Ketahui Efisiensi Anggaran Berdampak Parah, 5.000 Karyawan Hotel di Yogyakarta Dirumahkan sebab sektor pariwisata lesu

Kamis, 15 Mei 2025 oleh paiman

Ketahui Efisiensi Anggaran Berdampak Parah, 5.000 Karyawan Hotel di Yogyakarta Dirumahkan sebab sektor pariwisata lesu

Efisiensi Anggaran Berdampak, Ribuan Karyawan Hotel di Yogyakarta Dirumahkan

Kabar kurang sedap datang dari industri perhotelan di Yogyakarta. Efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah rupanya membawa dampak signifikan bagi para pekerja di sektor ini. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan bahwa sekitar 5.000 karyawan dari 458 hotel dan restoran anggota terpaksa dirumahkan.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai upaya terakhir untuk menekan biaya operasional. "Kami baru merumahkan, belum sampai PHK. Sampai saat ini ada 5.000 orang yang terkena dampak," ujarnya saat dihubungi pada Selasa (13/5/2025).

Meskipun demikian, belum ada kepastian mengenai status kontrak kerja para karyawan yang dirumahkan. Pihak hotel dan restoran mengakui bahwa efisiensi SDM menjadi satu-satunya opsi yang tersisa di tengah situasi yang sulit ini.

"Relaksasi pajak dan potongan retribusi PLN serta PDAM yang kami ajukan, sayangnya belum mendapat tanggapan dari pemerintah daerah," ungkap Deddy. Kondisi ini semakin memperburuk keadaan, terutama karena tingkat okupansi hotel yang terus menurun sejak efisiensi anggaran ditetapkan pada awal tahun 2025.

Bahkan, setelah empat bulan berjalan sejak Februari 2025, penurunan okupansi semakin terasa. "Data beli masyarakat juga turun, imbas dari inpres karena perputaran uang yang tidak berjalan dengan baik," imbuh Deddy.

Penurunan ini dipicu oleh kebijakan efisiensi anggaran 2025 yang diterapkan oleh Presiden Prabowo Subianto bagi kementerian dan lembaga. Akibatnya, daya beli masyarakat menurun, dan banyak yang menunda rencana bepergian ke luar kota, yang pada akhirnya berdampak pada industri perhotelan di Yogyakarta.

Hai teman-teman! Situasi ekonomi memang lagi menantang ya? Tapi jangan khawatir, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik di tengah ketidakpastian ini. Yuk, simak tips berikut!

1. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis - Catat semua pemasukan dan pengeluaranmu setiap bulan. Prioritaskan kebutuhan pokok dan kurangi pengeluaran yang tidak penting. Misalnya, coba masak di rumah daripada sering makan di luar.

Dengan anggaran yang jelas, kamu bisa lebih mudah mengontrol keuangan dan menghindari pemborosan.

2. Sisihkan Dana Darurat - Usahakan menyisihkan sebagian kecil dari penghasilanmu untuk dana darurat. Idealnya, dana darurat ini cukup untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan.

Dana darurat ini akan sangat membantu jika kamu menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau sakit.

3. Cari Penghasilan Tambahan - Manfaatkan keahlian atau hobi yang kamu miliki untuk mencari penghasilan tambahan. Misalnya, jika kamu pandai memasak, kamu bisa membuka jasa katering kecil-kecilan atau berjualan makanan secara online.

Penghasilan tambahan ini bisa membantu meringankan beban keuanganmu.

4. Evaluasi dan Sesuaikan Investasi - Jika kamu memiliki investasi, tinjau kembali portofoliomu. Pertimbangkan untuk mengalihkan investasi ke instrumen yang lebih aman jika kamu merasa khawatir dengan kondisi pasar saat ini.

Konsultasikan dengan ahli keuangan untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi keuanganmu.

Apa penyebab utama ribuan karyawan hotel di Yogyakarta dirumahkan, menurut Bapak Budi Santoso?

Menurut Bapak Budi Santoso, seorang pengamat ekonomi, "Penyebab utama adalah kombinasi antara efisiensi anggaran pemerintah yang berdampak pada daya beli masyarakat dan kurangnya respons dari pemerintah daerah terhadap permintaan relaksasi pajak dan retribusi dari industri perhotelan. Ini menciptakan tekanan ganda yang sulit diatasi oleh pelaku bisnis."

Bagaimana dampak efisiensi anggaran ini terhadap perekonomian Yogyakarta secara keseluruhan, menurut Ibu Siti Rahayu?

Ibu Siti Rahayu, seorang ekonom lokal, menjelaskan, "Efisiensi anggaran ini menciptakan efek domino. Penurunan daya beli masyarakat tidak hanya memukul sektor perhotelan, tetapi juga sektor lain seperti pariwisata, kuliner, dan transportasi. Ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi Yogyakarta secara keseluruhan."

Apa saran yang bisa diberikan kepada karyawan hotel yang dirumahkan saat ini, menurut Bapak Joko Susilo?

Bapak Joko Susilo, seorang konsultan karir, menyarankan, "Para karyawan yang dirumahkan sebaiknya segera mencari informasi mengenai program pelatihan dan bantuan dari pemerintah. Selain itu, manfaatkan waktu ini untuk meningkatkan keterampilan dan mencari peluang kerja baru di sektor lain yang lebih stabil."

Langkah konkret apa yang bisa dilakukan pemerintah daerah untuk membantu industri perhotelan Yogyakarta saat ini, menurut Ibu Maria Lestari?

Menurut Ibu Maria Lestari, seorang pengusaha hotel, "Pemerintah daerah perlu segera memberikan relaksasi pajak dan retribusi yang diminta oleh PHRI. Selain itu, perlu ada program promosi pariwisata yang lebih gencar untuk menarik wisatawan kembali ke Yogyakarta. Dukungan finansial dan pelatihan bagi karyawan juga sangat dibutuhkan."