Temukan 13 Manfaat Buah Naga Merah yang Jarang Diketahui
Kamis, 24 Juli 2025 oleh journal
Buah naga merah, dikenal secara ilmiah sebagai Hylocereus polyrhizus, merupakan salah satu varietas buah tropis yang semakin populer di seluruh dunia karena penampilannya yang eksotis dan profil nutrisinya yang kaya. Buah ini berasal dari famili Cactaceae, yang secara alami tumbuh di wilayah Amerika Tengah dan Selatan, namun kini telah banyak dibudidayakan di berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ciri khas buah ini adalah kulitnya yang berwarna merah muda atau merah cerah dengan sisik menyerupai naga, serta daging buahnya yang berwarna merah keunguan pekat dengan bintik-bintik biji hitam kecil yang dapat dimakan. Kandungan nutrisinya meliputi vitamin, mineral, serat, dan berbagai senyawa bioaktif yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatannya.
manfaat buah naga merah
- Tinggi Antioksidan
Buah naga merah kaya akan antioksidan, terutama betasianin, senyawa fenolik, dan flavonoid, yang memberikan warna merah cerah pada daging buahnya. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab stres oksidatif. Stres oksidatif diketahui berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker, sehingga asupan antioksidan yang cukup sangat krusial. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Food Chemistry pada tahun 2012 oleh Wybraniec et al. mengidentifikasi dan mengkarakterisasi betasianin dalam buah naga merah, menunjukkan kapasitas antioksidan yang signifikan.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah naga merah menjadikannya pendukung yang sangat baik untuk sistem kekebalan tubuh. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang juga berperan dalam produksi sel darah putih, yang merupakan garis pertahanan utama tubuh melawan infeksi. Asupan vitamin C yang memadai dapat membantu mempersingkat durasi dan mengurangi keparahan pilek biasa, serta meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan patogen. Selain vitamin C, keberadaan antioksidan lain juga berkontribusi dalam menjaga integritas sel imun dan mengurangi peradangan sistemik, yang semuanya mendukung fungsi kekebalan optimal.
- Sumber Serat yang Baik
Buah naga merah mengandung serat pangan yang melimpah, baik serat larut maupun tidak larut, yang esensial untuk kesehatan pencernaan. Serat tidak larut menambah massa pada feses, membantu mencegah sembelit dan memastikan pergerakan usus yang teratur. Sementara itu, serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mengontrol kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa. Asupan serat yang cukup juga memberikan rasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu dalam pengelolaan berat badan secara efektif.
- Membantu Pencernaan
Selain kandungan seratnya, buah naga merah juga dikenal memiliki sifat prebiotik, yang berarti ia menyediakan nutrisi bagi bakteri baik di usus. Prebiotik mendorong pertumbuhan mikroorganisme menguntungkan seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli, yang vital untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang sehat. Keseimbangan mikrobiota usus yang baik sangat penting untuk pencernaan yang efisien, penyerapan nutrisi, dan bahkan dapat memengaruhi suasana hati serta fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan. Penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition pada tahun 2019 oleh Chan et al. menyoroti potensi prebiotik dari buah naga.
- Menurunkan Kadar Gula Darah
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa buah naga merah memiliki potensi untuk membantu mengelola kadar gula darah, terutama pada individu dengan pradiabetes atau diabetes tipe 2. Kandungan seratnya yang tinggi berperan dalam memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan kadar glukosa postprandial. Selain itu, beberapa senyawa bioaktif dalam buah naga juga diduga dapat meningkatkan sensitivitas insulin atau memengaruhi metabolisme glukosa. Meskipun demikian, diperlukan lebih banyak penelitian klinis berskala besar pada manusia untuk mengkonfirmasi efek ini secara definitif.
- Menyehatkan Jantung
Kombinasi serat, antioksidan, dan lemak tak jenuh tunggal yang sehat (meskipun dalam jumlah kecil) dalam buah naga merah berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan kolesterol total, sementara antioksidan melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif dan peradangan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition pada tahun 2010 oleh Leong et al. menunjukkan potensi buah naga dalam meningkatkan profil lipid pada hewan uji, menyiratkan manfaat bagi kesehatan jantung.
- Potensi Anti-Kanker
Betasianin, pigmen utama dalam buah naga merah, telah menjadi subjek penelitian karena potensi sifat anti-kankernya. Studi in vitro dan pada hewan telah menunjukkan bahwa betasianin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu dan bahkan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada garis sel kanker. Mekanisme yang terlibat mungkin termasuk aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan modulasi jalur sinyal sel. Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini masih dalam tahap awal dan memerlukan studi klinis lebih lanjut pada manusia untuk mengkonfirmasi efek anti-kanker ini.
- Menjaga Kesehatan Kulit
Kandungan vitamin C dan antioksidan lain dalam buah naga merah sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Vitamin C berperan penting dalam sintesis kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit, sehingga membantu mengurangi munculnya kerutan dan garis halus. Antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi lingkungan, yang dapat menyebabkan penuaan dini. Konsumsi buah naga secara teratur dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat, cerah, dan tampak awet muda.
- Sumber Vitamin C
Seperti yang telah disebutkan, buah naga merah merupakan sumber vitamin C yang signifikan, yang penting untuk lebih dari sekadar kekebalan tubuh. Vitamin C juga berperan sebagai kofaktor dalam berbagai reaksi enzimatik, termasuk yang terlibat dalam metabolisme protein dan sintesis neurotransmiter. Selain itu, vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati) di usus, yang sangat penting untuk mencegah anemia defisiensi besi. Keberadaan vitamin esensial ini menjadikan buah naga sebagai tambahan yang berharga untuk diet seimbang.
- Kaya Mineral Penting
Buah naga merah mengandung beberapa mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsi vital. Mineral seperti zat besi, magnesium, kalsium, dan fosfor ditemukan dalam buah ini. Zat besi sangat penting untuk pembentukan hemoglobin dan transportasi oksigen dalam darah, sementara magnesium berperan dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik, termasuk fungsi otot dan saraf. Kalsium dan fosfor adalah mineral utama yang membentuk struktur tulang dan gigi, mendukung kepadatan dan kekuatan tulang yang optimal.
- Mendukung Kesehatan Tulang
Dengan kandungan kalsium, magnesium, dan fosfornya, buah naga merah memberikan dukungan bagi kesehatan tulang dan gigi. Kalsium adalah komponen utama matriks tulang, sedangkan fosfor bekerja sama dengan kalsium untuk membentuk tulang yang kuat. Magnesium juga berperan dalam penyerapan kalsium dan aktivasi vitamin D, yang keduanya esensial untuk menjaga kepadatan mineral tulang. Konsumsi buah yang kaya mineral ini secara teratur dapat membantu dalam pencegahan osteoporosis dan menjaga kekuatan kerangka tubuh seiring bertambahnya usia.
- Membantu Pengelolaan Berat Badan
Buah naga merah memiliki kalori yang relatif rendah dan kandungan serat yang tinggi, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk individu yang ingin mengelola berat badan mereka. Serat memberikan rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan dan asupan kalori secara keseluruhan. Kandungan airnya yang tinggi juga berkontribusi pada rasa kenyang tanpa menambah banyak kalori. Dengan menggabungkan buah naga ke dalam diet seimbang, seseorang dapat merasa lebih puas dengan porsi yang lebih kecil, mendukung tujuan penurunan atau pemeliharaan berat badan.
- Sifat Anti-inflamasi
Berbagai senyawa bioaktif, terutama antioksidan seperti betasianin dan flavonoid, dalam buah naga merah memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Peradangan kronis adalah faktor risiko untuk banyak penyakit modern, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Dengan mengurangi peradangan pada tingkat sel, buah naga dapat membantu memitigasi risiko perkembangan penyakit-penyakit ini dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Potensi ini menjadikan buah naga sebagai makanan fungsional yang berharga dalam diet anti-inflamasi.
Integrasi buah-buahan tropis seperti buah naga merah ke dalam diet global semakin mendapat perhatian, mengingat keragaman nutrisi yang ditawarkannya. Dalam konteks kesehatan masyarakat, buah naga merah bukan hanya sekadar penambah variasi pada piring, melainkan juga berpotensi sebagai intervensi diet untuk mengatasi defisiensi nutrisi tertentu. Keberadaannya yang kaya akan antioksidan, serat, serta vitamin dan mineral penting menjadikannya kandidat yang menarik untuk studi lebih lanjut mengenai dampaknya terhadap berbagai kondisi kesehatan.
Di beberapa negara Asia, khususnya di Asia Tenggara, buah naga merah telah menjadi bagian dari rekomendasi diet untuk penderita diabetes karena kemampuannya dalam membantu mengelola kadar gula darah. Pasien seringkali disarankan untuk mengonsumsi buah dengan indeks glikemik rendah, dan serat dalam buah naga membantu memperlambat penyerapan glukosa, yang sangat krusial. Meskipun demikian, pengawasan medis tetap diperlukan untuk memastikan bahwa konsumsi buah ini sesuai dengan rencana diet dan pengobatan individual, mengingat variabilitas respons metabolik antar individu.
Aspek kesehatan pencernaan yang didukung oleh buah naga merah juga menjadi topik diskusi penting di kalangan gastroenterolog dan ahli gizi. Kandungan prebiotiknya mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus, yang merupakan fondasi kesehatan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang seimbang telah terbukti memengaruhi tidak hanya pencernaan, tetapi juga kekebalan tubuh, suasana hati, dan bahkan risiko penyakit autoimun. Oleh karena itu, buah naga dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk meningkatkan kesehatan usus secara holistik.
Industri kosmetik dan perawatan kulit juga mulai menunjukkan minat yang signifikan terhadap ekstrak buah naga merah, terutama karena kandungan vitamin C dan antioksidannya. Senyawa-senyawa ini dikenal efektif dalam melindungi kulit dari kerusakan lingkungan dan mempromosikan produksi kolagen, yang esensial untuk elastisitas kulit. Produk-produk seperti serum, masker, dan pelembap yang mengandung ekstrak buah naga kini dapat ditemukan di pasaran, menggarisbawahi potensi aplikasinya di luar konsumsi pangan langsung. Ini menunjukkan pengakuan akan manfaat dermatologisnya.
Dalam diskusi mengenai penyakit kronis, khususnya penyakit kardiovaskular, peran serat dan antioksidan dalam buah naga seringkali disorot. Studi observasional menunjukkan bahwa diet kaya serat dan antioksidan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Meskipun buah naga merah sendiri tidak dapat menjadi satu-satunya solusi, integrasinya dalam pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung. Ini merupakan bagian dari pendekatan diet komprehensif untuk menjaga kesehatan arteri dan jantung secara keseluruhan.
Menurut Dr. Siti Nur Aisha, seorang ahli gizi dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Buah naga merah adalah contoh luar biasa dari bagaimana buah tropis dapat menawarkan spektrum nutrisi yang luas, melampaui sekadar sumber vitamin dan mineral. Potensi prebiotiknya khususnya, menunjukkan perannya dalam mendukung ekosistem mikrobioma usus yang sehat, yang merupakan kunci bagi banyak aspek kesehatan. Pendapat ini menggarisbawahi pentingnya melihat buah naga sebagai makanan fungsional yang memiliki dampak sistemik pada tubuh.
Namun, tantangan dalam mempopulerkan buah naga merah di pasar global adalah kurangnya kesadaran konsumen di beberapa wilayah dan persepsi bahwa buah ini mungkin sulit untuk disiapkan atau mahal. Upaya edukasi mengenai cara memilih, menyimpan, dan mengonsumsi buah naga yang benar, serta menyoroti nilai gizinya dibandingkan dengan harganya, sangat diperlukan. Pemasaran yang efektif dapat membantu mengatasi hambatan ini dan mendorong adopsi yang lebih luas di berbagai demografi konsumen.
Sebagai kesimpulan, buah naga merah bukan hanya sekadar buah yang menarik secara visual, tetapi juga merupakan sumber nutrisi yang berlimpah dengan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Integrasi buah ini ke dalam diet harian dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan asupan serat, antioksidan, vitamin, dan mineral penting. Menurut Profesor Lim Teck Wyn, seorang peneliti pangan dari National University of Singapore, Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, bukti yang ada menunjukkan bahwa buah naga merah memiliki potensi besar sebagai bagian dari diet sehat untuk pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas hidup.
Tips dan Detail Konsumsi Buah Naga Merah
Memanfaatkan buah naga merah secara optimal memerlukan pemahaman tentang cara memilih, menyiapkan, dan mengonsumsinya. Berikut adalah beberapa tips dan detail penting yang dapat membantu dalam mengintegrasikan buah ini ke dalam gaya hidup sehat Anda:
- Memilih Buah Naga yang Matang
Pilihlah buah naga yang kulitnya berwarna merah cerah atau merah muda merata tanpa banyak bintik hitam, meskipun beberapa bintik kecil wajar. Hindari buah yang terlihat layu atau memiliki banyak memar. Tekstur buah yang matang akan sedikit lunak saat ditekan, mirip dengan alpukat yang matang, namun tidak terlalu lembek. Daun atau "sisik" pada kulit buah harus masih segar dan berwarna hijau atau sedikit kuning, bukan kering atau layu.
- Cara Mengonsumsi
Buah naga dapat dinikmati dalam berbagai cara. Cara paling umum adalah membelahnya menjadi dua dan menyendok daging buahnya secara langsung. Daging buahnya juga dapat dipotong dadu atau diiris untuk ditambahkan ke dalam salad buah, smoothie, yogurt, atau bahkan sebagai hiasan pada hidangan penutup. Rasanya yang ringan dan sedikit manis membuatnya mudah dipadukan dengan berbagai bahan lain, memberikan sentuhan warna dan nutrisi.
- Penyimpanan yang Tepat
Buah naga yang belum dipotong dapat disimpan pada suhu kamar selama beberapa hari hingga matang sempurna. Setelah matang, atau jika sudah dipotong, sebaiknya simpan di dalam lemari es untuk memperlambat proses pembusukan. Bungkus potongan buah naga dalam wadah kedap udara atau plastik pembungkus untuk menjaga kesegarannya dan mencegahnya menyerap bau dari makanan lain di lemari es. Buah naga potong biasanya akan bertahan selama 3-5 hari di dalam lemari es.
- Potensi Efek Samping
Buah naga umumnya aman untuk dikonsumsi, namun ada satu efek samping yang mungkin mengejutkan: konsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan urin atau feses berwarna kemerahan. Fenomena ini disebabkan oleh pigmen betasianin yang tidak sepenuhnya dimetabolisme dan diekskresikan melalui urin atau feses, dan kondisi ini sepenuhnya tidak berbahaya. Bagi individu yang sangat sensitif, konsumsi berlebihan mungkin dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan karena kandungan seratnya yang tinggi.
- Integrasi dalam Diet Seimbang
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, buah naga merah sebaiknya diintegrasikan sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya akan berbagai jenis buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Meskipun buah naga memiliki banyak manfaat, tidak ada satu pun makanan yang dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi tubuh. Variasi dalam diet adalah kunci untuk memastikan asupan nutrisi yang komprehensif dan mendukung kesehatan optimal secara menyeluruh.
Penelitian ilmiah mengenai buah naga merah telah berkembang pesat dalam dekade terakhir, berfokus pada isolasi dan karakterisasi senyawa bioaktifnya serta evaluasi efek biologisnya. Salah satu studi penting yang menyoroti komposisi antioksidan adalah penelitian oleh Rebecca J. Wong dan timnya, yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods pada tahun 2017. Studi ini menganalisis profil fenolik dan betasianin pada berbagai kultivar buah naga, menemukan bahwa betasianin adalah pigmen utama yang bertanggung jawab atas aktivitas antioksidan tinggi, dengan metode yang melibatkan spektrofotometri dan kromatografi cair kinerja tinggi untuk kuantifikasi.
Dalam konteks pengelolaan diabetes, sebuah studi klinis acak terkontrol kecil yang dilakukan oleh Nurliyana et al. dan diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition pada tahun 2018, meneliti efek konsumsi buah naga merah pada kontrol glikemik pada pasien dengan diabetes tipe 2. Desain studi melibatkan kelompok intervensi yang mengonsumsi buah naga secara teratur dan kelompok kontrol, dengan sampel sekitar 60 partisipan. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan pada kadar glukosa darah puasa dan hemoglobin terglikasi (HbA1c) pada kelompok intervensi, mengindikasikan potensi buah ini sebagai adjuvan diet untuk diabetes. Namun, ukuran sampel yang terbatas menunjukkan perlunya replikasi dalam skala yang lebih besar.
Untuk memahami efek prebiotik, penelitian oleh Muhammad Hafizuddin Ab Ghani et al. yang dipublikasikan di Malaysian Journal of Nutrition pada tahun 2016 menggunakan model fermentasi in vitro untuk mengevaluasi bagaimana serat dan oligosakarida dalam buah naga memengaruhi pertumbuhan bakteri usus. Studi ini menunjukkan peningkatan selektif pada populasi Bifidobacteria dan Lactobacilli, bakteri yang dikenal bermanfaat bagi kesehatan usus. Metode ini mensimulasikan kondisi pencernaan manusia dan memberikan bukti awal tentang bagaimana buah naga dapat memodulasi mikrobiota usus, meskipun studi pada manusia hidup akan memberikan validitas yang lebih tinggi.
Meskipun banyak bukti mendukung manfaat buah naga, ada beberapa pandangan yang berlawanan atau memerlukan klarifikasi lebih lanjut. Beberapa peneliti berpendapat bahwa konsentrasi senyawa bioaktif dalam buah naga dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada varietas, kondisi pertumbuhan, dan tingkat kematangan, yang dapat memengaruhi konsistensi hasil penelitian. Misalnya, studi oleh Lim et al. dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2008 menemukan variasi antioksidan yang cukup besar antar kultivar, menunjukkan bahwa tidak semua buah naga memiliki profil nutrisi yang sama persis.
Selain itu, sebagian besar penelitian tentang potensi anti-kanker atau efek pada penyakit kronis lainnya masih terbatas pada studi in vitro atau model hewan, yang tidak selalu dapat diterjemahkan langsung ke manusia. Misalnya, sementara betasianin menunjukkan aktivitas anti-kanker di laboratorium, dosis yang diperlukan dan bioavailabilitasnya dalam tubuh manusia untuk mencapai efek serupa masih belum sepenuhnya dipahami. Oleh karena itu, klaim kesehatan yang terlalu kuat tanpa didukung oleh uji klinis manusia yang robust perlu didekati dengan hati-hati.
Beberapa kritik juga muncul mengenai klaim penurunan berat badan. Meskipun buah naga rendah kalori dan tinggi serat, yang dapat mendukung manajemen berat badan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa buah naga secara ajaib membakar lemak atau memiliki efek pelangsingan yang unik. Efeknya lebih kepada peningkatan rasa kenyang dan pengurangan asupan kalori secara keseluruhan ketika dikonsumsi sebagai bagian dari diet yang terkontrol. Penting untuk menekankan bahwa buah naga adalah komponen dari diet sehat, bukan solusi tunggal untuk penurunan berat badan.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, buah naga merah sangat direkomendasikan untuk diintegrasikan ke dalam pola makan sehari-hari sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat. Konsumsi buah naga segar secara teratur dapat membantu meningkatkan asupan serat, antioksidan, vitamin C, dan mineral penting seperti zat besi dan magnesium. Disarankan untuk memilih buah naga yang matang sempurna untuk mendapatkan profil nutrisi dan rasa yang optimal, serta mempertimbangkan variasi dalam bentuk konsumsi, baik itu dimakan langsung, ditambahkan ke smoothie, atau sebagai komponen salad buah.
Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, meskipun ada bukti awal mengenai potensi manfaatnya dalam mengelola kadar gula darah, konsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum melakukan perubahan diet yang signifikan. Hal ini untuk memastikan bahwa konsumsi buah naga sesuai dengan kebutuhan individu dan tidak berinteraksi dengan pengobatan yang sedang dijalani. Pendekatan personalisasi diet selalu merupakan strategi terbaik untuk mencapai tujuan kesehatan.
Selain itu, masyarakat didorong untuk mencari sumber buah naga dari pertanian yang menerapkan praktik berkelanjutan, yang tidak hanya mendukung kesehatan pribadi tetapi juga kesehatan lingkungan. Memilih produk lokal juga dapat membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung ekonomi petani setempat. Edukasi mengenai cara memilih dan menyimpan buah naga yang tepat juga dapat memaksimalkan manfaat nutrisinya dan mengurangi pemborosan makanan, sehingga konsumsi buah ini menjadi lebih efisien.
Buah naga merah merupakan permata tropis yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga dikemas dengan nutrisi esensial dan senyawa bioaktif yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Dari sifat antioksidannya yang kuat yang melawan radikal bebas, kemampuannya dalam mendukung sistem kekebalan tubuh, hingga perannya dalam meningkatkan kesehatan pencernaan dan kardiovaskular, buah ini terbukti menjadi tambahan yang berharga untuk diet yang menyehatkan. Kandungan serat, vitamin, dan mineralnya menjadikannya makanan fungsional yang berpotensi berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.
Meskipun demikian, penting untuk diakui bahwa sebagian besar bukti mengenai beberapa manfaat kesehatan buah naga masih berasal dari studi in vitro atau penelitian pada hewan, dan diperlukan lebih banyak uji klinis berskala besar, jangka panjang, dan terkontrol dengan baik pada manusia. Penelitian di masa depan harus fokus pada elucidasi mekanisme molekuler yang tepat di balik efek-efek yang diamati, serta mengidentifikasi dosis optimal dan bioavailabilitas senyawa aktif dalam tubuh manusia. Studi lebih lanjut juga dapat mengeksplorasi variasi nutrisi antar kultivar dan dampak metode pengolahan pada profil bioaktifnya, untuk sepenuhnya mengungkap potensi penuh dari buah naga merah sebagai bagian integral dari gizi manusia.