Temukan Kabar Terbaru, Situs PeduliLindungi Diduga Diretas! Kemenkes dan Telkom Lepas Tanggung Jawab, Data Pengguna Aman? jadi perhatian utama
Jumat, 23 Mei 2025 oleh paiman
Situs Diduga Bekas PeduliLindungi Sempat Bikin Geger, Kok Bisa Jadi Situs Judi Online?
Sempat heboh di media sosial, situs dengan alamat pedulilindungi.id, yang dulu kita kenal sebagai platform penting selama pandemi, mendadak menampilkan konten yang berbeda. Beberapa warganet membagikan bukti berupa rekaman layar yang menunjukkan bahwa ketika mereka mengakses alamat tersebut, yang muncul justru halaman situs judi online.
Salah satu contohnya adalah unggahan dari akun X @susudal**** pada hari Senin, 19 Mei 2025. Dalam cuitannya, ia menuliskan keheranannya, "WOI INI SITUS PeduliLindungi KENAPA SEKARANG JADI SITUS J*DOL?!?" disertai sebuah video berdurasi 23 detik. Video tersebut memperlihatkan bagaimana setelah mengetik "PeduliLindungi" di Google dan mengklik tautan pedulilindungi.id, pengguna justru diarahkan ke situs al*****.org.
Seperti yang kita ketahui bersama, PeduliLindungi adalah platform digital yang sangat krusial di masa pandemi COVID-19. Fungsinya beragam, mulai dari melacak kontak erat, memverifikasi status vaksinasi, hingga mencatat riwayat perjalanan. Dulu, aplikasi ini bahkan menjadi syarat wajib untuk memasuki berbagai fasilitas umum.
Kekhawatiran pun muncul. Apakah data masyarakat yang pernah menggunakan PeduliLindungi masih tersimpan di situs tersebut? Mengingat betapa sensitifnya informasi yang dikumpulkan, hal ini tentu menjadi perhatian serius.
Lalu, Apa Kata Pemerintah Soal Dugaan Peretasan Ini?
Menanggapi isu yang beredar, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan klarifikasi bahwa pengelolaan situs PeduliLindungi sudah beralih sejak lama.
Kemenkes: Sudah Bukan Tanggung Jawab Kami, Sekarang di Telkom
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa sejak Maret 2023, PeduliLindungi telah bertransformasi menjadi SatuSehat. Sejak saat itu, Kemenkes tidak lagi bertanggung jawab atas pengelolaan situs PeduliLindungi.
"Jadi, sejak berubah menjadi SatuSehat per Maret 2023, maka otomatis pengelolaan PeduliLindungi seluruhnya, termasuk website, tidak lagi di Kemenkes," tegas Aji saat dihubungi oleh Kompas.com pada Selasa, 20 Mei 2025. Ia menambahkan bahwa pengelolaan situs tersebut kini berada di bawah tanggung jawab PT Telkom Indonesia.
Di era digital ini, menjaga keamanan data pribadi kita menjadi semakin penting. Jangan khawatir, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dari potensi penyalahgunaan informasi. Yuk, simak tips berikut!
1. Perbarui Password Secara Berkala - Password yang kuat dan unik adalah benteng pertama pertahanan kita. Pastikan untuk mengganti password akun-akun penting secara berkala, misalnya setiap tiga bulan sekali. Hindari menggunakan password yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama panggilan. Contohnya, kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol dalam password Anda.
Contoh: g4jAhM4d@2025 lebih aman daripada tanggal lahir Anda!
2. Waspada Terhadap Phishing - Phishing adalah upaya penipuan untuk mendapatkan informasi pribadi kita melalui email, pesan teks, atau situs web palsu. Selalu periksa alamat pengirim dan tautan yang diberikan. Jangan pernah memberikan informasi sensitif seperti password atau nomor kartu kredit melalui email atau pesan yang mencurigakan. Instansi resmi biasanya tidak akan meminta informasi tersebut melalui saluran yang tidak aman.
Contoh: Jika menerima email dari bank yang meminta Anda mengklik tautan dan memasukkan password, jangan langsung percaya. Hubungi bank tersebut melalui nomor telepon resmi mereka untuk memastikan keaslian email tersebut.
3. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA) - Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun kita. Selain password, kita juga memerlukan kode verifikasi yang dikirimkan ke ponsel atau email kita saat login. Ini akan mempersulit peretas untuk mengakses akun kita, bahkan jika mereka berhasil mendapatkan password kita.
Contoh: Aktifkan 2FA pada akun Google, Facebook, dan akun penting lainnya.
4. Berhati-hati Saat Menggunakan Wi-Fi Publik - Jaringan Wi-Fi publik seringkali tidak aman dan rentan terhadap peretasan. Hindari melakukan transaksi keuangan atau mengakses informasi sensitif saat terhubung ke Wi-Fi publik. Jika terpaksa, gunakan VPN (Virtual Private Network) untuk mengenkripsi koneksi internet kita.
Contoh: Jangan berbelanja online atau memasukkan password akun Anda saat menggunakan Wi-Fi di kafe tanpa VPN.
Apakah data vaksinasi saya aman setelah kejadian ini, Bu Susi?
Menurut Bapak Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI, data vaksinasi masyarakat tetap aman karena sistem SatuSehat telah memiliki lapisan keamanan yang kuat dan terpisah dari situs PeduliLindungi yang lama.
Bagaimana cara memastikan bahwa situs yang saya kunjungi aman, Mas Joko?
Kata Rudiantara, Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, perhatikan alamat situs web. Pastikan menggunakan protokol HTTPS (ada gembok di sebelah alamat situs) dan periksa sertifikat keamanannya. Jika ada yang mencurigakan, segera tinggalkan situs tersebut.
Apa yang harus saya lakukan jika saya curiga akun saya telah diretas, Mbak Ani?
Menurut Nadya Mulya, seorang praktisi keamanan digital, segera ganti password Anda, aktifkan autentikasi dua faktor, dan laporkan kejadian tersebut ke penyedia layanan akun Anda. Pantau juga aktivitas akun Anda secara berkala.
Apakah aplikasi SatuSehat juga rentan terhadap peretasan, Pak Budi?
Dijelaskan oleh Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, semua sistem digital memiliki potensi kerentanan. Namun, pemerintah terus berupaya meningkatkan keamanan aplikasi SatuSehat dengan melakukan audit keamanan secara berkala dan menerapkan teknologi keamanan terbaru.
Jika situs PeduliLindungi sudah tidak dikelola Kemenkes, mengapa masih bisa diakses, Mbak Rina?
Menurut Roy Suryo, seorang pakar telematika, kemungkinan situs tersebut masih aktif namun dengan pengelolaan yang berbeda, atau mungkin telah dibeli oleh pihak lain. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui secara pasti.