Ketahui Rencana Kontroversial Fadli Zon, Sejarah Indonesia Dijajah Belanda 350 Tahun Bakal Diubah, apa dampaknya bagi generasi muda?
Kamis, 8 Mei 2025 oleh paiman
Fadli Zon Ungkap Rencana Perubahan Narasi Sejarah Penjajahan Belanda di Indonesia
Pemerintah berencana untuk meninjau kembali penulisan sejarah Indonesia, termasuk narasi tentang penjajahan Belanda selama 350 tahun. Hal ini diungkapkan oleh Fadli Zon, yang menekankan bahwa pandangan mengenai periode tersebut perlu diubah.
Menurut Fadli Zon, anggapan bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun tidak sepenuhnya akurat. Ia berpendapat bahwa selama periode tersebut, berbagai wilayah di Indonesia justru aktif melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Fadli menyampaikan hal ini pada Selasa (6/5) malam di Jakarta Selatan.
"Kita perlu mengubah mindset tentang 350 tahun dijajah itu. Faktanya, kita terus melakukan perlawanan," tegas Fadli. Ia mencontohkan berbagai perlawanan yang terjadi di berbagai daerah, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Perang Jawa yang dipimpin oleh Diponegoro. "Ada perlawanan yang berlangsung hingga 200 tahun, ada juga yang puluhan tahun. Jadi, yang perlu kita tonjolkan adalah semangat perlawanannya, bukan hanya narasi penjajahannya," imbuhnya.
Fadli Zon juga menjelaskan bahwa penulisan ulang sejarah ini dilakukan karena banyak masyarakat yang dinilai kurang memahami sejarah Indonesia. Ia mengutip pesan penting dari Presiden Soekarno, yaitu "Jas Merah" (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah), sebagai motivasi untuk lebih menggencarkan pemahaman sejarah.
"Kita harus lebih intensif mempelajari sejarah, mulai dari era prasejarah, proto sejarah, hingga sejarah modern," ujarnya. "Mengapa kita harus takut dengan sejarah? Sejarah adalah bagian dari masa lalu kita. Untuk memahami masa kini, kita perlu melihat ke belakang, ke masa lalu," lanjutnya.
Fadli menekankan bahwa pemahaman sejarah yang baik akan membantu masyarakat untuk tidak melupakan jati diri dan identitas sebagai bangsa Indonesia. Pemerintah menargetkan penulisan ulang sejarah ini dapat diselesaikan sebelum peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2025.
Ingin lebih memahami sejarah Indonesia dengan cara yang seru dan tidak membosankan? Yuk, ikuti tips berikut ini!
1. Kunjungi Museum dan Situs Bersejarah - Museum dan situs bersejarah adalah jendela menuju masa lalu. Luangkan waktu untuk mengunjungi museum di kotamu atau merencanakan perjalanan ke situs-situs penting seperti Candi Borobudur atau Kota Tua Jakarta. Di sana, kamu bisa melihat langsung artefak dan bangunan bersejarah yang akan menghidupkan cerita-cerita masa lalu.
2. Baca Buku dan Artikel Sejarah - Perkaya pengetahuanmu dengan membaca buku-buku sejarah yang ditulis oleh para ahli. Selain buku teks, coba cari buku-buku populer atau novel sejarah yang ditulis dengan gaya bahasa yang lebih menarik. Banyak juga artikel sejarah yang bisa kamu temukan secara online.
3. Tonton Film dan Dokumenter Sejarah - Film dan dokumenter sejarah bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk belajar sejarah. Cari film-film yang mengangkat tema-tema sejarah Indonesia, seperti film tentang perjuangan kemerdekaan atau kehidupan tokoh-tokoh pahlawan. Misalnya, tonton film "Soekarno" atau dokumenter tentang Perang Diponegoro.
4. Ikuti Komunitas Sejarah - Bergabung dengan komunitas sejarah bisa menjadi cara yang bagus untuk berdiskusi, berbagi informasi, dan belajar bersama dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Kamu bisa mencari komunitas sejarah di media sosial atau mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga sejarah.
5. Telusuri Sejarah Lokal - Jangan hanya fokus pada sejarah nasional. Telusuri juga sejarah daerah tempat kamu tinggal. Cari tahu tentang tokoh-tokoh lokal, peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di daerahmu, dan tradisi-tradisi unik yang masih dilestarikan hingga saat ini. Misalnya, cari tahu tentang sejarah batik di daerahmu atau legenda-legenda yang berkembang di masyarakat setempat.
Mengapa Ibu Fatimah perlu memahami sejarah Indonesia?
Menurut Prof. Dr. Taufik Abdullah, seorang sejarawan terkemuka, pemahaman sejarah sangat penting bagi setiap warga negara, termasuk Ibu Fatimah. Sejarah membantu kita memahami asal-usul bangsa, nilai-nilai yang dianut, dan tantangan yang dihadapi di masa lalu. Dengan memahami sejarah, Ibu Fatimah dapat lebih menghargai identitasnya sebagai bangsa Indonesia dan berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Apa yang dimaksud Bapak Budi dengan "Jas Merah"?
Menurut Sukarno, Presiden Pertama RI, "Jas Merah" adalah akronim dari "Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah". Pesan ini mengingatkan Bapak Budi dan seluruh rakyat Indonesia untuk selalu mengingat dan mempelajari sejarah bangsanya. Dengan memahami sejarah, kita dapat belajar dari kesalahan masa lalu dan mengambil inspirasi dari keberhasilan para pendahulu kita.
Bagaimana Ibu Ani bisa berkontribusi dalam pelestarian sejarah Indonesia?
Menurut Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ibu Ani dapat berkontribusi dalam pelestarian sejarah Indonesia dengan berbagai cara. Mulai dari mengunjungi museum dan situs bersejarah, membaca buku-buku sejarah, hingga mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian sejarah yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Ibu Ani juga dapat mengajarkan sejarah kepada anak-anaknya agar mereka juga memiliki pemahaman dan kecintaan terhadap sejarah bangsanya.
Mengapa Bapak Joko merasa penting untuk meninjau kembali narasi sejarah penjajahan?
Menurut Fadli Zon, Politisi dan Tokoh Budaya, peninjauan kembali narasi sejarah penjajahan penting untuk memberikan pemahaman yang lebih akurat dan komprehensif tentang masa lalu bangsa. Narasi yang selama ini ada cenderung menekankan pada aspek penjajahan, sementara kurang menyoroti semangat perlawanan dan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Dengan meninjau kembali narasi sejarah, diharapkan Bapak Joko dan masyarakat Indonesia dapat memiliki pandangan yang lebih seimbang dan positif tentang sejarah bangsanya.
Apa manfaat yang bisa didapatkan Mbak Rina dari mempelajari sejarah lokal?
Menurut Dr. Asvi Warman Adam, seorang sejarawan LIPI, mempelajari sejarah lokal dapat memberikan banyak manfaat bagi Mbak Rina. Sejarah lokal membantu Mbak Rina untuk lebih memahami identitas dan akar budayanya. Selain itu, sejarah lokal juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi Mbak Rina untuk berkontribusi dalam pembangunan daerahnya. Dengan memahami sejarah lokal, Mbak Rina dapat menjadi bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan budaya daerahnya.
Bagaimana Mas Agung bisa membantu menyebarkan semangat "Jas Merah" kepada generasi muda?
Menurut Najwa Shihab, Jurnalis dan Aktivis Pendidikan, Mas Agung bisa membantu menyebarkan semangat "Jas Merah" kepada generasi muda dengan berbagai cara kreatif. Misalnya, Mas Agung bisa membuat konten-konten edukatif tentang sejarah Indonesia di media sosial, mengadakan diskusi-diskusi sejarah yang menarik, atau menginisiasi kegiatan-kegiatan pelestarian sejarah yang melibatkan generasi muda. Yang terpenting adalah bagaimana Mas Agung bisa membuat sejarah menjadi sesuatu yang relevan dan menarik bagi generasi muda.