Temukan Fakta Terbaru, Berapa Kandungan Kafein dalam Matcha Lagi Hits? untuk kesehatan dan energi

Selasa, 3 Juni 2025 oleh paiman

Temukan Fakta Terbaru, Berapa Kandungan Kafein dalam Matcha Lagi Hits? untuk kesehatan dan energi

Lagi Ng-Tren Banget! Sebenarnya, Berapa Sih Kandungan Kafein dalam Matcha?

Matcha lagi naik daun banget! Dari TikTok sampai Instagram, semua orang kayaknya lagi keranjingan minuman dan makanan serba matcha. Mulai dari matcha latte yang lembut, matcha lemonade yang segar, sampai matcha soft serve yang bikin ngiler. Bahkan sekarang, ada juga kreasi cocktail matcha seperti Matcha-rita yang ikutan meramaikan dunia kuliner Indonesia.

Nggak heran sih, soalnya hampir di setiap kafe kekinian yang menjamur di kota-kota besar, pasti ada menu matcha. Tapi, di balik warna hijaunya yang menenangkan dan rasanya yang unik, seringkali kita lupa kalau matcha itu sebenarnya mengandung kafein. Jadi, sebenarnya berapa banyak sih kafein yang ada di dalam matcha?

Yuk, Kupas Tuntas Kandungan Kafein dalam Matcha

Matcha, sama seperti teh hijau lainnya, berasal dari tanaman teh. Tapi, yang bikin beda, matcha dibuat dari daun teh yang sengaja ditanam di tempat yang teduh. Tujuannya biar kadar klorofil dan L-theanine-nya meningkat. Proses inilah yang bikin matcha punya warna hijau cerah dan rasa umami yang khas.

Menurut Kristina Tucker dari The Republic of Tea, seperti yang dikutip dari situs web mereka, kandungan kafein dalam matcha bisa beda-beda, tergantung cara penyajiannya. "Matcha seremonial biasanya mengandung sekitar 30 hingga 60 miligram kafein per porsi," jelasnya.

Jenis matcha juga memengaruhi kandungan kafeinnya. Matcha seremonial, yang dibuat dari daun teh muda berkualitas tinggi, biasanya punya kandungan kafein yang lebih tinggi dibandingkan matcha kuliner. Matcha kuliner ini lebih sering dipakai untuk memasak atau sebagai campuran makanan.

Matcha vs. Kopi: Mana yang Lebih Nendang?

Banyak yang bilang matcha itu pilihan yang lebih "ringan" daripada kopi untuk mendapatkan energi tambahan. Dan memang benar sih, tapi tetap penting untuk membandingkan kedua minuman ini.

Sebagai gambaran, secangkir matcha biasanya mengandung 30-60 mg kafein, tergantung seberapa banyak bubuk yang kamu pakai. Sementara itu, secangkir kopi (sekitar 240 ml) mengandung sekitar 95-200 mg kafein.

Walaupun matcha tetap mengandung kafein, kadarnya memang jauh lebih rendah daripada kopi. Menariknya lagi, berkat kandungan L-theanine (asam amino) di dalamnya, efek kafein pada matcha cenderung lebih stabil dan nggak bikin kita jadi gelisah kayak habis minum kopi. Makanya, banyak orang yang memilih matcha sebagai alternatif kopi biar tetap fokus tanpa efek samping yang nggak enak.

Meskipun kandungan kafein dalam matcha tergolong rendah, tapi tetap saja ada beberapa orang yang jadi susah tidur gara-gara minum minuman ini. Nah, berikut ini beberapa tips menikmati matcha tanpa harus begadang semalaman:

Biar bisa menikmati matcha dengan tenang tanpa takut susah tidur, yuk ikuti tips-tips berikut ini!

1. Kurangi Takaran Bubuk Matcha - Semakin banyak bubuk matcha yang kamu gunakan, semakin tinggi juga kadar kafeinnya. Coba deh, pakai hanya setengah sendok teh untuk hasil yang lebih ringan. Jadi, kamu tetap bisa menikmati rasa matcha yang enak tanpa khawatir efek sampingnya.

Misalnya, kalau biasanya kamu pakai satu sendok teh, coba kurangi jadi setengah sendok teh saja. Rasanya mungkin sedikit berbeda, tapi efeknya akan jauh lebih ringan.

2. Campurkan dengan Susu atau Alternatifnya - Membuat matcha latte dengan oat milk, almond milk, atau susu sapi bisa mengencerkan kafein sekaligus memberikan rasa yang lebih creamy. Ini juga bisa jadi cara yang enak buat mengurangi efek kafeinnya.

Misalnya, daripada minum matcha murni dengan air panas, coba campurkan dengan susu almond. Selain rasanya jadi lebih enak, kandungan kafeinnya juga jadi lebih rendah.

3. Tambahkan Bahan-Bahan yang Menenangkan - Kamu bisa menambahkan jahe, biji chia, atau madu. Selain memperkaya rasa, kombinasi ini membantu menetralkan efek stimulan dari kafein.

Misalnya, tambahkan sedikit jahe parut ke dalam matcha latte kamu. Jahe punya efek menenangkan yang bisa membantu mengurangi efek kafein.

4. Minum Matcha di Pagi atau Siang Hari - Hindari minum matcha di sore atau malam hari, terutama kalau kamu sensitif terhadap kafein. Waktu terbaik untuk menikmati matcha adalah di pagi atau siang hari, saat tubuh kita masih aktif.

Jadi, jangan minum matcha sebelum tidur ya! Lebih baik nikmati di pagi hari sebagai pengganti kopi untuk memulai hari.

5. Perhatikan Reaksi Tubuhmu - Setiap orang punya toleransi yang berbeda terhadap kafein. Perhatikan bagaimana tubuhmu bereaksi setelah minum matcha. Kalau kamu merasa gelisah atau susah tidur, kurangi takarannya atau hindari sama sekali.

Misalnya, catat jam berapa kamu minum matcha dan bagaimana perasaanmu setelahnya. Dengan begitu, kamu bisa tahu seberapa banyak matcha yang aman untuk kamu konsumsi.

Apakah benar matcha lebih sehat dari kopi, menurut pendapat Budi?

Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli gizi, "Matcha memiliki keunggulan karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan efek kafeinnya yang lebih stabil berkat L-theanine. Namun, keduanya memiliki manfaatnya masing-masing. Pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda."

Kata Siti, berapa banyak matcha yang aman dikonsumsi dalam sehari?

Menurut Chef Renata Moeloek, "Secara umum, 1-2 cangkir matcha per hari masih tergolong aman bagi kebanyakan orang. Namun, perhatikan reaksi tubuh Anda. Jika Anda merasa gelisah atau susah tidur, kurangi konsumsinya."

Apakah anak-anak boleh minum matcha, ya kata Joko?

Menurut Dr. Michael Triangto, seorang dokter anak, "Sebaiknya hindari memberikan matcha kepada anak-anak, terutama yang masih kecil. Kandungan kafeinnya bisa memengaruhi kualitas tidur dan perkembangan mereka. Jika ingin memberikan minuman hangat, teh herbal tanpa kafein adalah pilihan yang lebih baik."

Kalau lagi hamil, aman nggak sih minum matcha, kata Ayu?

Menurut Bidan Diana Widiastuti, "Ibu hamil boleh mengonsumsi matcha dalam jumlah terbatas. Batasi asupan kafein harian Anda dan konsultasikan dengan dokter kandungan untuk memastikan keamanan bagi Anda dan janin."

Apa bedanya matcha seremonial dan matcha kuliner, menurut pendapat Anton?

Menurut seorang barista profesional, John Martono, "Matcha seremonial memiliki kualitas yang lebih tinggi, rasa yang lebih halus, dan warna yang lebih cerah. Biasanya digunakan untuk upacara minum teh tradisional. Matcha kuliner lebih cocok untuk memasak dan membuat minuman campuran karena harganya lebih terjangkau."

Dimana ya bisa mendapatkan matcha berkualitas bagus, kata Ratna?

Menurut pakar kuliner tradisional, William Wongso, "Matcha berkualitas bagus bisa didapatkan di toko-toko khusus teh, toko bahan kue impor, atau secara online dari penjual yang terpercaya. Perhatikan warna, aroma, dan teksturnya. Matcha yang bagus memiliki warna hijau cerah, aroma segar, dan tekstur yang halus."