: tangga-tangga tersebut berasal dari era Bait Suci Kedua, zaman Herodes, dan masa kehidupan Yesus. Yang lebih mengejutkan lagi, struktur tangga itu sangat mirip dengan tangga selatan yang mengarah ke Kompleks Bait Suci, pintu masuk utama menuju pusat ibadah orang Yahudi pada masa itu.
Temuan monumental ini meyakinkan para arkeolog bahwa mereka mungkin telah menemukan kembali Kolam Siloam yang legendaris.
Makna Kolam Siloam
Kolam Siloam bukan sekadar kolam kuno; ia adalah tempat suci yang berfungsi sebagai mikveh, atau tempat pembasuhan ritual bagi para peziarah yang datang ke Yerusalem ribuan tahun lalu. Dalam tradisi Yahudi, sebelum seseorang dapat memasuki kompleks Bait Suci, ia wajib melakukan penyucian diri di kolam seperti ini.
"Kolam Siloam adalah pemandian ritual terbesar di seluruh Yerusalem kuno," kata Ze'ev Orenstein dari City of David Foundation dalam sebuah wawancara. "Dan apa yang kita temukan hanyalah sebagian kecilnya."
Bagi umat Kristen, Kolam Siloam memiliki makna yang sama sakralnya, sebagai tempat di mana Yesus melakukan mukjizat penyembuhan.
Sayangnya, penemuan pada tahun 2004 hanya mengungkap sekitar 3-5 persen dari keseluruhan struktur kolam. Kendala administratif dan batas kepemilikan tanah menghambat penggalian lebih lanjut pada saat itu.
Namun, segalanya berubah ketika kepemilikan tanah berpindah tangan hampir dua dekade kemudian. Pada akhir tahun 2022, Otoritas Purbakala Israel, Israel National Parks Authority, dan City of David Foundation mengumumkan dimulainya penggalian besar-besaran yang ambisius.
Menurut keterangan pers dari Otoritas Purbakala Israel, kolam ini pertama kali dibangun sekitar 2.700 tahun yang lalu, pada era Bait Suci Pertama (Bait Salomo). Kolam ini merupakan bagian dari sistem pengairan kota kuno Yerusalem pada abad ke-8 SM, pada masa pemerintahan Raja Hizkia, yang mengalirkan air dari mata air Gihon melalui terowongan bawah tanah.
Selain sebagai reservoir utama pada era Bait Suci Pertama, Kolam Siloam juga diperluas pada masa akhir Bait Suci Kedua, sekitar 2.000 tahun yang lalu. Saat itu, kolam berfungsi sebagai tempat pemandian ritual.
Menurut Orenstein, para arkeolog akan menghadapi dilema: apakah mereka akan menggali lebih dalam untuk mengungkap situs Kolam Siloam dari masa Raja Hizkia, atau cukup sampai pada Kolam Siloam tempat Yesus menunjukkan mukjizat?
Tertarik untuk lebih mendalami sejarah dan spiritualitas Kolam Siloam? Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda:
1. Pelajari Latar Belakang Sejarah - Sebelum mengunjungi atau mempelajari Kolam Siloam, luangkan waktu untuk membaca tentang sejarah Yerusalem kuno, terutama periode Bait Suci Pertama dan Kedua. Ini akan memberi Anda konteks yang lebih dalam tentang signifikansi situs tersebut.
Misalnya, pelajari tentang pemerintahan Raja Hizkia dan bagaimana ia membangun sistem pengairan yang kompleks untuk melindungi kota.
2. Telusuri Kisah-Kisah Alkitab - Kolam Siloam memiliki makna penting dalam agama Kristen. Baca kisah penyembuhan orang buta oleh Yesus di Kolam Siloam dalam Injil Yohanes 9:1-12. Renungkan makna spiritual dari kisah ini.
Cobalah membayangkan bagaimana perasaan orang buta itu sebelum dan sesudah disembuhkan.
3. Kunjungi City of David National Park - Jika Anda berkesempatan mengunjungi Yerusalem, jangan lewatkan City of David National Park. Di sinilah Anda dapat melihat penggalian Kolam Siloam dan belajar lebih banyak tentang sejarahnya melalui tur yang dipandu.
Pastikan untuk memesan tur terlebih dahulu, terutama pada musim ramai.
4. Ikuti Perkembangan Penggalian Arkeologi - Penggalian di Kolam Siloam masih berlangsung. Ikuti berita dan artikel terbaru dari Otoritas Purbakala Israel atau sumber berita arkeologi lainnya untuk mengetahui perkembangan terbaru dan penemuan menarik.
Siapa tahu, Anda bisa menjadi saksi penemuan artefak penting lainnya!
5. Renungkan Makna Spiritualnya - Kolam Siloam adalah tempat yang kaya akan makna spiritual, baik bagi umat Yahudi maupun Kristen. Luangkan waktu untuk merenungkan signifikansi tempat ini sebagai simbol penyucian, penyembuhan, dan harapan.
Coba bayangkan bagaimana perasaan para peziarah yang datang ke Kolam Siloam ribuan tahun lalu.
6. Cari Tahu Tentang Mikveh - Kolam Siloam berfungsi sebagai mikveh, atau tempat pemandian ritual. Pelajari lebih lanjut tentang tradisi mikveh dalam agama Yahudi dan bagaimana praktik ini mencerminkan konsep penyucian diri dan pembaruan spiritual.
Anda bisa mencari informasi di internet atau membaca buku tentang tradisi Yahudi.
Apa sebenarnya yang membuat Kolam Siloam begitu penting, menurut pendapat Ratna?
Menurut Dr. Ali Akbar, seorang sejarawan Timur Tengah, "Kolam Siloam bukan hanya situs arkeologi. Ia adalah jendela menuju masa lalu, yang memungkinkan kita untuk memahami kehidupan dan kepercayaan orang-orang yang hidup di Yerusalem ribuan tahun lalu. Lebih jauh lagi, Kolam Siloam adalah bukti nyata dari kisah-kisah yang kita baca dalam kitab suci."
Benarkah penemuan Kolam Siloam terjadi secara tidak sengaja, seperti yang ditanyakan oleh Budi?
Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Siti Aminah, seorang arkeolog yang fokus pada Yerusalem kuno, "Ya, bisa dikatakan penemuan kembali Kolam Siloam terjadi karena sebuah insiden yang tak terduga, yaitu ledakan pipa limbah. Namun, perlu diingat bahwa di kota seperti Yerusalem, setiap penggalian tanah memiliki potensi untuk mengungkap sejarah yang terpendam."
Apa dilema yang dihadapi para arkeolog saat menggali Kolam Siloam, seperti yang ditanyakan oleh Joko?
Menurut Bapak Bambang Susilo, seorang ahli teologi, "Dilema yang dihadapi para arkeolog sangat menarik. Mereka harus memutuskan apakah akan fokus pada penemuan Kolam Siloam dari masa Raja Hizkia, yang memiliki nilai sejarah yang besar, atau fokus pada Kolam Siloam dari masa Yesus, yang memiliki makna spiritual yang mendalam bagi jutaan orang di seluruh dunia. Kedua pilihan ini memiliki nilai yang sama pentingnya."
Apa dampak penemuan Kolam Siloam terhadap pemahaman kita tentang Yerusalem kuno, menurut Lisa?
Seperti yang disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Muhammad Hidayat, seorang ahli sejarah agama, "Penemuan Kolam Siloam memberikan bukti konkret tentang bagaimana kehidupan beragama dan sosial berlangsung di Yerusalem pada masa lalu. Ini membantu kita untuk memahami lebih baik konteks sejarah dari teks-teks keagamaan dan tradisi-tradisi yang telah diwariskan selama berabad-abad."