Ketahui, Demo Besar Ojol Cs Mengguncang, Ini Tanggapan Menhub & Bos Grab,Gojek! Aspirasi Mereka Didengar
Rabu, 21 Mei 2025 oleh paiman
Ojol Demo Besar-besaran: Menhub dan Petinggi Aplikasi Angkat Bicara Soal Potongan Komisi
Jakarta digegerkan oleh rencana aksi demo besar-besaran dari para pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam berbagai komunitas. Aksi yang dijadwalkan pada 20 Mei ini merupakan buntut dari keluhan para pengemudi mengenai besaran potongan komisi aplikasi yang dinilai semakin memberatkan. Empat raksasa aplikasi transportasi digital pun tak tinggal diam, begitu pula Kementerian Perhubungan yang turun tangan untuk menengahi.
Keluhan Pengemudi Ojol Soal Potongan Aplikasi Mencapai Telinga Pemerintah
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, merespon cepat keluhan para pengemudi ojol terkait potongan komisi yang dianggap tidak adil. Beliau menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam hubungan antara perusahaan aplikasi dan mitra pengemudi. Menhub juga menjanjikan akan segera melakukan peninjauan terhadap mekanisme potongan komisi yang berlaku saat ini. Laporan dari berbagai komunitas pengemudi menunjukkan bahwa potongan aplikasi telah melebihi 20% dari tarif perjalanan, sebuah angka yang dianggap memberatkan dan berpotensi menurunkan kesejahteraan para pengemudi. Isu ini semakin menjadi sorotan publik, terutama di kota-kota besar di Indonesia.
Klarifikasi dari Para Raksasa Aplikasi: Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive
Menanggapi isu yang berkembang, empat perusahaan besar penyedia layanan transportasi digital, yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Grab Indonesia, Maxim Indonesia, dan inDrive, memberikan klarifikasi. Keempat perusahaan tersebut kompak membantah telah mengenakan komisi melebihi 20%. Klarifikasi ini bertujuan untuk meluruskan informasi yang beredar di masyarakat dan memberikan penjelasan yang komprehensif kepada para pengemudi dan pengguna.
Penjelasan dari GoTo (Gojek Tokopedia)
Direktur GOTO, Catherine Hindra Sutjahyo, menjelaskan bahwa komisi 20% yang diterapkan digunakan untuk mendukung pengembangan sistem digital, termasuk promosi pelanggan dan pemeliharaan teknologi aplikasi. Ia menegaskan bahwa pendapatan mitra pengemudi tidak dipotong untuk biaya-biaya tersebut. GOTO juga memahami bahwa pelanggan sangat sensitif terhadap perubahan tarif. Oleh karena itu, dana dari komisi juga digunakan untuk menjaga keseimbangan harga agar tetap kompetitif. Potongan aplikasi dianggap sebagai bagian dari strategi layanan jangka panjang perusahaan.
Tanggapan dari Grab Indonesia
Director of Mobility & Logistics Grab Indonesia, Tyas Widyastuti, juga menegaskan bahwa komisi 20% merupakan potongan standar yang diberlakukan. Dana dari potongan tersebut digunakan untuk mengembangkan fitur keamanan, dukungan teknologi, dan perlindungan asuransi bagi para mitra pengemudi. Infrastruktur digital yang digunakan para pengemudi, termasuk sistem pemetaan dan manajemen pesanan, dikembangkan menggunakan dana dari komisi tersebut. Grab Indonesia meyakini bahwa kontribusi komisi memberikan manfaat langsung pada peningkatan layanan mitra.
Pendapat Maxim Indonesia
Government Relations Specialist Maxim Indonesia, Muhammad Rafi Assagaf, menyatakan bahwa potongan 20% bukan hanya untuk pendapatan perusahaan, tetapi juga untuk mendukung inovasi dan pengembangan platform. Menurutnya, penurunan potongan aplikasi dapat menghambat kelangsungan usaha jangka panjang perusahaan.
Pendekatan Berbeda dari inDrive
Berbeda dari perusahaan lainnya, inDrive menerapkan skema komisi yang lebih rendah. Business Development inDrive, Ryan Rwanda, menjelaskan bahwa potongan untuk pengemudi motor berada di angka 9,99% dan untuk mobil sebesar 11,7%. Perusahaan ini mengklaim bahwa struktur operasional yang lebih ramping memungkinkan efisiensi potongan tersebut.
Langkah Selanjutnya: Evaluasi Menyeluruh dari Kementerian Perhubungan
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa Kementerian akan mengevaluasi kebijakan potongan aplikasi secara menyeluruh. Evaluasi ini akan difokuskan pada perlindungan pengemudi, penguatan regulasi, dan peningkatan transparansi industri transportasi digital di Indonesia. Pemerintah berharap dapat menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Hai teman-teman ojol! Penghasilan dari ngojek memang penting, tapi mengelolanya dengan baik juga tak kalah penting, lho. Yuk, simak beberapa tips berikut ini agar penghasilanmu makin berkah dan bisa digunakan untuk masa depan:
1. Buat Catatan Keuangan Harian - Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran akan membantu kamu mengetahui kemana saja uangmu pergi. Kamu bisa menggunakan buku catatan sederhana atau aplikasi keuangan di smartphone.
Contohnya, catat berapa penghasilan dari setiap orderan, berapa biaya bensin, biaya makan, dan biaya perawatan motor.
2. Sisihkan Dana Darurat - Hidup itu penuh kejutan, kadang ada saja pengeluaran tak terduga. Oleh karena itu, penting untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat.
Idealnya, dana darurat ini bisa mencukupi kebutuhan hidupmu selama 3-6 bulan jika tiba-tiba kamu tidak bisa bekerja.
3. Prioritaskan Kebutuhan Pokok - Pastikan kamu memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu, seperti makanan, tempat tinggal, dan biaya transportasi. Jangan sampai besar pasak daripada tiang, ya!
Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, barulah kamu bisa memikirkan kebutuhan sekunder atau keinginan.
4. Investasi untuk Masa Depan - Jangan hanya fokus pada penghasilan hari ini, tapi pikirkan juga masa depanmu. Kamu bisa mulai berinvestasi, misalnya dengan membeli emas, reksadana, atau properti.
Pilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.
5. Manfaatkan Promo dan Diskon - Banyak sekali promo dan diskon yang ditawarkan oleh aplikasi atau merchant tertentu. Manfaatkan promo dan diskon ini untuk menghemat pengeluaranmu.
Misalnya, cari promo bensin atau diskon makanan untuk pengemudi ojol.
"Pak Budi, kenapa ya potongan aplikasi ojol bisa berbeda-beda antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya?"
Dr. Rina Widyawati, Pakar Ekonomi Transportasi: "Perbedaan potongan aplikasi ojol bisa disebabkan oleh berbagai faktor, Pak Budi. Antara lain, strategi bisnis masing-masing perusahaan, biaya operasional yang berbeda, serta fitur dan layanan tambahan yang ditawarkan kepada pengemudi dan pengguna. Setiap perusahaan memiliki kebijakan internal yang berbeda dalam menentukan besaran potongan komisi."
"Bu Ani, sebagai pengguna ojol, apakah saya juga terkena dampak dari potongan aplikasi ini?"
Tyas Widyastuti, Director of Mobility & Logistics Grab Indonesia: "Tentu saja, Ibu Ani. Potongan aplikasi secara tidak langsung memengaruhi tarif yang Anda bayarkan. Perusahaan harus menyeimbangkan antara memberikan tarif yang kompetitif kepada pengguna dan memberikan penghasilan yang layak kepada pengemudi. Potongan komisi digunakan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem transportasi online yang berkelanjutan."
"Mas Joko, sebagai pengemudi ojol, apa yang bisa kami lakukan agar potongan aplikasi tidak terlalu memberatkan?"
Catherine Hindra Sutjahyo, Direktur GOTO: "Mas Joko dan rekan-rekan pengemudi, kami memahami betul keluhan Anda. Kami terus berupaya mencari solusi terbaik, termasuk dengan memberikan insentif, promo, dan pelatihan untuk meningkatkan pendapatan Anda. Selain itu, penting juga bagi Anda untuk bergabung dengan komunitas pengemudi agar suara Anda lebih didengar dan bisa bersama-sama memperjuangkan hak-hak Anda."
"Mbak Susi, apakah pemerintah punya rencana untuk menetapkan standar potongan aplikasi ojol yang seragam?"
Dudy Purwagandhi, Menteri Perhubungan: "Mbak Susi, saat ini kami sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan potongan aplikasi ojol. Salah satu opsi yang kami pertimbangkan adalah menetapkan batas atas potongan komisi. Namun, kami juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap keberlangsungan usaha perusahaan aplikasi. Kami akan mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak."
"Pak Herman, bagaimana inDrive bisa menawarkan potongan komisi yang lebih rendah dibandingkan aplikasi lain?"
Ryan Rwanda, Business Development inDrive: "Pak Herman, inDrive memiliki struktur operasional yang lebih ramping dan efisien. Kami fokus pada memberikan layanan transportasi yang terjangkau bagi pengguna dan penghasilan yang adil bagi pengemudi. Kami percaya bahwa dengan model bisnis yang lebih efisien, kami bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak."
"Mbak Fitri, apakah demo ojol ini akan memengaruhi layanan transportasi online secara keseluruhan?"
Muhammad Rafi Assagaf, Government Relations Specialist Maxim Indonesia: "Mbak Fitri, kami berharap demo ini tidak akan mengganggu layanan transportasi online secara signifikan. Kami mengimbau kepada para pengemudi untuk menyampaikan aspirasi mereka dengan cara yang damai dan tidak merugikan masyarakat. Kami juga berharap pemerintah dan perusahaan aplikasi bisa segera menemukan solusi yang terbaik agar layanan transportasi online tetap berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak."