Kebiasaan Sederhana yang Bisa Menguatkan Otak di Segala Usia untuk Kesehatan Optimal

Sabtu, 3 Mei 2025 oleh paiman

Kebiasaan Sederhana yang Bisa Menguatkan Otak di Segala Usia untuk Kesehatan Optimal

Asah Otak di Segala Usia dengan Kebiasaan Sederhana

Bayangkan, hanya dengan mencoba hal baru setiap hari, kita bisa meningkatkan daya ingat, mood, dan kualitas hidup. Tak perlu muluk-muluk, kok! Cukup berjalan kaki lewat rute berbeda, misalnya. Terdengar sepele? Justru di situlah letak kehebatannya, menurut peneliti di University of Toronto.

Sebuah studi yang dipublikasikan di Nature: Scientific Reports mengungkap bahwa satu kegiatan baru setiap hari, sekecil apapun, berdampak besar bagi kesehatan otak, terutama bagi lansia yang rentan terhadap penurunan kognitif seperti demensia dan Alzheimer. Kuncinya ada pada "keragaman pengalaman" – menambahkan sentuhan baru dan merangsang dalam rutinitas sehari-hari.

"Selain usia, lingkungan yang kurang merangsang dan isolasi sosial adalah faktor risiko terbesar penurunan fungsi kognitif dan penyakit Alzheimer," ujar Morgan Barense, profesor psikologi di University of Toronto dan salah satu penulis studi ini.

Hal Baru, Tak Perlu Rumit

Barense mencontohkan, "Memberi nenek Anda bunga dari kebun bisa berdampak besar pada ingatan dan kesejahteraan emosionalnya." Sebuah sentuhan kecil, namun bermakna. Meskipun studi ini berfokus pada lansia, manfaatnya berlaku untuk semua usia. Rutinitas memang penting, tetapi terlalu monoton justru membuat otak kita 'mati gaya'.

Penelitian ini dilakukan selama delapan minggu pada musim panas 2020, di masa lockdown pandemi. Kondisi monoton ini justru membuat dampak pengalaman baru semakin terlihat. Sebanyak 18 partisipan sehat berusia rata-rata 71 tahun diminta mencoba pengalaman unik setiap hari, lalu merekamnya menggunakan aplikasi berbasis ilmu saraf, HippoCamera. Aplikasi ini dirancang meniru cara kerja hippocampus (bagian otak yang menyimpan memori).

Hasilnya? Partisipan yang mencoba hal baru mengalami peningkatan daya ingat, emosi lebih positif, lebih jarang bosan, dan merasa waktu berlalu lebih cepat.

Koneksi Otak, Emosi, dan Motivasi

Studi ini juga mendalami hubungan antara lokasi fisik dan pengalaman baru dengan aktivitas di hippocampus dan striatum – dua bagian otak yang mengatur memori, emosi, dan motivasi. Ketika hippocampus dirangsang oleh pengalaman baru, area otak lain yang terkait emosi positif juga aktif.

"Tidak harus mewah seperti liburan ke luar negeri," kata Barense. "Mengambil rute jalan kaki yang berbeda pun bisa berdampak signifikan pada suasana hati dan daya ingat."

Efek positif ini paling terasa pada mereka yang memiliki koneksi kuat antara hippocampus dan striatum, menunjukkan hubungan erat antara ingatan, emosi, dan kesejahteraan.

Masa Depan HippoCamera dan Harapan Baru

Studi ini merupakan kelanjutan dari riset tahun 2022 yang menunjukkan HippoCamera dapat meningkatkan daya ingat hingga lebih dari 50%. Barense berencana mengimplementasikan aplikasi ini di panti jompo untuk meningkatkan pengalaman dan daya ingat penghuninya.

"Lansia yang hidup sendiri atau di panti jompo sering menghadapi isolasi dan minim stimulasi," ujar Barense. "Kita harus mendukung mereka menemukan momen-momen baru yang penting untuk kehidupan yang utuh, baik secara emosional maupun kognitif."

Yuk, coba tips sederhana ini untuk menjaga otak tetap aktif dan tajam:

1. Jelajahi Rute Baru - Cobalah rute berbeda saat berangkat kerja, jogging, atau sekadar jalan-jalan sore. Misalnya, jika biasanya lewat jalan utama, coba lewat jalan alternatif yang lebih kecil.

2. Masak Resep Baru - Eksplorasi resep baru setiap minggu. Mulai dari masakan Indonesia hingga internasional. Misalnya, minggu ini coba masak rendang, minggu depan coba pasta carbonara.

3. Dengarkan Genre Musik Berbeda - Biasanya dengar pop? Coba dengarkan jazz, keroncong, atau musik klasik. Siapa tahu malah menemukan genre favorit baru!

4. Pelajari Keterampilan Baru - Mulai dari melukis, merajut, hingga belajar bahasa asing. Banyak tutorial gratis yang tersedia online.

5. Berkunjung ke Tempat Baru - Tak perlu jauh-jauh, bisa ke museum, taman kota, atau kafe baru di dekat rumah. Nikmati suasana dan pengalaman baru yang ditawarkan.

6. Ngobrol dengan Orang Baru - Bertemu dan berbincang dengan orang baru dapat membuka wawasan dan perspektif. Ikuti komunitas atau kelas sesuai minat Anda.

Apakah kegiatan sederhana seperti berkebun bisa bermanfaat untuk otak, seperti yang dikatakan Ibu Ani?

Prof. Dr. Taruna Ikrar, Ahli Neurosains: Betul sekali, Bu Ani. Kegiatan seperti berkebun melibatkan berbagai aspek kognitif, mulai dari perencanaan, pemecahan masalah, hingga koordinasi motorik. Ini merangsang otak dan dapat membantu menjaga ketajamannya.

Bapak Budiman, bagaimana cara memotivasi lansia untuk mencoba hal-hal baru?

Seto Mulyadi (Kak Seto), Psikolog Anak dan Remaja: Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan menyenangkan. Ajak mereka dengan lembut, fokus pada aktivitas yang mereka sukai, dan berikan apresiasi atas usaha mereka. Hindari memaksa atau membuat mereka merasa terbebani.

Ibu Dewi, apakah aplikasi seperti HippoCamera sudah tersedia di Indonesia?

Prof. Dr. Hammam Riza, Ahli Teknologi Informasi: Saat ini, HippoCamera belum secara resmi tersedia di Indonesia. Namun, ada beberapa aplikasi serupa yang bisa dicoba untuk merekam dan mengelola kenangan. Ke depannya, diharapkan aplikasi seperti ini akan semakin berkembang dan mudah diakses di Indonesia.

Pak Joko, selain yang disebutkan di artikel, adakah kegiatan lain yang bisa merangsang otak?

Dr. Ryu Hasan, Ahli Kesehatan Jiwa: Tentu saja, Pak Joko. Banyak sekali! Misalnya, bermain puzzle, membaca buku, belajar bahasa baru, bermain musik, atau bahkan sekadar berdiskusi dengan teman dan keluarga. Intinya, teruslah aktif dan belajar hal baru.

Ibu Sri, apa dampak negatif jika kita terjebak dalam rutinitas yang monoton?

Dra. Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog: Rutinitas yang terlalu monoton bisa membuat kita merasa bosan, kurang termotivasi, dan bahkan stres. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental dan kognitif kita. Otak kita butuh stimulasi agar tetap aktif dan sehat.

Pak Anton, apakah usia memengaruhi kemampuan otak untuk beradaptasi dengan hal baru?

Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Dokter Spesialis Penyakit Dalam: Meskipun proses belajar mungkin sedikit melambat seiring bertambahnya usia, otak kita tetap mampu beradaptasi dan mempelajari hal baru sepanjang hidup. Kuncinya adalah tetap aktif dan terus memberikan stimulasi pada otak.