Perang Dagang Memanas, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada, Akankah AS Terdampak?
Sabtu, 19 April 2025 oleh paiman
China Beralih ke Kanada untuk Minyak Mentah di Tengah Perang Dagang dengan AS
Perang dagang antara China dan Amerika Serikat semakin memanas, dan salah satu dampaknya terlihat pada perubahan drastis sumber impor minyak mentah China. Laporan Bloomberg menunjukkan bahwa China secara signifikan mengurangi impor minyak mentah dari AS dan beralih ke Kanada sebagai pemasok utama.
Ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing yang dipicu oleh serangkaian kenaikan tarif timbal balik dalam dua bulan terakhir telah membuat China memangkas impor minyak AS hingga sekitar 90%. Meskipun sebelumnya mengindikasikan tidak akan melanjutkan kenaikan tarif, China tampaknya memilih strategi alternatif untuk membalas, salah satunya dengan mengalihkan impor minyak mentah.
Impor minyak mentah China dari pelabuhan dekat Vancouver di pantai Pasifik Kanada melonjak ke rekor 7,3 juta barel pada bulan Maret dan diperkirakan akan melampaui angka tersebut di bulan April, menurut data dari Vortexa Ltd., sebuah perusahaan pelacakan kargo minyak dan gas global yang berbasis di London. Sebagai perbandingan, impor minyak AS oleh China telah anjlok menjadi hanya 3 juta barel per bulan, jauh dari puncaknya di angka 29 juta barel pada Juni tahun lalu.
Secara historis, impor langsung minyak mentah Kanada oleh China tergolong minim, terutama karena kendala infrastruktur. Kilang minyak di China umumnya mengandalkan pasokan minyak mentah dari Timur Tengah dan Rusia. Data bea cukai China menunjukkan bahwa sekitar 1,7% dari total impor minyak mentah China berasal dari AS tahun lalu, turun dari 2,5% pada tahun 2023. Sebagian besar minyak Kanada biasanya dikirim ke AS untuk diproses atau diekspor kembali ke Asia.
Fluktuasi harga minyak dunia dapat berdampak pada berbagai sektor. Berikut beberapa tips untuk menghadapi perubahan tersebut:
1. Pantau perkembangan harga minyak secara berkala. - Dengan memantau harga minyak, Anda dapat mengantisipasi potensi kenaikan atau penurunan harga. Contohnya, Anda bisa menggunakan aplikasi pemantau harga komoditas.
2. Diversifikasi investasi. - Jangan hanya berinvestasi pada satu jenis komoditas. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen untuk mengurangi risiko. Misalnya, selain minyak, Anda juga bisa berinvestasi di emas atau properti.
3. Kelola konsumsi energi dengan bijak. - Hemat energi di rumah dan kantor dapat membantu mengurangi dampak kenaikan harga minyak. Contohnya, matikan lampu saat tidak digunakan dan gunakan transportasi umum.
4. Cari alternatif energi terbarukan. - Pertimbangkan untuk menggunakan energi terbarukan seperti solar panel untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.
5. Ikuti berita dan analisis ekonomi. - Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga minyak dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat. Misalnya, baca artikel ekonomi dan ikuti perkembangan geopolitik.
6. Konsultasikan dengan ahli keuangan. - Jika Anda memiliki investasi yang terkait dengan minyak, konsultasikan dengan ahli keuangan untuk mendapatkan saran profesional. Mereka dapat membantu Anda mengelola risiko dan memaksimalkan keuntungan.
Apa dampak pergeseran impor minyak China ini terhadap pasar global, Ibu Sri Mulyani?
(Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI): Pergeseran impor minyak mentah China dari AS ke Kanada tentu akan menciptakan dinamika baru di pasar global. Hal ini dapat mempengaruhi harga minyak dunia dan juga hubungan dagang antar negara terkait. Kita perlu memantau perkembangan ini dengan cermat dan mengantisipasi dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
Bagaimana perang dagang ini bisa mempengaruhi harga BBM di Indonesia, Pak Arifin Tasrif?
(Arifin Tasrif, Menteri ESDM RI): Perang dagang AS-China dan fluktuasi harga minyak dunia memang dapat mempengaruhi harga BBM di Indonesia. Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga BBM melalui berbagai kebijakan, termasuk penyesuaian harga secara berkala dan diversifikasi sumber impor minyak.
Apa strategi yang sebaiknya dilakukan Indonesia untuk menghadapi situasi ini, Pak Chatib Basri?
(Chatib Basri, Ekonom): Indonesia perlu memperkuat ketahanan ekonominya dengan mendorong diversifikasi ekspor dan mengurangi ketergantungan pada satu pasar tertentu. Penting juga untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengembangkan sumber energi alternatif agar tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga minyak dunia.
Apakah ada peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor minyak ke China, Bapak Nicke Widyawati?
(Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina): Tentu ada peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor minyak ke China. Pertamina terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan mencari pasar baru. Namun, persaingan di pasar minyak global sangat ketat, sehingga kita perlu meningkatkan daya saing dan kualitas produk kita.