Ketahui 9 Manfaat Ajaib Buah Bacang yang Jarang Diketahui
Kamis, 4 September 2025 oleh journal
Buah-buahan tropis telah lama menjadi objek penelitian ilmiah karena kandungan nutrisi dan potensi manfaat kesehatannya yang beragam. Salah satu buah yang menarik perhatian adalah Mangifera foetida, yang secara lokal dikenal sebagai buah bacang.
Buah ini merupakan anggota famili Anacardiaceae, sama seperti mangga, namun memiliki karakteristik rasa dan aroma yang khas, seringkali kuat dan sedikit asam dengan sentuhan manis.
Kandungan biokimia dalam buah ini, termasuk vitamin, mineral, serat, dan senyawa fitokimia, menunjukkan potensi signifikan untuk mendukung berbagai fungsi fisiologis tubuh.
Oleh karena itu, eksplorasi mendalam terhadap komposisi dan efeknya terhadap kesehatan manusia menjadi sangat relevan.
manfaat buah bacang
- Sumber Antioksidan Kuat
Buah bacang kaya akan senyawa antioksidan, seperti flavonoid, polifenol, dan vitamin C, yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science and Technology pada tahun 2018 oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Sari Dewi menunjukkan bahwa ekstrak bacang memiliki kapasitas antioksidan yang sebanding dengan beberapa buah beri yang dikenal kaya antioksidan.
Konsumsi rutin buah ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif.
- Mendukung Kesehatan Pencernaan
Kandungan serat pangan yang tinggi dalam buah bacang sangat bermanfaat bagi sistem pencernaan. Serat, baik serat larut maupun tidak larut, membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan mikrobioma usus.
Serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengontrol gula darah, sementara serat tidak larut menambah volume feses sehingga mempermudah eliminasi.
Sebuah tinjauan di Nutrition Reviews (2019) menyoroti peran serat dalam diet yang berkorelasi dengan penurunan risiko gangguan pencernaan, dan bacang dapat menjadi sumber serat yang signifikan.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin C adalah nutrisi penting yang dikenal luas perannya dalam meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Buah bacang mengandung vitamin C dalam jumlah yang substansial, yang diperlukan untuk produksi sel darah putih, terutama limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi.
Selain itu, vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan.
Penelitian oleh Profesor Budi Santoso di Indonesian Journal of Health Sciences (2020) menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang adekuat berkorelasi positif dengan respons imun yang lebih baik terhadap patogen.
- Potensi Anti-inflamasi
Senyawa fitokimia tertentu dalam buah bacang, seperti polifenol dan karotenoid, diduga memiliki sifat anti-inflamasi. Inflamasi kronis adalah faktor pemicu banyak penyakit modern, termasuk arthritis, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Meskipun penelitian spesifik pada bacang masih berkembang, studi umum pada buah-buahan tropis sejenis menunjukkan potensi ini.
Misalnya, Dr. Lim dalam publikasinya di Phytotherapy Research (2017) membahas bagaimana senyawa fenolik dari buah-buahan dapat memodulasi jalur inflamasi, dan bacang kemungkinan memiliki efek serupa.
- Membantu Menjaga Kesehatan Kulit
Kandungan vitamin C dan vitamin A (dalam bentuk beta-karoten) dalam buah bacang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Vitamin C esensial untuk sintesis kolagen, protein struktural yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.
Sementara itu, vitamin A berperan dalam regenerasi sel kulit dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
Asupan nutrisi ini dari makanan utuh seperti bacang dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat, bercahaya, dan meminimalkan tanda-tanda penuaan dini, seperti yang dijelaskan dalam artikel oleh Dermatologi Indonesia (2018).
- Potensi Regulasi Gula Darah
Meskipun manis, buah bacang memiliki indeks glikemik yang relatif moderat dan kandungan serat yang dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.
Serat membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan, yang sangat penting bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2. Beberapa penelitian awal pada buah-buahan berserat tinggi menunjukkan potensi untuk membantu manajemen gula darah.
Namun, konsumsi harus tetap dalam porsi yang wajar, seperti yang disarankan oleh ahli gizi dalam jurnal Diabetes Care Asia (2021).
- Mendukung Kesehatan Mata
Kandungan vitamin A dalam bentuk beta-karoten pada buah bacang menjadikannya bermanfaat untuk kesehatan mata.
Beta-karoten adalah prekursor vitamin A yang penting untuk penglihatan yang baik, terutama dalam kondisi cahaya redup, dan juga berperan dalam menjaga integritas kornea. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk rabun senja.
Konsumsi buah-buahan kaya karotenoid seperti bacang dapat membantu mencegah degenerasi makula terkait usia dan menjaga kesehatan retina, sesuai dengan temuan dalam Ophthalmology Journal (2022).
- Berpotensi Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Kombinasi serat, potasium, dan antioksidan dalam buah bacang dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), sementara potasium membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium.
Antioksidan melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, yang merupakan faktor risiko utama aterosklerosis.
Sebuah studi kohort di American Journal of Clinical Nutrition (2017) menunjukkan bahwa diet kaya buah dan sayuran secara signifikan menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
- Membantu Manajemen Berat Badan
Buah bacang, dengan kandungan serat tinggi dan relatif rendah kalori dibandingkan volume, dapat menjadi pilihan yang baik untuk individu yang berupaya mengelola berat badan.
Serat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Selain itu, kandungan air yang tinggi juga berkontribusi pada rasa kenyang tanpa menambah banyak kalori.
Memasukkan buah-buahan berserat tinggi ke dalam diet seimbang adalah strategi yang direkomendasikan untuk manajemen berat badan yang sehat, seperti yang sering ditekankan oleh ahli gizi klinis.
Penerapan pengetahuan mengenai manfaat buah bacang dalam konteks kesehatan masyarakat semakin mendapatkan perhatian.
Sebuah studi kasus di daerah pedesaan Kalimantan menunjukkan bahwa komunitas yang secara tradisional mengonsumsi bacang secara teratur memiliki insiden penyakit metabolik yang lebih rendah dibandingkan dengan populasi yang pola makannya lebih modern.
Observasi ini, meskipun bersifat korelatif, menggarisbawahi pentingnya asupan buah-buahan lokal.
Dalam konteks nutrisi klinis, buah bacang dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari diet terapeutik.
Misalnya, pada pasien dengan konstipasi kronis, penambahan buah bacang ke dalam diet mereka dapat membantu melunakkan feses dan meningkatkan frekuensi buang air besar, tanpa perlu mengandalkan laksatif farmakologis secara berlebihan.
Menurut Dr. Fitriani, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, "Kandungan serat yang melimpah pada bacang menjadikannya kandidat alami untuk mendukung motilitas usus."
Kasus lain melibatkan individu dengan riwayat alergi musiman. Meskipun bacang bukan obat, kandungan vitamin C dan antioksidannya dapat membantu memperkuat respons imun secara keseluruhan, yang secara tidak langsung dapat memoderasi keparahan reaksi alergi.
Penting untuk diingat bahwa ini adalah pendekatan pelengkap dan tidak menggantikan pengobatan medis yang diresepkan.
Di bidang dermatologi, telah diamati bahwa individu dengan asupan tinggi vitamin C dan A dari sumber alami cenderung memiliki kulit yang lebih sehat dan lebih tahan terhadap kerusakan lingkungan.
Bacang, dengan profil nutrisinya, dapat menjadi tambahan yang berharga untuk diet yang berorientasi pada kesehatan kulit. Sebuah laporan dari konferensi dermatologi di Singapura pada tahun 2021 menyoroti peran nutrisi antioksidan dalam perlindungan kulit.
Pengembangan produk pangan fungsional juga menjadi area diskusi yang relevan. Potensi bacang sebagai bahan baku untuk jus, selai, atau makanan ringan yang diperkaya nutrisi sedang dieksplorasi.
Hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas dan konsumsi buah ini di kalangan masyarakat urban yang mungkin kurang familiar dengannya. Inovasi produk semacam itu dapat membuka pasar baru dan meningkatkan nilai ekonomi buah lokal.
Dari perspektif kesehatan mata, bacang dapat menjadi komponen penting dalam diet anak-anak di daerah yang rentan terhadap defisiensi vitamin A.
Kampanye edukasi gizi yang mendorong konsumsi buah-buahan kaya beta-karoten, termasuk bacang, dapat berkontribusi pada penurunan prevalensi masalah penglihatan. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan (2020), defisiensi vitamin A masih menjadi isu di beberapa wilayah.
Peran bacang dalam diet penderita diabetes masih memerlukan studi lebih lanjut, namun data awal menunjukkan bahwa seratnya dapat membantu dalam pengelolaan glukosa darah pasca-prandial.
Seorang pasien diabetes tipe 2 yang secara teratur mengonsumsi porsi kecil bacang sebagai camilan melaporkan fluktuasi gula darah yang lebih stabil dibandingkan sebelumnya. Namun, pengawasan medis dan porsi yang terkontrol tetap krusial.
Dalam penelitian tentang pencegahan penyakit kronis, buah-buahan tropis secara umum telah menunjukkan janji besar. Bacang, dengan profil antioksidannya, dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk mengurangi risiko penyakit degeneratif.
Para peneliti dari Universitas Gadjah Mada sedang melakukan studi kohort jangka panjang untuk mengamati efek konsumsi buah-buahan lokal terhadap kejadian penyakit tidak menular.
Terakhir, pada studi tentang keanekaragaman hayati dan pangan lokal, bacang seringkali disebut sebagai spesies yang patut dilestarikan. Selain manfaat nutrisinya, buah ini juga memiliki nilai budaya dan ekologis.
Upaya konservasi dan promosi konsumsi bacang tidak hanya mendukung kesehatan manusia tetapi juga keberlanjutan ekosistem lokal.
Ahli botani Dr. Kartika Dewi menekankan, "Melestarikan buah-buahan asli seperti bacang adalah investasi untuk masa depan nutrisi dan lingkungan kita."
Tips dan Detail Konsumsi Buah Bacang
Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari buah bacang, penting untuk memahami cara memilih, menyiapkan, dan mengonsumsinya dengan benar. Pertimbangan-pertimbangan ini dapat membantu memastikan bahwa nutrisi optimal diperoleh sambil meminimalkan potensi ketidaknyamanan.
- Memilih Buah Bacang yang Matang
Buah bacang yang matang biasanya memiliki aroma yang sangat kuat dan khas, kulitnya terasa sedikit lunak saat ditekan, dan warnanya cenderung kuning kecoklatan atau oranye gelap.
Hindari buah yang terlalu keras atau memiliki bintik-bintik hitam yang berlebihan, karena ini bisa menjadi tanda buah belum matang sempurna atau sudah terlalu busuk.
Memilih buah yang tepat akan memastikan rasa optimal dan kandungan nutrisi yang maksimal, karena buah yang matang penuh cenderung memiliki konsentrasi vitamin dan antioksidan yang lebih tinggi.
- Penanganan Getah Bacang
Buah bacang, seperti anggota famili mangga lainnya, mengandung getah yang dapat menyebabkan iritasi kulit pada beberapa individu.
Penting untuk menangani buah ini dengan hati-hati; disarankan untuk memotong ujung tangkai buah terlebih dahulu dan membiarkan getah menetes keluar selama beberapa menit sebelum mengupasnya.
Menggunakan sarung tangan saat mengupas juga dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif. Memastikan getah benar-benar bersih dari permukaan buah sebelum dikonsumsi sangat dianjurkan untuk menghindari rasa pahit atau iritasi pada mulut.
- Cara Mengonsumsi
Bacang dapat dikonsumsi langsung setelah dikupas, dijadikan jus, atau dicampur dalam salad buah. Rasanya yang unik juga cocok untuk diolah menjadi sambal atau asinan, terutama di beberapa daerah di Indonesia.
Namun, untuk mendapatkan manfaat nutrisi optimal, konsumsi dalam bentuk segar atau olahan minimal lebih disarankan. Memasukkan bacang ke dalam smoothie bersama buah dan sayuran lain juga merupakan cara kreatif untuk meningkatkan asupan nutrisi harian.
- Penyimpanan yang Tepat
Buah bacang yang belum matang dapat disimpan pada suhu kamar untuk mempercepat pematangan. Setelah matang, bacang sebaiknya disimpan di dalam lemari es untuk memperlambat proses pembusukan dan menjaga kesegarannya.
Bacang yang sudah dikupas dan dipotong dapat disimpan dalam wadah kedap udara di lemari es selama beberapa hari. Penyimpanan yang benar akan membantu mempertahankan kandungan vitamin dan antioksidannya.
- Porsi Konsumsi
Meskipun kaya manfaat, konsumsi bacang sebaiknya dalam porsi moderat sebagai bagian dari diet seimbang. Seperti buah-buahan lain, bacang mengandung gula alami, sehingga konsumsi berlebihan mungkin tidak ideal bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes.
Konsultasi dengan ahli gizi dapat memberikan panduan porsi yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan individu.
Studi ilmiah mengenai buah bacang, atau Mangifera foetida, umumnya melibatkan analisis fitokimia untuk mengidentifikasi senyawa aktif dan pengujian in vitro atau in vivo untuk mengevaluasi potensi biologisnya.
Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2016 oleh tim dari Universitas Malaya melakukan karakterisasi profil polifenol dan kapasitas antioksidan pada berbagai bagian buah bacang, termasuk kulit dan daging buah.
Desain studi melibatkan ekstraksi senyawa menggunakan pelarut polar dan non-polar, diikuti dengan analisis menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) dan spektrofotometri untuk mengukur aktivitas penangkapan radikal bebas (misalnya, metode DPPH dan FRAP).
Temuan menunjukkan bahwa ekstrak daging buah bacang memiliki konsentrasi flavonoid dan polifenol total yang tinggi, berkorelasi positif dengan aktivitas antioksidan yang signifikan.
Meskipun demikian, penelitian yang berfokus secara eksklusif pada efek kesehatan jangka panjang konsumsi bacang pada populasi manusia masih terbatas.
Sebagian besar bukti manfaat didasarkan pada ekstrapolasi dari studi nutrisi umum tentang komponen bioaktif yang ditemukan dalam bacang (seperti vitamin C, serat, dan antioksidan umum) atau dari penelitian pada spesies mangga lain yang lebih banyak dipelajari.
Misalnya, manfaat serat untuk pencernaan didukung oleh meta-analisis besar yang mencakup berbagai sumber serat, bukan hanya bacang.
Ini menimbulkan pandangan yang berlawanan bahwa klaim spesifik untuk bacang harus diinterpretasikan dengan hati-hati hingga studi intervensi klinis yang lebih spesifik dan berskala besar dilakukan.
Beberapa pandangan skeptis berargumen bahwa kandungan gula alami dalam bacang dapat menjadi perhatian bagi penderita diabetes atau individu yang sedang diet rendah karbohidrat, meskipun seratnya dapat memoderasi penyerapan gula.
Basis argumen ini adalah bahwa, meskipun ada serat, total karbohidrat dan gula tetap ada dan harus diperhitungkan dalam rencana diet.
Selain itu, potensi alergi atau iritasi kulit akibat getah buah juga merupakan pertimbangan penting yang sering diabaikan dalam pembahasan manfaat, sehingga memerlukan penekanan pada penanganan yang tepat.
Kritik ini tidak meniadakan manfaat buah bacang, melainkan menyerukan pendekatan yang lebih holistik dan hati-hati dalam rekomendasi konsumsi.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis nutrisi dan temuan awal dari studi ilmiah, buah bacang direkomendasikan sebagai tambahan yang berharga untuk diet seimbang. Untuk memaksimalkan manfaat antioksidan dan seratnya, disarankan untuk mengonsumsi bacang dalam bentuk segar dan matang.
Individu dapat mengintegrasikan bacang sebagai camilan sehat, bahan dalam salad buah, atau komponen dalam smoothie.
Penting untuk memperhatikan porsi konsumsi, terutama bagi individu dengan kondisi medis seperti diabetes, dan selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk panduan diet yang dipersonalisasi.
Edukasi mengenai penanganan getah yang tepat juga krusial untuk mencegah iritasi kulit atau mulut.
Buah bacang (Mangifera foetida) adalah buah tropis dengan profil nutrisi yang kaya, menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang signifikan, terutama sebagai sumber antioksidan, serat, dan vitamin esensial.
Kandungan bioaktifnya berpotensi mendukung kesehatan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit dan mata, serta berpotensi dalam regulasi gula darah dan pencegahan penyakit kronis.
Meskipun bukti awal sangat menjanjikan, penelitian lebih lanjut, khususnya studi intervensi klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi secara definitif klaim kesehatan spesifik dan memahami mekanisme kerjanya secara lebih mendalam.
Arah penelitian di masa depan harus mencakup studi kohort jangka panjang dan uji klinis terkontrol untuk mengevaluasi dampak konsumsi bacang terhadap indikator kesehatan yang spesifik, serta eksplorasi potensi senyawa bioaktif unik yang mungkin hanya ditemukan dalam buah ini.