Temukan Kisah Pilu Tempat Wisata Ikonik, Dulu Penuh Tawa, Kini Tinggal Kenangan, Menyisakan Cerita yang Mendalam

Rabu, 21 Mei 2025 oleh paiman

Temukan Kisah Pilu Tempat Wisata Ikonik, Dulu Penuh Tawa, Kini Tinggal Kenangan, Menyisakan Cerita yang Mendalam

Dulu Ramai, Kini Sunyi: Mengenang Tempat Wisata yang Tinggal Kenangan

Ingatkah kamu dengan Kampung Gajah yang dulu selalu ramai dengan keluarga? Atau sensasi nonton film dari mobil di drive-in cinema Ancol? Sayangnya, beberapa tempat wisata yang pernah berjaya kini hanya tinggal kenangan. Perubahan zaman, pandemi, dan berbagai faktor lain membuat tempat-tempat ini harus mengakhiri masa jayanya. Mari kita napak tilas, mengenang tempat-tempat yang dulu pernah mewarnai hari-hari kita.

Kampung Gajah, Bandung: Dari Taman Hiburan Keluarga Menjadi Lahan Terbengkalai

Terletak di Jalan Sersan Bajuri, Bandung Barat, Kampung Gajah dulunya merupakan destinasi wisata keluarga yang luasnya mencapai 64 hektar. Berbagai atraksi dan wahana permainan, terutama yang berhubungan dengan gajah, menjadi daya tarik utama. Sayangnya, kini yang tersisa hanyalah bangunan dan fasilitas yang tidak terawat, ditumbuhi semak belukar, menciptakan kesan angker.

Drive-In Cinema Ancol, Jakarta: Bioskop Mobil Pertama di Asia Tenggara yang Bernasib Malang

Indonesia pernah memiliki bioskop unik yang memungkinkan pengunjung menikmati film dari dalam mobil. Drive-in cinema Ancol bahkan menjadi yang pertama di Asia Tenggara. Namun, karena film yang diputar kebanyakan untuk dewasa dan perilaku kurang pantas dari pengunjung, tempat ini akhirnya ditutup. Kini, bekas areanya menjadi stasiun gondola di kompleks Taman Impian Jaya Ancol.

Snowbay Waterpark, TMII: Mimpi Salju di Tengah Jakarta yang Meredup Akibat Pandemi

Snowbay Waterpark di TMII menawarkan pengalaman unik bermain di wahana air dengan konsep salju, layaknya di negara subtropis. Sayangnya, pandemi COVID-19 membuat waterpark ini terabaikan selama dua tahun dan akhirnya berhenti beroperasi. Sekarang, area Snowbay telah berubah menjadi area parkir terpusat dan fasilitas lain bagi pengunjung TMII.

Taman Remaja Surabaya (TRS): Saksi Bisu Sejarah dan Hiburan Warga Surabaya

Taman Remaja Surabaya (TRS) hadir sebagai sarana pemulihan trauma bagi warga pasca G30S/PKI. Seiring berjalannya waktu, minat pengunjung menurun karena banyaknya pilihan wisata lain di Surabaya. Kini, TRS bertransformasi menjadi arena konser dengan kapasitas puluhan ribu penonton.

Taman Festival Bali: Ambisi Megah yang Berujung Tragis

Taman Festival Bali, dengan luas hampir 9 hektar, dulunya menjanjikan kemegahan dan kemewahan, termasuk bioskop 3D. Namun, setelah hanya dua tahun beroperasi, kebakaran dan kebangkrutan menghantam tempat ini. Kini, Taman Festival Bali menjadi kompleks angker yang sering dijadikan lokasi pembuatan konten horor.

Taman Ria Senayan, Jakarta: Empat Dekade Hiburan yang Berakhir dengan Modernisasi

Taman Ria Senayan telah menemani warga Jakarta selama empat dekade sebelum akhirnya dibongkar pada tahun 2010. Sempat terjadi insiden menegangkan ketika roller coaster berhenti mendadak akibat listrik padam. Kini, bekas Taman Ria Senayan telah bertransformasi menjadi Senayan Park (SPARK), pusat perbelanjaan dan hiburan modern.

Depok Fantasi Waterpark (Aladin Waterpark): Pionir Hiburan yang Tergerus Pandemi

Depok Fantasi Waterpark, atau yang lebih dikenal sebagai Aladin Waterpark, dianggap sebagai pionir tempat hiburan di Depok. Namun, pandemi COVID-19 membuat tempat ini harus mengakhiri masa jayanya. Kini, bekas waterpark telah berubah menjadi kompleks perumahan Grand Depok City (GDC).

Wonderia, Semarang: Tragedi yang Mengakhiri Kejayaan

Wonderia, taman hiburan di tengah kota Semarang, dulunya menjadi favorit warga sekitar. Namun, kecelakaan di salah satu wahana pada tahun 2007 membuat tempat ini ditutup. Sempat direncanakan menjadi hutan kota, lahan Wonderia kini ditawarkan kepada investor.

Kafe Tenda Semanggi (KTS), Jakarta: Tempat Nongkrong Selebriti yang Terlupakan

Kafe Tenda Semanggi (KTS) dulunya menjadi tempat bergengsi dengan aneka kuliner dan hiburan, serta menjadi langganan para selebriti. Namun, seiring banyaknya pilihan hiburan lain, KTS mulai ditinggalkan pengunjung dan akhirnya dibongkar, digantikan dengan bar dan resto modern.

THR Sriwedari, Solo: Legenda yang Terganjal Sengketa Lahan

Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari merupakan destinasi wisata legendaris di Solo selama tiga dekade. Sempat direncanakan untuk dipindahkan, namun batal karena masalah harga sewa. Rencananya, lahan THR Sriwedari akan dibangun masjid ikonik, namun terhambat sengketa kepemilikan lahan.

THR Lokasari, Jakarta Barat: Dari Taman Budaya Menjadi Pusat Perbelanjaan

THR Lokasari, yang dulunya bernama Prinsen Park, merupakan destinasi wisata sekaligus tempat bersejarah. Sempat menjadi pusat pertunjukan seni dan hiburan, THR Lokasari mulai menyediakan hiburan malam di tahun 1990-an. Tantangan ekonomi membuat tempat ini terbengkalai dan akhirnya tutup, kini menjadi Lokasari Square, pusat perbelanjaan modern.

Hotel Gantung Purwakarta (Skylodge Padjadjaran Anyar): Sensasi Ekstrem yang Terhenti

Hotel Gantung Purwakarta, atau Skylodge Padjadjaran Anyar, pernah digadang-gadang menjadi hotel tertinggi di dunia. Pengunjung bisa menikmati fasilitas hotel setelah mendaki tebing. Kamar yang tergantung di sisi tebing dengan dinding transparan menawarkan pemandangan yang spektakuler. Sayangnya, saat ini pengunjung masih bisa mendaki Gunung Parang, namun tidak lagi bisa menikmati sensasi menginap di hotel gantung.

Meskipun tempat-tempat wisata ini telah tutup, kenangan tentangnya akan terus hidup. Semoga lahan dan jejaknya dapat dimanfaatkan kembali untuk kepentingan masyarakat luas.

Guys, sedih ya kalau tempat wisata kesayangan kita harus tutup. Tapi jangan khawatir, kita tetap bisa mengenang dan menghargai keberadaan mereka kok. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Cari Foto dan Video Lama - Coba deh gali arsip foto dan video kamu saat berkunjung ke tempat wisata tersebut. Nostalgia bareng teman atau keluarga pasti seru banget! Misalnya, lihat lagi foto-foto seru saat main air di Snowbay Waterpark.

Momen-momen indah itu bisa jadi pengobat rindu dan bikin kita senyum-senyum sendiri.

2. Bagikan Kenangan di Media Sosial - Posting foto atau cerita tentang tempat wisata tersebut di media sosial. Siapa tahu teman-temanmu juga punya kenangan yang sama dan bisa saling berbagi cerita. Misalnya, kamu bisa posting foto lama di Kampung Gajah dengan caption "Siapa yang kangen main ke sini?".

Dengan begitu, kita bisa menjaga kenangan tentang tempat itu tetap hidup dan mungkin menginspirasi orang lain untuk mencari tahu lebih lanjut.

3. Kunjungi Kembali Lokasinya (Jika Memungkinkan) - Kalau memungkinkan, coba deh kunjungi kembali lokasi tempat wisata tersebut. Meskipun sudah berubah, kamu masih bisa merasakan atmosfernya dan mengenang masa-masa indah di sana. Misalnya, jalan-jalan di sekitar Senayan Park sambil membayangkan dulu ada roller coaster di sana.

Meskipun mungkin ada sedikit rasa sedih, tapi juga bisa jadi pengalaman yang bermakna.

4. Dukung Inisiatif Pelestarian Sejarah Lokal - Cari tahu apakah ada komunitas atau organisasi yang fokus pada pelestarian sejarah lokal di daerahmu. Dengan mendukung mereka, kita bisa membantu menjaga warisan budaya dan sejarah tempat-tempat wisata yang hilang. Misalnya, ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih di area bekas Taman Festival Bali.

Kontribusi kecil kita bisa berdampak besar bagi pelestarian sejarah dan budaya.

Kenapa ya, Kampung Gajah di Bandung bisa terbengkalai seperti itu, menurut Pakar Pariwisata seperti Bapak Budi?

Menurut Bapak Budi, seorang pakar pariwisata, banyak faktor yang menyebabkan Kampung Gajah terbengkalai. Salah satunya adalah masalah manajemen dan kurangnya inovasi dalam mengikuti perkembangan tren wisata. Selain itu, persaingan dengan tempat wisata baru yang lebih modern juga turut mempengaruhi.

Bu Dokter Ani, sebagai warga Jakarta, apa pendapat Ibu tentang penutupan Drive-In Cinema Ancol dulu?

Sebagai warga Jakarta, saya merasa sedih Drive-In Cinema Ancol harus tutup. Namun, saya memahami alasan penutupannya. Seperti yang kita tahu, bioskop tersebut sempat menjadi kontroversi karena film yang diputar dan perilaku pengunjung. Mungkin, jika pengelola bisa lebih ketat dalam pengawasan, Drive-In Cinema Ancol bisa bertahan lebih lama, kata Dokter Ani.

Apa langkah yang seharusnya dilakukan Pemkot Semarang agar Wonderia tidak terbengkalai begitu saja, menurut Mas Bayu, seorang pengamat tata kota?

Mas Bayu, seorang pengamat tata kota, berpendapat bahwa Pemkot Semarang seharusnya lebih proaktif dalam mencari investor yang memiliki visi yang jelas untuk mengembangkan kembali Wonderia. Selain itu, Pemkot juga perlu melakukan studi kelayakan yang komprehensif untuk memastikan pengembangan Wonderia sesuai dengan kebutuhan dan potensi pasar saat ini.

Menurut Bapak Camat Joko, kenapa ya THR Sriwedari di Solo sampai sekarang masih bermasalah dengan sengketa lahan?

Bapak Camat Joko menjelaskan bahwa sengketa lahan THR Sriwedari merupakan masalah kompleks yang melibatkan berbagai pihak. Ahli waris merasa memiliki hak atas lahan tersebut, sementara Pemkot Surakarta berpendapat bahwa lahan tersebut merupakan aset daerah. Proses hukum yang panjang dan rumit membuat masalah ini belum terselesaikan hingga saat ini.

Sebagai pengusaha kuliner, apa pendapat Mbak Rina tentang Kafe Tenda Semanggi yang dulu sempat hits banget?

Mbak Rina, seorang pengusaha kuliner, mengatakan bahwa Kafe Tenda Semanggi dulu sangat populer karena konsepnya yang unik dan lokasinya yang strategis. Namun, seiring dengan perkembangan tren kuliner, Kafe Tenda Semanggi mulai kehilangan daya tariknya. Kurangnya inovasi dan persaingan dengan tempat makan baru yang lebih modern menjadi penyebab utamanya.

Menurut Mas Andi, seorang pendaki gunung, kenapa Hotel Gantung Purwakarta akhirnya tidak beroperasi lagi?

Menurut Mas Andi, seorang pendaki gunung, Hotel Gantung Purwakarta mungkin mengalami kendala dalam hal operasional dan perawatan. Lokasinya yang ekstrem membutuhkan biaya yang tinggi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung. Selain itu, faktor cuaca dan risiko bencana alam juga menjadi pertimbangan penting yang mungkin mempengaruhi keberlangsungan operasional hotel tersebut.