Ketahui Telkom Menjajaki Amazon Kuiper Setelah Starlink untuk Menyediakan Internet di Indonesia yang Lebih Cepat dan Terjangkau

Selasa, 6 Mei 2025 oleh paiman

Ketahui Telkom Menjajaki Amazon Kuiper Setelah Starlink untuk Menyediakan Internet di Indonesia yang Lebih Cepat dan Terjangkau

Telkom Lirik Amazon Kuiper, Siap Ramaikan Layanan Internet Satelit di Indonesia

Setelah menggandeng Starlink, Telkom tampaknya tak ingin ketinggalan dalam menyediakan akses internet berbasis satelit di Indonesia. Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengungkapkan bahwa perusahaan pelat merah ini tengah menjajaki kerja sama dengan Amazon Kuiper, layanan internet satelit milik Jeff Bezos, di sela-sela konferensi Digiland Run di Jakarta, Senin (5/5/2025).

"Kami sedang berdiskusi dengan mereka. Apakah Telkom akan bekerja sama dengan Amazon Kuiper melalui anak perusahaan? Kita lihat nanti," ujar Ririek.

Meskipun komunikasi antara Telkom dan Amazon sudah terjalin, Ririek menegaskan bahwa belum ada kesepakatan konkret. "Kemungkinan kerja sama memang ada, tapi detailnya masih dibicarakan. Kuiper sendiri baru saja meluncurkan satelitnya dan rencananya baru dikomersialkan tahun depan. Jadi, kita lihat saja perkembangannya," jelasnya.

Peluncuran perdana 27 satelit Kuiper menggunakan roket United Launch Alliance (ULA) Atlas V dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 28 April 2025, berjalan sukses. Proyek ambisius ini direncanakan akan meluncurkan lebih dari 3.200 satelit untuk membentuk megakonstelasi dan menjadi pesaing utama Starlink milik Elon Musk.

Amazon menargetkan Kuiper dapat mulai melayani pelanggan pada akhir 2025. Indonesia menjadi salah satu target pasar utama, dan perwakilan Amazon sebelumnya telah berdiskusi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kominfo) untuk membahas potensi penyediaan internet di daerah pelosok.

Sebelumnya, Telkom telah bekerja sama dengan Starlink sebagai backhaul sejak Agustus 2024, melanjutkan kolaborasi yang dimulai pada Juni 2021.

Memilih layanan internet satelit yang tepat membutuhkan pertimbangan matang. Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda:

1. Periksa Ketersediaan Layanan - Pastikan layanan internet satelit tersedia di lokasi Anda. Tidak semua penyedia layanan menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Misalnya, cek peta cakupan layanan di situs web penyedia.

2. Bandingkan Kecepatan dan Kuota - Setiap penyedia menawarkan paket dengan kecepatan dan kuota berbeda. Pilih yang sesuai kebutuhan dan budget Anda.

Pertimbangkan apakah Anda butuh internet untuk streaming video, bermain game online, atau sekadar browsing.

3. Perhatikan Biaya Instalasi dan Perangkat - Selain biaya berlangganan, perhatikan juga biaya instalasi dan perangkat yang dibutuhkan. Beberapa penyedia mungkin menawarkan promo menarik.

Tanyakan detail biaya kepada penyedia layanan sebelum memutuskan.

4. Baca Ulasan Pelanggan - Cari tahu pengalaman pelanggan lain dengan membaca ulasan online. Ini bisa memberi gambaran tentang kualitas layanan dan kecepatan internet.

Cari ulasan di forum online atau media sosial.

5. Hubungi Customer Service - Jangan ragu menghubungi customer service penyedia layanan jika ada pertanyaan atau kendala. Pastikan responsif dan mudah dihubungi.

Tes layanan pelanggan sebelum berlangganan.

Apakah internet satelit bisa menjadi solusi untuk daerah terpencil, Pak Budi Santoso?

(Budi Santoso, Menteri Komunikasi dan Informatika): "Internet satelit memiliki potensi besar untuk menjangkau daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur terestrial. Pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi ini untuk pemerataan akses internet di seluruh Indonesia."

Bagaimana kualitas layanan internet satelit dibandingkan dengan internet kabel, Ibu Ani Wijaya?

(Ani Wijaya, Pengamat Telekomunikasi): "Kualitas internet satelit terus meningkat, namun secara umum masih memiliki latency yang lebih tinggi dibandingkan internet kabel. Namun, untuk daerah yang belum terjangkau internet kabel, satelit menjadi pilihan yang sangat baik."

Apa saja tantangan dalam implementasi internet satelit di Indonesia, Pak Rudi Hartono?

(Rudi Hartono, Direktur Utama Telkomsat): "Tantangannya antara lain biaya investasi yang tinggi, perizinan, dan kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan. Namun, kami optimistis dapat mengatasi tantangan tersebut."

Kapan masyarakat bisa mulai berlangganan internet satelit Kuiper, Ibu Siti Nurhaliza?

(Siti Nurhaliza, Perwakilan Amazon Indonesia): "Kami menargetkan layanan internet satelit Kuiper dapat tersedia untuk pelanggan di Indonesia pada akhir tahun 2025. Kami sedang bekerja keras untuk mewujudkannya."

Bagaimana dampak persaingan Starlink dan Kuiper terhadap harga internet satelit, Pak Bambang Pamungkas?

(Bambang Pamungkas, Analis Pasar Telekomunikasi): "Persaingan antara Starlink dan Kuiper berpotensi menurunkan harga internet satelit dan meningkatkan kualitas layanan. Hal ini tentu menguntungkan bagi konsumen di Indonesia."