Ketahui Gejala Awal Kanker Payudara, Kisah Nyata Pasien, Pentingnya Deteksi Dini, dan Cara Meningkatkan Peluang Kesembuhan
Senin, 2 Juni 2025 oleh paiman
Mengenali Gejala Awal Kanker Payudara: Kisah Nyata dan Pentingnya Deteksi Dini
Tubuh kita seringkali memberikan sinyal ketika ada sesuatu yang tidak beres. Salah satunya adalah ketika menghadapi kanker payudara. Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia, dan penting untuk diingat bahwa gejalanya bisa berbeda-beda pada setiap individu.
Beberapa wanita yang telah berjuang melawan kanker payudara berbagi pengalaman mereka tentang gejala awal yang mereka rasakan. Gejala-gejala ini meliputi munculnya benjolan, perubahan warna pada kulit payudara, rasa nyeri, hingga perubahan bentuk pada puting. Mengenali tanda-tanda ini sangatlah krusial karena deteksi dini memberikan peluang kesembuhan yang jauh lebih besar.
Kisah Para Pejuang: Gejala Awal Kanker Payudara
Berikut ini adalah beberapa gejala awal kanker payudara yang diungkapkan oleh tujuh pasien berdasarkan pengalaman mereka:
- Benjolan yang Muncul di Payudara
- Garis Melingkar dan Pembengkakan Mendadak
- Lekukan Kulit Seperti Kulit Jeruk
- Ruam pada Kulit Payudara
- Nyeri dan Benjolan yang Kambuh
- Puting Susu yang Tiba-Tiba Terbalik
- Benjolan di Leher, Tulang Selangka, atau Ketiak
Jackie Nowicki, seorang penari profesional dari New York City, pertama kali menyadari adanya benjolan di payudara kirinya saat berusia 35 tahun. Karena riwayat keluarga dan hasil tes genetik yang positif mutasi gen BRCA, ia tidak terlalu terkejut saat didiagnosis kanker payudara. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 memang meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium. Selain faktor genetik, usia, berat badan pasca-menopause, riwayat reproduksi, kurang olahraga, dan konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko.
Kanker payudara inflamasi dapat berkembang dengan sangat cepat. Terry Arnold didiagnosis pada usia 49 tahun. Ia mendapati garis melingkar di payudara kanannya yang tampak memerah dan bengkak secara tiba-tiba. Menurut Dr. Bora Lim dari MD Anderson Cancer Center, pasien sering merasakan ruam kecil seperti bintik yang disertai benjolan. Bahkan, bra yang biasanya nyaman dipakai pun terasa ketat.
Jenee Bobbora, yang didiagnosis pada usia 32 tahun, mengalami pembengkakan pada salah satu sisi payudaranya yang disertai dengan lekukan kulit seperti kulit jeruk (peau d’orange). Jenee, seorang konselor profesional di Houston, Texas, mengatakan bahwa kulit di bagian payudara kirinya tampak kemerahan, membengkak, dan permukaannya tampak berlubang saat ditekan.
Valerie Fraser, seorang pensiunan dari Michigan, awalnya mengira ruam di bagian atas payudara kirinya hanyalah iritasi akibat bra baru. Namun, ruam seukuran koin itu justru berkembang menjadi pembengkakan. Empat minggu kemudian, ia didiagnosis kanker payudara. Gejala seperti ini seringkali disalahartikan sebagai gigitan serangga atau iritasi kulit biasa.
Tiffany Honken, seorang asisten kesehatan asal Nebraska, mengalami benjolan sebesar kepalan tangan di payudara kirinya, disertai nyeri hebat dan kemerahan. Setelah menjalani pengobatan, beberapa tahun kemudian ia kembali merasakan nyeri di bagian tulang dada. Hasil CT scan menunjukkan bahwa kanker yang pernah ia derita telah kambuh dan menyebar ke paru-paru serta kelenjar getah bening.
Stephanie Cobb, seorang akuntan dari Minnesota, menyadari ada yang tidak beres saat memompa ASI. Payudara kirinya tidak mengeluarkan susu dan perlahan mengeras. Beberapa bulan kemudian, puting susunya tertarik ke dalam. Dr. Bora Lim menekankan bahwa puting susu yang terbalik secara tiba-tiba adalah tanda kanker payudara inflamasi yang perlu segera diperiksakan.
JoAnn Hill, seorang manajer TI asal Texas, menemukan benjolan keras di ketiaknya enam bulan sebelum akhirnya didiagnosis kanker payudara. Setelah biopsi, ia mengetahui bahwa benjolan itu adalah tanda kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening. Ia juga mengalami pembengkakan pada payudara kirinya, kulitnya tampak seperti kulit jeruk, serta terasa lebih tebal dan hangat.
Gejala kanker payudara memang bisa sangat beragam dan seringkali disalahartikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengabaikan setiap perubahan sekecil apa pun pada tubuh Anda.
Deteksi dini kanker payudara adalah kunci untuk meningkatkan peluang pengobatan yang berhasil. Pemeriksaan mandiri, skrining rutin, serta gaya hidup sehat adalah langkah-langkah awal pencegahan yang efektif.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa tips sederhana yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu mencegah dan mendeteksi dini kanker payudara:
1. Lakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) secara Rutin - Luangkan waktu sebulan sekali untuk memeriksa payudara Anda sendiri. Perhatikan apakah ada benjolan baru, perubahan pada kulit, atau perubahan pada puting. Misalnya, saat mandi atau berbaring, raba seluruh bagian payudara dengan gerakan melingkar dan perhatikan setiap perubahan.
2. Jaga Berat Badan Ideal - Kelebihan berat badan, terutama setelah menopause, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Cobalah untuk menjaga berat badan yang sehat dengan diet seimbang dan olahraga teratur. Contohnya, kurangi konsumsi makanan olahan dan perbanyak konsumsi buah dan sayur.
3. Batasi Konsumsi Alkohol - Konsumsi alkohol yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Usahakan untuk membatasi konsumsi alkohol atau bahkan menghindarinya sama sekali. Jika Anda minum alkohol, lakukanlah dengan moderasi.
4. Olahraga Secara Teratur - Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Contohnya, berjalan kaki, jogging, berenang, atau bersepeda.
5. Lakukan Mammogram Secara Teratur Sesuai Rekomendasi Dokter - Mammogram adalah pemeriksaan yang sangat penting untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini, bahkan sebelum Anda merasakan adanya gejala. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai kapan Anda harus mulai melakukan mammogram dan seberapa sering. Biasanya, wanita di atas usia 40 tahun dianjurkan untuk melakukan mammogram secara rutin.
Apa saja gejala awal kanker payudara yang perlu diwaspadai, menurut Bu Ani?
Menurut Dr. Tri Wahyuni, Sp.B (K) Onk, "Gejala awal yang perlu diwaspadai termasuk munculnya benjolan di payudara atau ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, perubahan pada kulit payudara seperti kulit jeruk, puting yang tertarik ke dalam, atau keluar cairan dari puting selain ASI."
Apakah semua benjolan di payudara itu pasti kanker, kata Pak Budi?
Menurut Prof. Dr. Abdul Aziz Rani, Sp.PD-KHOM, "Tidak semua benjolan di payudara adalah kanker. Banyak benjolan yang bersifat jinak, seperti fibroadenoma atau kista. Namun, tetap penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika menemukan benjolan baru agar dapat dipastikan penyebabnya."
Seberapa penting deteksi dini kanker payudara bagi kesehatan Mbak Citra?
Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, "Deteksi dini kanker payudara sangat penting karena semakin cepat kanker terdeteksi, semakin besar peluang untuk diobati dan disembuhkan. Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan klinis oleh dokter."
Faktor apa saja yang meningkatkan risiko terkena kanker payudara, menurut Mas Dedi?
Menurut Dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk, "Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara antara lain usia, riwayat keluarga dengan kanker payudara, mutasi genetik (seperti BRCA1 dan BRCA2), obesitas, konsumsi alkohol berlebihan, dan paparan radiasi."
Apakah pria juga bisa terkena kanker payudara, kata Mbak Endah?
Menurut Yayasan Kanker Indonesia, "Ya, pria juga bisa terkena kanker payudara, meskipun kasusnya jauh lebih jarang dibandingkan wanita. Gejala dan pengobatannya serupa dengan kanker payudara pada wanita."
Apa saja langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker payudara, menurut Bapak Fajar?
Menurut WHO (World Health Organization), "Langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, membatasi konsumsi alkohol, tidak merokok, dan melakukan pemeriksaan payudara secara rutin."