Temukan Curhat Driver Ojol Merugi Saat Narik, Ini Rinciannya biar makin waspada lagi
Kamis, 22 Mei 2025 oleh paiman
Curhat Driver Ojol: Narik Kok Malah Boncos? Begini Rinciannya!
Jakarta, CNBC Indonesia - Keluhan demi keluhan membanjiri ruang Komisi V DPR RI. Para perwakilan pengemudi ojek online (ojol) menyampaikan aspirasi mereka, menuntut keadilan dari perusahaan aplikasi transportasi online dan juga pemerintah. Mereka merasa terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan, bahkan merugikan.
Ade Armansyah, perwakilan dari Aliansi Korban Aplikator, dengan lantang menyuarakan ketidakadilan yang sudah dirasakan para mitra pengemudi selama satu dekade terakhir. Ia menggambarkan bagaimana para pengemudi mobil online merasa diperlakukan layaknya "sapi perah" tanpa pernah diajak berdiskusi atau didengarkan aspirasinya.
"Selama 10 tahun ini, kami hanya dijadikan sapi perah. Mereka (aplikator) sama sekali tidak pernah memperhitungkan biaya operasional kami, seperti bensin, servis kendaraan, dan lain-lain," tegas Ade dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi V DPR RI yang dihadiri para pengemudi ojol pada Rabu (21/5/2025).
Ade juga mempertanyakan dasar penetapan tarif yang dilakukan oleh aplikator. Menurutnya, sistem tarif ini tidak transparan dan jelas-jelas merugikan para pengemudi.
"Kita tidak pernah tahu bagaimana perhitungan mereka, apa dasarnya mereka menetapkan argo sebesar 3.300. Kalau mereka boleh untung 20 persen, kenapa kami tidak boleh untung 10 persen saja?" tanyanya retoris.
Lebih lanjut, Ade mengungkapkan bahwa berdasarkan perhitungan internal komunitas pengemudi, mereka bisa merugi hingga Rp12.000 untuk setiap 10 kilometer perjalanan. Sebuah angka yang mencengangkan dan menggambarkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung para pengemudi.
Senada dengan Ade, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menegaskan bahwa tuntutan utama mereka adalah terkait potongan biaya aplikasi. Menurutnya, banyak aplikator yang menerapkan persentase potongan di atas 20% selama bertahun-tahun.
"Sampai detik ini, mereka masih memotong lebih dari 20%, bahkan hampir mencapai 50%! Bayangkan, selama 365 hari dikali 3 tahun, sudah berapa triliun uang yang mereka ambil dari rekan-rekan kami pengemudi motor," ungkap Igun dengan nada geram.
Usai rapat, Igun mengungkapkan kekecewaannya karena aksi damai yang digelar pada 20 Mei lalu belum membuahkan hasil yang konkret.
"Tuntutan kami hanya satu, yaitu potongan biaya aplikasi maksimal 10%. Tapi sampai sekarang belum ada penetapan," keluh Igun.
Ia memberikan tenggat waktu hingga akhir Mei 2025. Jika tidak ada ketetapan yang jelas, para pengemudi ojol dari seluruh Indonesia siap untuk kembali turun ke jalan, menyuarakan tuntutan mereka dengan aksi yang lebih besar.
Ancaman Aksi Lanjutan
Igun juga mengungkapkan bahwa aksi offbid massal yang dilakukan pada 20 Mei lalu telah menyebabkan kerugian besar bagi pihak aplikator.
"Menurut badan kajian, kerugian yang mereka alami dalam satu hari kemarin mencapai Rp187 miliar. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami bisa membuat mereka rugi lebih besar lagi," tegasnya.
Pihaknya juga menyatakan siap untuk melakukan konsolidasi nasional demi mempersiapkan aksi lanjutan yang lebih besar dan berdampak signifikan. Para pengemudi juga menyesalkan lemahnya penegakan regulasi, seperti Permenhub 118 Tahun 2018, yang dianggap hanya menjadi dokumen tanpa implementasi. Mereka berharap Komisi V DPR RI dapat mendorong Kementerian Perhubungan untuk segera mengambil sikap tegas demi keadilan bagi para pengemudi.
Menjadi pengemudi ojol memang penuh tantangan. Tapi, dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu bisa memaksimalkan pendapatan dan menghindari kerugian. Yuk, simak tips berikut ini!
1. Buat Catatan Pengeluaran Harian - Catat setiap pengeluaran, mulai dari bensin, makan, parkir, hingga biaya perawatan kendaraan. Dengan begitu, kamu bisa melihat pos mana yang paling banyak menghabiskan uang dan mencari cara untuk menguranginya.
Contoh: Gunakan aplikasi pencatat keuangan di smartphone atau buku catatan sederhana. Catat setiap pengeluaran setelah selesai narik.
2. Sisihkan Dana Darurat - Jangan lupa menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan setiap hari untuk dana darurat. Dana ini bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti perbaikan kendaraan atau biaya kesehatan.
Contoh: Sisihkan Rp10.000 - Rp20.000 setiap hari ke rekening terpisah atau celengan khusus.
3. Manfaatkan Promo dan Diskon - Cari tahu promo atau diskon yang ditawarkan oleh aplikator atau merchant tertentu. Hal ini bisa membantu menghemat pengeluaran, terutama untuk bensin dan makanan.
Contoh: Pantau media sosial atau aplikasi ojol untuk mendapatkan informasi tentang promo dan diskon terbaru.
4. Pertimbangkan Asuransi Kendaraan - Melindungi kendaraan dengan asuransi bisa menjadi investasi yang bijak. Asuransi akan membantu menanggung biaya perbaikan jika terjadi kecelakaan atau kerusakan.
Contoh: Bandingkan berbagai jenis asuransi kendaraan dan pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmu.
Apa tanggapan Bapak Ridwan Kamil tentang tuntutan pengemudi ojol terkait potongan biaya aplikasi?
Menurut Bapak Ridwan Kamil, selaku tokoh publik yang sering memberikan perhatian kepada isu-isu transportasi, "Pemerintah daerah akan selalu berusaha untuk menjadi penengah yang adil antara aplikator dan pengemudi ojol. Kami memahami betul bahwa kesejahteraan pengemudi adalah prioritas, dan kami akan berupaya mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak."
Menurut Ibu Susi Pudjiastuti, bagaimana seharusnya aplikator menetapkan tarif yang adil bagi pengemudi ojol?
Ibu Susi Pudjiastuti, sebagai mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang dikenal dengan ketegasannya, berpendapat bahwa "Penetapan tarif harus transparan dan berdasarkan perhitungan yang jelas, termasuk biaya operasional pengemudi. Aplikator tidak boleh hanya memikirkan keuntungan sendiri, tetapi juga harus memperhatikan kesejahteraan mitra pengemudinya."
Apa saran dari Bapak Chairul Tanjung untuk pengemudi ojol agar bisa lebih sejahtera?
Bapak Chairul Tanjung, seorang pengusaha sukses, menyarankan, "Selain mengandalkan pendapatan dari ojol, para pengemudi juga perlu mencari peluang usaha sampingan untuk meningkatkan pendapatan. Manfaatkan teknologi dan platform digital untuk berjualan atau menawarkan jasa lainnya."
Apa pandangan Bapak Najwa Shihab mengenai regulasi yang melindungi hak-hak pengemudi ojol?
Menurut Najwa Shihab, seorang jurnalis yang kritis, "Regulasi yang ada harus ditegakkan secara konsisten dan transparan. Pemerintah harus memastikan bahwa regulasi tersebut benar-benar melindungi hak-hak pengemudi ojol dan mencegah praktik eksploitasi oleh aplikator."