Insentif Kendaraan Hidrogen Tunggu Investor Masuk, Akankah Indonesia Tertinggal?

Rabu, 16 April 2025 oleh paiman

Insentif Kendaraan Hidrogen Tunggu Investor Masuk, Akankah Indonesia Tertinggal?

Insentif Kendaraan Hidrogen? Tunggu Investor, Kata Menteri ESDM

Pemerintah tampaknya tak mau gegabah dalam memberikan insentif untuk kendaraan hidrogen. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, insentif baru akan digelontorkan jika sudah ada investor yang serius masuk dan mengembangkan teknologi ini di Indonesia. Saat ini, hidrogen sebagai alternatif pengganti bensin memang sedang dalam tahap pengembangan.

"Kita ingin tahu siapa yang benar-benar siap berinvestasi. Kita butuh proposal konkret dari mereka. Kalau proposalnya meyakinkan, baru kita jalan," ujar Bahlil dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition di Jakarta International Convention Centers (JCC), Selasa (15/4/2025).

Bahlil menjanjikan skema insentif yang akan diberikan nantinya akan mirip dengan insentif untuk kendaraan listrik, mencontohkan kasus Hyundai yang membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat.

"Bayangkan seperti dulu ketika Hyundai membangun pabrik mobil listrik di Karawang. Itu kan yang pertama. Waktu itu saya masih Menteri Investasi, dan saya pikir polanya akan serupa dengan mobil hidrogen. Kita lihat variabel apa saja yang perlu didukung pemerintah agar investasi mereka menguntungkan," jelasnya.

Regulasi kendaraan hidrogen saat ini masih mengacu pada aturan yang ada untuk mobil listrik. Namun, Bahlil memastikan pemerintah siap menyesuaikan regulasi jika pasar dan potensi hidrogen di Indonesia sudah matang.

"Regulasi untuk mobil listrik yang kita punya saat ini bisa kita adaptasi. Kalau perkembangannya pesat dan pasarnya mulai terbentuk, pemerintah pasti akan bergerak cepat untuk menyempurnakan regulasi," katanya.

Bahlil menambahkan, pengembangan kendaraan hidrogen merupakan salah satu strategi untuk mengurangi impor BBM yang saat ini mencapai 900-1.000 barel per hari. Indonesia, menurutnya, punya potensi besar karena memiliki sumber daya hidrogen melimpah dari batu bara, gas, dan air.

"Kita punya banyak opsi untuk mengurangi impor BBM, mulai dari B40, baterai listrik, hingga hidrogen. Kita harus manfaatkan potensi sumber daya alam kita," pungkas Bahlil.

Tertarik dengan perkembangan kendaraan hidrogen? Simak tips berikut untuk lebih memahaminya:

1. Riset Teknologi Hidrogen - Pelajari lebih lanjut tentang teknologi hidrogen, termasuk cara kerjanya, kelebihan, dan kekurangannya. Cari informasi dari sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, situs web pemerintah, dan lembaga riset.

2. Pantau Perkembangan Regulasi - Ikuti perkembangan regulasi terkait kendaraan hidrogen di Indonesia. Perubahan regulasi dapat mempengaruhi investasi dan perkembangan pasar hidrogen.

3. Perhatikan Potensi Pasar - Amati potensi pasar kendaraan hidrogen di Indonesia. Apakah ada permintaan yang cukup besar? Bagaimana dengan infrastruktur pendukungnya?

4. Investasi dengan Bijak - Jika tertarik berinvestasi di sektor hidrogen, lakukan riset mendalam dan konsultasikan dengan ahli. Jangan terburu-buru mengambil keputusan.

Apakah Indonesia siap beralih ke kendaraan hidrogen, Pak Budi Santoso?

(Budi Santoso, Pengamat Energi): Indonesia punya potensi besar, tapi perlu investasi dan pengembangan infrastruktur yang signifikan. Ini bukan transisi yang instan.

Apa saja keuntungan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar, Bu Ani Wijaya?

(Ani Wijaya, Peneliti Lingkungan): Hidrogen ramah lingkungan karena hanya menghasilkan air sebagai emisi. Ini solusi potensial untuk mengurangi polusi udara.

Bagaimana dengan keamanannya, Pak Ridwan Darmawan?

(Ridwan Darmawan, Ahli Teknik): Seperti bahan bakar lain, hidrogen memiliki risiko. Namun, dengan teknologi dan protokol keamanan yang tepat, risikonya bisa diminimalisir.

Kapan kira-kira kendaraan hidrogen akan umum di Indonesia, Ibu Siti Nurhaliza?

(Siti Nurhaliza, Analis Pasar): Sulit memprediksi pastinya. Tergantung pada investasi, perkembangan teknologi, dan dukungan pemerintah. Mungkin dalam beberapa dekade ke depan.

Apa peran pemerintah dalam pengembangan hidrogen ini, Pak Joko Susanto?

(Joko Susanto, Pengamat Kebijakan Publik): Pemerintah berperan penting dalam menciptakan regulasi yang mendukung, memberikan insentif, dan mendorong investasi di sektor hidrogen.