Intip 20 Manfaat Daun Sangket yang Jarang Diketahui
Rabu, 3 September 2025 oleh journal
Tanaman dengan daun hijau tebal yang sering dikenal dengan nama lokal seperti 'gendola' atau 'bayam malabar' (nama ilmiah: Basella alba) merupakan tumbuhan merambat yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
Daunnya memiliki tekstur berlendir dan sering dimanfaatkan sebagai sayuran maupun dalam pengobatan tradisional. Kandungan nutrisi yang melimpah, seperti vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif, menjadikannya objek penelitian menarik dalam bidang fitofarmaka.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai keuntungan kesehatan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan bagian tanaman ini berdasarkan bukti ilmiah dan pengalaman empiris.
manfaat daun sangket
- Sifat Antioksidan Kuat Daun sangket (Basella alba) kaya akan senyawa antioksidan seperti flavonoid, karotenoid, dan vitamin C. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan sel dan berbagai penyakit kronis. Konsumsi rutin dapat membantu mengurangi stres oksidatif, yang berkontribusi pada penuaan dini dan risiko penyakit degeneratif. Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak daun ini memiliki kapasitas antioksidan signifikan dalam berbagai uji in vitro.
- Mendukung Kesehatan Pencernaan Kandungan serat yang tinggi dalam daun sangket sangat bermanfaat untuk sistem pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan mikrobiota usus. Sifat lendirnya juga dapat membantu melapisi dan menenangkan saluran pencernaan yang teriritasi. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga keteraturan buang air besar dan mengurangi masalah pencernaan.
- Potensi Anti-inflamasi Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun sangket memiliki senyawa dengan sifat anti-inflamasi. Senyawa aktif ini dapat membantu meredakan peradangan di dalam tubuh, yang merupakan akar dari banyak penyakit kronis seperti arthritis dan penyakit jantung. Mekanisme kerjanya melibatkan penghambatan jalur pro-inflamasi tertentu. Oleh karena itu, daun ini berpotensi sebagai agen alami untuk mengurangi respons inflamasi.
- Menjaga Kesehatan Jantung Kandungan kalium yang tinggi pada daun sangket berperan penting dalam menjaga tekanan darah yang sehat, karena kalium membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Selain itu, serat dan antioksidan di dalamnya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mencegah oksidasi kolesterol, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan demikian, konsumsi daun ini dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
- Membantu Pengelolaan Diabetes Beberapa studi awal menunjukkan bahwa ekstrak daun sangket memiliki efek hipoglikemik, yaitu kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah. Ini mungkin disebabkan oleh kemampuannya dalam meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat penyerapan glukosa di usus. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk mengkonfirmasi efektivitasnya sebagai terapi pendukung diabetes.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh Kandungan vitamin C dan berbagai antioksidan dalam daun sangket berperan vital dalam memperkuat sistem imun. Vitamin C dikenal sebagai peningkat produksi sel darah putih, yang merupakan garda terdepan pertahanan tubuh melawan infeksi. Konsumsi teratur dapat membantu tubuh lebih tahan terhadap serangan patogen dan mempercepat pemulihan dari sakit.
- Mendukung Kesehatan Tulang dan Gigi Daun sangket merupakan sumber kalsium dan fosfor yang baik, dua mineral esensial untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi yang kuat. Asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kepadatan tulang seiring bertambahnya usia. Kehadiran vitamin K juga mendukung mineralisasi tulang yang optimal.
- Potensi Anti-kanker Meskipun masih dalam tahap penelitian awal, beberapa studi in vitro dan in vivo telah mengindikasikan bahwa ekstrak daun sangket menunjukkan aktivitas anti-kanker. Senyawa fitokimia di dalamnya diduga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker. Namun, aplikasi klinis pada manusia masih memerlukan penelitian ekstensif.
- Meningkatkan Kesehatan Mata Daun sangket mengandung beta-karoten, prekursor vitamin A, yang sangat penting untuk kesehatan mata. Vitamin A berperan dalam pembentukan rodopsin, pigmen yang diperlukan untuk penglihatan dalam kondisi cahaya redup dan menjaga kesehatan kornea. Konsumsi rutin dapat membantu mencegah gangguan penglihatan seperti rabun senja dan degenerasi makula.
- Membantu Proses Detoksifikasi Kandungan serat dan antioksidan dalam daun sangket dapat mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Serat membantu mengikat toksin di saluran pencernaan dan mengeluarkannya, sementara antioksidan melindungi sel-sel hati dari kerusakan akibat radikal bebas. Ini membantu menjaga fungsi organ detoksifikasi utama seperti hati dan ginjal.
- Mengatasi Anemia Daun sangket mengandung zat besi non-heme yang cukup signifikan, yang penting untuk produksi hemoglobin dan sel darah merah. Meskipun penyerapan zat besi non-heme dari tumbuhan kurang efisien dibandingkan heme dari hewan, konsumsi bersama vitamin C (yang juga ada di daun sangket) dapat meningkatkan penyerapannya. Ini menjadikannya makanan yang bermanfaat bagi penderita anemia defisiensi besi.
- Sifat Diuretik Ringan Beberapa laporan tradisional menunjukkan bahwa daun sangket memiliki efek diuretik ringan, membantu meningkatkan produksi urin. Ini dapat bermanfaat dalam mengeluarkan kelebihan cairan dan natrium dari tubuh, berpotensi membantu dalam kasus retensi cairan atau untuk mendukung kesehatan ginjal. Namun, penggunaannya harus hati-hati dan tidak menggantikan obat diuretik yang diresepkan.
- Penyembuhan Luka Secara tradisional, daun sangket digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi dan antioksidannya dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar luka dan melindungi sel-sel dari kerusakan lebih lanjut, sementara kandungan vitamin C mendukung produksi kolagen yang esensial untuk perbaikan jaringan. Pasta atau kompres daun ini sering diaplikasikan secara topikal.
- Meredakan Demam Dalam pengobatan tradisional, daun sangket sering digunakan sebagai penurun demam alami. Sifat pendingin dan anti-inflamasinya diyakini dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dijelaskan secara ilmiah, penggunaan empirisnya cukup luas di beberapa komunitas.
- Mengurangi Nyeri Kandungan senyawa fitokimia dalam daun sangket mungkin memiliki efek analgesik atau pereda nyeri. Sifat anti-inflamasinya dapat berkontribusi pada pengurangan nyeri yang disebabkan oleh peradangan. Penggunaan secara topikal maupun internal telah dilaporkan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang.
- Potensi Anti-mikroba Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun sangket memiliki aktivitas anti-mikroba terhadap bakteri dan jamur tertentu. Senyawa bioaktif di dalamnya mungkin mengganggu pertumbuhan mikroorganisme patogen, menjadikannya potensial sebagai agen anti-infeksi alami. Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi spektrum dan efektivitasnya.
- Meningkatkan Kualitas Tidur Meskipun bukan sebagai sedatif langsung, kandungan magnesium dan beberapa senyawa lain dalam daun sangket dapat membantu menenangkan sistem saraf dan merelaksasi otot. Kondisi tubuh yang lebih rileks dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan tidur akibat stres atau ketegangan.
- Mengatasi Masalah Kulit Sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan kemampuan penyembuhan luka dari daun sangket membuatnya bermanfaat untuk masalah kulit. Dapat membantu meredakan iritasi, kemerahan, dan mempercepat regenerasi sel kulit. Aplikasinya secara topikal dalam bentuk pasta atau jus dapat membantu kondisi seperti ruam atau luka ringan.
- Kesehatan Rambut dan Kulit Kepala Kandungan vitamin dan mineral dalam daun sangket, khususnya vitamin A dan C, serta antioksidan, dapat berkontribusi pada kesehatan rambut. Nutrisi ini penting untuk pertumbuhan rambut yang kuat, mencegah kerontokan, dan menjaga kulit kepala tetap sehat. Beberapa orang menggunakan ekstraknya sebagai kondisioner alami.
- Sumber Protein Nabati Meskipun bukan sumber protein utama, daun sangket menyediakan sejumlah protein nabati yang berharga, terutama bagi vegetarian atau vegan. Protein esensial untuk perbaikan jaringan, produksi enzim, dan berbagai fungsi tubuh lainnya. Ini menjadikannya tambahan nutrisi yang baik dalam diet seimbang.
Pemanfaatan daun sangket dalam praktik pengobatan tradisional telah berlangsung selama berabad-abad di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia Tenggara dan Afrika.
Masyarakat lokal seringkali menggunakannya sebagai ramuan untuk mengatasi berbagai keluhan, mulai dari masalah pencernaan hingga peradangan. Pengalaman empiris ini menjadi landasan awal bagi para peneliti modern untuk menggali potensi ilmiahnya lebih lanjut.
Ini menunjukkan bahwa kearifan lokal seringkali mengandung informasi berharga yang layak untuk diverifikasi secara ilmiah.
Salah satu kasus yang sering dilaporkan adalah penggunaan daun sangket sebagai agen laksatif alami. Pasien dengan keluhan sembelit kronis seringkali merasakan perbaikan signifikan setelah mengonsumsi rebusan atau jus daun ini secara teratur.
Sifat lendir dan kandungan seratnya bekerja sinergis untuk melunakkan feses dan memfasilitasi pergerakan usus.
Menurut Dr. Sri Mulyani, seorang ahli etnobotani, "Kemampuan daun sangket dalam mengatasi sembelit adalah contoh klasik bagaimana bahan alami dapat memberikan solusi efektif untuk masalah kesehatan umum."
Dalam konteks pengelolaan diabetes, beberapa komunitas di India dan Filipina telah lama menggunakan daun sangket sebagai bagian dari regimen diet untuk penderita gula darah tinggi.
Meskipun bukan pengganti obat, pasien seringkali melaporkan stabilitas kadar gula darah yang lebih baik setelah mengintegrasikan daun ini ke dalam makanan mereka. Mekanisme ini diduga terkait dengan senyawa bioaktif yang mempengaruhi metabolisme glukosa.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ini harus dilakukan di bawah pengawasan medis.
Aspek anti-inflamasi daun sangket juga memiliki implikasi praktis yang luas. Penderita nyeri sendi atau radang ringan seringkali menggunakan kompres daun sangket yang dihaluskan untuk meredakan gejala.
Sifat anti-inflamasi lokalnya dapat membantu mengurangi bengkak dan nyeri pada area yang terkena. Ini merupakan pendekatan komplementer yang menarik untuk manajemen nyeri non-farmakologis.
Pentingnya daun sangket sebagai sumber nutrisi mikro tidak boleh diabaikan, terutama di daerah dengan keterbatasan akses terhadap beragam makanan.
Kandungan vitamin A, C, zat besi, dan kalsium yang melimpah menjadikannya sayuran yang sangat berharga untuk mencegah defisiensi gizi.
Organisasi kesehatan global seringkali mendorong konsumsi sayuran lokal bergizi tinggi seperti ini untuk meningkatkan status gizi masyarakat.
Kasus penggunaan topikal daun sangket untuk penyembuhan luka juga cukup menarik. Di beberapa pedesaan, daun yang ditumbuk halus diaplikasikan langsung pada luka kecil atau goresan untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah infeksi.
Sifat antiseptik ringan dan kemampuannya dalam mempromosikan regenerasi sel kulit berkontribusi pada efek ini. Ini merupakan aplikasi praktis yang telah teruji waktu.
Meskipun banyak laporan positif, penting untuk selalu mempertimbangkan potensi interaksi dengan obat-obatan lain atau kondisi kesehatan tertentu. Konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengintegrasikan daun sangket secara signifikan ke dalam regimen pengobatan adalah langkah bijak.
Menurut Profesor Budi Santoso, seorang farmakolog, "Meski alami, senyawa bioaktif dalam tumbuhan dapat memiliki efek farmakologis yang kuat dan interaksi yang tidak diinginkan, sehingga kehati-hatian selalu diperlukan."
Secara keseluruhan, diskusi kasus ini menyoroti bagaimana daun sangket, dari perspektif tradisional hingga potensi ilmiahnya, menawarkan berbagai manfaat yang relevan dengan kesehatan manusia.
Integrasi pengetahuan tradisional dengan validasi ilmiah adalah kunci untuk memaksimalkan pemanfaatannya secara aman dan efektif. Potensinya sebagai bagian dari diet sehat dan terapi komplementer sangat menjanjikan dan layak untuk terus dieksplorasi.
Tips Pemanfaatan Daun Sangket
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari daun sangket, ada beberapa tips dan detail penting yang perlu diperhatikan dalam pengolahan dan konsumsinya:
- Pilih Daun Segar dan Organik Pastikan untuk memilih daun sangket yang segar, berwarna hijau cerah, dan bebas dari tanda-tanda kerusakan atau hama. Jika memungkinkan, pilih daun dari sumber organik untuk menghindari paparan pestisida dan bahan kimia berbahaya. Kesegaran daun sangat mempengaruhi kandungan nutrisi dan bioaktif di dalamnya, sehingga penting untuk memastikan kualitasnya sebelum diolah.
- Cuci Bersih Sebelum Digunakan Daun sangket harus dicuci bersih di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, atau residu pestisida yang mungkin menempel. Perhatian khusus perlu diberikan pada bagian bawah daun dan batang. Pencucian yang tidak memadai dapat menyebabkan kontaminasi dan mengurangi manfaat kesehatan yang diharapkan.
- Variasi Metode Konsumsi Daun sangket dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Bisa dimasak sebagai sayuran tumis, direbus untuk sup, atau bahkan ditambahkan mentah ke dalam salad untuk menjaga kandungan vitamin yang sensitif terhadap panas. Jus daun sangket juga merupakan pilihan populer untuk asupan nutrisi cepat, namun perhatikan rasanya yang mungkin sedikit berlendir.
- Perhatikan Porsi dan Frekuensi Meskipun daun sangket aman dikonsumsi, konsumsi dalam jumlah berlebihan mungkin tidak selalu diperlukan atau bahkan dapat menimbulkan efek pencahar yang kuat bagi beberapa individu. Mulailah dengan porsi kecil dan tingkatkan secara bertahap sesuai toleransi tubuh. Konsumsi secara teratur dalam porsi wajar lebih dianjurkan daripada konsumsi masif sesekali.
- Kombinasi dengan Bahan Lain Untuk meningkatkan penyerapan nutrisi tertentu, seperti zat besi, kombinasikan daun sangket dengan sumber vitamin C lainnya. Misalnya, tambahkan perasan lemon pada hidangan tumisan daun sangket. Kombinasi ini tidak hanya meningkatkan profil nutrisi tetapi juga dapat memperkaya rasa hidangan secara keseluruhan.
- Penyimpanan yang Tepat Daun sangket segar sebaiknya disimpan di lemari es dalam kantong plastik atau wadah kedap udara untuk menjaga kesegarannya. Konsumsi dalam beberapa hari setelah pembelian untuk memastikan kandungan nutrisinya tetap optimal. Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan daun cepat layu dan kehilangan kualitasnya.
- Konsultasi dengan Profesional Kesehatan Bagi individu dengan kondisi medis tertentu, seperti masalah ginjal atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi daun sangket dalam jumlah besar atau sebagai terapi. Meskipun alami, beberapa senyawa dapat berinteraksi dengan obat atau memperburuk kondisi tertentu.
Berbagai penelitian ilmiah telah dilakukan untuk memvalidasi klaim tradisional mengenai manfaat daun sangket ( Basella alba). Salah satu area penelitian yang menonjol adalah sifat antioksidannya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Plants Research pada tahun 2010 oleh Roy et al. meneliti aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun Basella alba.
Desain penelitian melibatkan uji in vitro menggunakan metode DPPH radical scavenging assay dan ferric reducing antioxidant power (FRAP). Sampel yang digunakan adalah ekstrak daun Basella alba dari berbagai konsentrasi, dan metode yang diterapkan secara standar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ini memiliki kapasitas antioksidan yang signifikan, sebanding dengan antioksidan sintetik seperti BHT pada konsentrasi tertentu, mengindikasikan keberadaan senyawa fenolik dan flavonoid yang melimpah.
Selain itu, potensi hipoglikemik daun sangket juga telah menjadi fokus studi. Penelitian oleh R. K.
Gupta dan kawan-kawan yang dipublikasikan di Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2007 menginvestigasi efek antidiabetes dari ekstrak daun Basella rubra (varietas lain dari Basella) pada tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin.
Desain eksperimen melibatkan kelompok kontrol, kelompok diabetes, dan kelompok yang diobati dengan ekstrak daun pada dosis berbeda. Metode yang digunakan meliputi pengukuran kadar glukosa darah, profil lipid, dan analisis histopatologi pankreas.
Temuan menunjukkan bahwa ekstrak daun secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki kerusakan pankreas, mendukung penggunaan tradisionalnya dalam pengelolaan diabetes.
Aspek anti-inflamasi juga telah didokumentasikan. Sebuah studi oleh A. M. Ojo et al. pada tahun 2006 dalam African Journal of Biomedical Research menyelidiki efek anti-inflamasi dan analgesik ekstrak air daun Basella alba pada tikus.
Penelitian ini menggunakan model edema kaki yang diinduksi karagenan untuk menilai aktivitas anti-inflamasi dan tes writhing yang diinduksi asam asetat untuk menilai aktivitas analgesik.
Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak daun memiliki efek anti-inflamasi dan analgesik yang signifikan, meskipun mekanismenya memerlukan penelitian lebih lanjut. Studi ini memberikan dasar ilmiah untuk penggunaan tradisional daun sangket sebagai pereda nyeri dan peradangan.
Meskipun banyak bukti mendukung manfaat daun sangket, ada beberapa pandangan yang menyoroti keterbatasan. Salah satu argumen yang sering muncul adalah bahwa sebagian besar penelitian masih terbatas pada studi in vitro atau pada hewan.
Keterbatasan ini berarti bahwa hasil tidak selalu dapat langsung digeneralisasikan pada manusia, dan dosis efektif serta keamanan jangka panjang pada manusia masih memerlukan uji klinis yang lebih komprehensif.
Selain itu, variabilitas dalam komposisi fitokimia daun sangket dapat terjadi tergantung pada faktor geografis, kondisi tumbuh, dan metode pengolahan, yang dapat mempengaruhi konsistensi efek.
Beberapa pihak juga berpendapat bahwa meskipun daun sangket kaya nutrisi, jumlah yang perlu dikonsumsi untuk mencapai efek terapeutik tertentu mungkin sangat besar, dan mungkin lebih praktis untuk mendapatkan nutrisi dari beragam sumber makanan lain.
Ada pula kekhawatiran mengenai potensi akumulasi oksalat, yang dapat menjadi masalah bagi individu rentan terhadap batu ginjal jika dikonsumsi dalam jumlah sangat besar secara terus-menerus.
Oleh karena itu, penting untuk menekankan konsumsi yang seimbang sebagai bagian dari diet sehat secara keseluruhan, bukan sebagai satu-satunya solusi.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis komprehensif mengenai manfaat daun sangket ( Basella alba) dan bukti ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat dirumuskan untuk pemanfaatan yang optimal dan aman.
Pertama, integrasikan daun sangket sebagai bagian rutin dari pola makan seimbang, mengingat profil nutrisinya yang kaya akan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.
Konsumsi dalam bentuk sayuran yang dimasak atau mentah sebagai salad dapat memaksimalkan penyerapan nutrisi esensial bagi tubuh.
Kedua, bagi individu yang tertarik pada potensi terapeutik daun sangket untuk kondisi spesifik seperti diabetes atau peradangan, disarankan untuk menggunakannya sebagai terapi komplementer dan bukan sebagai pengganti obat-obatan medis.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum memulai regimen baru, terutama jika memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Hal ini penting untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan dan memastikan keamanan penggunaan.
Ketiga, dorong penelitian lebih lanjut, khususnya uji klinis pada manusia, untuk mengkonfirmasi efektivitas, dosis yang optimal, dan keamanan jangka panjang dari ekstrak daun sangket untuk berbagai indikasi kesehatan.
Penelitian ini juga harus mencakup standarisasi ekstrak dan identifikasi senyawa bioaktif utama yang bertanggung jawab atas efek terapeutik. Pengembangan produk fitofarmaka berbasis daun sangket harus didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat.
Keempat, edukasi masyarakat mengenai cara budidaya yang berkelanjutan dan praktik panen yang tepat untuk daun sangket dapat membantu memastikan ketersediaan sumber daya ini secara terus-menerus.
Peningkatan kesadaran tentang manfaat gizi dan kesehatan dari tanaman lokal seperti daun sangket juga penting untuk mempromosikan diversifikasi pangan dan ketahanan pangan di tingkat komunitas.
Daun sangket ( Basella alba), yang dikenal luas dalam pengobatan tradisional dan kuliner, menawarkan spektrum manfaat kesehatan yang mengesankan, didukung oleh kandungan nutrisi dan senyawa bioaktifnya yang melimpah.
Dari sifat antioksidan dan anti-inflamasi hingga potensi dalam mendukung kesehatan pencernaan, jantung, dan pengelolaan gula darah, daun ini merupakan aset berharga dalam upaya menjaga kesehatan alami.
Pemanfaatannya sebagai sayuran bergizi tinggi dapat berkontribusi signifikan terhadap asupan vitamin, mineral, dan serat esensial.
Meskipun banyak klaim telah divalidasi melalui studi in vitro dan in vivo, penting untuk mengakui bahwa sebagian besar penelitian masih berada pada tahap awal dan memerlukan konfirmasi lebih lanjut melalui uji klinis yang ketat pada manusia.
Tantangan seperti variabilitas fitokimia dan potensi interaksi obat juga perlu ditangani dengan penelitian yang lebih mendalam. Kehati-hatian dan konsultasi profesional tetap menjadi kunci dalam mengintegrasikan daun sangket ke dalam regimen kesehatan.
Ke depan, arah penelitian harus difokuskan pada isolasi dan karakterisasi senyawa bioaktif spesifik yang bertanggung jawab atas efek terapeutik, serta elucidasi mekanisme kerjanya secara rinci.
Uji klinis yang dirancang dengan baik akan sangat krusial untuk menentukan dosis yang efektif dan aman untuk berbagai indikasi, membuka jalan bagi pengembangan produk fitofarmaka berbasis daun sangket.
Dengan demikian, potensi penuh dari tanaman ini dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan manusia di masa mendatang.