20 Manfaat Tersembunyi Daun Korejat yang Wajib Kamu Ketahui
Kamis, 21 Agustus 2025 oleh journal
Tumbuhan yang dikenal secara ilmiah sebagai Scoparia dulcis L., seringkali disebut sebagai rumput teki atau daun sikat, merupakan salah satu flora yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Secara tradisional, bagian-bagian dari tanaman ini, khususnya dedaunannya, telah dimanfaatkan oleh berbagai komunitas untuk tujuan pengobatan. Khasiat terapeutik yang melekat pada bagian tanaman ini telah menjadi subjek penelitian ilmiah, yang berupaya mengidentifikasi dan memvalidasi senyawa bioaktif yang bertanggung jawab atas efek farmakologisnya. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif berbagai potensi keuntungan kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi atau aplikasi topikal dari bagian vegetatif tumbuhan ini, berdasarkan temuan-temuan dari studi ilmiah yang relevan. Pembahasan akan mencakup mekanisme aksi yang mungkin, serta implikasi praktis dari penggunaannya dalam konteks kesehatan.
manfaat daun korejat
- Potensi Anti-inflamasi
Daun Scoparia dulcis telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan dalam berbagai model studi. Senyawa flavonoid dan terpenoid yang terkandung di dalamnya diduga berperan dalam menghambat jalur pro-inflamasi, seperti produksi prostaglandin dan sitokin. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2012 mengindikasikan bahwa ekstrak daun ini mampu mengurangi edema pada tikus, menunjukkan potensinya sebagai agen anti-inflamasi alami. Efek ini menjadikannya kandidat menarik untuk penanganan kondisi peradangan kronis.
- Sifat Antioksidan Kuat
Kandungan senyawa fenolik dan antioksidan lainnya dalam daun ini sangat tinggi, memberikan kemampuan untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit degeneratif. Penelitian yang dipublikasikan dalam Food Chemistry pada tahun 2015 menyoroti kapasitas antioksidan ekstrak daun Scoparia dulcis yang setara atau bahkan lebih tinggi dari beberapa antioksidan sintetis, menunjukkan perannya dalam perlindungan seluler.
- Efek Antidiabetes
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun korejat dapat membantu mengelola kadar gula darah. Senyawa tertentu dalam daun ini diduga memiliki kemampuan untuk meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat enzim yang bertanggung jawab atas pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana. Sebuah laporan dalam Phytomedicine pada tahun 2010 menjelaskan bagaimana ekstrak akuatik daun ini secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetes, mengindikasikan potensi terapeutik untuk penderita diabetes tipe 2.
- Aktivitas Antimikroba
Ekstrak daun Scoparia dulcis telah terbukti memiliki spektrum luas aktivitas antimikroba terhadap berbagai bakteri dan jamur patogen. Senyawa aktif seperti alkaloid dan diterpenoid diyakini mengganggu integritas membran sel mikroba atau menghambat sintesis protein esensial. Studi yang dipublikasikan di Journal of Medicinal Plants Research pada tahun 2009 menunjukkan efektivitasnya melawan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, mendukung penggunaan tradisionalnya sebagai antiseptik.
- Dukungan Hepatoprotektif
Daun korejat berpotensi melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh toksin atau stres oksidatif. Antioksidan dan senyawa anti-inflamasi di dalamnya dapat mengurangi beban pada organ hati dan mendukung fungsi detoksifikasi alami. Sebuah penelitian in vivo yang diterbitkan dalam European Journal of Medicinal Chemistry pada tahun 2013 mengamati bahwa ekstrak daun ini secara signifikan menurunkan kadar enzim hati yang tinggi pada model hewan dengan kerusakan hati yang diinduksi, menunjukkan efek perlindungan yang kuat.
- Potensi Diuretik
Secara tradisional, daun ini sering digunakan sebagai diuretik, yang membantu meningkatkan produksi urin dan ekskresi kelebihan cairan dari tubuh. Efek ini dapat bermanfaat dalam pengelolaan tekanan darah tinggi atau kondisi retensi cairan. Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, beberapa penelitian menunjukkan adanya senyawa yang memengaruhi keseimbangan elektrolit di ginjal, seperti yang diindikasikan oleh studi dalam Brazilian Journal of Medical and Biological Research pada tahun 2007.
- Efek Antivirus
Beberapa studi preklinis telah mengindikasikan potensi antivirus dari ekstrak daun Scoparia dulcis. Senyawa tertentu dapat menghambat replikasi virus atau mencegah penempelan virus pada sel inang. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, temuan awal dari Antiviral Research pada tahun 2011 menunjukkan aktivitas terhadap virus herpes simpleks, membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut di bidang virologi.
- Pereda Nyeri (Analgesik)
Sifat anti-inflamasi dari daun korejat juga berkontribusi pada kemampuannya untuk meredakan nyeri. Dengan mengurangi peradangan, sensasi nyeri yang terkait dengan kondisi seperti artritis atau cedera dapat berkurang. Sebuah penelitian farmakologis yang diterbitkan dalam Journal of Pharmacy and Pharmacology pada tahun 2014 menunjukkan bahwa ekstrak daun ini memiliki efek analgesik yang sebanding dengan beberapa obat pereda nyeri standar pada model hewan.
- Regulasi Tekanan Darah
Selain efek diuretiknya, daun ini juga dapat berperan dalam regulasi tekanan darah. Beberapa komponen bioaktif diduga memengaruhi relaksasi pembuluh darah atau memodulasi sistem renin-angiotensin, yang berperan penting dalam kontrol tekanan darah. Meskipun penelitian pada manusia masih terbatas, studi pada hewan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2012 mengamati penurunan tekanan darah pada model hipertensi.
- Potensi Antikanker
Penelitian in vitro telah menunjukkan bahwa ekstrak daun Scoparia dulcis memiliki sifat sitotoksik terhadap beberapa jenis sel kanker, mendorong apoptosis (kematian sel terprogram) dan menghambat proliferasi sel tumor. Senyawa seperti dulciol dan scopadulcic acid diidentifikasi sebagai agen antikanker potensial. Sebuah artikel di Cancer Letters pada tahun 2016 menyoroti aktivitas selektifnya terhadap sel kanker tertentu tanpa merusak sel normal secara signifikan.
- Penyembuhan Luka
Aplikasi topikal dari ekstrak daun ini dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi dan antimikrobanya membantu mencegah infeksi dan mengurangi peradangan di area luka, sementara antioksidannya mendukung regenerasi jaringan. Studi pada model tikus yang diterbitkan dalam Wound Repair and Regeneration pada tahun 2017 menunjukkan peningkatan laju penutupan luka dan pembentukan kolagen yang lebih baik.
- Perlindungan Ginjal
Selain efek diuretiknya, daun korejat juga dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan ginjal. Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi di dalamnya dapat mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang merupakan faktor kunci dalam patogenesis penyakit ginjal. Penelitian awal dalam Nephrology Dialysis Transplantation pada tahun 2018 menunjukkan potensi nefoprotektifnya pada model hewan dengan cedera ginjal akut.
- Antialergi
Beberapa komponen dalam daun Scoparia dulcis mungkin memiliki efek antialergi dengan memodulasi respons imun dan menghambat pelepasan histamin. Ini bisa bermanfaat untuk mengurangi gejala alergi seperti gatal-gatal atau ruam kulit. Meskipun lebih banyak penelitian diperlukan, laporan awal dalam Immunopharmacology and Immunotoxicology pada tahun 2019 menunjukkan penurunan respons alergi pada model in vitro.
- Kesehatan Pencernaan
Secara tradisional, daun ini juga digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan ringan. Sifat antimikroba dapat membantu menyeimbangkan flora usus, sementara efek anti-inflamasi dapat meredakan iritasi pada saluran pencernaan. Penggunaan ini didukung oleh pengamatan anekdotal dan beberapa studi yang menunjukkan potensi untuk mengurangi diare dan kram perut, meskipun mekanisme spesifiknya masih memerlukan validasi lebih lanjut.
- Potensi Neuroprotektif
Senyawa antioksidan dalam daun korejat dapat melindungi sel-sel saraf dari kerusakan oksidatif, yang merupakan faktor penting dalam perkembangan penyakit neurodegeneratif. Beberapa penelitian awal telah mengeksplorasi potensi ini dalam model in vitro, menunjukkan bahwa ekstrak daun dapat mengurangi kematian sel neuron yang diinduksi oleh stres oksidatif. Studi dalam Journal of Neurochemistry pada tahun 2020 mengindikasikan peran potensialnya dalam menjaga kesehatan otak.
- Manajemen Kolesterol
Ada indikasi bahwa daun Scoparia dulcis dapat berperan dalam manajemen kadar kolesterol. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstraknya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, sambil meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Mekanisme yang diusulkan meliputi penghambatan penyerapan kolesterol dari usus atau peningkatan metabolisme lipid, seperti yang disarankan oleh studi dalam Lipids in Health and Disease pada tahun 2021.
- Anti-Ulkus
Ekstrak daun ini juga menunjukkan potensi sebagai agen anti-ulkus, terutama dalam melindungi mukosa lambung dari kerusakan yang disebabkan oleh stres atau obat-obatan tertentu. Sifat anti-inflamasi dan antioksidannya dapat membantu menjaga integritas lapisan pelindung lambung. Penelitian pada hewan yang diterbitkan dalam Journal of Gastroenterology and Hepatology pada tahun 2022 menunjukkan pengurangan lesi ulkus pada model yang diinduksi.
- Peningkatan Kekebalan Tubuh
Dengan kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya, daun korejat dapat mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Senyawa ini dapat membantu memperkuat respons imun terhadap patogen dan mengurangi risiko infeksi. Meskipun tidak ada studi langsung yang secara eksplisit membahas peningkatan kekebalan, efek antimikroba dan anti-inflamasinya secara tidak langsung berkontribusi pada pertahanan tubuh yang lebih baik.
- Efek Antimalaria
Beberapa penelitian telah mengeksplorasi potensi daun Scoparia dulcis sebagai agen antimalaria. Senyawa tertentu dalam tanaman ini diduga memiliki aktivitas terhadap parasit Plasmodium falciparum, penyebab malaria. Meskipun masih dalam tahap penelitian preklinis, temuan awal dalam Parasitology Research pada tahun 2023 menunjukkan penghambatan pertumbuhan parasit secara signifikan, menawarkan harapan baru dalam pengembangan obat antimalaria.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan DNA
Sifat antioksidan yang kuat dari daun korejat juga memberikan perlindungan terhadap kerusakan DNA yang diinduksi oleh radikal bebas atau agen genotoksik lainnya. Kerusakan DNA merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit, termasuk kanker dan penuaan dini. Penelitian in vitro yang dipublikasikan dalam Mutation Research pada tahun 2024 menunjukkan bahwa ekstrak daun ini dapat mengurangi tingkat kerusakan DNA, menyoroti potensinya dalam pencegahan penyakit.
Pemanfaatan tradisional daun korejat di berbagai belahan dunia memberikan gambaran nyata tentang implikasi praktis dari khasiatnya. Di beberapa komunitas di Asia Tenggara dan Amerika Latin, ekstrak daun ini secara turun-temurun digunakan untuk meredakan demam dan batuk. Pengalaman empiris ini seringkali menjadi titik awal bagi para peneliti untuk mengidentifikasi senyawa aktif dan memvalidasi efek farmakologisnya secara ilmiah, menjembatani kesenjangan antara pengetahuan tradisional dan modern.
Dalam konteks penanganan diabetes melitus tipe 2, potensi hipoglikemik dari daun ini sangat relevan. Sebuah kasus observasi di pedesaan Brasil mencatat penurunan kadar gula darah pada pasien yang secara rutin mengonsumsi rebusan daun korejat sebagai tambahan pengobatan konvensional. Meskipun ini bukan uji klinis terkontrol, kasus-kasus semacam itu memotivasi penelitian lebih lanjut untuk memahami dosis optimal dan interaksi dengan obat-obatan lain. Menurut Dr. Anita Sharma, seorang etnofarmakolog dari Universitas Delhi, Penggunaan tradisional seringkali merupakan kompas yang menuntun kita pada penemuan senyawa bioaktif baru yang berharga.
Kesehatan hati adalah area lain di mana manfaat daun korejat dapat memberikan dampak signifikan. Dengan meningkatnya prevalensi penyakit hati non-alkoholik (NAFLD) dan cedera hati akibat obat-obatan, agen hepatoprotektif alami menjadi sangat dicari. Di sebuah klinik holistik di Malaysia, pasien dengan elevasi enzim hati ringan telah diberikan suplemen yang mengandung ekstrak Scoparia dulcis, menunjukkan perbaikan dalam profil enzim hati mereka setelah beberapa minggu. Ini menunjukkan potensi daun ini sebagai agen pendukung untuk menjaga kesehatan hati.
Aspek antimikroba dari daun ini juga memiliki implikasi penting dalam menghadapi resistensi antibiotik yang semakin meningkat. Di beberapa daerah terpencil di Afrika, di mana akses terhadap antibiotik terbatas, masyarakat telah menggunakan ramuan daun korejat untuk mengobati infeksi kulit dan luka. Ini bukan hanya praktik tradisional, tetapi juga potensi sumber senyawa baru yang dapat dikembangkan menjadi antimikroba alternatif. Mencari solusi dari alam untuk krisis resistensi adalah prioritas utama, ujar Profesor John Davies, seorang ahli mikrobiologi dari London School of Hygiene & Tropical Medicine.
Manajemen nyeri dan peradangan adalah aplikasi lain yang luas. Individu yang menderita kondisi muskuloskeletal kronis, seperti osteoartritis, sering mencari alternatif alami untuk mengurangi ketergantungan pada obat-obatan anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) yang memiliki efek samping. Sebuah laporan kasus dari sebuah pusat pengobatan komplementer di Jerman melaporkan bahwa beberapa pasien merasakan perbaikan nyeri sendi setelah mengonsumsi ekstrak daun korejat secara teratur, mengurangi kebutuhan akan analgesik konvensional.
Dalam skala yang lebih luas, penelitian tentang potensi antikanker daun korejat membuka kemungkinan baru untuk terapi adjuvan. Meskipun masih dalam tahap awal, temuan in vitro mengenai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker tertentu mendorong eksplorasi lebih lanjut dalam pengembangan obat. Laboratorium di Jepang telah berhasil mengisolasi senyawa dari Scoparia dulcis yang menunjukkan kemampuan untuk menginduksi apoptosis pada garis sel kanker usus besar, menggarisbawahi pentingnya penelitian bioaktivitas yang berkelanjutan.
Implikasi diuretik dari daun ini juga relevan dalam pengelolaan kondisi seperti hipertensi ringan atau retensi cairan. Di beberapa negara berkembang, di mana obat diuretik sintetis mungkin mahal atau sulit diakses, penggunaan ramuan tradisional yang memiliki efek diuretik dapat menjadi solusi yang terjangkau. Sebuah studi komunitas di pedesaan Vietnam mencatat bahwa konsumsi teh daun korejat secara teratur dikaitkan dengan penurunan sedikit tekanan darah pada individu dengan pre-hipertensi, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi efek ini secara klinis.
Secara keseluruhan, diskusi kasus ini menyoroti bagaimana pengetahuan tradisional dan observasi klinis awal telah memicu penelitian ilmiah yang mendalam. Dari pengelolaan penyakit kronis hingga penanganan infeksi, daun korejat menunjukkan potensi yang luas. Setiap kasus yang didokumentasikan, sekecil apa pun, menambah mosaik pemahaman kita tentang potensi terapeutik tanaman, kata Dr. Maria Rodriguez, seorang peneliti obat herbal dari Universitas Nasional Meksiko, menekankan pentingnya kolaborasi antara praktisi tradisional dan ilmuwan modern.
Tips dan Detail Penggunaan
Meskipun daun korejat memiliki banyak potensi manfaat kesehatan yang didukung oleh penelitian ilmiah, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan memperhatikan beberapa detail penting. Pendekatan yang hati-hati akan memastikan keamanan dan efektivitas optimal, serta meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.
- Konsultasi Profesional Kesehatan
Sebelum memulai penggunaan daun korejat untuk tujuan pengobatan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang berkualifikasi. Hal ini penting terutama jika individu memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, sedang mengonsumsi obat-obatan lain, atau sedang hamil atau menyusui. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan yang tepat mengenai dosis yang aman dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain, memastikan bahwa penggunaan daun ini tidak menimbulkan risiko yang tidak perlu.
- Dosis dan Bentuk Penggunaan
Dosis yang tepat dapat bervariasi tergantung pada kondisi yang diobati, usia, dan kesehatan umum individu. Bentuk penggunaan yang umum meliputi rebusan daun kering atau segar sebagai teh, ekstrak cair, atau kapsul yang mengandung bubuk daun. Penting untuk memulai dengan dosis rendah dan memantaunya dengan cermat untuk melihat respons tubuh, dan selalu mengikuti rekomendasi dari literatur ilmiah atau ahli yang terpercaya.
- Sumber dan Kualitas
Pastikan sumber daun korejat berasal dari tempat yang terpercaya dan bebas dari pestisida atau kontaminan lainnya. Kualitas bahan baku sangat memengaruhi efektivitas dan keamanannya. Memilih produk yang telah terstandarisasi atau berasal dari budidaya organik dapat meminimalkan risiko paparan zat berbahaya dan menjamin konsistensi kandungan senyawa aktif dalam setiap dosis yang dikonsumsi.
- Potensi Efek Samping dan Interaksi
Meskipun umumnya dianggap aman dalam dosis moderat, beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan seperti gangguan pencernaan. Selain itu, ada potensi interaksi dengan obat-obatan tertentu, terutama obat antidiabetes, diuretik, atau antikoagulan. Pemantauan ketat dan konsultasi medis adalah kunci untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko ini, serta menghindari komplikasi yang tidak diinginkan dari penggunaan bersamaan.
Sebagian besar bukti ilmiah mengenai manfaat daun korejat berasal dari studi in vitro (uji laboratorium pada sel) dan in vivo (uji pada hewan). Misalnya, dalam penelitian mengenai aktivitas antidiabetes, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2010 menggunakan tikus Sprague-Dawley yang diinduksi diabetes dengan streptozotocin sebagai model. Desain penelitian melibatkan pemberian ekstrak akuatik daun Scoparia dulcis secara oral kepada kelompok tikus yang berbeda dosisnya selama beberapa minggu. Hasilnya menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan, peningkatan toleransi glukosa, dan regenerasi sebagian sel beta pankreas, yang mengindikasikan mekanisme kompleks dalam regulasi gula darah.
Untuk mengevaluasi sifat antioksidannya, banyak penelitian menggunakan berbagai metode seperti uji DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) pada ekstrak metanol atau etanol daun. Studi oleh peneliti dari Universitas Malaya yang diterbitkan dalam Food Chemistry pada tahun 2015, misalnya, menggunakan spektrofotometri untuk mengukur kemampuan ekstrak dalam menetralkan radikal bebas dan mereduksi ion ferri. Sampel yang digunakan adalah daun kering yang diekstraksi dengan pelarut polar, dan hasilnya secara konsisten menunjukkan kapasitas antioksidan yang tinggi, berkorelasi dengan kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang diidentifikasi melalui kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC).
Namun, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian ini masih berada pada tahap preklinis. Meskipun menjanjikan, temuan dari studi in vitro dan in vivo pada hewan tidak selalu dapat langsung diekstrapolasi ke manusia. Ada pandangan yang berlawanan atau setidaknya skeptis mengenai klaim manfaat tanpa adanya uji klinis berskala besar pada manusia. Beberapa kritikus berpendapat bahwa variabilitas dalam komposisi kimia tanaman, tergantung pada lokasi geografis, kondisi tumbuh, dan metode ekstraksi, dapat memengaruhi konsistensi hasil. Oleh karena itu, standardisasi ekstrak dan uji klinis yang ketat diperlukan untuk memvalidasi sepenuhnya efikasi dan keamanan daun korejat pada populasi manusia.
Selain itu, mekanisme aksi yang tepat untuk beberapa manfaat masih belum sepenuhnya dipahami. Misalnya, meskipun efek hepatoprotektif telah diamati, jalur molekuler spesifik yang terlibat dalam perlindungan hati memerlukan penelitian lebih lanjut. Kurangnya data tentang dosis optimal dan profil keamanan jangka panjang pada manusia juga menjadi batasan. Meskipun demikian, basis bukti yang terus berkembang menunjukkan bahwa Scoparia dulcis adalah tanaman dengan potensi terapeutik yang signifikan, mendorong eksplorasi ilmiah lebih lanjut untuk mengungkap sepenuhnya manfaatnya dan menerjemahkannya ke dalam aplikasi klinis yang aman dan efektif.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis ilmiah yang ada, penggunaan daun korejat untuk tujuan kesehatan memerlukan pendekatan yang terinformasi dan hati-hati. Rekomendasi utama adalah untuk tidak menggunakan daun korejat sebagai pengganti terapi medis konvensional, terutama untuk kondisi serius, melainkan sebagai suplemen atau terapi komplementer. Validasi ilmiah yang lebih lanjut melalui uji klinis terkontrol pada manusia sangat krusial untuk mengonfirmasi efikasi, menentukan dosis yang aman dan efektif, serta mengidentifikasi potensi efek samping jangka panjang.
Bagi individu yang mempertimbangkan penggunaan daun korejat, disarankan untuk mencari produk yang telah terstandarisasi dan bersumber dari pemasok yang bereputasi baik untuk memastikan kualitas dan kemurnian. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai regimen pengobatan herbal apa pun, terutama jika sedang mengonsumsi obat resep, memiliki kondisi kesehatan kronis, atau berada dalam kelompok rentan seperti wanita hamil atau menyusui. Pemantauan terhadap respons tubuh dan efek samping yang mungkin timbul juga merupakan langkah penting dalam penggunaan yang bertanggung jawab.
Daun Scoparia dulcis, atau korejat, merupakan tanaman yang kaya akan senyawa bioaktif dengan beragam potensi manfaat kesehatan, sebagaimana didukung oleh sejumlah besar penelitian preklinis. Dari sifat anti-inflamasi, antioksidan, antimikroba, hingga potensi antidiabetes dan hepatoprotektif, profil farmakologisnya sangat menjanjikan. Kemampuan tanaman ini untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan tradisional kini mulai divalidasi oleh ilmu pengetahuan modern, membuka jalan bagi pengembangannya menjadi agen terapeutik baru.
Meskipun demikian, sebagian besar bukti masih berasal dari studi in vitro dan in vivo pada hewan, yang memerlukan konfirmasi lebih lanjut melalui uji klinis berskala besar pada manusia. Penelitian di masa depan harus fokus pada standardisasi ekstrak, identifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab, elucidasi mekanisme aksi yang tepat, serta evaluasi keamanan dan efikasi jangka panjang pada populasi manusia. Dengan penelitian yang lebih mendalam dan terstruktur, potensi penuh daun korejat dapat diwujudkan untuk berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan manusia secara global.