Mobil Dipakai Banyak Rakyat Jangan Kena Pajak Mewah, Rakyat Menggugat Kebijakan Ini

Sabtu, 19 April 2025 oleh paiman

Mobil Dipakai Banyak Rakyat Jangan Kena Pajak Mewah, Rakyat Menggugat Kebijakan Ini

Mobil Rakyat Bukan Barang Mewah, Gaikindo Dorong Peninjauan Ulang PPnBM

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, meminta pemerintah untuk mengkaji ulang penerapan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) pada mobil, khususnya mobil produksi dalam negeri yang banyak digunakan masyarakat. Nangoi berpendapat bahwa mobil, terutama yang harganya terjangkau, kini telah menjadi alat mobilitas esensial, bukan lagi barang mewah.

Menurutnya, mobil-mobil seperti LCGC (Low Cost Green Car) yang diproduksi di Indonesia dan dijual dengan harga relatif terjangkau, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Mobil-mobil ini bukanlah simbol status atau kemewahan, melainkan kebutuhan mendasar untuk mobilitas.

"PPnBM perlu ditinjau ulang. Menyebut mobil sebagai barang mewah sudah tidak relevan lagi, kecuali untuk mobil-mobil premium. Mobil yang digunakan mayoritas rakyat seharusnya tidak dikenakan pajak barang mewah," ujar Nangoi di Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025).

Ia mencontohkan LCGC yang harganya kini mendekati Rp 200 juta. Segmen ini seringkali menjadi pilihan pertama bagi masyarakat yang ingin memiliki mobil. Data penjualan lima tahun terakhir menunjukkan LCGC konsisten menjadi mobil terlaris di Indonesia.

Nangoi juga mengingatkan tujuan awal PPnBM adalah untuk mengendalikan konsumsi barang mewah yang dianggap tidak produktif. "PPnBM seharusnya menghambat pembelian barang mewah. Namun, membeli kendaraan yang kini menjadi kebutuhan normal justru mendukung industri dalam negeri," jelasnya.

Terkait insentif pajak untuk kendaraan hybrid, Nangoi mengapresiasi langkah pemerintah. Menurutnya, insentif tersebut berdampak positif pada perkembangan teknologi otomotif ramah lingkungan. "Kami berterima kasih kepada pemerintah atas insentif untuk hybrid. Penurunan pajak menjadi 3 persen sangat membantu. Meskipun demikian, kami berharap akan ada lebih banyak insentif, terutama untuk hal-hal yang menghambat kemajuan industri otomotif," tambahnya.

Membeli mobil pertama bisa jadi membingungkan. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda:

1. Tentukan Budget - Tentukan budget yang realistis, termasuk biaya perawatan, bensin, dan asuransi. Misalnya, jika budget Anda Rp 200 juta, pertimbangkan LCGC.

2. Riset Mobil yang Sesuai - Cari tahu mobil apa yang sesuai kebutuhan Anda. Apakah butuh mobil keluarga? Atau mobil kecil untuk di perkotaan? Bandingkan spesifikasi dan harga.

3. Test Drive - Jangan lupa untuk test drive mobil yang Anda minati. Rasakan kenyamanan dan performanya.

4. Pertimbangkan Asuransi - Lindungi mobil Anda dengan asuransi yang tepat. Bandingkan premi dan cakupan dari berbagai perusahaan asuransi.

5. Baca Kontrak dengan Teliti - Pastikan Anda memahami semua klausul dalam kontrak pembelian sebelum menandatanganinya.

Apakah LCGC masih relevan di tahun 2025? (Ditanyakan oleh Ani Handayani)

Yohannes Nangoi (Ketua Umum Gaikindo): LCGC masih sangat relevan. Data penjualan menunjukkan LCGC tetap menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia.

Bagaimana dampak PPnBM terhadap industri otomotif? (Ditanyakan oleh Budi Santoso)

Yohannes Nangoi (Ketua Umum Gaikindo): PPnBM yang terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan industri otomotif, khususnya untuk mobil-mobil yang dibutuhkan masyarakat.

Apa saja keuntungan membeli mobil hybrid? (Ditanyakan oleh Citra Dewi)

Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata (Pakar Otomotif): Mobil hybrid lebih ramah lingkungan dan lebih irit bahan bakar.

Kapan waktu yang tepat untuk membeli mobil pertama? (Ditanyakan oleh Dedi Prasetyo)

Desi Ratna Sari (Financial Planner): Waktu yang tepat adalah ketika Anda sudah siap secara finansial dan benar-benar membutuhkannya.

Bagaimana cara memilih asuransi mobil yang tepat? (Ditanyakan oleh Eka Putri)

Rudiantara (Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika): Bandingkan premi, cakupan, dan reputasi perusahaan asuransi sebelum memutuskan.

Apa yang harus diperhatikan saat test drive? (Ditanyakan oleh Fahri Ramadhan)

Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan): Perhatikan kenyamanan, performa, dan fitur-fitur yang ditawarkan.