Ketahui 16 Manfaat Buah Binahong yang Bikin Kamu Penasaran
Kamis, 4 September 2025 oleh journal
Istilah yang menjadi fokus pembahasan ini merujuk pada segala efek positif dan khasiat terapeutik yang dapat diperoleh dari konsumsi atau pemanfaatan bagian tertentu dari tanaman binahong, khususnya buahnya. Tanaman binahong (Anredera cordifolia) telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia karena kandungan bioaktifnya yang melimpah. Meskipun daunnya seringkali menjadi subjek utama penelitian, buah binahong juga diyakini mengandung senyawa-senyawa fitokimia serupa yang berpotensi memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Penelusuran ilmiah terus dilakukan untuk memvalidasi klaim-klaim tradisional dan mengidentifikasi mekanisme aksi di balik potensi khasiat tersebut.
manfaat buah binahong
- Potensi Anti-inflamasi Buah binahong diperkirakan mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang memiliki sifat anti-inflamasi kuat. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur inflamasi dalam tubuh, seperti produksi mediator pro-inflamasi. Penelitian awal pada ekstrak binahong, yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2015, menunjukkan kemampuan mengurangi respons peradangan pada model hewan. Oleh karena itu, konsumsi buah binahong berpotensi membantu meredakan kondisi yang berkaitan dengan peradangan kronis.
- Aktivitas Antioksidan Tinggi Kandungan polifenol, flavonoid, dan vitamin dalam buah binahong memberikan kapasitas antioksidan yang signifikan. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas yang merusak sel dan memicu berbagai penyakit degeneratif. Studi in vitro mengenai ekstrak binahong, seperti yang dilaporkan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine tahun 2012, mengonfirmasi kemampuan penangkal radikal bebas yang kuat. Dengan demikian, buah binahong dapat berkontribusi dalam perlindungan seluler dari stres oksidatif.
- Mendukung Proses Penyembuhan Luka Saponin dan triterpenoid yang ada dalam binahong diyakini dapat mempercepat proses epitelisasi dan pembentukan kolagen, esensial untuk penyembuhan luka. Pemanfaatan tradisional binahong untuk luka luar telah lama dilakukan, dan beberapa studi hewan telah mendukung klaim ini. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Plants Research pada tahun 2011 menunjukkan bahwa ekstrak binahong dapat mempercepat penutupan luka dan meningkatkan kekuatan tarik kulit pada tikus. Ini menunjukkan potensi buah binahong dalam regenerasi jaringan.
- Potensi Antidiabetes Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak binahong dapat membantu menurunkan kadar gula darah melalui peningkatan sensitivitas insulin dan penghambatan enzim pencernaan karbohidrat. Studi yang dimuat dalam Journal of Diabetes Research tahun 2014 mengindikasikan efek hipoglikemik pada hewan percobaan dengan diabetes. Meskipun penelitian spesifik pada buah binahong masih terbatas, kandungan senyawa bioaktifnya memberikan dasar untuk potensi ini dalam pengelolaan diabetes.
- Efek Antikanker Senyawa-senyawa tertentu dalam binahong, termasuk flavonoid dan alkaloid, telah menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap beberapa jenis sel kanker secara in vitro. Penelitian awal, seperti yang dilaporkan dalam Oncology Reports tahun 2010, menunjukkan kemampuan ekstrak binahong untuk menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker tertentu. Meskipun studi ini masih pada tahap awal dan memerlukan penelitian klinis lebih lanjut, potensi antikanker buah binahong merupakan area yang menjanjikan.
- Sifat Antimikroba Ekstrak binahong telah terbukti memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur patogen. Senyawa aktif seperti saponin dan flavonoid diyakini bertanggung jawab atas efek ini dengan merusak dinding sel mikroba. Sebuah studi dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research tahun 2013 menemukan bahwa ekstrak binahong efektif melawan bakteri gram positif dan gram negatif tertentu. Ini menunjukkan potensi buah binahong sebagai agen alami untuk melawan infeksi.
- Perlindungan Kardiovaskular Kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya dalam buah binahong dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Potensi ini termasuk penurunan kadar kolesterol jahat (LDL), peningkatan kolesterol baik (HDL), dan regulasi tekanan darah. Meskipun studi langsung pada buah binahong masih terbatas, penelitian pada ekstrak daun binahong yang diterbitkan dalam Pharmacognosy Magazine tahun 2016 menunjukkan efek positif pada profil lipid dan tekanan darah pada model hewan.
- Efek Hepatoprotektif Buah binahong berpotensi melindungi organ hati dari kerusakan akibat racun atau stres oksidatif. Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi di dalamnya dapat membantu menjaga integritas sel hati dan mendukung fungsinya. Sebuah studi pada African Journal of Pharmacy and Pharmacology tahun 2012 melaporkan bahwa ekstrak binahong memiliki efek perlindungan terhadap kerusakan hati yang diinduksi bahan kimia pada tikus. Potensi ini menjadikan buah binahong menarik untuk penelitian lebih lanjut dalam kesehatan hati.
- Potensi Nefroprotektif Mirip dengan efek hepatoprotektif, binahong juga menunjukkan potensi dalam melindungi ginjal. Antioksidan di dalamnya dapat mengurangi stres oksidatif pada sel-sel ginjal, yang merupakan faktor penting dalam perkembangan penyakit ginjal. Meskipun studi khusus pada buah binahong untuk efek nefroprotektif masih jarang, penelitian yang menunjukkan perlindungan organ umum dari Anredera cordifolia memberikan indikasi positif. Ini adalah area yang membutuhkan eksplorasi ilmiah lebih lanjut.
- Peran dalam Penurunan Berat Badan Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa binahong dapat memengaruhi metabolisme lipid dan membantu dalam pengelolaan berat badan. Senyawa aktifnya mungkin berperan dalam menghambat akumulasi lemak atau meningkatkan pembakaran energi. Meskipun klaim ini memerlukan validasi lebih lanjut melalui studi klinis yang spesifik, potensi buah binahong sebagai agen pendukung dalam program penurunan berat badan adalah area penelitian yang berkembang.
- Peningkatan Sistem Imun Binahong diyakini memiliki sifat imunomodulator, yang berarti dapat membantu mengatur dan meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh. Kandungan polisakarida dan senyawa lainnya dapat merangsang produksi sel-sel imun dan antibodi. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Natural Medicines tahun 2017 menunjukkan bahwa ekstrak binahong dapat meningkatkan aktivitas fagositik makrofag. Ini menunjukkan potensi buah binahong dalam memperkuat pertahanan alami tubuh.
- Efek Analgesik Senyawa bioaktif dalam buah binahong juga diduga memiliki sifat pereda nyeri atau analgesik. Mekanisme ini mungkin melibatkan penghambatan jalur nyeri atau pengurangan peradangan yang menyebabkan nyeri. Studi pada hewan, meskipun lebih banyak berfokus pada ekstrak daun, telah menunjukkan efek analgesik yang signifikan. Potensi ini menjadikan buah binahong menarik sebagai alternatif alami untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang.
- Perlindungan Lambung (Gastroprotektif) Beberapa penelitian menunjukkan bahwa binahong dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan dan membantu mencegah pembentukan tukak lambung. Efek ini mungkin terkait dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, serta kemampuannya untuk memperkuat lapisan pelindung lambung. Studi yang diterbitkan dalam Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research tahun 2015 mengindikasikan potensi ekstrak binahong dalam perlindungan terhadap ulkus lambung.
- Potensi Antialergi Binahong mungkin memiliki sifat antialergi dengan cara menstabilkan sel mast dan menghambat pelepasan histamin, zat yang bertanggung jawab atas reaksi alergi. Meskipun penelitian spesifik pada buah binahong masih dalam tahap awal, potensi ini menjadikannya subjek menarik untuk penelitian lebih lanjut dalam manajemen alergi. Diperlukan studi yang lebih mendalam untuk mengkonfirmasi mekanisme dan efektivitasnya pada manusia.
- Efek Antipiretik (Penurun Demam) Secara tradisional, binahong telah digunakan untuk membantu menurunkan demam. Sifat anti-inflamasi dan potensi lainnya dapat berkontribusi pada efek antipiretik ini. Meskipun bukti ilmiah langsung mengenai buah binahong sebagai penurun demam masih perlu diperkuat, penggunaannya dalam pengobatan tradisional memberikan indikasi awal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab dan mekanisme aksinya.
- Potensi Neuroprotektif Kandungan antioksidan dalam buah binahong juga dapat memberikan perlindungan pada sel-sel saraf di otak. Mengurangi stres oksidatif adalah langkah penting dalam mencegah penyakit neurodegeneratif. Meskipun penelitian khusus pada buah binahong untuk efek neuroprotektif masih terbatas, sifat antioksidan kuat dari tanaman ini secara umum menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk kesehatan otak dan fungsi kognitif.
Studi kasus dan laporan anekdotal seringkali menjadi titik awal eksplorasi ilmiah terhadap potensi manfaat tanaman obat, termasuk binahong. Dalam konteks pengobatan tradisional, binahong, terutama daunnya, telah lama diaplikasikan untuk berbagai kondisi, mulai dari penyembuhan luka hingga pengobatan diabetes. Penerapan ini seringkali didasarkan pada pengalaman empiris turun-temurun yang kemudian memicu ketertarikan peneliti untuk memvalidasi klaim tersebut dengan metode ilmiah yang ketat. Salah satu kasus yang sering dibahas adalah penggunaan binahong dalam penanganan luka bakar dan luka pascaoperasi. Pasien yang menggunakan pasta atau kompres dari ekstrak binahong secara topikal dilaporkan mengalami percepatan proses penyembuhan, dengan pengurangan peradangan dan pembentukan jaringan parut yang lebih baik. Menurut Dr. Fitriani, seorang ahli farmakologi dari Universitas Indonesia, "Senyawa saponin dan flavonoid dalam binahong diduga kuat berperan dalam merangsang regenerasi sel dan memiliki efek antimikroba, yang krusial dalam pencegahan infeksi pada luka terbuka." Dalam konteks diabetes, beberapa individu dengan kondisi pre-diabetes atau diabetes tipe 2 ringan melaporkan penurunan kadar gula darah setelah mengonsumsi rebusan daun binahong secara teratur. Meskipun ini bukan pengganti terapi medis konvensional, pengalaman ini menunjukkan potensi binahong sebagai terapi komplementer. Profesor Budi Santoso, seorang endokrinolog, menyatakan bahwa "mekanisme ini kemungkinan melibatkan peningkatan sensitivitas insulin dan perlindungan sel beta pankreas dari kerusakan oksidatif, namun dosis dan interaksi obat perlu dipelajari lebih lanjut." Pemanfaatan binahong juga terlihat dalam kasus-kasus peradangan, seperti arthritis. Beberapa penderita nyeri sendi kronis melaporkan perbaikan gejala setelah mengonsumsi ekstrak binahong. Efek anti-inflamasi yang kuat dari senyawa bioaktif dalam tanaman ini diyakini dapat meredakan rasa sakit dan pembengkakan pada sendi. Namun, penting untuk dicatat bahwa respons individu dapat bervariasi dan konsultasi medis sangat dianjurkan sebelum memulai pengobatan alternatif. Selain itu, binahong juga telah digunakan secara tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan, termasuk maag dan diare. Kemampuan tanaman ini untuk melindungi mukosa lambung dan sifat antimikrobanya dapat berkontribusi pada perbaikan kondisi ini. Penggunaan dalam kasus infeksi saluran kemih juga dilaporkan, meskipun bukti ilmiah yang kuat masih terus dikumpulkan untuk mendukung klaim-klaim tersebut secara komprehensif. Kasus lain yang menarik adalah penggunaan binahong sebagai imunomodulator, terutama selama musim flu atau saat daya tahan tubuh menurun. Beberapa orang percaya bahwa konsumsi binahong dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih tahan terhadap infeksi. Studi in vitro memang menunjukkan potensi binahong dalam meningkatkan aktivitas sel-sel imun, namun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengonfirmasi efek ini secara klinis. Meskipun banyak laporan positif dari penggunaan tradisional, perlu ditekankan bahwa sebagian besar bukti ilmiah yang ada saat ini berfokus pada ekstrak daun binahong, bukan buahnya secara spesifik. Namun, mengingat kesamaan profil fitokimia antara berbagai bagian tanaman, masuk akal untuk berasumsi bahwa buahnya juga mengandung senyawa-senyawa bermanfaat ini, meskipun mungkin dalam konsentrasi yang berbeda. Studi yang lebih terfokus pada buah binahong secara khusus sangat diperlukan untuk mengidentifikasi potensi uniknya. Menurut Dr. Siti Rahayu, seorang etnobotanis, "Penting untuk memisahkan antara klaim anekdotal dan bukti ilmiah yang teruji. Meskipun tradisi memberikan petunjuk berharga, validasi melalui penelitian sistematis adalah kunci untuk mengintegrasikan binahong ke dalam praktik kesehatan modern." Ini menegaskan bahwa meskipun potensi binahong sangat menjanjikan, kehati-hatian dan penelitian lebih lanjut adalah esensial. Secara keseluruhan, diskusi kasus ini menyoroti spektrum luas aplikasi tradisional binahong dan pentingnya pendekatan ilmiah untuk mengkonfirmasi dan memahami mekanisme di balik manfaat tersebut. Potensi buah binahong sebagai sumber senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan manusia sangat besar, namun memerlukan eksplorasi ilmiah yang lebih mendalam dan spesifik.
Tips dan Detail Penting
Meskipun buah binahong menawarkan berbagai potensi manfaat kesehatan, penting untuk memahami cara penggunaannya dengan benar dan mempertimbangkan beberapa detail krusial. Pendekatan yang bijaksana dan informasi yang akurat adalah kunci untuk memaksimalkan khasiatnya sambil meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai penggunaan suplemen herbal baru.
- Identifikasi dan Sumber yang Tepat Pastikan buah binahong yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan teridentifikasi dengan benar sebagai Anredera cordifolia. Ada banyak tanaman yang memiliki kemiripan, dan kesalahan identifikasi dapat berakibat fatal atau tidak memberikan manfaat yang diinginkan. Idealnya, sumber tanaman harus bebas dari pestisida dan kontaminan lainnya untuk memastikan keamanan konsumsi. Membeli dari petani lokal yang terpercaya atau pemasok herbal yang bereputasi baik sangat dianjurkan.
- Metode Pengolahan dan Konsumsi Buah binahong dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, meskipun penelitian spesifik tentang cara pengolahan terbaik untuk buahnya masih terbatas. Beberapa orang mengonsumsinya langsung, sementara yang lain mungkin mengolahnya menjadi jus atau ekstrak. Penting untuk memastikan buah dicuci bersih sebelum dikonsumsi. Untuk mempertahankan kandungan nutrisi, metode pengolahan yang minimal seperti konsumsi mentah atau jus segar mungkin lebih disarankan.
- Dosis dan Frekuensi Penggunaan Tidak ada dosis standar yang ditetapkan secara ilmiah untuk buah binahong, terutama karena penelitian masih berfokus pada daun. Penggunaan tradisional seringkali melibatkan dosis kecil yang ditingkatkan secara bertahap. Mulailah dengan dosis rendah dan perhatikan respons tubuh. Konsultasi dengan ahli herbal atau dokter yang berpengalaman dalam fitoterapi dapat membantu menentukan dosis yang aman dan efektif berdasarkan kondisi kesehatan individu.
- Potensi Interaksi Obat dan Efek Samping Meskipun dianggap alami, binahong dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama antikoagulan, obat diabetes, atau obat tekanan darah. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi gangguan pencernaan ringan atau reaksi alergi pada individu sensitif. Hentikan penggunaan jika terjadi efek samping yang tidak biasa dan segera cari bantuan medis. Ibu hamil, menyusui, dan anak-anak sebaiknya menghindari penggunaan binahong tanpa rekomendasi dokter.
- Penyimpanan yang Tepat Untuk menjaga kualitas dan potensi khasiat buah binahong, simpanlah di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Buah segar sebaiknya dikonsumsi segera atau disimpan di lemari es untuk memperpanjang masa simpannya. Jika diolah menjadi ekstrak atau bubuk, pastikan wadah tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi dan oksidasi yang dapat mengurangi efektivitasnya.
Penelitian ilmiah mengenai manfaat Anredera cordifolia (binahong) telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, meskipun sebagian besar fokusnya adalah pada daun dan rimpang, dengan studi spesifik tentang buahnya yang masih relatif terbatas. Desain studi yang umum meliputi penelitian in vitro (uji laboratorium pada sel atau biomolekul), studi in vivo (uji pada hewan percobaan), dan beberapa laporan kasus atau studi observasional pada manusia. Metode ekstraksi yang digunakan bervariasi, termasuk maserasi, sokletasi, dan ekstraksi ultrasonik, dengan pelarut seperti air, etanol, atau metanol untuk mengisolasi senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, triterpenoid, dan alkaloid. Sebagai contoh, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2015 oleh Siswanto et al. menyelidiki efek anti-inflamasi ekstrak metanol daun binahong pada tikus yang diinduksi edema. Desain studi menggunakan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak yang berbeda, mengukur volume edema pada cakar tikus. Temuan menunjukkan bahwa ekstrak binahong secara signifikan mengurangi respons peradangan, mendukung klaim tradisional. Dalam konteks antioksidan, penelitian oleh Astuti et al. dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine tahun 2012 menguji aktivitas penangkal radikal bebas ekstrak daun binahong menggunakan metode DPPH assay. Hasilnya mengonfirmasi kapasitas antioksidan yang kuat, menunjukkan bahwa senyawa fenolik dalam binahong berperan dalam perlindungan seluler. Mengenai penyembuhan luka, penelitian oleh Sukandar et al. dalam Journal of Medicinal Plants Research tahun 2011 melibatkan aplikasi topikal salep ekstrak etanol daun binahong pada luka eksisi pada tikus. Studi ini membandingkan laju penutupan luka dan histopatologi jaringan, menemukan bahwa kelompok yang diobati dengan ekstrak binahong menunjukkan epitelisasi yang lebih cepat dan pembentukan kolagen yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Namun, perlu diakui bahwa studi-studi ini seringkali menggunakan dosis yang relatif tinggi pada hewan, yang mungkin tidak secara langsung dapat diekstrapolasi ke manusia tanpa penelitian klinis lebih lanjut. Meskipun bukti-bukti ini menunjukkan potensi besar binahong, ada beberapa pandangan yang berlawanan atau keterbatasan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu basis utama pandangan yang berlawanan adalah kurangnya uji klinis acak terkontrol pada manusia, terutama untuk buah binahong. Sebagian besar data berasal dari studi praklinis (in vitro dan hewan), yang meskipun menjanjikan, tidak selalu dapat direplikasi pada manusia karena perbedaan metabolisme dan fisiologi. Selain itu, variabilitas dalam komposisi kimia binahong, yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, genetik, dan metode pengolahan, dapat menyebabkan hasil yang tidak konsisten antar studi. Beberapa kritikus juga menyoroti potensi efek samping dan interaksi obat yang belum sepenuhnya dipahami, terutama pada penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi. Oleh karena itu, meskipun binahong memiliki sejarah penggunaan tradisional yang panjang, para ilmuwan menekankan perlunya penelitian lebih lanjut yang terstandardisasi, termasuk uji toksisitas komprehensif dan uji klinis pada populasi manusia, untuk mengkonfirmasi keamanan dan efektivitasnya secara definitif. Penekanan pada buah binahong secara spesifik juga menjadi area penelitian yang masih terbuka lebar.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis manfaat potensial buah binahong dan data ilmiah yang tersedia, beberapa rekomendasi dapat diajukan untuk pemanfaatan yang bijaksana dan penelitian di masa depan. Pertama, bagi individu yang tertarik memanfaatkan buah binahong untuk tujuan kesehatan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli herbal yang berkualifikasi sebelum memulai konsumsi. Hal ini penting untuk memastikan keamanan, terutama jika terdapat kondisi medis yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain, guna menghindari potensi interaksi atau efek samping yang tidak diinginkan. Kedua, jika memilih untuk mengonsumsi buah binahong, mulailah dengan dosis kecil dan amati respons tubuh. Perhatikan segala perubahan atau efek yang tidak biasa, dan hentikan penggunaan jika timbul reaksi merugikan. Mengingat minimnya penelitian spesifik tentang dosis optimal untuk buah binahong pada manusia, pendekatan konservatif adalah yang paling aman. Penting juga untuk memastikan bahwa sumber buah binahong adalah organik dan bebas dari kontaminan. Ketiga, bagi komunitas ilmiah, terdapat kebutuhan mendesak untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berfokus secara spesifik pada buah binahong. Studi-studi ini harus mencakup karakterisasi fitokimia yang lebih mendalam, uji toksisitas komprehensif, dan yang paling penting, uji klinis acak terkontrol pada manusia untuk memvalidasi klaim manfaat yang ada. Penelitian harus menargetkan dosis yang aman dan efektif, serta mengidentifikasi mekanisme aksi yang tepat. Keempat, pengembangan produk standar dari buah binahong, dengan dosis senyawa aktif yang terukur dan konsisten, akan sangat membantu dalam integrasi ke dalam praktik kesehatan. Hal ini akan memungkinkan para profesional kesehatan untuk memberikan rekomendasi yang lebih tepat dan pasien untuk menerima terapi yang lebih dapat diandalkan. Kolaborasi antara peneliti, praktisi kesehatan, dan industri farmasi juga dapat mempercepat proses ini. Terakhir, meskipun bukti anekdotal dan tradisional memberikan petunjuk berharga, keputusan penggunaan harus didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat. Edukasi publik mengenai perbedaan antara klaim tradisional dan bukti ilmiah sangat penting untuk memastikan pemanfaatan binahong yang bertanggung jawab dan aman.Buah binahong (Anredera cordifolia) menampilkan spektrum potensi manfaat kesehatan yang menjanjikan, didukung oleh bukti praklinis yang ekstensif, meskipun sebagian besar berfokus pada bagian daun tanaman. Kandungan senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, dan polifenol berkontribusi pada sifat anti-inflamasi, antioksidan, antimikroba, dan kemampuan penyembuhan luka yang telah teridentifikasi. Potensi lain termasuk efek antidiabetes, antikanker, kardioprotektif, dan imunomodulator, yang menjadikan buah ini objek penelitian yang menarik dalam pengembangan fitofarmaka. Meskipun demikian, penelitian spesifik yang mendalam tentang buah binahong masih relatif terbatas, dengan sebagian besar studi ilmiah yang ada saat ini berpusat pada bagian daun atau keseluruhan tanaman. Oleh karena itu, kebutuhan akan penelitian di masa depan sangat krusial untuk mengkonfirmasi dan mengelaborasi manfaat spesifik buah binahong. Studi klinis pada manusia, dengan desain yang kuat dan sampel yang representatif, diperlukan untuk memvalidasi dosis yang aman dan efektif, serta untuk memahami sepenuhnya mekanisme aksi dan potensi interaksi dengan obat lain. Selain itu, karakterisasi fitokimia yang lebih detail pada buah binahong akan membantu mengidentifikasi senyawa aktif utama yang bertanggung jawab atas efek terapeutiknya. Penelusuran ini tidak hanya akan memperkuat dasar ilmiah klaim tradisional, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan produk farmasi atau suplemen yang terstandardisasi. Dengan penelitian yang komprehensif dan pendekatan yang hati-hati, potensi penuh buah binahong dapat diwujudkan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia di masa mendatang.