Mengapa Makan Seblak Tidak Sehat? Ini Kata Dokter, Fakta Mengejutkan Terungkap!
Jumat, 2 Mei 2025 oleh paiman
Nikmatnya Seblak, Tapi Apakah Sehat? Kata Dokter…
Seblak, makanan khas Sunda yang pedasnya bikin nagih, terutama di kalangan anak muda. Tapi, di balik kenikmatannya, tersimpan pertanyaan: seberapa sehat sih seblak? Menurut dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, seblak belum tentu buruk, kesehatannya tergantung dari cara penyajian dan bahan-bahannya.
Mengapa Seblak Dianggap Kurang Sehat?
Minim Gizi
Seblak umumnya rendah gizi karena komposisinya didominasi kerupuk atau mie, sumber karbohidrat olahan. Kandungan protein, lemak sehat, dan sayurannya minim. Jika sering jadi makanan utama, tubuh bisa kekurangan nutrisi penting. Bayangkan makan seblak untuk makan siang setiap hari, tentu tidak ideal untuk kesehatan jangka panjang.
Tinggi Sodium dan Bahan Tambahan
Rasa gurih seblak berasal dari garam dan penyedap rasa yang cukup banyak. Kerupuknya sendiri juga tinggi sodium. "Kandungan sodium dari semua itu bisa mencapai sepertiga hingga lebih dari setengah batas asupan sodium yang aman," ungkap dr. Santi. Belum lagi tambahan pewarna, pengawet, dan zat aditif lain dalam beberapa jenis kerupuk yang bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Efek Samping Cabai
Pedasnya seblak dari cabai yang melimpah bisa mengganggu pencernaan, terutama bagi yang sensitif. "Konsumsi cabai berlebihan bisa memicu sakit perut atau diare," kata dr. Santi. Makan pedas menjelang tidur juga bisa mengganggu kualitas tidur karena suhu tubuh meningkat.
Risiko Jangka Panjang
Konsumsi seblak berlebihan secara terus-menerus berisiko menyebabkan malnutrisi dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal karena tingginya sodium. Wajah juga bisa tampak bengkak karena tubuh menahan air.
Tak perlu khawatir, seblak tetap bisa dinikmati kok! Berikut tips membuat seblak lebih sehat:
1. Buat Seblak Sendiri - Dengan membuat sendiri, kita bisa mengontrol kebersihan dan komposisi bahan. Kita bisa membatasi garam, penyedap rasa, dan cabai.
Misalnya, gunakan kaldu ayam asli dan kurangi penggunaan penyedap rasa.
2. Tambahkan Protein dan Sayuran - Perbanyak protein seperti ayam, telur, atau udang, dan jangan lupa sayuran. Semakin berwarna sayurannya, semakin baik!
Contohnya, tambahkan sawi hijau, wortel, dan telur rebus.
3. Batasi Bakso dan Sosis - Makanan olahan seperti bakso dan sosis sebaiknya dihindari atau dibatasi karena kandungan sodium dan pengawetnya.
Lebih baik ganti dengan protein alami seperti ayam atau ikan.
4. Jadikan Camilan, Bukan Makanan Utama - Ingat, seblak lebih cocok sebagai camilan sesekali, bukan makanan pokok sehari-hari. Konsumsilah dengan bijak agar tetap sehat.
Nikmati seblak sebagai selingan, bukan pengganti makanan bergizi.
Apakah seblak boleh dimakan setiap hari, Bu Susi Pudjiastuti?
Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, saya menganjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Seblak boleh saja dinikmati, tapi tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari karena nutrisinya kurang lengkap.
Bagaimana cara mengurangi rasa pedas seblak yang berlebihan, Chef Juna?
Tambahkan sedikit gula atau santan untuk menetralisir rasa pedas. Bisa juga ditambahkan bahan asam seperti jeruk nipis. Jangan lupa perbanyak sayuran dan protein.
Apa saja alternatif kerupuk yang lebih sehat untuk seblak, Pak Ridwan Kamil?
Bisa mencoba kerupuk beras merah atau kerupuk ubi yang lebih kaya serat. Atau bisa juga diganti dengan sayuran seperti potongan wortel atau lobak yang direbus sebentar.
Apakah seblak aman untuk penderita maag, dr. Zaidul Akbar?
Untuk penderita maag, sebaiknya hindari makanan pedas dan asam seperti seblak. Jika ingin mengonsumsi, batasi jumlahnya dan pastikan tidak terlalu pedas atau asam. Konsultasikan dengan dokter untuk saran lebih lanjut.
Bagaimana cara memilih kerupuk yang berkualitas baik, Ibu Tri Rismaharini?
Pilih kerupuk yang warnanya tidak terlalu mencolok dan tidak berbau tengik. Perhatikan juga label komposisi dan tanggal kedaluwarsa. Sebaiknya pilih kerupuk yang dibuat secara tradisional dengan bahan-bahan alami.
Apa dampak konsumsi seblak berlebihan terhadap ginjal, dr. Terawan Agus Putranto?
Kandungan sodium yang tinggi dalam seblak dapat membebani kerja ginjal. Konsumsi berlebihan dan terus-menerus dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal dalam jangka panjang.