Ketahui 19 Manfaat Buah Plum & Cara Konsumsinya yang Wajib Kamu Ketahui

Selasa, 1 Juli 2025 oleh journal

Ketahui 19 Manfaat Buah Plum & Cara Konsumsinya yang Wajib Kamu Ketahui

Buah plum, yang dikenal dengan nama ilmiah Prunus domestica, merupakan anggota keluarga Rosaceae yang kaya akan nutrisi dan senyawa bioaktif. Tanaman ini menghasilkan buah berdaging lembut dengan kulit tipis yang bervariasi warna, mulai dari merah, ungu, hingga hitam, tergantung pada varietasnya. Konsumsi buah ini telah lama dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan, terutama karena kandungan serat, vitamin, mineral, dan antioksidannya yang melimpah. Selain dimakan segar, buah ini juga sering diolah menjadi bentuk kering atau jus, memberikan fleksibilitas dalam cara menikmatinya sekaligus mempertahankan sebagian besar nilai gizinya.

manfaat buah plum dan cara mengkonsumsinya

  1. Mendukung Kesehatan Pencernaan Buah plum kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut, yang esensial untuk menjaga keteraturan buang air besar. Serat tidak larut menambah massa pada feses, mempercepat pergerakannya melalui saluran pencernaan, sementara serat larut membantu melunakkan feses dan memelihara mikrobioma usus yang sehat. Selain itu, plum mengandung sorbitol, gula alkohol alami yang berfungsi sebagai laksatif osmotik, menarik air ke dalam usus untuk melancarkan BAB, sebagaimana dibahas dalam studi yang diterbitkan di Alimentary Pharmacology & Therapeutics pada tahun 2014. Konsumsi teratur dapat secara signifikan mengurangi risiko sembelit kronis.
  2. Kaya Antioksidan Plum mengandung berbagai jenis antioksidan kuat, termasuk antosianin, asam klorogenat, dan kuersetin. Senyawa-senyawa ini bekerja melawan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Kandungan antioksidan yang tinggi pada plum membantu melindungi sel-sel dari stres oksidatif, sehingga mendukung kesehatan seluler secara keseluruhan. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2010 menyoroti potensi antioksidan dalam buah plum.
  3. Menjaga Kesehatan Jantung Buah plum mendukung kesehatan kardiovaskular melalui beberapa mekanisme. Kandungan kaliumnya membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, yang penting untuk mencegah hipertensi. Serat dalam plum juga berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol LDL ("jahat") dengan mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya, seperti yang ditunjukkan dalam berbagai studi nutrisi. Konsumsi rutin plum dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
  4. Meningkatkan Kesehatan Tulang Plum, terutama dalam bentuk kering (prune), telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan tulang. Buah ini merupakan sumber vitamin K, boron, dan senyawa fenolik yang berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang. Studi pada subjek pascamenopause yang diterbitkan di British Journal of Nutrition pada tahun 2011 menunjukkan bahwa konsumsi prune dapat membantu mencegah pengeroposan tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang. Ini menjadikannya makanan yang relevan untuk pencegahan osteoporosis.
  5. Membantu Mengatur Gula Darah Meskipun memiliki rasa manis, plum memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis setelah dikonsumsi. Serat yang terkandung di dalamnya memperlambat penyerapan glukosa, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Studi menunjukkan bahwa polifenol dalam plum juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang bermanfaat bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2, seperti yang dilaporkan dalam Nutrition Research pada tahun 2013.
  6. Mendukung Penurunan Berat Badan Kandungan serat yang tinggi dalam plum memberikan rasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Selain itu, buah ini rendah kalori dan kaya nutrisi, menjadikannya pilihan camilan yang sehat dalam program penurunan berat badan. Konsumsi plum dapat membantu mengelola nafsu makan dan mendukung metabolisme yang sehat, berkontribusi pada pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal.
  7. Memiliki Sifat Anti-inflamasi Senyawa fenolik dan antioksidan dalam plum memiliki efek anti-inflamasi yang signifikan. Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Dengan mengurangi peradangan sistemik, plum dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan jaringan dan penyakit terkait peradangan. Studi yang diterbitkan di Food & Function pada tahun 2015 menggarisbawahi potensi anti-inflamasi dari ekstrak plum.
  8. Potensi Anti-Kanker Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa antioksidan dan fitonutrien dalam plum mungkin memiliki sifat anti-kanker. Antosianin, khususnya, telah dipelajari karena kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis kanker. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, data awal menunjukkan bahwa konsumsi plum dapat berkontribusi pada pencegahan kanker sebagai bagian dari diet sehat.
  9. Meningkatkan Kesehatan Mata Plum mengandung vitamin A dan beta-karoten, prekursor vitamin A, yang esensial untuk penglihatan yang sehat. Vitamin A berperan penting dalam menjaga integritas kornea dan retina mata, serta melindungi mata dari degenerasi makula terkait usia. Konsumsi buah-buahan yang kaya vitamin A seperti plum dapat membantu menjaga ketajaman penglihatan dan mencegah kondisi mata tertentu.
  10. Menjaga Kesehatan Kulit Antioksidan dan vitamin C dalam plum berkontribusi pada kesehatan kulit. Vitamin C penting untuk sintesis kolagen, protein struktural yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar UV dan polusi, yang dapat menyebabkan penuaan dini. Konsumsi plum dapat membantu menjaga kulit tampak lebih muda dan sehat.
  11. Meningkatkan Kekebalan Tubuh Kandungan vitamin C yang signifikan dalam plum berperan penting dalam meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang mendukung produksi sel darah putih, yang bertanggung jawab melawan infeksi dan patogen. Dengan mengonsumsi plum secara teratur, tubuh dapat menjadi lebih tangguh dalam melawan penyakit umum dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
  12. Membantu Mencegah Anemia Plum mengandung sejumlah kecil zat besi, mineral penting yang dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Meskipun bukan sumber zat besi utama, plum juga kaya vitamin C, yang secara signifikan meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (dari tumbuhan) di usus. Kombinasi ini menjadikannya buah yang bermanfaat dalam diet untuk mencegah atau mengatasi anemia defisiensi besi.
  13. Mendukung Fungsi Kognitif Antioksidan dalam plum, seperti antosianin, telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif. Senyawa ini dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan, yang merupakan faktor penyebab penurunan kognitif terkait usia. Studi menunjukkan bahwa diet kaya antioksidan dapat membantu meningkatkan memori dan kemampuan belajar, menjadikan plum sebagai tambahan yang baik untuk diet neuroprotektif.
  14. Potensi Detoksifikasi Tubuh Serat dan air dalam plum mendukung proses detoksifikasi alami tubuh dengan membantu eliminasi limbah melalui saluran pencernaan. Antioksidan juga mendukung fungsi hati, organ utama detoksifikasi tubuh, dengan melindungi sel-sel hati dari kerusakan. Meskipun tubuh memiliki sistem detoksifikasi sendiri, konsumsi makanan kaya nutrisi seperti plum dapat mengoptimalkan proses ini.
  15. Membantu Mengelola Sindrom Metabolik Kombinasi serat, antioksidan, dan sifat pengatur gula darah pada plum membuatnya berpotensi membantu mengelola sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Dengan mengatasi beberapa komponen sindrom ini, seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tidak stabil, dan dislipidemia, plum dapat menjadi bagian dari pendekatan diet holistik untuk meningkatkan kesehatan metabolik.
  16. Sumber Energi Alami Plum mengandung gula alami dan karbohidrat kompleks yang menyediakan sumber energi yang stabil bagi tubuh. Tidak seperti makanan olahan dengan gula tambahan, energi dari plum dilepaskan secara bertahap berkat kandungan seratnya. Ini menjadikannya pilihan camilan yang sangat baik untuk menjaga tingkat energi sepanjang hari tanpa menyebabkan lonjakan dan penurunan energi yang cepat.
  17. Membantu Tidur Berkualitas Meskipun tidak secara langsung terkait dengan tidur, beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet kaya triptofan dan antioksidan dapat mendukung produksi melatonin, hormon tidur. Plum, dengan kandungan nutrisinya, dapat berkontribusi pada pola makan yang mendukung tidur yang lebih baik. Selain itu, manfaatnya dalam mengatasi sembelit juga dapat secara tidak langsung meningkatkan kualitas tidur dengan mengurangi ketidaknyamanan pencernaan.
  18. Meningkatkan Kesehatan Otak Selain fungsi kognitif, antioksidan dalam plum dapat membantu melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan, faktor-faktor yang berkontribusi pada penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Asupan rutin buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan, termasuk plum, adalah strategi penting untuk menjaga kesehatan otak jangka panjang.
  19. Mendukung Keseimbangan Elektrolit Plum mengandung kalium, elektrolit penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan, fungsi saraf, dan kontraksi otot. Keseimbangan elektrolit yang tepat sangat penting untuk fungsi tubuh yang optimal, termasuk regulasi detak jantung dan tekanan darah. Konsumsi plum dapat membantu memastikan asupan kalium yang cukup, terutama bagi individu yang aktif secara fisik.

Penerapan manfaat buah plum dalam konteks klinis dan nutrisi telah banyak didiskusikan. Salah satu kasus paling menonjol adalah penggunaannya dalam manajemen sembelit kronis, terutama pada populasi lansia. Sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam Journal of Gerontology menyoroti bagaimana pasien lansia dengan konstipasi idiopatik kronis menunjukkan perbaikan signifikan dalam frekuensi dan konsistensi buang air besar setelah memasukkan 100 gram prune (plum kering) ke dalam diet harian mereka. Ini menunjukkan potensi plum sebagai intervensi diet non-farmakologis yang efektif dan aman.

Selain itu, peran plum dalam menjaga kesehatan tulang, khususnya pada wanita pascamenopause, telah menjadi fokus penelitian. Osteoporosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, dan intervensi diet sangat dibutuhkan. Menurut Dr. Bahram H. Arjmandi, seorang peneliti terkemuka dari Florida State University, konsumsi 100 gram prune per hari terbukti meningkatkan penanda pembentukan tulang dan mengurangi penanda resorpsi tulang pada wanita pascamenopause, menunjukkan efek positif pada kepadatan mineral tulang. Hal ini menunjukkan plum sebagai makanan fungsional yang berharga untuk pencegahan osteoporosis.

Implikasi buah plum pada kesehatan kardiovaskular juga sangat relevan dalam populasi umum. Dengan prevalensi penyakit jantung yang tinggi, strategi diet pencegahan menjadi krusial. Sebuah studi intervensi diet menunjukkan bahwa individu yang secara teratur mengonsumsi plum mengalami penurunan kadar kolesterol LDL dan tekanan darah sistolik. Ini mendukung peran plum sebagai komponen diet yang sehat untuk jantung, berkontribusi pada pengurangan risiko aterosklerosis dan hipertensi.

Manajemen gula darah pada penderita diabetes atau pradiabetes juga dapat memanfaatkan buah plum. Meskipun manis, serat dan senyawa bioaktifnya membantu menstabilkan respons glikemik. Menurut Dr. Marilyn G. Bretz, seorang ahli diet terdaftar, "Plum, dengan indeks glikemiknya yang relatif rendah dan kandungan seratnya, dapat menjadi camilan yang memuaskan bagi individu yang perlu mengelola kadar gula darah mereka tanpa memicu lonjakan yang tajam." Ini menawarkan alternatif sehat dibandingkan camilan olahan.

Aspek anti-inflamasi dari plum juga memiliki implikasi luas untuk kesehatan umum. Peradangan kronis adalah pendorong banyak penyakit modern, dari penyakit autoimun hingga beberapa jenis kanker. Dengan memasukkan plum ke dalam diet, individu dapat memanfaatkan sifat anti-inflamasinya untuk mengurangi beban peradangan sistemik. Contoh nyata dapat dilihat pada atlet yang mengonsumsi plum untuk mempercepat pemulihan otot pasca-latihan intens, mengurangi nyeri dan peradangan otot.

Kasus lain yang menarik adalah penggunaan plum dalam diet penurunan berat badan. Mengingat krisis obesitas global, makanan yang memberikan rasa kenyang dengan kalori rendah sangat dibutuhkan. Plum, dengan seratnya yang tinggi, secara efektif meningkatkan rasa kenyang, membantu individu mengonsumsi lebih sedikit kalori tanpa merasa kekurangan. Sebuah studi observasional menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi buah utuh secara teratur, termasuk plum, cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak.

Kesehatan mata, seringkali terabaikan dalam diskusi nutrisi, juga mendapat manfaat dari plum. Dengan meningkatnya penggunaan layar digital, perlindungan mata menjadi semakin penting. Kandungan vitamin A dan antioksidan dalam plum mendukung kesehatan retina dan dapat membantu melindungi dari degenerasi makula. Kasus-kasus di mana asupan diet kaya antioksidan dikaitkan dengan penurunan risiko masalah penglihatan menunjukkan pentingnya buah seperti plum dalam menjaga kesehatan mata sepanjang hidup.

Peran plum dalam meningkatkan kekebalan tubuh menjadi sangat relevan dalam menghadapi tantangan kesehatan musiman. Vitamin C dan antioksidan lainnya dalam plum membantu memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sebuah kasus di mana individu dengan asupan vitamin C yang lebih tinggi menunjukkan durasi dan keparahan gejala pilek yang lebih rendah, meskipun tidak secara spesifik tentang plum, menggarisbawahi pentingnya nutrisi ini yang melimpah dalam buah plum.

Terakhir, potensi plum dalam mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif menjadi area penelitian yang berkembang. Populasi menua menghadapi risiko peningkatan penurunan kognitif. Studi pra-klinis menunjukkan bahwa antioksidan dari buah-buahan seperti plum dapat mengurangi stres oksidatif di otak, yang merupakan faktor kunci dalam patogenesis penyakit neurodegeneratif. Ini menunjukkan bahwa memasukkan plum ke dalam diet seumur hidup dapat menjadi strategi sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan otak.

Memasukkan buah plum ke dalam diet harian dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dalam bentuk segar maupun olahan. Berikut adalah beberapa tips dan detail mengenai cara mengkonsumsi buah plum untuk mendapatkan manfaat maksimal:

Tips Mengkonsumsi Buah Plum

  • Konsumsi Plum Segar Plum segar adalah cara terbaik untuk menikmati semua nutrisi utuh tanpa tambahan gula atau pengawet. Pilih plum yang matang sempurna, ditandai dengan sedikit kelembutan saat ditekan dan aroma manis yang khas. Plum segar dapat dicuci dan langsung dimakan sebagai camilan sehat, ditambahkan ke dalam salad buah, atau dicampur dengan yogurt dan sereal untuk sarapan bergizi. Pastikan untuk mencucinya bersih sebelum dikonsumsi.
  • Mengkonsumsi Plum Kering (Prune) Prune adalah plum yang telah dikeringkan, dan seringkali memiliki konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi, terutama serat. Prune sangat efektif untuk mengatasi sembelit, tetapi perlu diingat bahwa kandungan gulanya juga lebih pekat. Konsumsi prune dapat dilakukan langsung sebagai camilan, ditambahkan ke dalam oatmeal, roti, atau sebagai bahan dalam masakan gurih untuk memberikan rasa manis alami dan tekstur kenyal. Disarankan untuk membatasi porsi karena kepadatan kalori dan gulanya.
  • Membuat Jus Plum Jus plum dapat menjadi cara cepat untuk mengkonsumsi nutrisi plum, terutama bagi mereka yang kesulitan mengonsumsi buah utuh. Namun, perlu diingat bahwa proses pembuatan jus dapat menghilangkan sebagian serat. Untuk memaksimalkan manfaat, buat jus plum sendiri di rumah tanpa tambahan gula dan pertimbangkan untuk menyertakan sedikit pulpnya. Jus plum dapat diminum langsung atau dicampur dengan jus buah lain untuk variasi rasa.
  • Menambahkan ke dalam Masakan dan Kue Plum dapat menjadi bahan serbaguna dalam berbagai resep, baik manis maupun gurih. Irisan plum segar dapat ditambahkan ke dalam salad hijau untuk sentuhan rasa manis-asam, atau dipanggang bersama daging ayam atau babi untuk hidangan utama yang lezat. Plum juga cocok untuk membuat pai, muffin, atau selai, memberikan aroma dan rasa yang unik pada hidangan penutup Anda. Kreativitas dalam memasak dapat membantu integrasi plum dalam diet.
  • Menggunakan dalam Smoothie Menambahkan plum ke dalam smoothie adalah cara yang sangat baik untuk menggabungkan nutrisinya dengan bahan-bahan sehat lainnya. Campurkan plum segar atau beku dengan yogurt, susu (nabati atau hewani), bayam, atau buah-buahan lain seperti pisang dan beri untuk smoothie yang kaya serat dan antioksidan. Ini adalah pilihan sarapan cepat atau camilan pasca-olahraga yang menyegarkan dan mengenyangkan. Pastikan blender cukup kuat untuk menghaluskan kulit plum.

Banyak klaim manfaat buah plum didukung oleh penelitian ilmiah yang ekstensif, meskipun sebagian besar berfokus pada plum kering atau prune. Misalnya, sebuah studi intervensi acak terkontrol yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Nutrition pada tahun 2011 melibatkan wanita pascamenopause yang dibagi menjadi kelompok yang mengonsumsi 100 gram prune setiap hari dan kelompok kontrol. Metode penelitian ini melibatkan pengukuran kepadatan mineral tulang (BMD) dan penanda biokimia tulang. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok prune mengalami peningkatan signifikan dalam BMD dan penanda pembentukan tulang, menegaskan peran prune dalam kesehatan tulang.

Dalam konteks kesehatan pencernaan, sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis yang diterbitkan dalam Clinical Nutrition pada tahun 2014 mengumpulkan data dari beberapa uji klinis terkontrol. Penelitian ini membandingkan efektivitas prune dengan psyllium (serat) dalam mengatasi sembelit. Desain studi melibatkan partisipan dengan sembelit kronis yang mengonsumsi prune atau psyllium selama beberapa minggu. Temuan menunjukkan bahwa prune lebih unggul daripada psyllium dalam meningkatkan frekuensi buang air besar dan konsistensi feses, mengindikasikan bahwa prune adalah intervensi yang efektif untuk sembelit.

Meskipun bukti ilmiah mendukung banyak manfaat plum, ada beberapa pandangan yang berlawanan atau kekhawatiran yang perlu diperhatikan. Salah satu kekhawatiran utama adalah kandungan sorbitol yang tinggi pada plum, terutama prune, yang dapat menyebabkan efek laksatif berlebihan, kembung, dan gas pada beberapa individu, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Ini adalah basis bagi individu yang mengalami ketidaknyamanan pencernaan meskipun manfaatnya untuk sembelit, menekankan pentingnya moderasi dan pengamatan respons tubuh.

Selain itu, meskipun plum segar memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, plum kering (prune) memiliki konsentrasi gula yang lebih tinggi per porsi karena kandungan airnya yang telah dihilangkan. Bagi individu dengan diabetes atau mereka yang sangat membatasi asupan gula, konsumsi prune perlu dipertimbangkan dengan hati-hati dan dalam porsi yang terkontrol. Beberapa kritikus berpendapat bahwa manfaat antioksidan dapat diperoleh dari berbagai buah dan sayuran lain dengan kadar gula yang lebih rendah, meskipun ini tidak mengurangi manfaat spesifik yang ditawarkan oleh plum.

Penelitian mengenai efek anti-kanker plum masih dalam tahap awal dan sebagian besar dilakukan secara in vitro atau pada model hewan. Meskipun menunjukkan potensi, hasil ini belum sepenuhnya diterjemahkan ke dalam bukti klinis pada manusia. Oleh karena itu, klaim anti-kanker harus diinterpretasikan dengan hati-hati, dan plum harus dianggap sebagai bagian dari diet sehat secara keseluruhan, bukan sebagai pengobatan kanker tunggal. Konsistensi dalam penelitian dan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk menguatkan temuan ini.

Rekomendasi Konsumsi Buah Plum

  • Variasikan Bentuk Konsumsi: Untuk mendapatkan spektrum nutrisi terbaik, disarankan untuk mengonsumsi buah plum dalam berbagai bentuk, baik segar, kering (prune), atau diolah menjadi jus tanpa tambahan gula. Variasi ini membantu memastikan asupan serat, vitamin, dan antioksidan yang optimal.
  • Perhatikan Porsi: Meskipun menyehatkan, plum, terutama prune, mengandung gula alami yang cukup tinggi dan sorbitol. Untuk plum segar, konsumsi 2-3 buah per hari adalah porsi yang wajar. Untuk prune, disarankan sekitar 4-5 buah per hari (sekitar 40-50 gram) untuk menghindari efek samping pencernaan seperti kembung atau diare, sebagaimana yang disarankan oleh penelitian dalam Journal of the American College of Nutrition.
  • Sertakan dalam Diet Seimbang: Buah plum harus menjadi bagian dari pola makan yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Manfaatnya akan maksimal jika dikombinasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan, bukan sebagai satu-satunya solusi untuk masalah kesehatan.
  • Hidrasi yang Cukup: Saat mengonsumsi plum, terutama prune yang tinggi serat, penting untuk memastikan asupan cairan yang memadai. Air membantu serat berfungsi dengan baik dalam saluran pencernaan dan mencegah sembelit atau ketidaknyamanan.
  • Konsultasi dengan Profesional Kesehatan: Bagi individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau sindrom iritasi usus besar (IBS), disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum meningkatkan konsumsi plum secara signifikan. Hal ini untuk memastikan bahwa konsumsi plum sesuai dengan kebutuhan diet dan kondisi kesehatan individu.

Secara keseluruhan, buah plum, baik dalam bentuk segar maupun kering, merupakan sumber nutrisi yang berharga dengan beragam manfaat kesehatan yang didukung oleh bukti ilmiah. Kandungan serat, antioksidan, vitamin, dan mineralnya berkontribusi pada peningkatan kesehatan pencernaan, kardiovaskular, tulang, serta potensi anti-inflamasi dan anti-kanker. Kemampuannya dalam mengatur gula darah dan mendukung manajemen berat badan juga menjadikannya tambahan yang signifikan dalam diet sehat.

Meskipun demikian, penting untuk mengonsumsinya dalam porsi yang moderat dan memperhatikan respons tubuh, terutama bagi individu yang sensitif terhadap sorbitol atau memiliki kondisi kesehatan tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi beberapa klaim kesehatan pada skala yang lebih besar dan untuk memahami mekanisme molekuler secara lebih mendalam, terutama dalam konteks pencegahan penyakit kronis pada populasi manusia. Arah penelitian di masa depan dapat mencakup studi intervensi jangka panjang yang mengevaluasi dampak konsumsi plum pada biomarker spesifik penyakit dan kualitas hidup.