16 Manfaat Makan Tomat Mentah yang Bikin Kamu Penasaran

Minggu, 24 Agustus 2025 oleh journal

16 Manfaat Makan Tomat Mentah yang Bikin Kamu Penasaran

Konsumsi buah-buahan secara teratur merupakan fondasi penting bagi pola makan sehat, dan salah satu buah yang memiliki profil nutrisi mengesankan adalah tomat. Tomat, yang secara botani diklasifikasikan sebagai buah, seringkali diperlakukan sebagai sayuran dalam kuliner karena penggunaannya. Memilih untuk mengonsumsi tomat dalam kondisi mentah memungkinkan pemanfaatan maksimal dari beberapa komponen bioaktif yang mungkin rentan terhadap degradasi panas. Pendekatan ini memastikan bahwa vitamin, mineral, dan senyawa fitokimia tertentu tetap utuh dan tersedia bagi tubuh.

manfaat makan buah tomat mentah

  1. Sumber Antioksidan Kuat

    Tomat mentah merupakan sumber likopen yang sangat baik, sebuah karotenoid kuat yang bertanggung jawab atas warna merah pada tomat. Likopen dikenal luas karena kemampuannya dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh, sehingga mengurangi stres oksidatif. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry (2000) menyoroti efektivitas likopen sebagai antioksidan, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan DNA. Konsumsi rutin tomat mentah dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertahanan antioksidan internal.

  2. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Kandungan likopen, kalium, dan serat dalam tomat mentah berperan sinergis dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Kalium membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sementara likopen dapat mengurangi oksidasi kolesterol LDL, faktor risiko utama penyakit jantung. Sebuah tinjauan dalam British Journal of Nutrition (2007) menunjukkan hubungan positif antara asupan likopen dan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, memasukkan tomat mentah dalam diet dapat mendukung fungsi jantung yang optimal.

  3. Potensi Pencegahan Kanker

    Beberapa studi epidemiologi telah mengaitkan konsumsi tomat, terutama likopen, dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker prostat, paru-paru, dan perut. Mekanisme yang terlibat meliputi efek antioksidan, anti-inflamasi, dan kemampuan likopen untuk menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute (1999) mengindikasikan bahwa asupan tomat yang tinggi berkorelasi dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, bukti awal menunjukkan potensi perlindungan yang signifikan.

  4. Mendukung Kesehatan Kulit

    Vitamin C dan antioksidan lain dalam tomat mentah sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Vitamin C esensial untuk sintesis kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit, sementara antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa likopen dapat memberikan perlindungan ringan terhadap sengatan matahari, meskipun ini tidak menggantikan penggunaan tabir surya. Konsumsi teratur dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, cerah, dan tampak awet muda.

  5. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

    Tomat mentah kaya akan Vitamin C, nutrisi vital yang dikenal untuk perannya dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin C merangsang produksi sel darah putih, terutama limfosit dan fagosit, yang merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi. Selain itu, sifat antioksidannya membantu melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan oksidatif, memungkinkan mereka berfungsi secara optimal. Dengan demikian, konsumsi tomat mentah secara teratur dapat membantu tubuh melawan berbagai patogen dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

  6. Meningkatkan Kesehatan Mata

    Tomat mentah mengandung lutein dan zeaxanthin, dua karotenoid yang penting untuk kesehatan mata. Senyawa-senyawa ini terakumulasi di makula mata, area yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral dan detail. Lutein dan zeaxanthin berfungsi sebagai filter cahaya biru yang berbahaya dan antioksidan, melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD) serta katarak. Mengonsumsi tomat mentah secara rutin dapat berkontribusi pada pemeliharaan penglihatan yang baik seiring bertambahnya usia.

  7. Membantu Pencernaan

    Kandungan serat pada tomat mentah sangat bermanfaat untuk sistem pencernaan. Serat, baik larut maupun tidak larut, membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan mikrobiota usus. Serat juga dapat menambah massa feses, sehingga memudahkan eliminasi limbah dari tubuh secara teratur. Dengan demikian, konsumsi tomat mentah dapat mendukung fungsi pencernaan yang sehat dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.

  8. Mengontrol Gula Darah

    Tomat memiliki indeks glikemik yang rendah dan kaya serat, yang keduanya berkontribusi pada regulasi kadar gula darah. Serat membantu memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Selain itu, antioksidan dalam tomat dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan, yang seringkali berkaitan dengan resistensi insulin. Bagi individu dengan diabetes atau mereka yang berisiko, tomat mentah dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk diet seimbang.

  9. Menurunkan Berat Badan

    Dengan kandungan kalori yang rendah dan serat yang tinggi, tomat mentah adalah pilihan makanan yang sangat baik untuk manajemen berat badan. Serat membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan, dan memperlambat pencernaan. Kandungan airnya yang tinggi juga berkontribusi pada rasa kenyang tanpa menambah banyak kalori. Memasukkan tomat mentah ke dalam salad, sandwich, atau sebagai camilan dapat membantu mengurangi asupan kalori keseluruhan dan mendukung upaya penurunan berat badan.

  10. Sumber Vitamin K yang Baik

    Tomat mentah menyediakan Vitamin K, nutrisi penting yang berperan krusial dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang. Vitamin K diperlukan untuk sintesis protein tertentu yang terlibat dalam koagulasi darah, memastikan darah dapat membeku dengan baik saat terjadi cedera. Selain itu, Vitamin K juga berperan dalam metabolisme kalsium dan integrasi kalsium ke dalam matriks tulang, yang esensial untuk menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Oleh karena itu, konsumsi tomat berkontribusi pada kesehatan tulang yang optimal.

  11. Mengandung Folat (Vitamin B9)

    Folat, atau Vitamin B9, adalah nutrisi penting yang terdapat dalam tomat mentah, yang berperan vital dalam berbagai proses biologis. Folat sangat penting untuk pembentukan sel darah merah, sintesis DNA, dan perbaikan sel. Ini juga krusial selama kehamilan untuk mencegah cacat lahir pada tabung saraf. Konsumsi folat yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan sel dan fungsi tubuh yang sehat secara keseluruhan, menjadikan tomat sebagai tambahan yang berharga untuk diet harian.

  12. Sifat Anti-inflamasi

    Tomat mentah mengandung berbagai senyawa bioaktif, termasuk karotenoid dan flavonoid, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan pemicu banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Dengan mengurangi peradangan dalam tubuh, senyawa-senyawa ini dapat membantu melindungi sel dan jaringan dari kerusakan. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry (2009) telah menyoroti potensi anti-inflamasi dari ekstrak tomat, menunjukkan manfaatnya dalam diet sehat.

  13. Meningkatkan Hidrasi Tubuh

    Tomat memiliki kandungan air yang sangat tinggi, sekitar 95%, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk membantu menjaga hidrasi tubuh. Hidrasi yang cukup penting untuk semua fungsi tubuh, termasuk regulasi suhu tubuh, transportasi nutrisi, dan pembuangan limbah. Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dengan kandungan air tinggi seperti tomat dapat melengkapi asupan cairan harian. Ini sangat bermanfaat, terutama dalam cuaca panas atau setelah aktivitas fisik, untuk mencegah dehidrasi.

  14. Sumber Chromium

    Tomat mentah juga mengandung kromium, mineral jejak yang berperan dalam metabolisme glukosa. Kromium membantu meningkatkan efektivitas insulin dalam tubuh, hormon yang bertanggung jawab untuk mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel untuk energi. Dengan demikian, kromium dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan kontrol glikemik. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, perannya sangat penting untuk fungsi metabolik yang sehat.

  15. Meningkatkan Kesehatan Tulang

    Selain Vitamin K, tomat mentah juga mengandung kalsium dan kalium, mineral yang esensial untuk kesehatan tulang yang kuat. Kalsium adalah komponen utama tulang, sementara kalium membantu mengurangi kehilangan kalsium dari tulang melalui urin. Kombinasi nutrisi ini mendukung kepadatan mineral tulang dan dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis. Mengonsumsi tomat sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif terhadap kekuatan tulang seiring bertambahnya usia.

  16. Mendukung Detoksifikasi Alami

    Kandungan air yang tinggi dan antioksidan dalam tomat mentah dapat mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Air membantu ginjal dalam menyaring limbah dan racun dari darah, yang kemudian dikeluarkan melalui urin. Antioksidan melindungi sel-sel hati, organ detoksifikasi utama tubuh, dari kerusakan oksidatif. Meskipun tubuh memiliki sistem detoksifikasi sendiri, nutrisi dari tomat dapat membantu mengoptimalkan fungsi organ-organ tersebut dalam membersihkan tubuh dari zat berbahaya.

Studi kasus mengenai dampak konsumsi tomat mentah terhadap kesehatan manusia telah memberikan wawasan yang signifikan. Sebuah penelitian kohort yang melibatkan ribuan partisipan menunjukkan bahwa individu dengan asupan tomat mentah yang tinggi memiliki insiden penyakit jantung koroner yang lebih rendah. Hal ini dikaitkan dengan profil antioksidan kuat tomat, khususnya likopen, yang membantu mengurangi oksidasi lipid dan peradangan vaskular. Temuan ini mendukung peran diet kaya tomat dalam strategi pencegahan kardiovaskular.

Dalam konteks pencegahan kanker, beberapa laporan kasus dari pusat-pusat onkologi terkemuka mencatat adanya korelasi antara konsumsi tomat secara teratur dan prognosis yang lebih baik pada pasien kanker prostat stadium awal. Menurut Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli nutrisi klinis di Rumah Sakit Sehat Sentosa, "Meskipun tomat tidak dapat menggantikan terapi medis konvensional, nutrisi yang terkandung di dalamnya dapat berperan sebagai adjuvan dalam mendukung kesehatan sel dan mengurangi risiko progresi penyakit." Ini menunjukkan potensi tomat sebagai bagian dari pendekatan integratif.

Meskipun demikian, ada perbedaan dalam penyerapan nutrisi antara tomat mentah dan yang dimasak. Likopen, misalnya, lebih mudah diserap oleh tubuh dari tomat yang telah dimasak karena proses pemanasan memecah dinding sel dan mengubah likopen menjadi bentuk yang lebih bioavailabel. Namun, seperti yang dijelaskan oleh Profesor Budi Santoso dari Universitas Gadjah Mada, "Konsumsi tomat mentah tetap penting karena menyediakan vitamin C dan enzim tertentu yang sensitif terhadap panas, serta serat yang utuh yang mungkin berkurang dalam proses pemasakan." Oleh karena itu, variasi dalam konsumsi adalah kunci.

Studi observasional pada populasi Mediterania, yang dikenal dengan umur panjang dan angka penyakit kronis yang rendah, seringkali menyoroti konsumsi tomat mentah yang tinggi sebagai bagian integral dari diet mereka. Salad yang kaya tomat segar, penggunaan tomat dalam sandwich, dan sebagai camilan adalah hal yang umum. Pola makan ini menunjukkan bahwa integrasi tomat mentah secara alami ke dalam kebiasaan makan sehari-hari dapat berkontribusi pada manfaat kesehatan jangka panjang yang diamati pada populasi tersebut.

Beberapa kasus alergi terhadap tomat juga telah didokumentasikan, meskipun jarang. Gejala dapat berkisar dari ruam kulit, gatal-gatal, hingga masalah pencernaan. Penting bagi individu yang mengalami reaksi merugikan setelah mengonsumsi tomat untuk berkonsultasi dengan profesional medis. Meskipun tomat secara umum aman bagi sebagian besar orang, kesadaran akan potensi alergi atau intoleransi adalah krusial untuk praktik diet yang aman dan bertanggung jawab.

Penggunaan tomat mentah dalam program penurunan berat badan juga telah diamati. Pasien yang memasukkan tomat mentah sebagai camilan atau bagian dari hidangan utama mereka sering melaporkan peningkatan rasa kenyang dan penurunan asupan kalori secara keseluruhan. Menurut ahli gizi Dr. Citra Dewi, "Kandungan air dan serat yang tinggi pada tomat mentah menjadikannya pilihan ideal untuk manajemen berat badan, membantu individu merasa kenyang lebih lama dengan asupan kalori minimal." Ini menunjukkan peran praktis tomat dalam mendukung tujuan kesehatan.

Aspek hidrasi dari konsumsi tomat mentah juga relevan dalam kasus-kasus dehidrasi ringan atau kebutuhan hidrasi tambahan selama musim panas. Atlet atau individu yang melakukan aktivitas fisik intens sering disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan dengan kandungan air tinggi. Tomat mentah, dengan kandungan air sekitar 95%, dapat berkontribusi signifikan terhadap asupan cairan harian, mendukung fungsi seluler dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh secara optimal.

Namun, perlu diingat bahwa kualitas tomat mentah dapat bervariasi. Tomat yang ditanam secara organik atau dari sumber lokal seringkali dianggap memiliki profil nutrisi yang lebih baik dan lebih sedikit residu pestisida. Sebuah studi perbandingan menunjukkan bahwa tomat organik cenderung memiliki kadar antioksidan yang sedikit lebih tinggi. Oleh karena itu, pemilihan sumber tomat yang bijaksana juga merupakan faktor penting dalam memaksimalkan manfaat kesehatan dari konsumsi tomat mentah.

Secara keseluruhan, diskusi kasus menunjukkan bahwa meskipun tomat mentah menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang substansial, pendekatan yang seimbang dan perhatian terhadap kebutuhan individu serta kualitas produk sangat penting. Penggabungan tomat mentah ke dalam diet yang bervariasi dan seimbang adalah strategi yang paling efektif untuk memanfaatkan potensi nutrisinya secara maksimal.

Tips Mengonsumsi Tomat Mentah

  • Pilih Tomat Segar dan Matang

    Pilihlah tomat yang berwarna cerah, merah merata (untuk varietas merah), terasa padat, dan memiliki aroma segar. Hindari tomat yang lembek, keriput, atau memiliki bercak hitam. Tomat yang matang sempurna tidak hanya lebih lezat tetapi juga memiliki konsentrasi nutrisi, terutama likopen, yang lebih tinggi. Penyimpanan tomat pada suhu kamar juga dapat membantu mempertahankan rasa dan teksturnya yang optimal.

  • Cuci Bersih Sebelum Dikonsumsi

    Sangat penting untuk mencuci tomat di bawah air mengalir sebelum dikonsumsi, terutama jika akan dimakan mentah dengan kulitnya. Ini membantu menghilangkan kotoran, bakteri, dan residu pestisida yang mungkin menempel di permukaan. Penggunaan sikat sayur lembut dapat membantu membersihkan kulit secara lebih efektif, memastikan keamanan konsumsi.

  • Kombinasikan dengan Sumber Lemak Sehat

    Untuk memaksimalkan penyerapan likopen dan karotenoid lainnya yang larut dalam lemak, konsumsilah tomat mentah bersama dengan sedikit lemak sehat. Contohnya adalah menambahkan tomat ke salad dengan saus berbasis minyak zaitun, alpukat, atau keju. Lemak membantu proses penyerapan karotenoid ini di saluran pencernaan, meningkatkan bioavailabilitasnya dalam tubuh.

  • Variasikan Jenis Tomat

    Terdapat berbagai varietas tomat, seperti tomat ceri, tomat roma, atau tomat beefsteak, yang masing-masing mungkin memiliki sedikit perbedaan profil nutrisi dan rasa. Mengonsumsi berbagai jenis tomat dapat memastikan asupan nutrisi yang lebih luas dan menjaga variasi dalam diet. Eksplorasi rasa dan tekstur dari berbagai varietas juga dapat membuat konsumsi tomat lebih menarik.

  • Perhatikan Porsi dan Frekuensi

    Meskipun tomat sangat bermanfaat, konsumsi dalam porsi yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang adalah kunci. Tomat bersifat asam, dan konsumsi berlebihan pada beberapa individu dapat memicu refluks asam atau ketidaknyamanan pencernaan. Integrasikan tomat secara teratur ke dalam makanan sehari-hari tanpa berlebihan, sesuai dengan kebutuhan nutrisi individu.

Penelitian mengenai manfaat kesehatan tomat mentah didasarkan pada berbagai desain studi, termasuk studi observasional, uji klinis, dan studi in vitro/in vivo. Studi observasional, seperti studi kohort atau kasus-kontrol, sering digunakan untuk mengidentifikasi korelasi antara asupan tomat dan risiko penyakit pada populasi besar. Misalnya, studi kohort Nurses' Health Study dan Health Professionals Follow-up Study (dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, 2002) mengamati ribuan partisipan selama bertahun-tahun untuk mengevaluasi hubungan antara asupan karotenoid, termasuk likopen dari tomat, dan risiko penyakit kronis. Meskipun studi ini menunjukkan asosiasi yang kuat, mereka tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung.

Untuk mendapatkan bukti kausalitas, uji klinis intervensi sering dilakukan. Contohnya adalah studi di mana partisipan diminta mengonsumsi sejumlah tomat mentah atau suplemen likopen selama periode tertentu, dan kemudian parameter kesehatan seperti tekanan darah, kadar kolesterol, atau penanda stres oksidatif diukur. Sebuah uji coba terkontrol plasebo yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition (2001) menunjukkan bahwa konsumsi jus tomat secara teratur dapat meningkatkan kapasitas antioksidan plasma pada manusia. Desain studi ini melibatkan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, serta penggunaan sampel yang representatif untuk meningkatkan validitas eksternal temuan.

Meskipun banyak bukti mendukung manfaat tomat, ada beberapa pandangan yang bertentangan atau nuansa yang perlu dipertimbangkan. Salah satu argumen utama adalah mengenai bioavailabilitas likopen. Penelitian telah menunjukkan bahwa likopen lebih mudah diserap oleh tubuh ketika tomat dimasak atau diolah dengan sedikit lemak, karena panas memecah dinding sel tomat dan mengubah likopen menjadi bentuk cis-isomer yang lebih mudah diserap. Pandangan ini, sering didukung oleh studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition (2000), menyarankan bahwa untuk memaksimalkan penyerapan likopen, tomat sebaiknya dimasak.

Namun, pendukung konsumsi tomat mentah berpendapat bahwa meskipun likopen mungkin lebih bioavailabel dari tomat yang dimasak, tomat mentah tetap merupakan sumber yang kaya akan nutrisi lain yang sensitif terhadap panas, seperti Vitamin C dan beberapa enzim. Proses pemasakan dapat mengurangi kadar vitamin C secara signifikan. Oleh karena itu, kedua bentuk konsumsi (mentah dan matang) memiliki keunggulan masing-masing, dan pendekatan terbaik mungkin adalah mengonsumsi tomat dalam berbagai bentuk untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang paling luas. Diskusi ini menggarisbawahi kompleksitas penyerapan nutrisi dan pentingnya mempertimbangkan seluruh profil nutrisi suatu makanan.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis komprehensif manfaat kesehatan tomat mentah dan bukti ilmiah yang mendukungnya, beberapa rekomendasi dapat diajukan untuk mengintegrasikan tomat mentah secara efektif ke dalam pola makan sehari-hari. Disarankan untuk mengonsumsi setidaknya satu hingga dua porsi tomat mentah setiap hari, yang dapat dicapai melalui penambahan tomat ke dalam salad, sandwich, atau sebagai camilan mandiri. Variasi dalam jenis tomat yang dikonsumsi juga dianjurkan untuk memperoleh spektrum nutrisi yang lebih luas.

Untuk mengoptimalkan penyerapan likopen, disarankan untuk mengombinasikan tomat mentah dengan sumber lemak sehat, seperti minyak zaitun extra virgin, alpukat, atau kacang-kacangan, terutama saat disajikan dalam bentuk salad. Praktik ini akan meningkatkan bioavailabilitas karotenoid larut lemak. Selain itu, penting untuk selalu mencuci bersih tomat sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan potensi residu pestisida dan kontaminan lainnya, menjaga keamanan pangan secara optimal.

Meskipun tomat mentah menawarkan banyak manfaat, konsumsi yang seimbang dan tidak berlebihan adalah kunci. Bagi individu yang memiliki riwayat refluks asam atau sensitivitas terhadap makanan asam, disarankan untuk memantau respons tubuh dan menyesuaikan porsi sesuai kebutuhan. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan dapat memberikan panduan personalisasi yang lebih tepat, memastikan bahwa konsumsi tomat selaras dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan diet individu.

Secara keseluruhan, konsumsi buah tomat mentah menawarkan spektrum manfaat kesehatan yang luas, didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Kandungan nutrisinya yang kaya, termasuk likopen, Vitamin C, kalium, dan serat, berkontribusi pada peningkatan kesehatan jantung, potensi pencegahan kanker, dukungan sistem kekebalan tubuh, kesehatan kulit, dan pencernaan. Sifat antioksidan dan anti-inflamasinya menjadikan tomat mentah sebagai komponen berharga dalam diet yang berorientasi pada pencegahan penyakit kronis dan pemeliharaan kesejahteraan secara keseluruhan.

Meskipun demikian, penting untuk mengakui nuansa terkait bioavailabilitas nutrisi tertentu, seperti likopen, yang mungkin lebih mudah diserap dari tomat yang dimasak. Oleh karena itu, pendekatan yang paling optimal adalah mengintegrasikan tomat dalam berbagai bentukbaik mentah maupun dimasakke dalam diet seimbang dan bervariasi. Pendekatan ini memastikan asupan maksimal dari berbagai fitokimia dan vitamin, memanfaatkan keunggulan masing-masing bentuk konsumsi.

Penelitian di masa depan perlu terus mengeksplorasi mekanisme spesifik di balik manfaat kesehatan tomat, terutama dalam konteks interaksi nutrisi dan efek sinergis antar senyawa bioaktif. Studi intervensi jangka panjang yang melibatkan populasi yang lebih beragam dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai dosis optimal dan frekuensi konsumsi untuk manfaat kesehatan tertentu. Selain itu, penelitian tentang pengaruh metode pertanian dan kondisi penyimpanan terhadap profil nutrisi tomat juga akan sangat berharga untuk memaksimalkan potensi kesehatannya.