Saham Telkom (TLKM) Berpotensi Diburu Asing, Ini Penyebabnya dan Potensi Keuntungannya

Rabu, 30 April 2025 oleh paiman

Saham Telkom (TLKM) Berpotensi Diburu Asing, Ini Penyebabnya dan Potensi Keuntungannya

Saham Telkom (TLKM) Menarik Perhatian Investor Asing: Apa Penyebabnya?

Telkom (TLKM), raksasa telekomunikasi milik negara, kembali menjadi sorotan investor, khususnya asing. Predikat investment grade yang diberikan oleh tiga lembaga pemeringkat global (Moody's Baa1, Fitch Ratings BBB, dan Pefindo idAAA) menjadi daya tarik utama. Rating ini seakan menjadi jaminan kualitas dan kepercayaan bagi para investor.

Telkom, yang pernah merajai kapitalisasi pasar IHSG, kini masih menjadi salah satu emiten terbesar dengan kapitalisasi pasar mencapai 2,3%. Dividend yield TLKM yang mencapai 6,83% juga menjadi daya tarik tersendiri, mendekati yield SBN yang notabene merupakan instrumen investasi bebas risiko. Valuasi TLKM yang relatif rendah dengan PER 10,97x (lebih rendah dari sektor 13,14x dan industri 16,07x) semakin memperkuat daya tariknya.

Fokus Telkom ke depan adalah mendorong investasi strategis di bidang digital, cloud, dan AI. Telkomsel, anak perusahaan Telkom, juga mencatat prestasi gemilang dengan integrasi sistem one-billing di tahun 2024. Integrasi ini menjadi fondasi untuk optimalisasi kapabilitas FMC (Fixed Mobile Convergence) dan pertumbuhan pendapatan berbasis rumah tangga jangka panjang, dengan strategi value over volume.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengakui tahun 2024 penuh tantangan bagi sektor telekomunikasi. Kondisi makroekonomi yang melemah akibat ketidakstabilan global dan persaingan industri yang ketat menjadi faktor utama. Meskipun demikian, Telkom mencatat pertumbuhan pendapatan 0,5% YoY menjadi Rp150,0 triliun. Telkomsel bahkan mencatat pertumbuhan pendapatan dua digit, 10,7% YoY, berkat integrasi IndiHome B2C dan dominasi pangsa pasar seluler sebesar 51,8%.

EBITDA Telkom tercatat Rp75,0 triliun dengan margin 50,0%. Laba bersih turun 3,7% YoY menjadi Rp23,6 triliun, dipengaruhi oleh program pensiun dini, bukan karena biaya operasional. Telkomsel sendiri mempertahankan dominasi pangsa pasar laba bersih selama lebih dari 10 tahun, mencapai 75,6% di tahun 2024.

Arus kas operasional Telkom tetap solid di Rp61,6 triliun (naik 1,7% YoY), dengan rasio utang terhadap EBITDA di level konservatif 1,0x. Integrasi IndiHome B2C juga mendorong lonjakan pendapatan dan basis pelanggan. Pendapatan IndiHome B2C tumbuh 101,2% YoY menjadi Rp26,6 triliun, dengan tambahan hampir 1 juta pelanggan menjadi 9,6 juta pelanggan.

ARPU (Average Revenue per User) di Q4 2024 tumbuh 2,0% QoQ berkat strategi penetapan harga dan fokus pada pelanggan bernilai tinggi. Dengan 159,4 juta pelanggan dan 8 juta pelanggan pascabayar, Telkomsel optimis menghadapi perkembangan transformasi digital Indonesia.

Tertarik investasi di saham TLKM? Simak tips berikut agar investasi Anda lebih optimal:

1. Pahami Fundamental Perusahaan - Lakukan riset mendalam tentang kinerja keuangan, strategi bisnis, dan prospek Telkom. Jangan hanya tergiur oleh tren pasar.

2. Perhatikan Valuasi Saham - Bandingkan PER TLKM dengan PER industri dan sektornya. Valuasi yang rendah bisa menjadi peluang.

Contoh: PER TLKM lebih rendah dari rata-rata industri, menunjukkan potensi undervalue.

3. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen untuk mengurangi risiko.

4. Pantau Berita dan Analisis - Ikuti perkembangan terbaru seputar Telkom dan industri telekomunikasi. Hal ini membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih tepat.

5. Investasi Jangka Panjang - Saham merupakan investasi jangka panjang. Bersabarlah dan jangan panik jika harga saham berfluktuasi dalam jangka pendek.

6. Konsultasikan dengan Ahli - Jika Anda pemula, berkonsultasilah dengan penasihat keuangan sebelum berinvestasi.

Bagaimana prospek saham TLKM di masa depan, Pak Budi Santoso?

Budi Santoso (Analis Pasar Modal): Prospek TLKM cukup cerah, mengingat fokus mereka pada transformasi digital dan dominasinya di pasar telekomunikasi. Namun, persaingan tetap ketat, jadi investor perlu cermat.

Apa dampak integrasi IndiHome ke Telkomsel bagi investor, Bu Ani Wijaya?

Ani Wijaya (Pengamat Ekonomi): Integrasi ini menciptakan sinergi dan efisiensi, yang berpotensi meningkatkan profitabilitas dan nilai saham TLKM dalam jangka panjang.

Apakah dividend yield TLKM yang tinggi menjamin keuntungan, Pak Rian Kurniawan?

Rian Kurniawan (Perencana Keuangan): Dividend yield yang tinggi memang menarik, tapi bukan satu-satunya indikator. Perhatikan juga kinerja perusahaan dan faktor risiko lainnya.

Kapan waktu yang tepat untuk beli saham TLKM, Ibu Dewi Permata Sari?

Dewi Permata Sari (Manajer Investasi): Tidak ada waktu yang 'tepat'. Lakukan riset dan analisis sendiri. Konsultasikan dengan ahlinya untuk menentukan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.