Ketahui Kapan Nyeri Pinggang Harus Diwaspadai? Penjelasan Dokter Ini Penting untuk kesehatan Anda
Senin, 2 Juni 2025 oleh paiman
Kapan Nyeri Pinggang Jadi Sinyal Bahaya? Inilah yang Perlu Anda Ketahui
Pernahkah Anda merasakan nyeri pinggang yang terus-menerus, terutama setelah duduk lama atau melakukan aktivitas berat? Seringkali, kita menganggapnya sebagai hal sepele dan membiarkannya begitu saja. Padahal, nyeri pinggang bisa jadi lebih dari sekadar pegal biasa. Dalam dunia medis, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah serius pada saraf tulang belakang yang memerlukan perhatian khusus.
Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, nyeri pinggang dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup Anda, bahkan memicu komplikasi jangka panjang. Lalu, kapan sebaiknya kita mulai waspada terhadap nyeri pinggang?
Kapan Nyeri Pinggang Harus Diwaspadai?
Menurut dr. Hadet Prisdhiany, Sp.N, seorang dokter spesialis neurologi dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta, nyeri pinggang adalah keluhan umum yang bisa dialami siapa saja, tanpa memandang usia. Namun, penting untuk bisa membedakan antara nyeri biasa yang hilang dengan peregangan ringan dan nyeri yang mengindikasikan masalah saraf yang lebih serius.
Dr. Hadet menekankan bahwa ada beberapa tanda nyeri pinggang yang patut diwaspadai karena berpotensi mempengaruhi kesehatan kita di masa depan. "Jika nyeri tidak membaik dengan obat-obatan biasa, dan mulai menjalar, kemungkinan ada penekanan pada saraf pusat," ujarnya pada Selasa (29/5/2025), seperti yang dikutip dari Kantor Berita Antara.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa rasa nyeri pinggang yang menyebabkan kesulitan berjalan juga harus menjadi perhatian. Terlebih lagi jika disertai dengan gejala seperti kebas, kesemutan, atau bahkan kelumpuhan pada kaki. Jika Anda mengalami tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tanda lain yang tidak boleh diabaikan adalah gangguan otonom, seperti kesulitan buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB). Ini bisa menjadi indikasi masalah saraf yang lebih serius dan memerlukan evaluasi medis segera.
Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati: Tips Mengatasi Nyeri Pinggang
Kabar baiknya, nyeri pinggang seringkali dapat dicegah. Dr. Hadet menyarankan untuk rutin melakukan peregangan tubuh setiap 15-30 menit setelah duduk terlalu lama. Peregangan sederhana seperti menyilangkan kaki atau membungkukkan badan ke depan dapat membantu mengurangi kekakuan otot.
Penting juga untuk menjaga postur tubuh yang baik saat duduk atau beraktivitas. Postur yang membungkuk dapat memberikan tekanan berlebih pada otot-otot punggung, yang pada akhirnya memicu nyeri pinggang. Jadi, usahakan untuk selalu duduk tegak dan menjaga posisi tubuh yang ideal.
Nyeri pinggang sendiri adalah rasa nyeri yang biasanya terasa dari punggung bawah. Rasa kaku bisa terlokalisasi pada satu area tertentu, namun jika kondisinya parah, bisa menjalar hingga ke kaki. Bahkan, rasa kaku tersebut bisa menjadi sangat tajam hingga penderita merasakan nyeri hebat saat berjalan. Dalam beberapa kasus, nyeri pinggang bisa sangat parah hingga membuat penderita tidak bisa bergerak.
Penyebab nyeri pinggang bisa bervariasi. Selain duduk terlalu lama dan melakukan olahraga berat, kekurangan asupan vitamin D dan kelainan tulang belakang seperti skoliosis juga bisa menjadi faktor pemicu. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan tulang belakang dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Dokter biasanya akan melakukan pemantauan selama dua hingga tiga minggu untuk menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk nyeri pinggang Anda. Ini termasuk mengevaluasi respons Anda terhadap peregangan, aktivitas berjalan biasa, dan obat-obatan standar.
Nyeri pinggang memang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Tapi tenang, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mencegah dan mengatasinya. Yuk, simak tips berikut ini:
1. Lakukan Peregangan Rutin - Setelah duduk selama 15-30 menit, luangkan waktu untuk melakukan peregangan sederhana. Peregangan ini membantu melenturkan otot-otot yang kaku akibat duduk terlalu lama.
Contohnya, coba rentangkan tangan ke atas, sentuh jari kaki, atau putar badan ke kiri dan kanan. Lakukan gerakan-gerakan ini secara perlahan dan rasakan peregangan pada otot-otot pinggang dan punggung.
2. Jaga Postur Tubuh yang Baik - Perhatikan postur tubuhmu saat duduk, berdiri, atau berjalan. Usahakan untuk selalu tegak dan tidak membungkuk. Postur yang baik mengurangi tekanan pada tulang belakang dan otot-otot di sekitarnya.
Bayangkan ada tali yang menarikmu ke atas dari ubun-ubun. Ini akan membantu menjaga tulang belakangmu tetap lurus.
3. Perkuat Otot Inti (Core) - Otot inti yang kuat membantu menopang tulang belakang dan mengurangi risiko nyeri pinggang. Latihan seperti plank, bridge, dan sit-up bisa membantu memperkuat otot inti.
Mulai dengan repetisi yang sedikit dan tingkatkan secara bertahap seiring dengan peningkatan kekuatanmu.
4. Angkat Beban dengan Benar - Saat mengangkat beban, tekuk lutut dan jaga punggung tetap lurus. Hindari mengangkat beban dengan membungkuk karena bisa menyebabkan cedera pada pinggang.
Pegang beban sedekat mungkin dengan tubuhmu saat mengangkatnya. Ini membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang.
5. Cukupi Kebutuhan Vitamin D - Vitamin D penting untuk kesehatan tulang dan otot. Kekurangan vitamin D bisa meningkatkan risiko nyeri pinggang. Pastikan kamu mendapatkan cukup vitamin D dari makanan, suplemen, atau paparan sinar matahari.
Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui dosis vitamin D yang tepat untukmu.
6. Gunakan Alas Kaki yang Tepat - Alas kaki yang baik dapat membantu menjaga postur tubuh yang benar dan mengurangi tekanan pada pinggang. Hindari penggunaan sepatu hak tinggi dalam waktu yang lama.
Pilihlah sepatu yang memiliki penyangga lengkungan kaki yang baik dan memberikan kenyamanan saat digunakan.
Apakah nyeri pinggang selalu berbahaya, Bu Aminah?
Menurut dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter dan influencer kesehatan, "Tidak semua nyeri pinggang berbahaya. Seringkali, nyeri pinggang disebabkan oleh ketegangan otot akibat aktivitas fisik atau postur tubuh yang buruk. Namun, jika nyeri pinggang tidak membaik setelah beberapa hari atau disertai gejala lain seperti kebas, kesemutan, atau kesulitan buang air, segera konsultasikan dengan dokter."
Apa saja penyebab umum nyeri pinggang, Pak Budi?
Menurut dr. Zaidul Akbar, seorang ahli kesehatan dan praktisi pengobatan herbal, "Penyebab nyeri pinggang sangat beragam, mulai dari postur tubuh yang salah, kurangnya aktivitas fisik, mengangkat beban berat dengan cara yang salah, hingga kondisi medis seperti saraf kejepit, radang sendi, atau osteoporosis. Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat."
Bagaimana cara mengatasi nyeri pinggang secara alami, Mbak Citra?
Menurut Nia Ramadhani, seorang selebriti yang juga aktif dalam gaya hidup sehat, "Pengalaman pribadiku, nyeri pinggang bisa diredakan dengan kompres air hangat, pijat ringan, dan peregangan. Selain itu, menjaga berat badan ideal dan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D juga penting untuk kesehatan tulang belakang."
Kapan sebaiknya saya memeriksakan diri ke dokter, Mas Dedi?
Menurut Deddy Corbuzier, seorang presenter dan podcaster, "Jika nyeri pinggang sangat parah, tidak membaik setelah beberapa hari, atau disertai gejala seperti kebas, kesemutan, kesulitan buang air kecil atau besar, atau demam, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius yang memerlukan penanganan medis segera."
Apakah olahraga tertentu bisa membantu mengatasi nyeri pinggang, Dik Eko?
Menurut Iko Uwais, seorang aktor dan atlet bela diri, "Olahraga yang tepat bisa membantu memperkuat otot-otot di sekitar pinggang dan mengurangi nyeri. Beberapa olahraga yang direkomendasikan antara lain berenang, yoga, pilates, dan tai chi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis sebelum memulai program olahraga baru, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu."