Tak Punya Pekarangan? Ini 7 Sayuran yang Cocok Ditanam di Dalam Rumah dan Mudah Dipanen
Rabu, 16 April 2025 oleh paiman
Tanam Sayuran di Rumah, Siapa Takut Lahan Sempit?
Hobi berkebun memang menyenangkan dan bermanfaat, tapi bagaimana kalau lahan terbatas? Jangan khawatir, berkebun tetap bisa dilakukan di dalam rumah! Ternyata banyak sayuran yang bisa tumbuh subur tanpa perlu pekarangan luas. Yuk, simak 7 sayuran yang bisa kamu coba tanam di dalam rumah:
7 Sayuran untuk Kebun Mini di Rumahmu
- Wortel: Mudah tumbuh dan dirawat! Tanam benih wortel di pot, tutupi dengan gambut basah, dan tunggu sekitar dua minggu hingga berkecambah. Lama panennya tergantung varietas wortel yang ditanam.
- Daun Bawang: Punya siung bawang putih yang mulai bertunas? Jangan dibuang! Letakkan di wadah kecil berisi air dan siram setiap hari. Setelah akarnya panjang, pindahkan ke media tanam.
- Cabai Rawit: Si pedas ini juga bisa ditanam di dalam ruangan! Walau mungkin hasilnya tak sebanyak di kebun, cabai rawit tetap bisa berbuah. Pastikan ia mendapat cukup sinar matahari.
- Selada: Sayuran ini tumbuh cepat dan tak butuh pot dalam. Isi pot dengan tanah lembab, tekan benih selada ke dalam tanah, lalu siram. Panen daun luarnya dan biarkan bagian tengah terus tumbuh.
- Tomat: Tanam biji tomat dalam wadah kecil, lalu pindahkan ke pot setelah bibit setinggi 10 cm. Letakkan di dekat jendela agar mendapat sinar matahari langsung.
- Seledri: Simpan pangkal seledri yang dibeli di toko dalam wadah berisi air. Letakkan di tempat terang, tapi hindari sinar matahari langsung. Siram secara teratur agar tetap lembab dan daun baru akan tumbuh.
- Kentang: Tak disangka, kentang juga bisa ditanam di pot! Cukup letakkan di jendela yang terkena sinar matahari penuh, perawatannya pun mudah.
Berikut beberapa tips agar sayuranmu tumbuh subur di dalam rumah:
1. Pilih Pot yang Tepat: - Pastikan pot memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang. Pot berbahan terakota atau plastik berlubang cocok untuk sebagian besar sayuran.
Contoh: Untuk tomat, gunakan pot yang lebih besar karena akarnya akan menyebar.
2. Media Tanam yang Bernutrisi: - Gunakan campuran tanah, kompos, dan sekam bakar untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman. Hindari menggunakan tanah langsung dari kebun karena bisa mengandung hama.
Contoh: Campuran ideal adalah 1:1:1 untuk tanah, kompos, dan sekam bakar.
3. Pencahayaan yang Cukup: - Sebagian besar sayuran butuh minimal 6 jam sinar matahari per hari. Letakkan pot di dekat jendela atau gunakan lampu grow light jika perlu.
Contoh: Selada bisa diletakkan di dekat jendela yang menghadap timur atau barat.
4. Penyiraman yang Teratur: - Siram tanaman secara teratur, tetapi jangan sampai overwatering. Cek kelembaban tanah dengan jari sebelum menyiram.
Contoh: Wortel lebih suka tanah yang sedikit lembab, sementara tomat perlu disiram lebih sering.
Apakah semua jenis sayuran bisa ditanam di dalam rumah, Bu Sri Mulyani?
(Sri Mulyani, Menteri Keuangan): Tidak semua jenis sayuran ideal ditanam di dalam rumah. Sayuran yang membutuhkan lahan luas dan sinar matahari penuh, seperti labu atau semangka, lebih cocok ditanam di kebun. Pilihlah sayuran yang berukuran relatif kecil dan adaptif terhadap lingkungan dalam ruangan.
Bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman sayuran di dalam rumah, Pak Jokowi?
(Joko Widodo, Presiden RI): Gunakan pestisida organik yang aman untuk lingkungan dan kesehatan. Bisa juga mencoba cara alami seperti menyemprotkan air sabun atau menanam tanaman pengusir hama di dekat sayuran.
Apa saja media tanam selain tanah yang bisa digunakan, Pak Nadiem Makarim?
(Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi): Ada beberapa alternatif media tanam seperti sekam bakar, cocopeat, rockwool, dan hidroton. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi sesuaikan dengan jenis sayuran yang ditanam.
Berapa sering sebaiknya saya memberi pupuk pada sayuran di dalam rumah, Ibu Tri Rismaharini?
(Tri Rismaharini, Menteri Sosial): Frekuensi pemupukan tergantung jenis pupuk dan sayuran. Umumnya, pemupukan dilakukan setiap 2-4 minggu sekali. Gunakan pupuk organik cair atau kompos untuk hasil terbaik.
Bagaimana cara memilih bibit sayuran yang berkualitas, Pak Ganjar Pranowo?
(Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah): Pilih bibit yang sehat, bebas hama dan penyakit, serta berasal dari sumber terpercaya. Perhatikan tanggal kadaluarsa bibit dan pilih varietas yang cocok untuk ditanam di dalam ruangan.
Apa yang harus dilakukan jika tanaman sayuran di dalam rumah mulai layu, Bu Susi Pudjiastuti?
(Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019): Periksa akar, media tanam, dan kondisi lingkungan. Pastikan tanaman mendapat cukup air, sinar matahari, dan nutrisi. Pangkas bagian yang layu dan segera atasi jika ada hama atau penyakit.