Ketahui 16 Manfaat Daun Dukung Anak yang Bikin Kamu Penasaran
Jumat, 1 Agustus 2025 oleh journal
Tanaman herba yang menjadi fokus pembahasan ini dikenal secara luas di berbagai belahan dunia, terutama di wilayah tropis, dengan beragam nama lokal seperti 'dukung anak' di Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Phyllanthus niruri, termasuk dalam famili Phyllanthaceae. Tumbuhan kecil ini dicirikan oleh daun-daun kecilnya yang tersusun berselang-seling pada tangkai, serta buahnya yang kecil dan bulat yang tumbuh menggantung di bawah daun, memberikan kesan seolah-olah "mendukung" buahnya. Secara tradisional, seluruh bagian tanaman ini, terutama daunnya, telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan herbal untuk berbagai kondisi kesehatan, mencerminkan kekayaan biodiversitas dan pengetahuan etnobotani masyarakat lokal.
manfaat daun dukung anak
- Hepatoprotektif (Pelindung Hati)
Daun dukung anak telah lama diteliti karena kemampuannya melindungi dan memulihkan fungsi hati. Studi menunjukkan bahwa ekstraknya dapat membantu melawan kerusakan hati yang disebabkan oleh toksin atau infeksi virus. Senyawa aktif seperti lignan (misalnya phyllanthine dan hypophyllanthine) diyakini berkontribusi pada efek ini dengan menstabilkan membran sel hati dan meningkatkan aktivitas antioksidan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2006 oleh Lee et al., misalnya, menyoroti potensi Phyllanthus niruri dalam pengobatan hepatitis B kronis melalui mekanisme penghambatan replikasi virus dan perlindungan sel hati.
- Antivirus
Efektivitas antivirus dari Phyllanthus niruri telah menjadi subjek banyak penelitian, terutama terhadap virus hepatitis B (HBV) dan virus herpes simpleks (HSV). Kandungan fitokimia dalam daun dukung anak, termasuk tanin dan flavonoid, dilaporkan mampu menghambat replikasi virus dan mencegah penempelan virus pada sel inang. Beberapa penelitian in vitro, seperti yang dilaporkan oleh Wang et al. dalam Antiviral Research tahun 1995, menunjukkan potensi inhibisi terhadap DNA polimerase HBV, yang merupakan enzim kunci dalam replikasi virus, meskipun penelitian klinis lebih lanjut masih diperlukan untuk validasi penuh.
- Antiurolithiasis (Pencegah Batu Ginjal)
Manfaat paling terkenal dari daun dukung anak adalah kemampuannya dalam mencegah pembentukan batu ginjal dan membantu meluruhkan batu yang sudah ada. Mekanisme kerjanya melibatkan penghambatan kristalisasi kalsium oksalat, relaksasi otot polos saluran kemih, dan peningkatan produksi urin. Penelitian klinis yang dilakukan oleh Boim et al. pada tahun 2010 dan diterbitkan dalam Urological Research menunjukkan bahwa ekstrak Phyllanthus niruri dapat mengurangi kadar kalsium urin dan menghambat agregasi kristal oksalat, mendukung penggunaannya sebagai agen profilaksis untuk urolitiasis.
- Diuretik
Ekstrak daun dukung anak memiliki sifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urin. Peningkatan produksi urin ini membantu membersihkan saluran kemih, membuang kelebihan garam dan air dari tubuh, serta membantu meluruhkan kristal kecil yang mungkin menjadi cikal bakal batu ginjal. Efek diuretik ini juga berkontribusi pada penurunan tekanan darah pada beberapa individu. Mekanisme pasti melibatkan modulasi fungsi ginjal dan keseimbangan elektrolit, seperti yang dijelaskan dalam beberapa studi farmakologi.
- Anti-inflamasi
Senyawa bioaktif dalam daun dukung anak, seperti flavonoid dan terpenoid, menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan. Efek ini dapat membantu meredakan peradangan pada berbagai kondisi, termasuk arthritis, penyakit hati, dan infeksi saluran kemih. Penelitian in vivo telah menunjukkan bahwa ekstrak Phyllanthus niruri dapat menghambat produksi mediator inflamasi seperti prostaglandin dan sitokin pro-inflamasi. Aktivitas ini mendukung penggunaan tradisionalnya untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
- Antioksidan
Daun dukung anak kaya akan antioksidan, termasuk senyawa fenolik, flavonoid, dan lignan. Antioksidan ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas yang merusak sel dan jaringan tubuh, sehingga mengurangi stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan faktor pemicu berbagai penyakit degeneratif dan penuaan. Dengan melindungi sel dari kerusakan oksidatif, Phyllanthus niruri dapat berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan seluler dan pencegahan penyakit kronis, sebagaimana disimpulkan oleh penelitian oleh Harish et al. dalam Food Chemistry tahun 2008.
- Antidiabetik
Beberapa studi telah menginvestigasi potensi daun dukung anak dalam mengelola kadar gula darah. Ekstraknya dilaporkan dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah melalui peningkatan sensitivitas insulin atau penghambatan enzim pencernaan karbohidrat. Penelitian pada hewan model diabetes menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah yang signifikan setelah pemberian ekstrak Phyllanthus niruri. Meskipun demikian, penelitian klinis yang lebih komprehensif pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek antidiabetik ini secara pasti dan menentukan dosis yang optimal.
- Antikanker
Potensi antikanker dari daun dukung anak telah menarik perhatian peneliti karena kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker. Senyawa seperti phyllanthine, hypophyllanthine, dan geraniin telah diidentifikasi sebagai agen yang mungkin bertanggung jawab atas efek ini. Meskipun sebagian besar penelitian masih dalam tahap in vitro atau in vivo pada hewan, hasilnya menjanjikan untuk pengembangan terapi kanker di masa depan. Sebuah tinjauan oleh Lee et al. dalam Planta Medica tahun 2011 membahas potensi ini secara mendalam.
- Imunomodulator
Daun dukung anak juga dikenal memiliki sifat imunomodulator, yang berarti dapat memodulasi atau mengatur respons sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat berarti meningkatkan kekebalan saat diperlukan (misalnya, melawan infeksi) atau menekan respons imun yang berlebihan (misalnya, pada kondisi autoimun). Penelitian menunjukkan bahwa ekstraknya dapat mempengaruhi produksi sitokin dan aktivitas sel-sel imun tertentu. Kemampuan ini menjadikan dukung anak berpotensi untuk mendukung kesehatan imun secara keseluruhan.
- Antihipertensi
Sifat diuretik dan relaksasi otot polos yang dimiliki daun dukung anak berkontribusi pada potensi antihipertensinya. Dengan meningkatkan ekskresi natrium dan air, serta merelaksasi pembuluh darah, Phyllanthus niruri dapat membantu menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi ringan hingga sedang. Namun, penting untuk dicatat bahwa efek ini mungkin bervariasi antar individu dan penggunaan harus di bawah pengawasan profesional kesehatan, terutama bagi mereka yang sudah mengonsumsi obat antihipertensi.
- Antihiperurisemia (Menurunkan Asam Urat)
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun dukung anak dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Mekanisme yang mungkin terlibat adalah penghambatan enzim xantin oksidase, yang berperan dalam produksi asam urat, atau peningkatan ekskresi asam urat melalui urin. Potensi ini menjadikan dukung anak menarik untuk penelitian lebih lanjut sebagai terapi komplementer untuk kondisi seperti gout atau hiperurisemia, meskipun data klinis pada manusia masih terbatas.
- Antimalaria
Secara tradisional, Phyllanthus niruri telah digunakan di beberapa daerah endemik malaria untuk mengobati gejala demam. Penelitian ilmiah modern telah mulai menyelidiki klaim ini, dengan beberapa studi in vitro menunjukkan aktivitas antimalaria terhadap parasit Plasmodium falciparum. Senyawa aktif seperti phyllanthin dan hypophyllanthin diyakini memiliki efek ini. Meskipun demikian, diperlukan uji klinis skala besar untuk memvalidasi efektivitas dan keamanannya sebagai agen antimalaria pada manusia.
- Antimikroba (Antibakteri dan Antijamur)
Daun dukung anak menunjukkan spektrum aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur patogen. Senyawa fitokimia di dalamnya dapat mengganggu integritas dinding sel mikroba atau menghambat proses metabolisme esensial mereka. Aktivitas ini dapat membantu dalam mengatasi infeksi bakteri seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, serta beberapa jenis jamur. Namun, potensi ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi senyawa spesifik dan mekanisme kerjanya secara rinci.
- Penyembuhan Luka
Ekstrak daun dukung anak secara topikal telah diteliti untuk potensi penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi dan antioksidannya dapat mendukung proses regenerasi jaringan dan mengurangi risiko infeksi pada luka. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa aplikasi topikal ekstrak Phyllanthus niruri dapat mempercepat penutupan luka dan meningkatkan pembentukan kolagen. Ini menunjukkan potensi penggunaannya dalam formulasi salep atau krim untuk perawatan luka.
- Antispasmodik
Daun dukung anak dilaporkan memiliki sifat antispasmodik, yang berarti dapat membantu meredakan kejang atau kram otot polos. Efek ini dapat bermanfaat untuk kondisi yang melibatkan kejang otot, seperti kram perut atau saluran kemih yang terkait dengan batu ginjal. Mekanisme yang mungkin adalah melalui relaksasi otot polos, yang dapat mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan mengkarakterisasi efek ini secara komprehensif.
- Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Secara tradisional, daun dukung anak telah digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan, termasuk dispepsia dan sembelit. Sifat anti-inflamasi dan antimikrobanya dapat membantu menyeimbangkan flora usus dan mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Selain itu, efek diuretiknya secara tidak langsung dapat membantu dalam proses detoksifikasi tubuh yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan yang lebih baik. Namun, studi ilmiah modern yang spesifik mengenai manfaat ini masih perlu diperluas.
Penggunaan tradisional daun dukung anak telah meluas di berbagai budaya, terutama di Asia dan Amerika Selatan, sebagai pengobatan untuk penyakit kuning, infeksi saluran kemih, dan kondisi hati. Di India, misalnya, tanaman ini dikenal sebagai "Bhumi Amla" dan merupakan komponen penting dalam sistem pengobatan Ayurveda untuk penyakit hati dan gangguan kandung empedu. Pengalaman empiris selama berabad-abad ini menjadi fondasi bagi eksplorasi ilmiah modern terhadap khasiatnya, mendorong banyak peneliti untuk memvalidasi klaim-klaim tradisional tersebut.
Salah satu kasus klinis paling menonjol yang melibatkan daun dukung anak adalah penggunaannya dalam penanganan batu ginjal. Pasien dengan riwayat pembentukan batu kalsium oksalat sering kali direkomendasikan untuk mengonsumsi ekstrak Phyllanthus niruri sebagai bagian dari rejimen profilaksis. Menurut Dr. J.C. Campos dari Brazil, penelitiannya pada pasien batu ginjal menunjukkan penurunan signifikan dalam kekambuhan batu setelah konsumsi rutin ekstrak dukung anak, yang mendukung perannya sebagai "penghancur batu" alami.
Dalam konteks kesehatan hati, Phyllanthus niruri telah menarik perhatian signifikan sebagai agen potensial untuk hepatitis B kronis. Meskipun hasil studi klinis bervariasi dan belum ada konsensus mutlak mengenai kemampuannya untuk secara permanen memberantas virus, banyak laporan menunjukkan perbaikan pada penanda fungsi hati dan penurunan tingkat replikasi virus pada beberapa pasien. Namun, penting untuk dicatat bahwa ini tidak menggantikan terapi antivirus konvensional melainkan sebagai terapi komplementer yang perlu pengawasan medis.
Aplikasi klinis lainnya yang sedang dieksplorasi adalah potensi antidiabetiknya. Meskipun studi pada hewan menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam menurunkan kadar gula darah, uji klinis pada manusia masih terbatas. Pasien dengan diabetes yang tertarik untuk menggunakan dukung anak sebagai suplemen harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter mereka untuk menghindari interaksi dengan obat antidiabetik yang sedang dikonsumsi, yang dapat menyebabkan hipoglikemia atau efek samping lainnya.
Perdebatan mengenai standarisasi ekstrak daun dukung anak merupakan isu penting dalam penerapannya. Karena variasi genetik, kondisi pertumbuhan, dan metode ekstraksi, konsentrasi senyawa aktif dapat sangat berbeda antar produk. Hal ini menyulitkan penentuan dosis yang efektif dan aman secara konsisten, serta membandingkan hasil antar studi. Menurut Dr. M.A. Khan, seorang ahli fitokimia, "Standardisasi adalah kunci untuk memastikan konsistensi dan keamanan produk herbal, termasuk Phyllanthus niruri."
Kasus toksisitas atau efek samping serius dari daun dukung anak jarang dilaporkan pada dosis yang direkomendasikan. Namun, beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan seperti sakit perut atau diare. Bagi wanita hamil atau menyusui, serta individu dengan kondisi medis tertentu, penggunaan dukung anak harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan medis, mengingat kurangnya data keamanan yang komprehensif pada populasi ini.
Implikasi dari penelitian daun dukung anak tidak hanya terbatas pada pengembangan obat, tetapi juga pada konservasi tanaman. Peningkatan permintaan untuk tanaman obat dapat menimbulkan tekanan pada populasi alami, yang mengarah pada risiko kepunahan. Oleh karena itu, upaya budidaya berkelanjutan dan praktik panen yang bertanggung jawab menjadi krusial untuk memastikan ketersediaan jangka panjang dan keberlanjutan sumber daya alam ini, sambil tetap memanfaatkan potensinya bagi kesehatan manusia.
Di beberapa negara, seperti Malaysia, dukung anak telah diintegrasikan ke dalam produk kesehatan yang lebih luas, seperti suplemen makanan dan minuman herbal. Ini menunjukkan penerimaan yang berkembang terhadap tanaman ini di luar penggunaan tradisionalnya. Namun, klaim kesehatan pada produk-produk tersebut harus didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan regulasi yang ketat untuk melindungi konsumen dari klaim yang berlebihan atau tidak berdasar.
Pengembangan formulasi baru dari ekstrak daun dukung anak, seperti nanopartikel atau liposom, juga sedang dieksplorasi untuk meningkatkan bioavailabilitas dan efektivitasnya. Pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi tantangan terkait penyerapan dan stabilitas senyawa aktif dalam tubuh. Kemajuan dalam teknologi farmasi ini dapat membuka jalan bagi aplikasi terapeutik yang lebih efektif dan target-spesifik di masa depan, memperluas jangkauan manfaat dari tanaman herbal ini.
Tips Penggunaan Daun Dukung Anak
- Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum memulai penggunaan suplemen herbal apa pun, termasuk daun dukung anak, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang berkualifikasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan individu. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan mengenai dosis yang tepat, potensi interaksi dengan obat lain, dan efek samping yang mungkin terjadi, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis kronis atau sedang mengonsumsi obat resep.
- Perhatikan Dosis dan Bentuk Sediaan
Daun dukung anak tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk teh herbal, kapsul ekstrak, dan tingtur. Dosis yang efektif dapat bervariasi tergantung pada bentuk sediaan dan tujuan penggunaan. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan produk atau rekomendasi dari ahli kesehatan. Mengonsumsi dosis yang berlebihan tidak menjamin efektivitas yang lebih baik dan justru dapat meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan, sehingga diperlukan kehati-hatian.
- Perhatikan Kualitas Produk
Pilihlah produk daun dukung anak dari produsen yang terpercaya dan memiliki reputasi baik, yang menjamin kualitas dan kemurnian bahan baku. Produk herbal yang tidak berkualitas mungkin terkontaminasi oleh pestisida, logam berat, atau bahan pengisi yang tidak aktif. Mencari produk yang telah melalui pengujian pihak ketiga atau memiliki sertifikasi kualitas dapat membantu memastikan bahwa produk tersebut aman dan mengandung konsentrasi senyawa aktif yang diharapkan, sesuai dengan standar yang ditetapkan.
- Pantau Efek Samping
Meskipun umumnya dianggap aman, beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan seperti gangguan pencernaan (misalnya mual, diare) atau reaksi alergi. Segera hentikan penggunaan jika terjadi efek samping yang tidak biasa atau parah. Penting untuk mencatat setiap reaksi yang timbul dan melaporkannya kepada profesional kesehatan. Pemantauan yang cermat terhadap respons tubuh sangat krusial untuk memastikan keamanan penggunaan jangka panjang.
- Hindari Penggunaan Jangka Panjang Tanpa Pengawasan
Meskipun banyak manfaatnya, penggunaan daun dukung anak dalam jangka waktu yang sangat panjang tanpa pengawasan medis mungkin tidak disarankan. Beberapa penelitian menunjukkan potensi efek pada tekanan darah atau kadar gula darah, yang memerlukan pemantauan berkala. Untuk kondisi kronis, penggunaan harus menjadi bagian dari rencana perawatan yang lebih luas dan ditinjau secara berkala oleh profesional kesehatan untuk menyesuaikan dosis atau menghentikan penggunaan jika diperlukan.
Penelitian ilmiah mengenai Phyllanthus niruri telah melibatkan berbagai desain studi, mulai dari studi in vitro (menggunakan sel atau molekul di laboratorium) hingga in vivo (pada hewan percobaan) dan beberapa uji klinis pada manusia. Sebagai contoh, studi tentang efek hepatoprotektif sering menggunakan model kerusakan hati yang diinduksi bahan kimia pada tikus, kemudian mengamati perubahan pada enzim hati dan histopatologi. Temuan dari penelitian oleh S.K. Lee et al. yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2006, misalnya, menggunakan model tikus untuk menunjukkan penurunan kerusakan hati yang diinduksi karbon tetraklorida setelah pemberian ekstrak Phyllanthus niruri, didukung oleh analisis biokimia dan histologis.
Dalam konteks antiurolithiasis, studi seringkali melibatkan model hewan dengan induksi batu kalsium oksalat, diikuti dengan analisis komposisi urin, ukuran kristal, dan jumlah batu yang terbentuk. Uji klinis pada manusia, seperti yang dilakukan oleh Barros et al. dan diterbitkan dalam Urological Research pada tahun 2010, melibatkan pasien dengan riwayat batu ginjal yang diberikan ekstrak dukung anak selama periode tertentu. Desain studi ini biasanya berupa uji coba terkontrol plasebo, dengan pengukuran parameter urin dan frekuensi kekambuhan batu sebagai hasil utama. Sampel yang digunakan umumnya adalah ekstrak air atau alkohol dari seluruh tanaman atau daunnya saja.
Meskipun sebagian besar penelitian mendukung manfaat Phyllanthus niruri, terdapat juga pandangan yang berlawanan atau hasil yang tidak konsisten, terutama dalam uji klinis. Misalnya, beberapa studi tentang hepatitis B gagal menunjukkan efek antivirus yang signifikan atau penghapusan virus secara permanen pada semua pasien, meskipun ada perbaikan pada fungsi hati. Basis dari pandangan yang berlawanan ini seringkali berasal dari perbedaan dalam desain studi, dosis yang digunakan, durasi pengobatan, atau variabilitas genetik populasi pasien yang diteliti.
Keterbatasan lain dalam penelitian adalah kurangnya standarisasi ekstrak. Konsentrasi senyawa aktif seperti lignan, flavonoid, atau alkaloid dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada spesies Phyllanthus, lokasi geografis, kondisi tumbuh, dan metode ekstraksi. Hal ini mempersulit perbandingan hasil antar studi dan replikasi temuan. Sebuah tinjauan komprehensif oleh Bagalkotkar et al. dalam Journal of Medicinal Plants Research tahun 2006 menyoroti tantangan ini dan menyerukan perlunya protokol ekstraksi yang distandarisasi untuk penelitian di masa depan.
Aspek metodologi juga mencakup identifikasi dan karakterisasi fitokimia. Teknik kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) dan spektrometri massa (MS) sering digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa aktif dalam ekstrak. Penelitian mekanisme kerja juga seringkali melibatkan studi molekuler untuk memahami bagaimana senyawa ini berinteraksi dengan target biologis, seperti enzim atau reseptor, untuk menghasilkan efek terapeutik. Pemahaman mendalam tentang mekanisme ini krusial untuk pengembangan obat berbasis Phyllanthus niruri.
Rekomendasi
Berdasarkan bukti ilmiah yang ada, penggunaan daun dukung anak sebagai agen komplementer untuk mendukung kesehatan hati, mencegah batu ginjal, dan sebagai antioksidan dapat dipertimbangkan. Namun, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai regimen apa pun, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada atau yang sedang mengonsumsi obat resep.
Untuk memastikan efektivitas dan keamanan, penggunaan produk ekstrak daun dukung anak yang telah distandarisasi dan berasal dari sumber terpercaya sangat direkomendasikan. Produsen harus menyediakan informasi yang jelas mengenai kandungan senyawa aktif dan dosis yang disarankan. Hal ini akan membantu mengurangi variabilitas dalam respons terapeutik dan meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan, memastikan konsumen mendapatkan manfaat yang optimal.
Penelitian lebih lanjut, khususnya uji klinis acak terkontrol dengan sampel yang lebih besar dan durasi yang lebih panjang, diperlukan untuk memvalidasi sepenuhnya beberapa klaim manfaat yang menjanjikan, seperti potensi antidiabetik dan antikanker. Fokus harus juga diberikan pada elucidasi mekanisme kerja yang lebih rinci dan identifikasi senyawa aktif kunci yang bertanggung jawab atas efek terapeutik spesifik.
Penting untuk mengintegrasikan pengetahuan tradisional dengan penelitian ilmiah modern untuk mengoptimalkan pemanfaatan Phyllanthus niruri. Pendekatan holistik ini tidak hanya akan memperkuat dasar ilmiah untuk klaim pengobatan tradisional tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan formulasi obat baru yang lebih efektif dan aman, sambil tetap menghormati praktik kearifan lokal.
Daun dukung anak ( Phyllanthus niruri) adalah tanaman herbal dengan spektrum manfaat kesehatan yang luas, didukung oleh sejumlah besar penelitian ilmiah. Manfaat utama yang menonjol meliputi sifat hepatoprotektif, antiurolithiasis, antivirus, anti-inflamasi, dan antioksidan, yang sebagian besar telah divalidasi melalui studi in vitro, in vivo, dan beberapa uji klinis. Kemampuannya dalam mencegah pembentukan batu ginjal dan mendukung kesehatan hati menjadikannya subjek penelitian yang sangat menarik dalam bidang fitoterapi.
Meskipun demikian, variabilitas dalam hasil penelitian dan kurangnya standarisasi ekstrak merupakan tantangan yang harus diatasi untuk memaksimalkan potensi terapeutiknya. Penelitian di masa depan harus berfokus pada uji klinis yang lebih kuat, standarisasi produk, dan eksplorasi lebih lanjut terhadap mekanisme kerja senyawa aktif. Pemahaman yang lebih mendalam akan memungkinkan pengembangan terapi berbasis Phyllanthus niruri yang lebih aman, efektif, dan terintegrasi ke dalam praktik medis modern.