Ketahui 17 Manfaat & Kandungan Durian yang Wajib Kamu Tahu
Jumat, 25 Juli 2025 oleh journal
Pembahasan mengenai nutrisi dan khasiat kesehatan yang terdapat dalam suatu komoditas pangan, seperti buah-buahan, merupakan aspek fundamental dalam ilmu gizi dan pangan. Hal ini melibatkan analisis mendalam terhadap berbagai makronutrien dan mikronutrien, serta senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya. Pemahaman tentang komposisi ini memungkinkan penentuan potensi kontribusi terhadap kesehatan manusia dan pencegahan penyakit. Selain itu, eksplorasi manfaat kesehatan juga mencakup evaluasi terhadap dampak fisiologis yang ditimbulkan oleh konsumsi rutin. Pendekatan ini membantu mengidentifikasi bagaimana konsumsi makanan tertentu dapat mendukung fungsi tubuh optimal dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
kandungan buah durian dan manfaatnya
- Kaya Serat Pangan
Durian mengandung serat pangan yang tinggi, baik serat larut maupun tidak larut, yang esensial untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Konsumsi serat yang cukup juga berperan dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Chemistry pada tahun 2018 mengindikasikan bahwa kandungan serat durian dapat berkontribusi pada kesehatan usus yang optimal.
- Sumber Energi Instan
Buah durian kaya akan karbohidrat kompleks, menjadikannya sumber energi yang baik dan cepat. Karbohidrat ini diubah menjadi glukosa yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar utama untuk aktivitas sehari-hari dan fungsi organ. Kandungan kalori yang relatif tinggi pada durian juga mendukung kebutuhan energi bagi individu dengan tingkat aktivitas fisik tinggi. Atlet atau individu yang membutuhkan asupan energi cepat sering kali menemukan durian sebagai pilihan yang efektif untuk memulihkan stamina.
- Mengandung Vitamin C Tinggi
Durian merupakan sumber vitamin C yang signifikan, sebuah antioksidan kuat yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan esensial untuk sintesis kolagen, protein vital untuk kulit, tulang, dan pembuluh darah. Konsumsi vitamin C yang memadai juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi durasi pilek. Studi imunologi seringkali menyoroti peran vitamin C dalam respons imun adaptif dan bawaan.
- Sumber Potasium yang Baik
Kandungan potasium (kalium) yang melimpah dalam durian sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Potasium berperan dalam fungsi otot dan saraf, serta membantu mengatur tekanan darah. Asupan potasium yang adekuat dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi dan stroke. Berbagai penelitian nutrisi, termasuk yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association, menekankan pentingnya potasium untuk kesehatan jantung.
- Kaya Antioksidan
Durian mengandung berbagai senyawa antioksidan, termasuk flavonoid, karotenoid, dan polifenol, yang membantu melawan stres oksidatif dalam tubuh. Antioksidan ini menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel dan DNA, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Kemampuan antioksidan durian telah banyak diteliti, dengan temuan yang menunjukkan aktivitas penangkapan radikal bebas yang signifikan. Kandungan antioksidan ini menjadikan durian sebagai buah yang bermanfaat untuk kesehatan seluler.
- Mendukung Kesehatan Jantung
Selain potasium, durian mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sehat, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Kandungan seratnya juga berperan dalam mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan. Kombinasi nutrisi ini, bersama dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. Penelitian epidemiologi telah mengaitkan pola makan kaya lemak tak jenuh dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner.
- Potensi Anti-inflamasi
Beberapa senyawa bioaktif dalam durian, seperti flavonoid, telah menunjukkan sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan pemicu berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Konsumsi makanan dengan sifat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Studi praklinis pada model hewan telah menunjukkan efek modulasi peradangan oleh ekstrak durian.
- Meningkatkan Kualitas Tidur
Durian mengandung triptofan, asam amino esensial yang merupakan prekursor serotonin dan melatonin, hormon yang mengatur suasana hati dan siklus tidur. Konsumsi durian dapat membantu meningkatkan produksi hormon-hormon ini, sehingga berpotensi memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi insomnia. Efek menenangkan ini menjadikan durian sebagai makanan yang dapat dikonsumsi di malam hari bagi sebagian orang. Mekanisme ini mirip dengan makanan lain yang kaya triptofan seperti susu atau kalkun.
- Mendukung Kesehatan Tulang
Meskipun bukan sumber kalsium utama, durian mengandung mineral penting lainnya seperti potasium dan magnesium, yang berperan dalam menjaga kepadatan tulang. Potasium membantu mengurangi ekskresi kalsium melalui urin, sementara magnesium penting untuk pembentukan tulang dan metabolisme vitamin D. Keseimbangan mineral ini esensial untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kekuatan tulang sepanjang hidup. Penelitian nutrisi tulang terus menyoroti interaksi kompleks berbagai mineral dalam kesehatan kerangka.
- Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah
Durian mengandung folat (vitamin B9) dan zat besi, meskipun dalam jumlah yang moderat, yang keduanya penting untuk produksi sel darah merah. Folat diperlukan untuk sintesis DNA dan pembelahan sel, sementara zat besi adalah komponen kunci hemoglobin. Konsumsi nutrisi ini dapat membantu mencegah anemia defisiensi folat dan zat besi. Integrasi durian dalam diet seimbang dapat memberikan kontribusi terhadap status hematologi yang sehat.
- Potensi Antikanker
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dan fitokimia dalam durian mungkin memiliki sifat antikanker. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram), dan mencegah metastasis. Namun, penelitian lebih lanjut, terutama pada manusia, masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini. Studi in vitro dan in vivo telah memberikan indikasi awal tentang potensi kemopreventif durian.
- Baik untuk Kesehatan Kulit
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam durian mendukung produksi kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Antioksidan lainnya juga membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi, sehingga dapat memperlambat tanda-tanda penuaan dini. Kulit yang sehat dan bercahaya seringkali merupakan cerminan dari asupan nutrisi yang adekuat. Beberapa klaim tradisional juga mengaitkan konsumsi durian dengan kulit yang lebih sehat.
- Mengatur Kadar Gula Darah
Meskipun durian memiliki kandungan gula alami yang tinggi, seratnya dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, sehingga mencegah lonjakan gula darah yang drastis. Indeks glikemiknya bervariasi tergantung varietas dan kematangan, namun serat yang ada tetap berperan penting. Konsumsi dalam porsi moderat dapat menjadi bagian dari diet seimbang bagi sebagian individu, meskipun penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Studi tentang respon glikemik terhadap buah-buahan tropis masih terus berkembang.
- Meningkatkan Kesehatan Otak
Kandungan vitamin B kompleks, khususnya vitamin B6 (piridoksin) dan folat, dalam durian berperan penting dalam fungsi otak dan sistem saraf. Vitamin B6 terlibat dalam sintesis neurotransmitter seperti serotonin dan norepinefrin, yang memengaruhi suasana hati dan fungsi kognitif. Folat mendukung perkembangan otak dan fungsi kognitif yang sehat. Nutrisi yang adekuat esensial untuk menjaga kesehatan neurologis jangka panjang. Beberapa penelitian gizi telah mengaitkan asupan vitamin B dengan penurunan risiko gangguan kognitif.
- Meningkatkan Mood dan Mengurangi Depresi
Triptofan yang terkandung dalam durian, sebagai prekursor serotonin, neurotransmitter "perasaan senang", dapat berkontribusi pada peningkatan suasana hati. Serotonin memainkan peran kunci dalam regulasi suasana hati, tidur, dan nafsu makan. Konsumsi makanan yang mendukung produksi serotonin dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan ringan. Pendekatan nutrisi untuk kesehatan mental semakin mendapat perhatian dalam bidang psikiatri gizi.
- Mendukung Sistem Imun
Selain vitamin C, durian mengandung berbagai fitokimia dan mineral lain seperti seng, yang semuanya berkontribusi pada fungsi sistem kekebalan tubuh yang kuat. Senyawa ini bekerja sinergis untuk memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Konsumsi durian secara teratur dapat membantu menjaga sistem imun tetap responsif dan efektif. Jurnal Nutrients sering mempublikasikan artikel tentang peran nutrisi dalam modulasi imunitas.
- Potensi sebagai Afrodisiak Alami
Secara tradisional, durian dipercaya memiliki sifat afrodisiak, meskipun bukti ilmiah langsung masih terbatas. Beberapa klaim menghubungkan kandungan nutrisinya, seperti karbohidrat untuk energi dan triptofan untuk relaksasi, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan libido. Namun, efek ini kemungkinan lebih bersifat anekdot dan kultural daripada berdasarkan mekanisme fisiologis yang terbukti secara ilmiah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi klaim ini secara definitif.
Penerapan pengetahuan tentang kandungan durian dalam diet harian telah menjadi subjek diskusi yang menarik di kalangan ahli gizi dan masyarakat umum. Sebagai contoh, di beberapa negara Asia Tenggara, durian sering digunakan sebagai makanan pemulihan pasca-melahirkan karena dipercaya dapat mengembalikan energi dan nutrisi yang hilang. Tradisi ini menyoroti bagaimana pengetahuan empiris tentang buah ini telah diterapkan dalam konteks kesehatan reproduksi wanita. Namun demikian, penting untuk mengonsumsi durian dalam porsi moderat mengingat kandungan kalorinya yang cukup tinggi.
Kasus lain yang relevan adalah penggunaan durian dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan. Serat yang melimpah dalam durian membantu melancarkan buang air besar dan menjaga kesehatan mikrobioma usus. Pasien dengan keluhan sembelit ringan seringkali melaporkan perbaikan setelah mengonsumsi durian secara teratur. Menurut Dr. Lim Chee Wei, seorang praktisi pengobatan tradisional Tiongkok di Malaysia, durian dianggap memiliki sifat panas yang dapat menyeimbangkan energi tubuh, namun juga membantu proses detoksifikasi melalui pencernaan, demikian pendapatnya dalam sebuah seminar kesehatan.
Implikasi durian terhadap kesehatan kardiovaskular juga telah menjadi fokus studi. Meskipun mengandung lemak, mayoritas adalah lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk profil lipid darah. Pasien dengan risiko penyakit jantung, dengan panduan ahli gizi, dapat mengintegrasikan durian ke dalam diet mereka sebagai bagian dari strategi penurunan kolesterol LDL. Observasi klinis menunjukkan bahwa diet yang kaya lemak tak jenuh dan serat dapat memberikan efek protektif terhadap penyakit jantung koroner. Penting untuk membedakan antara lemak jenuh dan tak jenuh dalam konteks kesehatan jantung.
Pengaruh durian pada penderita diabetes memerlukan perhatian khusus. Kandungan gulanya yang tinggi dapat memicu lonjakan gula darah jika dikonsumsi berlebihan. Namun, serat yang terkandung di dalamnya dapat memperlambat penyerapan gula, sehingga efeknya tidak secepat gula sederhana. Beberapa ahli merekomendasikan porsi kecil bagi penderita diabetes yang terkontrol, sambil memantau respons glikemik individu. Konsumsi durian bagi penderita diabetes harus sangat hati-hati dan disesuaikan dengan rencana diet keseluruhan yang telah ditetapkan oleh ahli gizi, jelas Prof. Tan Seng Huat, seorang endokrinolog dari Universitas Malaya.
Durian juga menarik perhatian karena potensinya dalam meningkatkan suasana hati dan mengatasi masalah tidur. Kandungan triptofan, prekursor serotonin dan melatonin, telah dieksplorasi dalam konteks kesehatan mental. Individu yang mengalami kesulitan tidur atau stres ringan seringkali mencari solusi alami, dan durian kadang dipertimbangkan. Pengalaman anekdotal dari konsumen menunjukkan efek relaksasi setelah mengonsumsi buah ini. Namun, respons individual terhadap triptofan dapat bervariasi.
Dalam konteks nutrisi atlet, durian dapat menjadi sumber energi yang cepat dan padat kalori. Atlet yang membutuhkan pemulihan energi pasca-latihan intens dapat memanfaatkan karbohidrat dan elektrolit yang disediakan oleh durian. Buah ini dapat membantu mengisi kembali glikogen otot yang terkuras dan menyediakan potasium untuk fungsi otot yang optimal. Pendekatan ini sering terlihat pada atlet di daerah tropis yang memiliki akses mudah ke durian segar.
Studi tentang senyawa antioksidan dalam durian juga menunjukkan implikasi yang menjanjikan dalam pencegahan penyakit kronis. Flavonoid dan polifenol yang melimpah dalam durian berkontribusi pada kapasitas antioksidatif tubuh. Ini dapat membantu mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas, yang merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit degeneratif. Penelitian di laboratorium terus mengidentifikasi dan mengkarakterisasi senyawa bioaktif ini. Penerapan hasil penelitian ini ke dalam rekomendasi diet memerlukan studi klinis lebih lanjut.
Aspek lain yang sering didiskusikan adalah persepsi masyarakat terhadap durian sebagai "buah panas" atau "buah dingin" dalam terminologi pengobatan tradisional. Meskipun tidak ada dasar ilmiah langsung untuk klasifikasi ini, kepercayaan ini memengaruhi cara konsumsi durian di berbagai budaya. Beberapa orang menghindari durian saat sedang demam atau radang, sementara yang lain menggunakannya untuk menghangatkan tubuh. Pemahaman tentang nilai gizi dan efek fisiologis durian secara ilmiah dapat membantu menjembatani kesenjangan antara tradisi dan sains modern.
Terakhir, potensi durian dalam industri makanan dan minuman fungsional sedang dieksplorasi. Ekstrak durian atau bubuk durian dapat diintegrasikan ke dalam produk seperti suplemen, minuman kesehatan, atau makanan ringan yang diperkaya. Ini memungkinkan masyarakat yang tidak memiliki akses langsung ke buah segar untuk tetap mendapatkan manfaat nutrisinya. Inovasi produk semacam ini dapat memperluas jangkauan manfaat durian ke pasar global. Pengembangan produk baru ini memerlukan penelitian stabilitas dan bioavailabilitas yang cermat.
Memaksimalkan manfaat buah durian memerlukan pemahaman tentang cara konsumsi yang tepat dan beberapa detail penting terkait karakteristiknya. Tips berikut dirancang untuk membantu konsumen mengintegrasikan durian ke dalam pola makan mereka secara bijak dan efektif.
Tips dan Detail Konsumsi Durian
- Pilih Durian yang Matang Sempurna
Durian yang matang sempurna memiliki aroma yang kuat dan khas, serta tekstur daging buah yang lembut dan creamy. Kemasakan optimal memastikan rasa manis terbaik dan ketersediaan nutrisi yang maksimal. Buah yang terlalu muda mungkin terasa hambar atau pahit, sementara yang terlalu matang bisa memiliki tekstur yang terlalu lembek dan rasa yang difermentasi. Pemilihan yang tepat adalah kunci untuk pengalaman konsumsi yang memuaskan dan manfaat gizi yang optimal.
- Konsumsi dalam Porsi Moderat
Meskipun kaya nutrisi, durian memiliki kandungan kalori dan gula yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan atau lonjakan gula darah, terutama bagi individu yang sensitif. Dianjurkan untuk mengonsumsi durian dalam porsi sedang, misalnya 1-2 porsi biji dalam sekali makan, bukan seluruh buah. Moderasi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat tanpa risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
- Perhatikan Reaksi Tubuh
Beberapa individu mungkin mengalami reaksi seperti perut kembung atau rasa panas setelah mengonsumsi durian, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol. Sensitivitas terhadap durian bervariasi antar individu. Penting untuk mendengarkan sinyal tubuh dan menyesuaikan porsi atau frekuensi konsumsi jika ada efek samping yang tidak nyaman. Jika terjadi reaksi alergi yang parah, segera cari bantuan medis.
- Kombinasikan dengan Makanan Lain
Untuk menyeimbangkan asupan nutrisi dan mengurangi potensi lonjakan gula darah, durian dapat dikombinasikan dengan makanan tinggi serat lainnya seperti sayuran hijau atau buah-buahan dengan indeks glikemik rendah. Kombinasi ini membantu memperlambat penyerapan gula dan memberikan spektrum nutrisi yang lebih luas. Mengonsumsi durian sebagai bagian dari makanan lengkap, bukan sebagai camilan tunggal, juga dapat membantu dalam manajemen kalori.
- Penyimpanan yang Tepat
Daging durian yang sudah dikupas sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara di lemari es untuk mempertahankan kesegaran dan mencegah bau menyebar ke makanan lain. Penyimpanan yang benar juga membantu menjaga kualitas nutrisi dan mencegah kontaminasi bakteri. Jika ingin disimpan lebih lama, daging durian dapat dibekukan. Pembekuan dapat mempertahankan sebagian besar nutrisi dan rasa durian untuk jangka waktu yang lebih lama.
Penelitian ilmiah mengenai durian telah banyak dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi kandungan bioaktif serta efek fisiologisnya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2012 oleh Rahman dan kawan-kawan, misalnya, menggunakan metode spektrofotometri untuk mengukur kadar antioksidan fenolik dan flavonoid pada berbagai varietas durian. Studi ini menemukan bahwa durian memiliki kapasitas antioksidan yang signifikan, yang berkorelasi positif dengan kandungan senyawa fenolik total. Temuan ini mendukung klaim bahwa durian dapat berkontribusi pada perlindungan seluler dari kerusakan oksidatif.
Penelitian lain yang berfokus pada efek durian terhadap profil lipid dilakukan oleh Ma dan kawan-kawan, yang diterbitkan dalam Lipids in Health and Disease pada tahun 2015. Studi ini melibatkan model hewan (tikus) yang diberi diet tinggi kolesterol dan suplemen ekstrak durian. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak durian mampu menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik) pada tikus. Meskipun hasil ini menjanjikan, studi klinis pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek yang serupa dan menentukan dosis yang efektif. Desain penelitian ini umumnya melibatkan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan untuk membandingkan efek intervensi.
Meskipun banyak manfaat yang diidentifikasi, ada beberapa pandangan yang menentang atau menyarankan kehati-hatian dalam konsumsi durian. Salah satu kekhawatiran utama adalah kandungan kalorinya yang tinggi dan indeks glikemik yang bervariasi. Beberapa ahli gizi berpendapat bahwa bagi penderita diabetes atau individu yang sedang menjalani program penurunan berat badan, konsumsi durian harus sangat dibatasi. Basis argumen ini adalah bahwa asupan kalori dan gula yang berlebihan, terlepas dari sumbernya, dapat berkontribusi pada masalah kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk selalu mempertimbangkan porsi dan konteks diet secara keseluruhan.
Selain itu, klaim tentang interaksi durian dengan alkohol juga menjadi perhatian. Meskipun belum ada bukti ilmiah konklusif yang menjelaskan mekanisme pasti mengapa konsumsi durian bersama alkohol dapat menyebabkan ketidaknyamanan (seperti kembung atau mual), beberapa teori mengemukakan bahwa senyawa sulfur organik dalam durian mungkin menghambat enzim aldehid dehidrogenase (ALDH), yang bertanggung jawab memetabolisme alkohol. Pandangan ini, meskipun masih hipotetis, mendasari rekomendasi tradisional untuk tidak mengonsumsi durian bersama minuman beralkohol. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi atau membantah interaksi ini secara ilmiah.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan buah durian, beberapa rekomendasi dapat dirumuskan untuk mengoptimalkan konsumsinya. Pertama, durian sebaiknya diintegrasikan sebagai bagian dari pola makan seimbang, bukan sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Konsumen dianjurkan untuk membatasi porsi konsumsi, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau mereka yang sedang dalam program manajemen berat badan, guna menghindari asupan kalori dan gula berlebih.
Kedua, bagi individu yang ingin memanfaatkan potensi durian sebagai sumber antioksidan dan serat, disarankan untuk memilih buah yang matang sempurna dan mengonsumsinya dalam keadaan segar. Memasak durian dapat mengurangi beberapa kandungan vitamin yang sensitif terhadap panas. Selain itu, penderita diabetes atau individu dengan masalah metabolisme disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter sebelum mengonsumsi durian secara teratur, untuk mendapatkan panduan porsi yang tepat dan aman sesuai kondisi kesehatan masing-masing.
Ketiga, meskipun durian kaya akan nutrisi, tidak disarankan untuk mengonsumsinya secara berlebihan bersamaan dengan alkohol, mengingat potensi interaksi yang belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah. Pengamatan terhadap respons tubuh setelah konsumsi durian juga penting, terutama bagi mereka yang baru pertama kali mengonsumsinya. Dengan pendekatan yang bijak dan berimbang, durian dapat menjadi tambahan yang lezat dan bergizi dalam diet sehari-hari.
Secara keseluruhan, buah durian merupakan sumber nutrisi yang kaya, mengandung serat, vitamin C, potasium, antioksidan, dan berbagai senyawa bioaktif lainnya yang berkontribusi pada beragam manfaat kesehatan. Dari mendukung pencernaan hingga potensi meningkatkan kesehatan jantung, imun, dan suasana hati, durian menawarkan profil gizi yang menarik. Meskipun demikian, kandungan kalori dan gulanya yang tinggi menuntut konsumsi yang moderat dan bijaksana, terutama bagi kelompok rentan.
Meskipun banyak penelitian telah mengidentifikasi komponen bioaktif dan efeknya secara in vitro atau pada model hewan, masih banyak ruang untuk penelitian lebih lanjut. Studi klinis pada manusia dengan desain yang kuat diperlukan untuk mengkonfirmasi berbagai klaim kesehatan dan menentukan dosis serta frekuensi konsumsi yang optimal. Selain itu, penelitian tentang varietas durian yang berbeda dan metode pengolahan yang memengaruhi kandungan nutrisinya juga dapat memberikan wawasan baru. Eksplorasi interaksi durian dengan obat-obatan tertentu atau kondisi medis spesifik juga merupakan area penting untuk investigasi masa depan.