Pemerintah Akan Kurangi Muatan Pelajaran di Sekolah, Mapel Apa Saja yang Dihapus? Cek Infonya!

Rabu, 16 April 2025 oleh paiman

Pemerintah Akan Kurangi Muatan Pelajaran di Sekolah, Mapel Apa Saja yang Dihapus? Cek Infonya!

Pelajaran di Sekolah Bakal Dirampingkan, Apa Saja yang Terkena?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengumumkan rencana pemerintah untuk merampingkan materi pelajaran di sekolah. Langkah ini diambil untuk mendukung penerapan metode pembelajaran mendalam atau deep learning yang menekankan pemahaman konseptual dan kontekstual, alih-alih hafalan.

Dengan deep learning, siswa diharapkan dapat belajar lebih fokus dan mendalam pada materi yang esensial. "Pembelajaran mendalam ini berlandaskan teori konstruktivisme, mengutamakan proses berpikir tingkat tinggi," ungkap Mu'ti di Kantor Kemendikbudristek, Jumat (11/4/2025).

Mu'ti menekankan pentingnya pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa. Metode ini memberi kesempatan siswa untuk mengeksplorasi dan mendalami materi yang dipelajari. Lantas, mata pelajaran apa saja yang akan disederhanakan?

Mata Pelajaran yang Dirampingkan

Menurut Mu'ti, perampingan materi akan diterapkan pada semua mata pelajaran. Namun, persentase pengurangan materi untuk setiap mata pelajaran belum diputuskan.

Rencana penerapan deep learning ini sebenarnya sudah dibahas sejak Februari 2025. Dalam sebuah seminar daring, Mu'ti menjelaskan bahwa deep learning bertujuan untuk membantu siswa memahami esensi dari setiap pelajaran.

"Proses ini masih berjalan (mempersiapkan penerapan deep learning)," kata Mu'ti.

Kunci keberhasilan deep learning, menurut Mu'ti, terletak pada materi yang tidak berlebihan dan sesuai dengan kapasitas siswa. Selain itu, nilai-nilai pembelajaran harus diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran dan menjadi fokus utama proses belajar.

Deep learning juga mengedepankan tiga prinsip utama: mindful (penuh kesadaran), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan). Prinsip mindful menekankan rasa hormat guru terhadap siswa dan memberikan ruang bagi siswa untuk menemukan cara belajar yang efektif. Meaningful berarti menemukan makna dan manfaat dari ilmu yang dipelajari. Sedangkan joyful berarti mengapresiasi penemuan makna dan manfaat ilmu bagi masyarakat.

Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan pembelajaran dengan metode deep learning:

1. Aktif Bertanya dan Berdiskusi - Jangan ragu untuk bertanya dan berdiskusi dengan guru dan teman sekelas. Deep learning mendorong eksplorasi dan pemahaman yang mendalam, jadi jangan takut untuk mengungkapkan pertanyaan atau pemikiranmu. Misalnya, jika kamu belajar tentang fotosintesis, tanyakan bagaimana proses itu berbeda di berbagai jenis tumbuhan.

2. Hubungkan Materi dengan Kehidupan Sehari-hari - Coba temukan koneksi antara materi pelajaran dengan pengalaman atau hal-hal yang kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, prinsip fisika dapat dihubungkan dengan cara kerja roller coaster. Ini akan membuat belajar lebih bermakna dan mudah diingat.

3. Eksplorasi Sumber Belajar Lain - Jangan batasi diri hanya pada buku teks. Manfaatkan berbagai sumber belajar seperti internet, perpustakaan, atau museum untuk memperkaya pemahamanmu. Misalnya, kamu bisa menonton video dokumenter tentang sejarah Indonesia.

4. Buat Catatan dengan Gaya Belajarmu Sendiri - Setiap orang punya cara belajar yang berbeda. Temukan metode pencatatan yang paling efektif untukmu, baik itu mind map, diagram, atau ringkasan singkat. Yang terpenting, catatanmu mudah dipahami dan membantu mengingat materi.

Apakah deep learning akan diterapkan di semua jenjang pendidikan? (Pertanyaan dari Siti Nurhaliza)

Saat ini fokus penerapan deep learning adalah di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Untuk jenjang selanjutnya akan dievaluasi dan disesuaikan. - Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Bagaimana guru dapat dilatih untuk menerapkan deep learning? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

Kemendikbudristek akan menyediakan pelatihan dan workshop bagi guru untuk mempersiapkan penerapan deep learning di kelas. - Abdul Mu'ti, Mendikdasmen

Apakah deep learning membutuhkan teknologi khusus? (Pertanyaan dari Ani Widayati)

Tidak selalu. Deep learning lebih menekankan pada pendekatan pembelajaran, bukan teknologi. Teknologi dapat digunakan sebagai pendukung, tetapi bukan syarat utama. - Rhenald Kasali, Pakar Manajemen

Apa manfaat deep learning bagi siswa? (Pertanyaan dari Dimas Pratama)

Deep learning membantu siswa memahami konsep secara mendalam, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Ini akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan. - Prof. Yohanes Surya, Fisikawan

Kapan deep learning akan mulai diterapkan secara nasional? (Pertanyaan dari Ratna Sari)

Tahapan penerapan deep learning masih dalam proses persiapan. Kami akan mengumumkan timeline resminya setelah semua persiapan matang. - Abdul Mu'ti, Mendikdasmen

Bagaimana deep learning dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia? (Pertanyaan dari Anton Supriyanto)

Dengan menekankan pemahaman dan penerapan ilmu, deep learning diharapkan dapat melahirkan generasi yang berpikir kritis, inovatif, dan berdaya saing global. - Anies Baswedan, Akademisi dan Tokoh Publik