Susah Cari Kerja Kantoran, Profesi Lama Mulai Dilirik Lagi, Kembali Jadi Tren?
Selasa, 22 April 2025 oleh paiman
Khawatir Tersaingi AI? Keahlian Teknik Kini Jadi Primadona!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran Artificial Intelligence (AI) memang bikin banyak pekerja kantoran was-was. Akibatnya, orang-orang mulai melirik peluang lain, termasuk profesi yang dulu mungkin dianggap sebelah mata.
Tren ini terlihat jelas di Amerika Serikat, di mana sejumlah sekolah kembali mengajarkan keahlian teknik seperti pertukangan dan pengelasan. Bedanya, pengajarannya kini tak lagi kuno, melainkan memanfaatkan teknologi canggih.
SMA Middleton di Wisconsin, misalnya, bahkan menggelontorkan dana fantastis sebesar US$90 juta untuk memodernisasi laboratorium manufakturnya. Bayangkan, siswa di sana kini belajar mengoperasikan lengan robot lewat komputer, semuanya bisa disaksikan langsung melalui jendela kaca besar!
Untuk menarik minat siswa, Quincy Millerjohn, seorang guru bahasa Inggris yang merangkap instruktur pengelasan, punya jurus jitu. Ia membeberkan potensi gaji di industri baja, yang bisa mencapai US$41 ribu hingga US$52 ribu per jam (sekitar Rp 670 ribu hingga Rp 849 ribu). Strategi ini terbukti ampuh, dengan 2.300 siswa mendaftar kelas tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Kelas-kelas ini menawarkan pelajaran yang sempat populer di era 90-an dan 2000-an, seperti konstruksi, manufaktur, dan pertukangan kayu. Kembalinya minat pada keahlian tangan ini, menurut John Mihm, konsultan pendidikan di Wisconsin, didorong oleh kecemasan akan dominasi AI di dunia kerja.
"Ada pergeseran paradigma. Pekerjaan tangan kini dianggap sebagai pekerjaan dengan keahlian tinggi dan bergaji tinggi, sehingga menarik banyak orang," ujar Mihm.
Tertarik menjajal karir di bidang teknik? Simak tips berikut:
1. Identifikasi Minat dan Bakat Anda - Kenali bidang teknik apa yang paling menarik bagi Anda. Apakah itu pengelasan, pertukangan kayu, atau robotika? Memilih bidang yang sesuai minat akan membuat proses belajar lebih menyenangkan. Misalnya, jika Anda suka merakit barang, mungkin pertukangan kayu cocok untuk Anda.
2. Cari Pelatihan atau Kursus yang Tepat - Setelah menentukan minat, carilah lembaga pelatihan atau kursus yang berkualitas. Pastikan lembaga tersebut memiliki kurikulum yang up-to-date dan instruktur yang berpengalaman. Contohnya, Anda bisa mencari kursus pengelasan bersertifikat.
3. Asah Keterampilan Praktis - Keahlian teknik membutuhkan banyak latihan. Jangan ragu untuk mencoba dan berlatih secara konsisten. Misalnya, jika Anda belajar pertukangan kayu, cobalah membuat proyek kecil-kecilan.
4. Bangun Jaringan - Bergabunglah dengan komunitas atau forum yang berkaitan dengan bidang teknik yang Anda minati. Ini akan membantu Anda memperluas jaringan dan mendapatkan informasi terkini tentang lowongan pekerjaan. Contohnya, ikuti grup Facebook atau LinkedIn yang berisi para profesional di bidang teknik.
Apakah keahlian teknik menjamin pekerjaan dengan gaji tinggi, seperti yang dikatakan Pak Budi?
Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi): "Potensi gaji di bidang teknik memang cukup menjanjikan, terutama untuk tenaga terampil yang menguasai teknologi terbaru. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi agar lulusannya siap bersaing di dunia kerja."
Ibu Ani bertanya, bagaimana prospek kerja di bidang teknik di Indonesia?
Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian): "Prospek kerja di bidang teknik di Indonesia sangat cerah, seiring dengan perkembangan infrastruktur dan industri manufaktur. Kebutuhan akan tenaga terampil di sektor ini terus meningkat."
Pak Dedi ingin tahu, apakah perempuan juga bisa berkarir di bidang teknik?
Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan): "Tentu saja! Bidang teknik terbuka untuk siapa saja, termasuk perempuan. Keahlian dan kompetensi adalah yang utama, bukan gender."
Mbak Siti bertanya, apa saja keahlian teknik yang paling dibutuhkan saat ini?
Erick Thohir (Menteri BUMN): "Saat ini, keahlian di bidang otomasi, robotika, dan pengelasan sangat dibutuhkan oleh industri. Selain itu, keahlian di bidang energi terbarukan juga semakin diminati."