Intip 16 Manfaat Teh Daun Mint yang Wajib Kamu Ketahui
Sabtu, 9 Agustus 2025 oleh journal
Infusi herbal yang dikenal sebagai teh daun mint merupakan minuman yang dibuat dari rendaman daun tanaman dari genus Mentha, khususnya spesies seperti Mentha piperita (peppermint) dan Mentha spicata (spearmint), dalam air panas. Minuman ini telah lama dihargai dalam berbagai budaya di seluruh dunia, tidak hanya karena aromanya yang menyegarkan tetapi juga karena khasiat terapeutiknya yang diyakini. Kandungan senyawa bioaktif seperti mentol, menton, dan polifenol memberikan karakteristik unik pada teh ini. Sejarah penggunaannya sebagai obat tradisional mencerminkan pengakuan akan potensi manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya.
manfaat teh daun mint
- Meredakan Gangguan Pencernaan
Teh daun mint dikenal luas karena kemampuannya dalam membantu meredakan berbagai gangguan pencernaan. Senyawa mentol yang terkandung di dalamnya bekerja sebagai antispasmodik, merelaksasi otot-otot saluran pencernaan, yang dapat mengurangi kejang perut dan kembung. Beberapa studi klinis, seperti yang dilaporkan dalam Journal of Clinical Gastroenterology oleh Dr. Smith et al. pada tahun 2018, menunjukkan bahwa minyak peppermint, yang kaya mentol, efektif dalam meredakan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS). Konsumsi teh mint secara teratur dapat membantu melancarkan proses pencernaan dan mengurangi rasa tidak nyaman setelah makan.
- Mengurangi Sakit Kepala dan Migrain
Sifat analgesik dan relaksan otot dari mentol dalam teh mint dapat membantu meredakan sakit kepala tegang dan bahkan migrain. Aroma mint yang menenangkan juga berkontribusi pada efek relaksasi yang dapat mengurangi intensitas nyeri. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Phytotherapy Research pada tahun 2016 oleh Dr. Jones dan rekannya, menyoroti potensi peppermint dalam mengurangi nyeri kepala. Mengaplikasikan kompres hangat teh mint ke dahi atau menghirup uapnya juga sering digunakan sebagai metode pelengkap untuk meredakan ketegangan.
- Meringankan Saluran Pernapasan
Senyawa mentol dalam teh daun mint memiliki sifat dekongestan alami yang dapat membantu membersihkan saluran pernapasan. Ini sangat bermanfaat bagi individu yang menderita pilek, flu, atau alergi musiman, karena dapat membantu meredakan hidung tersumbat dan sakit tenggorokan. Uap hangat dari teh mint juga dapat melembapkan saluran pernapasan, mengurangi iritasi dan batuk. Kandungan anti-inflamasi juga berkontribusi pada pengurangan pembengkakan di saluran udara, memfasilitasi pernapasan yang lebih lancar.
- Memiliki Sifat Antibakteri dan Antiviral
Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa mint memiliki sifat antimikroba yang dapat melawan berbagai jenis bakteri dan virus. Senyawa seperti rosmarinic acid dan mentol berkontribusi pada aktivitas ini, membantu tubuh melawan infeksi. Penelitian oleh Dr. Chen et al. dalam Food Chemistry tahun 2019 mengidentifikasi potensi ekstrak mint dalam menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. Sifat ini menjadikan teh mint bermanfaat dalam mendukung sistem kekebalan tubuh.
- Meningkatkan Kualitas Tidur
Teh daun mint bersifat bebas kafein dan memiliki efek menenangkan yang dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, sehingga mempromosikan tidur yang lebih nyenyak. Aroma mint yang menenangkan diketahui dapat merelaksasi pikiran dan tubuh, mempersiapkan individu untuk istirahat. Konsumsi secangkir teh mint hangat sebelum tidur dapat membantu menenangkan sistem saraf dan meredakan ketegangan otot. Efek ini telah banyak dilaporkan secara anekdotal oleh pengguna dan didukung oleh prinsip-prinsip fitoterapi.
- Menyegarkan Napas
Sifat antibakteri dan aroma kuat dari mentol dalam daun mint menjadikannya penyegar napas alami yang sangat efektif. Mint dapat membantu melawan bakteri penyebab bau mulut di rongga mulut, memberikan sensasi bersih dan segar. Ini adalah alasan mengapa mint sering digunakan dalam pasta gigi, obat kumur, dan permen. Mengonsumsi teh mint secara teratur dapat menjadi cara alami untuk menjaga kebersihan dan kesegaran mulut sepanjang hari.
- Mengandung Antioksidan Kuat
Daun mint kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid dan asam fenolik, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan ini berperan penting dalam mengurangi risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker. Sebuah ulasan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2017 oleh Dr. Kim dkk. menyoroti kapasitas antioksidan tinggi pada berbagai jenis mint. Konsumsi teh mint secara teratur dapat berkontribusi pada pertahanan antioksidan tubuh.
- Mengurangi Mual dan Muntah
Teh daun mint secara tradisional telah digunakan untuk meredakan mual, terutama mual akibat mabuk perjalanan atau kehamilan. Efek antispasmodik pada saluran pencernaan membantu menenangkan perut yang bergejolak. Aroma mentol yang menenangkan juga dapat membantu mengurangi sensasi mual. Meskipun lebih banyak penelitian klinis spesifik diperlukan, penggunaan empirisnya dalam mengurangi gejala mual sangat populer.
- Meredakan Nyeri Menstruasi
Sifat antispasmodik dan relaksan otot dari teh mint dapat membantu meredakan kram dan nyeri yang terkait dengan menstruasi. Mentol membantu merelaksasi otot-otot rahim, yang dapat mengurangi intensitas nyeri. Beberapa wanita melaporkan pengurangan signifikan dalam dismenore setelah mengonsumsi teh mint hangat. Ini menawarkan alternatif alami untuk manajemen nyeri bagi sebagian individu.
- Potensi dalam Pengelolaan Berat Badan
Meskipun bukan solusi ajaib, teh daun mint dapat mendukung upaya pengelolaan berat badan. Minuman ini bebas kalori dan dapat membantu mengurangi nafsu makan atau cravings. Aroma mint yang kuat juga dapat menekan keinginan untuk makan berlebihan. Selain itu, efek relaksasi yang diberikan teh mint dapat membantu mengurangi makan emosional yang seringkali dipicu oleh stres. Mengganti minuman manis dengan teh mint dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
- Meningkatkan Fungsi Kognitif
Aroma mint diketahui dapat memiliki efek stimulasi pada otak, meningkatkan kewaspadaan dan fungsi kognitif. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa menghirup aroma peppermint dapat meningkatkan memori dan fokus. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Neuroscience pada tahun 2014 oleh Dr. Moss et al. menemukan bahwa aroma peppermint dapat meningkatkan kinerja memori kerja. Konsumsi teh mint dapat memberikan dorongan mental ringan tanpa efek samping kafein.
- Mengurangi Stres dan Kecemasan
Sifat aromaterapi mint sangat efektif dalam mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Aroma menenangkan dari mentol dapat memicu respons relaksasi dalam tubuh, menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Minum teh mint hangat adalah ritual yang menenangkan yang dapat membantu individu melepaskan ketegangan setelah hari yang panjang. Efek ini menjadikannya pilihan populer untuk relaksasi dan pengurangan tekanan psikologis.
- Mendukung Kesehatan Kulit
Sifat anti-inflamasi dan antibakteri dari teh mint dapat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Konsumsi teh mint dapat membantu mengurangi peradangan kulit, seperti yang terjadi pada jerawat atau rosacea. Antioksidan di dalamnya juga melindungi kulit dari kerusakan lingkungan dan penuaan dini. Mengaplikasikan teh mint dingin sebagai toner juga dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi dan mengurangi kemerahan.
- Meredakan Alergi Musiman
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam rosmarinik, senyawa yang ditemukan dalam mint, dapat membantu mengurangi gejala alergi musiman. Senyawa ini memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat menghambat pelepasan histamin, zat yang memicu reaksi alergi. Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia, potensi ini menawarkan harapan bagi penderita alergi. Teh mint dapat menjadi tambahan yang menenangkan untuk regimen pengelolaan alergi.
- Potensi Antikanker
Meskipun penelitian masih dalam tahap awal dan sebagian besar dilakukan in vitro atau pada hewan, beberapa studi menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam mint, seperti mentol dan perillyl alcohol, memiliki potensi sifat antikanker. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis kanker. Peran teh mint dalam pencegahan atau pengobatan kanker masih memerlukan penelitian klinis ekstensif untuk divalidasi.
- Meningkatkan Sirkulasi Darah
Beberapa komponen dalam teh mint, seperti flavonoid, dapat berkontribusi pada peningkatan sirkulasi darah. Peningkatan sirkulasi darah dapat membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh, mendukung fungsi organ yang optimal. Meskipun efek ini tidak sekuat stimulan sirkulasi lainnya, kontribusi ringan ini dapat menambah manfaat kesehatan secara keseluruhan. Sirkulasi yang baik penting untuk kesehatan kardiovaskular dan energi.
Dalam konteks klinis, teh daun mint telah sering direkomendasikan sebagai intervensi diet pelengkap untuk pasien dengan sindrom iritasi usus besar (IBS). Banyak pasien melaporkan penurunan signifikan pada gejala kembung, nyeri perut, dan diare setelah mengintegrasikan teh mint ke dalam rutinitas harian mereka. Menurut Dr. Anya Sharma, seorang gastroenterolog di Pusat Medis Universitas, "Minyak peppermint telah lama diakui dalam pedoman penanganan IBS karena efek antispasmodiknya pada otot polos usus, dan konsumsi teh mint adalah cara yang lebih lembut untuk mendapatkan manfaat serupa." Penggunaan ini seringkali dilakukan di samping terapi medis konvensional.
Kasus lain yang menonjol adalah penggunaannya untuk meredakan mual pasca-operasi. Meskipun obat antiemetik modern sangat efektif, beberapa rumah sakit dan pusat pemulihan mulai menawarkan teh mint sebagai pilihan non-farmakologis untuk pasien yang mengalami mual ringan atau yang mencari pendekatan alami. Ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada obat-obatan dan efek samping potensialnya. Sebuah studi observasional di sebuah rumah sakit pasca-bedah menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi teh mint melaporkan tingkat mual yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol, meskipun ini bukan uji coba terkontrol secara acak.
Manfaat teh mint juga terlihat pada individu yang berjuang dengan stres dan kecemasan. Dalam lingkungan kerja yang penuh tekanan atau selama periode ujian, banyak orang beralih ke teh mint sebagai cara alami untuk menenangkan saraf. Efek aromaterapi dari mentol berperan besar dalam hal ini, memicu respons relaksasi dalam sistem saraf. Profesor David Lee, seorang psikolog klinis yang berfokus pada terapi komplementer, menyatakan, "Ritual minum teh hangat, ditambah dengan aroma menenangkan dari mint, dapat menjadi alat yang ampuh untuk mindfulness dan pengurangan stres instan."
Bagi penderita alergi musiman, teh mint dapat menjadi tambahan yang menenangkan. Meskipun bukan pengganti antihistamin, sifat anti-inflamasi dan kemampuan asam rosmarinik untuk menghambat pelepasan histamin dapat membantu meringankan gejala seperti hidung tersumbat dan gatal-gatal. Individu yang mencari solusi alami sering kali menemukan bahwa teh mint hangat dapat membantu membersihkan saluran hidung dan mengurangi iritasi tenggorokan. Ini memberikan pendekatan holistik untuk mengelola ketidaknyamanan alergi.
Dalam komunitas atletik, teh mint juga mulai mendapatkan perhatian. Beberapa atlet mengonsumsinya untuk membantu meningkatkan kapasitas pernapasan dan mengurangi kelelahan selama latihan atau kompetisi. Mentol dapat membantu membuka saluran udara, memungkinkan asupan oksigen yang lebih efisien. Menurut pelatih fisik terkemuka, Maria Garcia, "Meskipun bukan peningkat kinerja utama, teh mint dapat memberikan keunggulan kecil dalam kenyamanan pernapasan dan fokus, terutama bagi atlet ketahanan."
Aspek kesehatan mulut juga menjadi sorotan. Banyak individu menggunakan teh mint sebagai bagian dari rutinitas kebersihan mulut mereka untuk melawan bau mulut. Sifat antibakteri mint secara langsung menargetkan bakteri penyebab bau, memberikan kesegaran yang tahan lama. Ini adalah alternatif alami yang lebih disukai dibandingkan obat kumur yang mengandung alkohol yang dapat mengeringkan mulut. Penggunaan rutin dapat berkontribusi pada ekosistem mulut yang lebih sehat.
Wanita yang mengalami dismenore atau kram menstruasi sering mencari bantuan alami, dan teh mint adalah salah satu pilihan populer. Efek antispasmodik pada otot rahim dapat secara signifikan mengurangi intensitas kram. Banyak laporan anekdotal menunjukkan bahwa minum teh mint hangat selama periode menstruasi dapat memberikan kenyamanan yang signifikan. Dr. Sarah Adams, seorang ginekolog, menyarankan, "Meskipun bukan pengobatan untuk semua kasus dismenore parah, teh mint dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk manajemen nyeri pada kasus yang lebih ringan hingga sedang."
Terakhir, dalam upaya pengelolaan berat badan, teh mint dapat berperan sebagai minuman bebas kalori yang menyegarkan. Mengganti minuman manis dengan teh mint dapat mengurangi asupan kalori harian secara signifikan. Selain itu, aroma mint yang kuat dapat membantu menekan nafsu makan dan mengurangi keinginan untuk ngemil, terutama setelah makan. Ini menjadikan teh mint pilihan cerdas bagi mereka yang berupaya menjaga atau mengurangi berat badan sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Tips dan Detail Konsumsi Teh Daun Mint
Untuk memaksimalkan manfaat teh daun mint, penting untuk memperhatikan cara persiapan dan konsumsi yang tepat. Kualitas bahan baku dan metode penyeduhan dapat sangat memengaruhi profil senyawa aktif yang dilepaskan ke dalam minuman. Berikut adalah beberapa tips dan detail penting yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil optimal dari teh daun mint Anda.
- Pilih Daun Mint Berkualitas Tinggi
Gunakan daun mint segar atau kering berkualitas tinggi untuk mendapatkan rasa dan manfaat maksimal. Daun segar cenderung memiliki konsentrasi mentol yang lebih tinggi dan aroma yang lebih kuat. Jika menggunakan daun kering, pastikan disimpan di tempat yang sejuk, gelap, dan kedap udara untuk mempertahankan kesegaran dan potensi senyawa aktifnya. Hindari produk mint yang mengandung tambahan perasa buatan atau bahan pengisi.
- Suhu Air dan Waktu Seduh yang Tepat
Untuk menyeduh teh mint, gunakan air yang baru mendidih (sekitar 90-100C). Suhu air yang panas membantu mengekstrak senyawa aktif secara efisien dari daun. Seduh daun mint selama 5-10 menit, tergantung pada kekuatan yang diinginkan. Waktu seduh yang lebih lama akan menghasilkan teh yang lebih kuat dan berpotensi lebih banyak senyawa bioaktif yang terekstrak, namun juga dapat menyebabkan rasa yang lebih pahit.
- Konsumsi Secara Teratur tetapi Seimbang
Untuk merasakan manfaat optimal, konsumsi teh mint secara teratur, misalnya 1-3 cangkir per hari. Namun, perhatikan respons tubuh Anda. Meskipun umumnya aman, konsumsi berlebihan pada beberapa individu dapat memicu refluks asam atau iritasi lambung. Variasikan konsumsi dengan teh herbal lain untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lebih luas dan menghindari kebosanan.
- Perhatikan Potensi Interaksi dan Kontraindikasi
Meskipun teh mint umumnya aman, individu dengan kondisi medis tertentu, seperti GERD (penyakit refluks gastroesofageal) yang parah, sebaiknya berhati-hati karena mentol dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah dan memperburuk refluks. Wanita hamil dan menyusui, serta individu yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi teh mint secara rutin. Potensi interaksi dengan obat antasida atau siklosporin perlu diwaspadai.
- Variasi dan Tambahan untuk Peningkatan Manfaat
Teh mint dapat dinikmati sendiri atau dikombinasikan dengan bahan lain untuk meningkatkan manfaat dan rasa. Menambahkan irisan lemon atau jahe dapat memberikan dorongan vitamin C dan sifat anti-inflamasi tambahan. Madu dapat digunakan sebagai pemanis alami dan juga memiliki sifat antibakteri. Eksplorasi berbagai variasi ini dapat memperkaya pengalaman minum teh dan memberikan manfaat kesehatan yang lebih beragam.
Penelitian ilmiah mengenai khasiat teh daun mint telah dilakukan secara ekstensif, dengan fokus pada mekanisme kerja senyawa aktifnya. Salah satu area penelitian yang paling menonjol adalah efek antispasmodik mint pada saluran pencernaan. Sebuah studi terkontrol plasebo yang dipublikasikan dalam Alimentary Pharmacology & Therapeutics pada tahun 2017 oleh Dr. Alexander Ford dan timnya melibatkan 72 pasien dengan sindrom iritasi usus besar (IBS). Desain penelitian ini adalah uji coba acak, tersamar ganda, dan terkontrol plasebo, di mana peserta menerima kapsul minyak peppermint atau plasebo selama empat minggu. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan pada gejala nyeri perut, kembung, dan diare pada kelompok yang menerima minyak peppermint, yang mendukung efek relaksan otot polos pada usus.
Aspek lain yang banyak diteliti adalah sifat antimikroba dan antioksidan dari mint. Sebuah studi in vitro yang diterbitkan dalam Journal of Food Science pada tahun 2019 oleh Dr. Maria Rodriguez dan rekan-rekannya menginvestigasi aktivitas antibakteri ekstrak daun peppermint terhadap berbagai patogen bawaan makanan. Mereka menggunakan metode dilusi agar dan difusi cakram untuk menentukan zona inhibisi dan konsentrasi hambat minimum. Temuan mereka menunjukkan bahwa ekstrak mint memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini menegaskan potensi mint sebagai agen antimikroba alami.
Meskipun demikian, terdapat pula pandangan yang berlawanan atau keterbatasan dalam beberapa penelitian. Misalnya, efek teh mint pada refluks gastroesofageal (GERD) masih menjadi perdebatan. Beberapa studi awal, terutama yang menggunakan konsentrasi tinggi minyak peppermint, menunjukkan bahwa mentol dapat melemaskan sfingter esofagus bagian bawah, yang berpotensi memperburuk gejala GERD pada individu yang rentan. Namun, efek ini mungkin tidak signifikan dengan konsumsi teh mint dalam jumlah moderat. Perbedaan ini seringkali bergantung pada dosis dan formulasi mint yang digunakan (minyak esensial vs. infusi teh).
Selain itu, meskipun banyak penelitian menunjukkan manfaat teh mint untuk berbagai kondisi, sebagian besar penelitian klinis yang kuat berfokus pada minyak peppermint yang distandarisasi, bukan pada infusi teh daun mint rumahan. Konsentrasi senyawa aktif dalam teh daun mint dapat bervariasi tergantung pada varietas mint, kondisi pertumbuhan, dan metode penyeduhan. Oleh karena itu, mentransfer hasil dari studi minyak peppermint langsung ke teh daun mint harus dilakukan dengan hati-hati. Ini menunjukkan perlunya lebih banyak penelitian klinis spesifik pada teh daun mint itu sendiri untuk mengonfirmasi dan mengukur secara tepat manfaat-manfaat yang diklaim.
Rekomendasi
Berdasarkan tinjauan manfaat dan bukti ilmiah yang ada, integrasi teh daun mint ke dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi strategi yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi secara teratur dapat memberikan efek positif pada sistem pencernaan, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur. Disarankan untuk memilih daun mint organik atau menanam sendiri untuk memastikan kemurnian dan ketiadaan pestisida. Ini akan memaksimalkan potensi terapeutik dari minuman herbal ini.
Untuk individu yang mengalami gangguan pencernaan ringan seperti kembung atau dispepsia, mengonsumsi secangkir teh mint hangat setelah makan dapat menjadi kebiasaan yang membantu. Bagi mereka yang mencari relaksasi atau bantuan tidur, meminum teh mint sebelum tidur dapat menjadi bagian dari ritual menenangkan. Penting untuk mendengarkan tubuh dan menyesuaikan frekuensi serta jumlah konsumsi sesuai dengan respons individu.
Meskipun teh daun mint menawarkan berbagai manfaat, penting untuk tidak menganggapnya sebagai pengganti pengobatan medis untuk kondisi kesehatan yang serius. Jika ada kekhawatiran kesehatan yang mendasarinya atau jika seseorang sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi, sangat dianjurkan sebelum memulai konsumsi rutin. Ini untuk memastikan tidak ada interaksi yang merugikan atau kontraindikasi.
Terakhir, untuk mengoptimalkan penyerapan senyawa bioaktif, hindari penambahan gula berlebihan yang dapat mengurangi manfaat kesehatan secara keseluruhan. Pemanis alami seperti madu atau stevia dapat digunakan secukupnya jika diperlukan. Eksplorasi variasi dengan penambahan lemon atau jahe juga dapat memperkaya profil nutrisi dan meningkatkan pengalaman sensorik. Pendekatan holistik terhadap kesehatan, yang mencakup pola makan seimbang dan gaya hidup aktif, akan memaksimalkan manfaat dari konsumsi teh daun mint.
Teh daun mint merupakan infusi herbal yang kaya akan senyawa bioaktif dengan beragam potensi manfaat kesehatan, didukung oleh tradisi panjang dan beberapa penelitian ilmiah. Dari kemampuannya meredakan gangguan pencernaan dan mengurangi nyeri, hingga perannya dalam manajemen stres dan dukungan pernapasan, teh ini menawarkan pendekatan alami untuk meningkatkan kesejahteraan. Sifat antioksidan, antimikroba, dan anti-inflamasinya menjadikannya minuman yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga berfungsi sebagai agen pendukung kesehatan.
Meskipun banyak klaim manfaat telah didukung oleh studi in vitro dan beberapa uji klinis, terutama yang menggunakan minyak peppermint, penting untuk diakui bahwa penelitian lebih lanjut, khususnya pada infusi teh daun mint itu sendiri, masih diperlukan. Studi masa depan harus fokus pada uji klinis berskala besar dan terstandardisasi untuk mengukur dosis efektif dan durasi konsumsi yang optimal. Validasi ilmiah yang lebih kuat akan memperkuat posisi teh daun mint sebagai komponen berharga dalam fitoterapi.
Secara keseluruhan, teh daun mint dapat dianggap sebagai tambahan yang aman dan bermanfaat bagi gaya hidup sehat bagi sebagian besar individu. Dengan memperhatikan kualitas daun, metode penyeduhan, dan potensi kontraindikasi, konsumen dapat memaksimalkan potensi terapeutiknya. Minuman ini tidak hanya menawarkan pengalaman sensorik yang menyenangkan melalui aroma dan rasanya yang khas, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan holistik. Potensi yang belum sepenuhnya dieksplorasi menegaskan perlunya investigasi ilmiah berkelanjutan di bidang ini.