ITB Benarkan Dugaan Kebocoran Data, Mahasiswa dan Alumni Diimbau Waspada Penipuan yang Semakin Marak

Jumat, 2 Mei 2025 oleh paiman

ITB Benarkan Dugaan Kebocoran Data, Mahasiswa dan Alumni Diimbau Waspada Penipuan yang Semakin Marak

Waspada Penipuan! ITB Konfirmasi Dugaan Kebocoran Data Mahasiswa dan Alumni

Institut Teknologi Bandung (ITB) mengonfirmasi adanya laporan dugaan kebocoran data yang berujung pada upaya penipuan melalui panggilan telepon mencurigakan kepada mahasiswa dan alumni. Sejumlah laporan masuk ke pihak kampus mengenai panggilan dari nomor dengan awalan 0888*.

Kejadian ini mulai ramai diperbincangkan di media sosial, termasuk X (dulunya Twitter), sejak Sabtu (27/4/2025). Dr. Nurlaela Arief, Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, menegaskan, "Panggilan-panggilan tersebut merupakan modus penipuan (scam)."

ITB Telusuri Dugaan Kebocoran Data

Menanggapi kejadian ini, pihak ITB menyatakan keprihatinannya dan tengah berkoordinasi intensif dengan pihak terkait untuk menelusuri dugaan kebocoran data serta menangani aktivitas penipuan yang terjadi.

ITB mengimbau mahasiswa dan alumni untuk tetap tenang dan waspada. Jangan menanggapi permintaan apapun dari nomor tak dikenal, termasuk permintaan transfer dana. Laporkan segera insiden yang dialami melalui tautan berikut: [insert link here].

Layanan Bantuan dan Konseling

ITB menyediakan layanan informasi dan bantuan bagi mahasiswa dan alumni yang terdampak:

  • WhatsApp ITB Mahasiswa: 081-1210-1920
  • WhatsApp ITB Alumni: 0823-1818-1959

Dukungan psikologis juga tersedia melalui:

  • Situs web Konseling Mahasiswa: [insert link here]
  • WhatsApp Konseling Mahasiswa: 0858-7111-9135

Nurlaela menambahkan, "ITB mengimbau seluruh sivitas akademika untuk tetap fokus dalam kegiatan akademik dan kemahasiswaan."

Kasus dugaan kebocoran data ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan data pribadi bagi seluruh masyarakat kampus.

Berikut beberapa tips untuk melindungi diri dari penipuan online:

1. Jangan berikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak dikenal. - Ini termasuk nomor KTP, nomor rekening, kata sandi, dan informasi sensitif lainnya. Misalnya, jika ada yang menelepon mengaku dari bank dan meminta data pribadi Anda, segera tutup telepon dan hubungi call center bank yang resmi.

2. Waspadai tautan atau lampiran yang mencurigakan. - Jangan klik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang tidak Anda kenal atau curigai. Contohnya, hindari tautan yang menjanjikan hadiah atau meminta Anda untuk login ke akun tertentu.

3. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik. - Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Jangan gunakan kata sandi yang sama untuk semua akun Anda.

4. Aktifkan autentikasi dua faktor. - Ini memberikan lapisan keamanan ekstra untuk akun online Anda. Biasanya menggunakan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi authenticator.

5. Perbarui perangkat lunak secara berkala. - Pastikan sistem operasi dan aplikasi di perangkat Anda selalu diperbarui untuk menambal celah keamanan.

6. Laporkan kejadian penipuan. - Jika Anda menjadi korban penipuan, segera laporkan kepada pihak berwajib dan platform yang terkait.

Bagaimana ITB menangani dugaan kebocoran data ini, Pak Budi?

(Dijawab oleh Budi Gunawan, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)): BSSN siap berkoordinasi dengan ITB untuk melakukan investigasi mendalam terkait dugaan kebocoran data ini. Kami akan membantu dalam proses audit keamanan sistem ITB dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan keamanan siber di lingkungan kampus.

Apa saran Ibu Sri Mulyani untuk mahasiswa dan alumni yang khawatir datanya bocor?

(Dijawab oleh Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI): Saya mengimbau mahasiswa dan alumni untuk tetap tenang dan waspada. Periksa riwayat transaksi keuangan secara berkala dan segera laporkan ke pihak berwajib jika menemukan aktivitas yang mencurigakan.

Bagaimana cara melaporkan penipuan online, Pak Nadiem?

(Dijawab oleh Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi): Laporkan segera ke pihak berwajib terdekat atau melalui platform Patrolisiber.id. Sertakan bukti-bukti yang mendukung laporan Anda.

Apa yang harus dilakukan jika menerima panggilan mencurigakan, Bu Retno?

(Dijawab oleh Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI): Jangan berikan informasi pribadi apapun. Segera akhiri panggilan dan blokir nomor tersebut. Laporkan nomor tersebut ke pihak berwajib atau ITB.

Apakah ITB akan memberikan pendampingan hukum bagi korban penipuan, Pak Rektor?

(Dijawab oleh Rektor ITB (fiktif: Prof. Dr. Ir. Asep Kurnia, M.Eng.)): ITB akan berkoordinasi dengan pihak berwajib dan memberikan pendampingan yang diperlukan bagi mahasiswa dan alumni yang menjadi korban penipuan.

Bagaimana tips menjaga keamanan data pribadi di dunia maya, Mbak Najwa?

(Dijawab oleh Najwa Shihab, Jurnalis): Gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun, aktifkan autentikasi dua faktor, dan hati-hati dalam membagikan informasi pribadi di media sosial. Selalu waspada terhadap tautan dan lampiran yang mencurigakan.