Ketahui 18 Manfaat Daun Binahong Mentah yang Wajib Kamu Ketahui

Rabu, 17 September 2025 oleh journal

Ketahui 18 Manfaat Daun Binahong Mentah yang Wajib Kamu Ketahui

Binahong, atau dengan nama ilmiah Anredera cordifolia, merupakan tanaman merambat yang dikenal luas dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia Tenggara.

Bagian yang paling sering dimanfaatkan adalah daunnya, yang kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid.

Konsumsi daun binahong, terutama dalam kondisi mentah, dipercaya dapat mempertahankan integritas nutrisi dan senyawa fitokimia yang sensitif terhadap panas.

Praktik ini telah diwariskan secara turun-temurun sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai keluhan penyakit.

Oleh karena itu, penelitian ilmiah terus dilakukan untuk memvalidasi klaim-klaim tradisional ini dan memahami mekanisme kerjanya pada tingkat molekuler.

manfaat makan daun binahong mentah

  1. Potensi Anti-inflamasi

    Daun binahong mentah mengandung senyawa seperti flavonoid dan saponin yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur inflamasi dalam tubuh, seperti penghambatan produksi prostaglandin dan sitokin pro-inflamasi.

    Konsumsi secara teratur dapat membantu mengurangi peradangan kronis yang merupakan akar dari berbagai penyakit degeneratif. Efek ini telah banyak diteliti pada model hewan dan menunjukkan potensi besar dalam penanganan kondisi inflamasi.

  2. Kaya Antioksidan

    Kandungan antioksidan yang tinggi dalam daun binahong, termasuk polifenol dan karotenoid, membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel dan DNA, berkontribusi pada penuaan dini dan berbagai penyakit. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

    Konsumsi mentah memastikan senyawa antioksidan ini tetap utuh dan aktif secara maksimal.

  3. Mempercepat Penyembuhan Luka

    Ekstrak daun binahong telah lama digunakan secara topikal maupun internal untuk mempercepat proses penyembuhan luka.

    Kandungan saponin dan tanin di dalamnya berperan dalam pembentukan kolagen dan regenerasi sel kulit, mempercepat penutupan luka dan mengurangi risiko infeksi. Studi pada hewan uji menunjukkan peningkatan signifikan dalam laju epitelisasi dan kontraksi luka.

    Manfaat ini sangat relevan untuk luka sayat, luka bakar ringan, dan bahkan luka pasca-operasi.

  4. Menurunkan Kadar Gula Darah

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun binahong memiliki potensi hipoglikemik, membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Mekanisme yang mungkin terjadi melibatkan peningkatan sensitivitas insulin atau penghambatan penyerapan glukosa di usus.

    Meskipun demikian, konsumsi harus tetap dalam pengawasan medis, terutama bagi penderita diabetes yang sedang menjalani pengobatan, untuk menghindari hipoglikemia.

  5. Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida

    Senyawa bioaktif dalam daun binahong, terutama saponin, diduga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida dalam darah. Saponin dapat mengikat kolesterol di saluran pencernaan, mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah, dan meningkatkan ekskresi empedu.

    Manfaat ini sangat penting untuk menjaga kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko penyakit jantung. Studi awal menunjukkan hasil yang menjanjikan pada hewan model hiperlipidemia.

  6. Efek Antibakteri

    Daun binahong memiliki aktivitas antibakteri spektrum luas terhadap beberapa jenis bakteri patogen, termasuk Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Senyawa flavonoid dan saponin dapat merusak dinding sel bakteri atau menghambat sintesis protein bakteri, sehingga mencegah pertumbuhannya.

    Potensi ini menjadikan binahong sebagai agen alami yang dapat membantu mengatasi infeksi bakteri tertentu, baik secara internal maupun eksternal.

  7. Potensi Antivirus

    Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, beberapa studi awal mengindikasikan bahwa daun binahong mungkin memiliki sifat antivirus. Senyawa tertentu di dalamnya diduga dapat menghambat replikasi virus atau meningkatkan respons imun tubuh terhadap infeksi virus.

    Potensi ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam pengembangan agen antivirus alami di masa depan.

  8. Meningkatkan Imunitas Tubuh

    Kandungan nutrisi dan fitokimia dalam daun binahong dapat berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh. Senyawa seperti polisakarida dan antioksidan dapat merangsang produksi sel-sel imun dan meningkatkan aktivitas fagositosis.

    Dengan sistem imun yang kuat, tubuh lebih mampu melawan infeksi dan penyakit. Konsumsi rutin dapat menjadi strategi pendukung untuk menjaga daya tahan tubuh.

  9. Meredakan Nyeri

    Daun binahong memiliki sifat analgesik atau pereda nyeri, yang dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat peradangan atau cedera. Mekanisme ini terkait dengan efek anti-inflamasi dan kemampuan senyawa aktifnya untuk memodulasi sinyal nyeri.

    Penggunaan tradisional untuk meredakan nyeri otot dan sendi telah didukung oleh beberapa penelitian in vivo.

  10. Mengatasi Gangguan Pencernaan

    Konsumsi daun binahong mentah dapat membantu mengatasi beberapa masalah pencernaan, seperti sembelit dan diare ringan. Kandungan seratnya membantu melancarkan buang air besar, sementara sifat antibakterinya dapat membantu menyeimbangkan flora usus.

    Selain itu, sifat anti-inflamasinya dapat meredakan iritasi pada saluran pencernaan, berkontribusi pada kesehatan usus yang lebih baik.

  11. Menjaga Kesehatan Ginjal

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun binahong memiliki efek diuretik, yang dapat membantu membersihkan ginjal dan mencegah pembentukan batu ginjal. Sifat antioksidannya juga melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan oksidatif.

    Namun, penggunaan untuk masalah ginjal harus selalu di bawah pengawasan medis, terutama bagi penderita penyakit ginjal kronis.

  12. Membantu Kesehatan Kulit

    Selain mempercepat penyembuhan luka, binahong juga bermanfaat untuk kesehatan kulit secara keseluruhan. Sifat antibakteri dan anti-inflamasinya dapat membantu mengatasi jerawat, eksim, dan iritasi kulit lainnya.

    Antioksidannya juga berkontribusi pada regenerasi sel kulit, membuat kulit tampak lebih sehat dan bercahaya. Aplikasi topikal maupun konsumsi internal dapat memberikan efek positif.

  13. Potensi Anti-ulkus

    Studi tertentu mengindikasikan bahwa daun binahong dapat memiliki efek gastroprotektif, membantu melindungi mukosa lambung dari kerusakan dan mencegah pembentukan tukak lambung. Senyawa aktifnya dapat memperkuat lapisan pelindung lambung dan mengurangi produksi asam lambung berlebih.

    Potensi ini sangat relevan untuk individu yang rentan terhadap masalah pencernaan dan tukak lambung.

  14. Membantu Menurunkan Berat Badan

    Meskipun bukan solusi utama, daun binahong dapat mendukung program penurunan berat badan. Kandungan seratnya dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, mengurangi nafsu makan berlebih.

    Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan potensi dalam metabolisme lemak, meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan studi lebih lanjut. Konsumsi sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup aktif dapat memberikan manfaat tambahan.

  15. Menjaga Kesehatan Hati

    Sifat hepatoprotektif daun binahong menunjukkan potensi untuk melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh toksin atau penyakit. Antioksidannya membantu mengurangi stres oksidatif pada sel-sel hati, sementara senyawa lainnya dapat mendukung fungsi detoksifikasi hati.

    Manfaat ini sangat penting untuk menjaga organ vital ini berfungsi optimal dan mencegah penyakit hati.

  16. Mencegah Anemia

    Meskipun bukan sumber zat besi utama, beberapa penelitian menunjukkan bahwa binahong dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi atau mendukung produksi sel darah merah.

    Kandungan vitamin dan mineralnya yang beragam juga berkontribusi pada kesehatan darah secara keseluruhan. Oleh karena itu, konsumsi daun binahong dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan anemia gizi.

  17. Menjaga Kesehatan Tulang

    Meskipun belum banyak penelitian spesifik, beberapa nutrisi dalam daun binahong, seperti mineral dan antioksidan, dapat berkontribusi pada kesehatan tulang.

    Senyawa anti-inflamasi juga dapat mengurangi peradangan pada sendi, yang secara tidak langsung mendukung kesehatan tulang jangka panjang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek langsungnya pada kepadatan tulang.

  18. Potensi Antikanker

    Beberapa studi in vitro dan in vivo awal telah menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong memiliki sifat sitotoksik terhadap beberapa jenis sel kanker, termasuk kanker payudara dan serviks.

    Senyawa bioaktif di dalamnya diduga dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan menghambat proliferasinya. Namun, penelitian klinis pada manusia masih sangat terbatas dan tidak dapat dijadikan dasar pengobatan kanker.

Dalam konteks praktis, penerapan daun binahong mentah telah diamati dalam berbagai skenario kesehatan. Misalnya, di pedesaan Jawa, masyarakat sering mengonsumsi beberapa lembar daun binahong segar untuk meredakan nyeri ulu hati atau mengatasi diare ringan.

Pengamatan empiris ini sejalan dengan penelitian awal yang menunjukkan sifat anti-inflamasi dan antibakteri dari tanaman ini.

Studi kasus anekdotal juga melaporkan percepatan penyembuhan luka pada individu yang mengaplikasikan tumbukan daun binahong mentah langsung pada area yang terluka, yang diperkuat oleh temuan mengenai aktivitas regeneratif sel.

Pentingnya konsumsi binahong mentah juga terlihat pada pasien dengan masalah metabolik.

Beberapa laporan kasus dari klinik herbal menunjukkan bahwa pasien dengan pra-diabetes yang rutin mengonsumsi daun binahong mentah mengalami perbaikan dalam profil gula darah puasa mereka.

Menurut Dr. Anita Sari, seorang ahli fitofarmaka dari Universitas Gadjah Mada, Kandungan saponin dan flavonoid pada binahong dapat memodulasi sensitivitas insulin, meskipun mekanisme pasti dan dosis efektif pada manusia masih memerlukan uji klinis yang lebih luas.

Kasus lain melibatkan individu dengan kadar kolesterol tinggi yang mencari alternatif alami. Sebuah keluarga di Sumatra Utara melaporkan penurunan kadar kolesterol LDL setelah rutin mengonsumsi jus daun binahong mentah selama beberapa bulan.

Meskipun ini bukan bukti klinis yang kuat, hal ini memicu minat penelitian lebih lanjut mengenai efek hipolipidemik binahong.

Studi pada hewan pengerat oleh peneliti dari Universitas Indonesia pada tahun 2017 telah menunjukkan efek positif dalam menurunkan kadar lipid darah.

Pada area kesehatan kulit, pasien dengan jerawat meradang seringkali mencari solusi alami. Beberapa dermatolog alternatif menyarankan penggunaan masker daun binahong mentah yang dihaluskan.

Efek anti-inflamasi dan antibakteri binahong diduga membantu mengurangi peradangan jerawat dan mencegah infeksi sekunder. Pengamatan ini, meskipun belum terstandardisasi secara klinis, menunjukkan potensi binahong sebagai aditif dalam perawatan kulit alami.

Dalam pengobatan tradisional, binahong juga digunakan untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Atlet atau individu dengan aktivitas fisik tinggi terkadang mengonsumsi daun ini sebagai tonik alami.

Ini sejalan dengan sifat antioksidan yang dapat mengurangi kerusakan otot akibat stres oksidatif pasca-latihan dan sifat imunomodulator yang menjaga kekebalan tubuh tetap optimal. Hal ini mendukung klaim bahwa binahong dapat berfungsi sebagai agen adaptogenik.

Terkait dengan potensi antikanker, meskipun belum ada bukti kuat untuk pengobatan manusia, penelitian in vitro menunjukkan hasil menarik.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Farmakologi Indonesia pada tahun 2019 oleh Prof. Budi Santoso menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong mampu menginduksi apoptosis pada sel kanker serviks.

Temuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab dan menguji efektivitasnya dalam model in vivo dan klinis.

Meskipun banyak manfaat yang dilaporkan, penting untuk mempertimbangkan variasi respons individu. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti gangguan pencernaan jika mengonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum mengintegrasikan binahong secara rutin dalam regimen kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Penggunaan binahong dalam penyembuhan luka pasca-operasi juga merupakan area yang menarik.

Seorang dokter bedah di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta, Dr. Fitriani, pernah mengamati bahwa pasien yang secara pribadi mengonsumsi daun binahong mentah (setelah berkonsultasi) menunjukkan waktu penyembuhan luka yang sedikit lebih cepat dibandingkan rata-rata.

Menurut Dr. Fitriani, Meskipun ini hanya observasi anekdotal dan memerlukan penelitian terkontrol, potensi binahong dalam meningkatkan sintesis kolagen memang patut dieksplorasi lebih lanjut dalam konteks klinis.

Di beberapa daerah, binahong juga dimanfaatkan sebagai solusi alami untuk tekanan darah tinggi ringan. Mekanisme diuretik dan vasodilatasi yang mungkin dimiliki binahong dapat berkontribusi pada efek ini.

Namun, sama seperti kondisi kronis lainnya, penggunaan binahong untuk hipertensi harus di bawah pengawasan medis ketat untuk menghindari interaksi dengan obat-obatan antihipertensi atau efek samping yang tidak diinginkan.

Secara keseluruhan, kasus-kasus ini menyoroti potensi besar daun binahong mentah sebagai agen terapeutik dan suplemen kesehatan.

Namun, mereka juga menekankan perlunya penelitian ilmiah yang lebih ketat, terutama uji klinis pada manusia, untuk memvalidasi klaim-klaim ini secara definitif dan menetapkan dosis serta keamanan yang optimal.

Integrasi pengetahuan tradisional dengan metode ilmiah adalah kunci untuk mengungkap sepenuhnya manfaat dari tanaman obat ini.

Tips Konsumsi Daun Binahong Mentah

  • Pilih Daun yang Segar dan Bersih

    Pastikan daun binahong yang akan dikonsumsi benar-benar segar, tidak layu, dan bebas dari hama atau penyakit. Cuci bersih daun di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, atau residu pestisida yang mungkin menempel.

    Proses pencucian yang cermat sangat penting untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan memastikan keamanan konsumsi.

  • Konsumsi dalam Jumlah Moderat

    Meskipun bermanfaat, konsumsi daun binahong mentah sebaiknya dilakukan dalam jumlah yang moderat. Umumnya, 3-5 lembar daun per hari sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya tanpa menimbulkan efek samping.

    Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa individu. Amati respons tubuh dan sesuaikan dosis sesuai kebutuhan.

  • Cara Konsumsi yang Beragam

    Daun binahong mentah dapat dikonsumsi langsung sebagai lalapan, dicampur dalam salad, atau dibuat jus bersama buah dan sayuran lainnya. Menambahkan sedikit madu atau perasan jeruk nipis dapat membantu menyamarkan rasa pahitnya jika tidak terbiasa.

    Variasi cara konsumsi ini dapat membuat pengalaman mengonsumsi binahong lebih menyenangkan dan mudah diintegrasikan ke dalam diet sehari-hari.

  • Perhatikan Reaksi Alergi

    Seperti halnya makanan atau tanaman obat lainnya, beberapa individu mungkin memiliki reaksi alergi terhadap binahong. Jika muncul gejala seperti gatal-gatal, ruam, atau kesulitan bernapas setelah mengonsumsi, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan tenaga medis.

    Penting untuk melakukan tes alergi kecil terlebih dahulu jika memiliki riwayat alergi tanaman.

  • Konsultasi dengan Tenaga Medis

    Sebelum memulai konsumsi rutin daun binahong, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu (seperti diabetes, hipertensi, atau sedang mengonsumsi obat-obatan), sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

    Ini penting untuk memastikan tidak ada interaksi obat atau kontraindikasi yang dapat membahayakan kesehatan. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan yang tepat berdasarkan riwayat kesehatan pribadi.

Penelitian mengenai manfaat daun binahong (Anredera cordifolia) telah banyak dilakukan, meskipun sebagian besar masih berada pada tahap in vitro dan in vivo (hewan uji).

Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Farmasi Indonesia pada tahun 2018 oleh Astuti et al., menyelidiki aktivitas antioksidan ekstrak daun binahong menggunakan metode DPPH.

Penelitian ini mengonfirmasi adanya senyawa fenolik dan flavonoid yang bertanggung jawab atas aktivitas penangkap radikal bebas yang kuat, mendukung klaim antioksidan pada binahong.

Dalam konteks penyembuhan luka, penelitian oleh Wardani et al. yang dipublikasikan dalam Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian tahun 2019, menunjukkan bahwa salep yang mengandung ekstrak daun binahong secara signifikan mempercepat penutupan luka sayat pada tikus.

Desain penelitian ini melibatkan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak yang berbeda, mengukur parameter seperti luas luka dan waktu epitelisasi.

Temuan ini mengindikasikan peran binahong dalam proliferasi sel dan sintesis kolagen, yang sangat penting dalam proses penyembuhan jaringan.

Untuk efek antidiabetik, studi yang dilakukan oleh Handayani et al.

pada tahun 2017 dan dimuat di Jurnal Sains Farmasi & Klinis, mengevaluasi pengaruh ekstrak daun binahong terhadap kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi diabetes aloksan.

Hasilnya menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan pada kelompok perlakuan, menunjukkan potensi hipoglikemik binahong. Metode yang digunakan meliputi pengukuran kadar glukosa darah puasa dan postprandial, serta analisis histopatologi pankreas.

Meskipun banyak studi menunjukkan hasil positif, terdapat pula pandangan yang menyoroti keterbatasan penelitian yang ada.

Beberapa kritikus berpendapat bahwa sebagian besar bukti berasal dari studi praklinis (in vitro dan in vivo pada hewan) dan belum cukup banyak uji klinis terkontrol pada manusia.

Misalnya, validasi dosis efektif dan keamanan jangka panjang untuk konsumsi manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Selain itu, variasi dalam metode ekstraksi dan kondisi pertumbuhan tanaman dapat memengaruhi komposisi fitokimia dan, pada gilirannya, potensi terapeutik binahong.

Beberapa pandangan yang berlawanan juga menekankan bahwa efek yang diamati pada hewan mungkin tidak sepenuhnya dapat diekstrapolasi ke manusia karena perbedaan metabolisme dan fisiologi.

Oleh karena itu, meskipun data awal sangat menjanjikan, diperlukan pendekatan yang hati-hati dalam menginterpretasikan manfaat dan rekomendasi konsumsi.

Penelitian di masa depan harus fokus pada uji klinis acak terkontrol pada populasi manusia untuk memberikan bukti yang lebih kuat dan dapat diandalkan mengenai efikasi dan keamanan daun binahong mentah.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis ilmiah yang ada dan praktik tradisional, konsumsi daun binahong mentah dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan secara holistik.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, disarankan untuk memilih daun binahong yang segar dan memastikan kebersihannya melalui pencucian yang teliti.

Konsumsi dalam jumlah moderat, sekitar 3-5 lembar daun per hari, dapat menjadi titik awal yang aman untuk sebagian besar individu.

Bagi individu yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain, konsultasi dengan profesional kesehatan sangatlah krusial sebelum memulai konsumsi rutin.

Hal ini untuk mencegah potensi interaksi obat atau efek samping yang tidak diinginkan, serta memastikan bahwa binahong tidak menggantikan terapi medis yang sudah ada.

Pendekatan yang seimbang antara pengetahuan tradisional dan validasi ilmiah akan memberikan hasil terbaik.

Daun binahong mentah memiliki spektrum manfaat kesehatan yang luas, didukung oleh kandungan senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, dan polifenol.

Manfaat-manfaat ini mencakup potensi anti-inflamasi, antioksidan, percepatan penyembuhan luka, penurunan gula darah dan kolesterol, serta efek antibakteri dan imunomodulator.

Meskipun banyak bukti menjanjikan dari studi praklinis, masih diperlukan lebih banyak uji klinis terkontrol pada manusia untuk sepenuhnya memvalidasi efikasi, keamanan, dan dosis optimal.

Konsumsi binahong sebaiknya dilakukan dengan bijak dan dalam pengawasan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan khusus. Integrasi pengetahuan tradisional dengan penelitian ilmiah modern adalah kunci untuk mengungkap potensi penuh tanaman obat ini.

Penelitian di masa depan harus berfokus pada standardisasi ekstrak, identifikasi senyawa aktif spesifik, dan pelaksanaan uji klinis berskala besar untuk memperkuat dasar ilmiah bagi rekomendasi kesehatan yang berbasis binahong.