Ketahui Kontroversi Kirim Siswa ke Barak, Dedi Mulyadi Tegas Menolak Hentikan Demi Disiplin dan Pendidikan Karakter di Sekolah Lebih Baik.
Minggu, 25 Mei 2025 oleh paiman
Soal Program Pendidikan di Barak, Dedi Mulyadi Tegaskan Sikapnya
Dedi Mulyadi, tokoh publik yang dikenal dengan perhatiannya pada isu sosial dan pendidikan, baru-baru ini memberikan pernyataan tegas terkait Program Pendidikan Berkarakter, yang juga dikenal sebagai Panca Waluya. Di tengah munculnya sejumlah rekomendasi untuk menghentikan program tersebut, Dedi Mulyadi justru menyatakan komitmennya untuk terus melanjutkannya.
Menurutnya, Panca Waluya telah terbukti efektif dalam membantu remaja yang memiliki masalah perilaku untuk menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. "Ada yang menyarankan untuk dihentikan, tapi saya tidak akan menghentikannya. Saya akan terus melaksanakannya karena program ini efektif," ujar Dedi Mulyadi saat ditemui di Gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (22/5/2025) malam.
Dedi Mulyadi menambahkan bahwa efektivitas program ini dapat dilihat langsung dari hasil pelaksanaannya yang transparan dan disiarkan secara luas. "Efektivitasnya bisa dilihat dari hasil pelaksanaannya kemarin. Semua bisa melihatnya, terbuka, dan disiarkan secara luas. Ini menunjukkan keterbukaan kita," jelasnya.
Meskipun demikian, Dedi Mulyadi mengakui bahwa program ini tidak lepas dari evaluasi. Ia memastikan bahwa perbaikan akan terus dilakukan, mulai dari sarana dan prasarana hingga aspek akademis. "Evaluasinya fokus pada kekurangan. Misalnya, kekurangan bantal, itu kita evaluasi. Aspek akademisnya juga, apa saja yang perlu ditingkatkan," katanya.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menekankan keseriusan pemerintah provinsi dalam mendukung program ini, salah satunya dengan melibatkan tenaga profesional untuk mendampingi para peserta. "Jumlah psikolog akan kita tambah. Sekarang kita melibatkan 600 psikolog untuk mendampingi," ungkapnya.
Program Panca Waluya sebelumnya dilaksanakan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dengan melibatkan 273 peserta didik. Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa pendampingan psikolog sangat penting untuk memastikan kesehatan mental peserta selama proses pendidikan karakter.
Terkait anggaran sebesar Rp 6 miliar yang menjadi sorotan, Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi bahwa dana tersebut tidak hanya digunakan untuk gelombang pertama program, tetapi juga untuk pelaksanaan di gelombang-gelombang berikutnya. "Bukan hanya untuk yang kemarin. Ini ada kesinambungan, ada angkatan berikutnya," pungkasnya.
Membantu remaja membentuk karakter yang positif membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung - Lingkungan yang positif dan suportif sangat penting untuk perkembangan karakter remaja. Pastikan mereka dikelilingi oleh orang-orang yang memberikan pengaruh baik dan memberikan dukungan emosional.
Misalnya, ajak remaja untuk bergabung dalam kegiatan komunitas yang positif atau kelompok belajar yang saling mendukung.
2. Berikan Contoh yang Baik - Remaja cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memberikan contoh perilaku yang baik, seperti jujur, bertanggung jawab, dan menghormati orang lain.
Misalnya, tunjukkan sikap bertanggung jawab dengan selalu menepati janji dan mengakui kesalahan.
3. Libatkan dalam Kegiatan Sosial - Melibatkan remaja dalam kegiatan sosial dapat membantu mereka mengembangkan rasa empati dan kepedulian terhadap orang lain. Kegiatan sosial juga dapat membantu mereka belajar bekerja sama dan memecahkan masalah.
Misalnya, ajak remaja untuk menjadi sukarelawan di panti asuhan atau mengikuti kegiatan bersih-bersih lingkungan.
4. Berikan Apresiasi dan Dukungan - Memberikan apresiasi dan dukungan atas usaha dan pencapaian remaja dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan memotivasi mereka untuk terus mengembangkan karakter yang positif. Fokus pada proses, bukan hanya hasil akhir.
Misalnya, berikan pujian atas usaha remaja dalam menyelesaikan tugas, meskipun hasilnya belum sempurna.
Apa sebenarnya tujuan dari Program Pendidikan Berkarakter Panca Waluya ini, menurut Bapak Dedi Mulyadi?
Menurut Bapak Dedi Mulyadi, tujuan utama dari Program Pendidikan Berkarakter Panca Waluya adalah untuk membantu remaja yang memiliki masalah perilaku agar menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. Program ini diharapkan dapat membentuk karakter positif pada remaja sehingga mereka dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
Mengapa Ibu Aminah merasa program ini penting untuk dilanjutkan, meskipun ada yang merekomendasikan untuk dihentikan?
Menurut Bapak Dedi Mulyadi, program ini sudah terbukti efektif dalam mengubah perilaku remaja. Hasilnya bisa dilihat secara langsung dan transparan. Karena itulah, beliau merasa program ini penting untuk dilanjutkan.
Bagaimana menurut Bapak Bambang tentang evaluasi yang dilakukan terhadap Program Pendidikan Berkarakter ini?
Menurut Bapak Dedi Mulyadi, evaluasi dilakukan secara berkelanjutan dan fokus pada kekurangan yang ada. Misalnya, jika ada kekurangan dalam sarana dan prasarana, atau aspek akademis, maka akan segera diperbaiki.
Apa saja langkah konkret yang diambil pemerintah provinsi untuk mendukung program ini, menurut Ibu Siti?
Menurut Bapak Dedi Mulyadi, pemerintah provinsi telah melibatkan tenaga profesional, seperti psikolog, untuk mendampingi para peserta. Jumlah psikolog bahkan akan ditambah menjadi 600 orang untuk memastikan kesehatan mental peserta selama program berlangsung.
Apakah benar anggaran Rp 6 miliar hanya digunakan untuk satu gelombang program, menurut Bapak Joko?
Menurut Bapak Dedi Mulyadi, anggaran Rp 6 miliar tersebut tidak hanya digunakan untuk satu gelombang program, tetapi juga untuk pelaksanaan di gelombang-gelombang berikutnya. Dana tersebut dialokasikan untuk kesinambungan program.
Di mana lokasi pelaksanaan Program Pendidikan Berkarakter ini, dan berapa jumlah peserta yang terlibat, menurut Ibu Rini?
Menurut Bapak Dedi Mulyadi, Program Pendidikan Berkarakter ini dilaksanakan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dengan melibatkan 273 peserta didik.