Ketahui Mengapa Warga Kanada Ogah ke AS? Industri Pariwisata Indonesia Bisa Rugi Triliunan Rupiah, Dampaknya Sangat Signifikan bagi Ekonomi
Rabu, 14 Mei 2025 oleh paiman
Wisatawan Kanada Ogah ke AS, Industri Pariwisata Amerika Terancam Rugi Ratusan Triliun Rupiah
WASHINGTON, KOMPAS.com - Ada kabar kurang mengenakkan bagi industri pariwisata Amerika Serikat (AS). Jumlah warga Kanada yang berkunjung ke Negeri Paman Sam terus mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Data terbaru dari Statistics Canada menunjukkan penurunan signifikan, terutama pada perjalanan darat dan udara selama April 2025.
Angka-angka ini cukup mencemaskan. Perjalanan warga Kanada ke AS menggunakan mobil anjlok hingga 35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, jumlah warga Kanada yang terbang ke AS juga merosot 20%. Tren penurunan ini sebenarnya sudah terlihat sejak Maret dan Februari. Pada bulan Maret, perjalanan darat turun 32% dan perjalanan udara turun 14%. Februari pun mencatat penurunan, dengan perjalanan darat turun 23% dan perjalanan udara turun 2,4%.
Kerugian Potensial Mencapai Miliaran Dolar
Warga Kanada merupakan kontributor terbesar wisatawan asing ke AS. Data dari National Travel and Tourism Office (NTTO) AS menunjukkan bahwa mereka menyumbang sekitar seperempat dari total wisatawan internasional yang datang ke AS. Penurunan jumlah wisatawan dari Kanada tentu saja menjadi pukulan berat.
Menurut Asosiasi Pariwisata AS, penurunan kunjungan wisatawan Kanada sebesar 10% saja dapat mengakibatkan kerugian mencapai 2,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 35 triliun) dan berpotensi menghilangkan sekitar 140.000 lapangan kerja di sektor pariwisata. Lebih jauh lagi, setiap penurunan 1% dalam pengeluaran wisatawan internasional diperkirakan menyebabkan AS kehilangan 1,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 30 triliun). Jika tren ini terus berlanjut, kerugian tahunan bisa membengkak hingga lebih dari 21 miliar dollar AS (sekitar Rp 349 triliun).
Tak hanya dari Kanada, NTTO juga mencatat penurunan kunjungan dari berbagai wilayah lain di dunia. Eropa mengalami penurunan sebesar 17%, Afrika 10%, Amerika Selatan 11%, Amerika Tengah 24%, dan Karibia bahkan anjlok hingga 26%.
Apa yang Menyebabkan Warga Kanada Enggan ke AS?
Penurunan minat wisata dari Kanada ini sebagian besar dipicu oleh hubungan yang kurang harmonis antara kedua negara. Ingatkah Anda ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pemberlakuan tarif impor terhadap Kanada dan menyebut Kanada sebagai "negara bagian ke-51" AS? Ia bahkan menyebut Perdana Menteri Kanada saat itu, Justin Trudeau, sebagai “gubernur,” yang tentu saja membuat banyak warga Kanada geram.
Sebagai respons, Trudeau, sebelum mengakhiri masa jabatannya, menyerukan agar warga Kanada menghindari perjalanan ke AS. Selain faktor politik, banyak warga Kanada juga khawatir menjadi korban penahanan yang tidak adil oleh petugas imigrasi AS. Ketidakpastian dan kekhawatiran ini membuat mereka berpikir dua kali sebelum menyeberangi perbatasan.
Namun, bukan berarti warga Kanada berhenti bepergian. Mereka hanya mengalihkan tujuan wisata mereka. CEO Booking Holdings, Glenn Fogel, mengungkapkan bahwa warga Kanada kini lebih memilih destinasi lain seperti Meksiko, Brasil, Perancis, dan Jepang. Bahkan, jumlah kunjungan wisata domestik di Kanada juga mengalami peningkatan.
“Warga Kanada tetap bepergian, tapi bukan ke AS. Mereka belanja dan menginap di tempat lain,” ujar Ellie Mertz, Chief Financial Officer AirBnb.
Penurunan jumlah wisatawan asing tentu menjadi tantangan bagi bisnis pariwisata. Jangan panik dulu! Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir dampaknya dan bahkan mencari peluang baru:
1. Fokus pada Pasar Domestik - Sekaranglah saatnya untuk benar-benar memahami kebutuhan dan preferensi wisatawan lokal. Lakukan riset, tawarkan paket wisata menarik yang sesuai dengan anggaran dan minat mereka. Misalnya, jika Anda memiliki hotel di Bali, buat paket *staycation* dengan harga spesial untuk warga lokal.
Prioritaskan promosi melalui media sosial dan platform lokal yang sering digunakan oleh target pasar Anda.
2. Diversifikasi Sumber Pendapatan - Jangan hanya bergantung pada satu sumber pendapatan. Pertimbangkan untuk menawarkan produk atau layanan tambahan yang relevan. Misalnya, jika Anda memiliki restoran, Anda bisa mulai menawarkan kelas memasak atau menjual produk makanan kemasan secara *online*.
Pikirkan cara kreatif untuk memanfaatkan aset yang Anda miliki. Apakah Anda bisa menyewakan ruang atau peralatan yang jarang digunakan?
3. Tingkatkan Kualitas Layanan - Pelayanan yang prima adalah kunci untuk mempertahankan pelanggan setia. Berikan pelatihan yang berkelanjutan kepada staf Anda agar mereka selalu siap memberikan pengalaman terbaik bagi setiap tamu.
Jangan ragu untuk meminta *feedback* dari pelanggan dan gunakan informasi tersebut untuk terus meningkatkan kualitas layanan Anda.
4. Manfaatkan Teknologi - Di era digital ini, teknologi adalah sahabat terbaik Anda. Gunakan platform *online* untuk mempromosikan bisnis Anda, menerima pemesanan, dan berinteraksi dengan pelanggan. Misalnya, buat website yang menarik dan mudah digunakan, serta aktif di media sosial.
Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi atau *software* untuk mengelola operasional bisnis Anda dengan lebih efisien.
5. Jalin Kemitraan Strategis - Bekerja sama dengan bisnis lain yang relevan dapat membantu Anda menjangkau pasar yang lebih luas dan menawarkan nilai tambah bagi pelanggan. Misalnya, jika Anda memiliki agen perjalanan, Anda bisa bermitra dengan hotel atau restoran lokal.
Pertimbangkan untuk berkolaborasi dengan *influencer* atau *blogger* untuk mempromosikan bisnis Anda.
Kenapa ya, menurut Bapak, kok Mas Budi jadi malas liburan ke Amerika?
Menurut pengamatan saya sebagai pengamat kebijakan publik, Dr. Anita Sari, M.Si, ada beberapa faktor yang membuat warga Indonesia, termasuk Mas Budi, enggan berlibur ke AS. Selain isu politik dan keamanan yang seringkali menjadi perhatian, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga menjadi pertimbangan penting. Biaya perjalanan dan akomodasi yang semakin mahal tentu membuat orang berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk berlibur ke sana.
Mbak Ratna penasaran, apa dampak penurunan turis ini bagi perekonomian AS?
Sebagai seorang ekonom, Bapak Prof. Dr. Bambang Wijaya menjelaskan bahwa penurunan jumlah wisatawan, termasuk dari Kanada, bisa berdampak signifikan pada perekonomian AS. Sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang devisa yang besar, sehingga penurunan kunjungan bisa mengurangi pendapatan negara, menurunkan tingkat hunian hotel, mengurangi penjualan di restoran dan toko-toko, serta berpotensi meningkatkan angka pengangguran di sektor tersebut.
Pak Joko bingung, apa ada solusi agar turis dari Kanada mau datang lagi ke AS?
Menurut pandangan saya sebagai seorang ahli pemasaran pariwisata, Ibu Dr. Maya Lestari, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menarik kembali wisatawan dari Kanada. Pertama, pemerintah AS perlu memperbaiki citra negara di mata warga Kanada melalui diplomasi dan komunikasi yang efektif. Kedua, pelaku industri pariwisata perlu menawarkan paket wisata yang lebih menarik dan terjangkau, serta meningkatkan kualitas layanan. Ketiga, perlu ada jaminan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan asing yang datang ke AS.
Bu Susi ingin tahu, destinasi wisata mana saja yang sekarang jadi favorit warga Kanada selain AS?
Sebagai seorang *travel blogger* dan *influencer*, Kak Rio Aditya menjelaskan bahwa saat ini, warga Kanada cenderung memilih destinasi wisata yang menawarkan pengalaman yang berbeda dan unik. Beberapa destinasi yang populer di kalangan warga Kanada antara lain adalah Meksiko dengan pantai-pantainya yang indah, Brasil dengan keindahan alam dan budayanya, Perancis dengan kota-kota romantisnya, dan Jepang dengan tradisi dan teknologinya yang memukau.