Roy Suryo Tak Gentar Dilaporkan Usai Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Tantang Buktikan!
Jumat, 25 April 2025 oleh paiman
Roy Suryo Tak Gentar Hadapi Laporan Terkait Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Roy Suryo tampak tenang menghadapi laporan yang dilayangkan Relawan Pemuda Patriot Nusantara terkait tudingannya tentang ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Tak hanya Roy, tiga orang lainnya, yaitu ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma, juga turut dilaporkan.
Saat dikonfirmasi pada Kamis (24/4), Roy menanggapi dengan singkat, "Silakan saja diproses. Kami berempat justru menggunakan teknologi canggih untuk menegakkan kejujuran dan kebenaran, lalu mau diproses dengan pasal menghasut?"
Enggan berkomentar lebih lanjut, Roy seolah melempar kembali penilaian kepada publik. "Masyarakat bisa menilai sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Gusti Allah SWT tidak tidur," ujarnya.
Sebelumnya, pada Rabu (23/4), Relawan Pemuda Patriot Nusantara melaporkan keempat orang tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat. Laporan yang teregister dengan nomor LP/B/978/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jakpus/Polda Metro Jaya itu dilayangkan oleh Ketua Relawan, Andi Kurniawan.
Kuasa hukum pelapor, Rusdiansyah, menjelaskan bahwa keempatnya diduga melanggar Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum terkait tudingan ijazah palsu Jokowi.
Di era digital ini, informasi tersebar dengan cepat. Sangat penting untuk bijak dalam menyikapi setiap informasi yang kita terima, terutama yang sensitif. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Cek Sumber Informasi - Pastikan informasi berasal dari sumber yang kredibel dan terpercaya. Jangan mudah percaya berita dari akun anonim atau situs web yang tidak jelas.
Contoh: Jika ada berita tentang kebijakan pemerintah, cek langsung di situs web resmi pemerintah.
2. Baca Berita Secara Utuh - Jangan hanya membaca judul atau sepotong informasi. Baca keseluruhan berita untuk memahami konteks dan menghindari kesalahpahaman.
Contoh: Judul berita bisa saja provokatif, namun isinya belum tentu demikian.
3. Verifikasi Informasi - Bandingkan informasi dari beberapa sumber berbeda untuk memastikan kebenarannya. Jangan terpaku pada satu sumber saja.
Contoh: Cari berita yang sama di media mainstream dan bandingkan isinya.
4. Hindari Menyebarkan Hoaks - Jika ragu dengan kebenaran suatu informasi, jangan disebarkan. Menyebarkan hoaks bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
Contoh: Jika menerima pesan berantai yang mencurigakan, lebih baik diabaikan.
5. Berpikir Kritis - Jangan mudah terbawa emosi saat membaca berita. Analisis informasi dengan kritis dan logis.
Contoh: Pertimbangkan motif di balik penyebaran informasi tersebut.
6. Saring Sebelum Sharing - Sebelum membagikan informasi di media sosial, pastikan kebenarannya dan pertimbangkan dampaknya.
Contoh: Tanyakan pada diri sendiri, apakah informasi ini bermanfaat atau justru merugikan?
Apa yang dimaksud dengan Pasal 160 KUHP?
(Prof. Hibnu Nugroho, Pakar Hukum Pidana) Pasal 160 KUHP mengatur tentang penghasutan untuk melakukan kejahatan, kekerasan terhadap penguasa umum, atau tidak menuruti baik ketentuan undang-undang maupun perintah jabatan yang diberikan berdasarkan ketentuan undang-undang. Intinya, pasal ini melarang seseorang untuk menghasut orang lain melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Bagaimana proses hukum selanjutnya bagi Roy Suryo dkk?
(Siti Nurhaliza, SH., Pengacara) Setelah laporan diterima, polisi akan melakukan penyelidikan, mulai dari pemeriksaan saksi hingga pengumpulan bukti. Jika cukup bukti, kasus akan naik ke penyidikan dan selanjutnya kejaksaan yang akan menentukan apakah kasus tersebut layak dibawa ke pengadilan.
Apakah penyebaran tuduhan ijazah palsu termasuk penghasutan?
(Dr. Reza Kurniawan, Pengamat Sosial) Tergantung konteksnya. Jika penyebaran tuduhan tersebut bertujuan untuk menghasut masyarakat untuk melakukan tindakan melanggar hukum, seperti menimbulkan kerusuhan atau kebencian, maka bisa dikategorikan sebagai penghasutan. Namun, jika hanya sebatas menyampaikan kritik atau pertanyaan, belum tentu termasuk penghasutan.
Apa dampak dari penyebaran hoaks di masyarakat?
(Najwa Shihab, Jurnalis) Hoaks dapat menimbulkan kegaduhan, kebingungan, dan bahkan konflik di masyarakat. Informasi yang salah dapat mempengaruhi opini publik, merusak reputasi seseorang, dan mengancam persatuan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bijak dalam menyaring informasi dan tidak menyebarkan hoaks.