Inilah Undur,Undur, Fakta Unik, Penjelasan Ilmiah, dan Manfaat Kesehatan yang Jarang Diketahui alami khasiat istimewa

Jumat, 16 Mei 2025 oleh paiman

Inilah Undur,Undur, Fakta Unik, Penjelasan Ilmiah, dan Manfaat Kesehatan yang Jarang Diketahui alami khasiat istimewa

Undur-Undur Itu Hewan Apa? Penjelasan Lengkap dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Masih ingatkah kamu saat kecil suka memasukkan tali ke dalam lubang di pasir, berharap ada undur-undur yang keluar? Pasti seru, ya! Tapi sebenarnya, undur-undur itu hewan apa sih? Ternyata, hewan kecil ini menyimpan banyak fakta menarik dan bahkan dipercaya memiliki manfaat kesehatan.

Undur-undur, dengan nama ilmiah Myrmeleon sp., berasal dari bahasa Latin, yaitu myrmex (semut) dan leon (singa). Jadi, tak heran kalau dalam bahasa Inggris disebut antlion larvae atau sederhananya, antlion. Meski bentuknya mirip kutu, undur-undur ternyata punya segudang manfaat yang dipercaya baik untuk kesehatan. Sebelum membahas lebih lanjut tentang manfaatnya, yuk kita kenalan lebih dekat dengan si kecil ini!

Mengenal Lebih Dekat Si Undur-undur

Sebenarnya, undur-undur bukanlah serangga dewasa, melainkan larva dari serangga ordo Neuroptera, famili Myrmeleontidae. Setelah melewati fase pupa, undur-undur akan berubah menjadi serangga dewasa bersayap jala atau imago.

Larva antlion, atau undur-undur, memiliki tubuh oval, gemuk, pipih, lunak, dengan perut bersegmen dan enam kaki. Warnanya sering kali kecoklatan seperti tanah dengan bintik-bintik. Yang paling mencolok dari undur-undur adalah kepalanya yang dilengkapi dengan capit besar. Capit ini berfungsi sebagai senjata untuk menangkap mangsa, terutama semut dan serangga kecil lainnya. Undur-undur akan bersembunyi di dalam lubang pasir buatannya, menunggu mangsa yang malang terperosok.

Kehidupan undur-undur sangat berbeda ketika sudah menjadi serangga dewasa. Mereka hanya makan nektar atau serbuk sari dan memiliki umur yang sangat singkat, hanya sekitar satu bulan. Bandingkan dengan kura-kura yang bisa hidup puluhan tahun!

Antlion dewasa akan bertelur di tanah berpasir. Telur-telur ini menetas menjadi larva kecil, yaitu undur-undur. Undur-undur kemudian membuat lubang di pasir menggunakan bagian belakang tubuhnya yang berfungsi seperti bor. Di dalam lubang inilah mereka tinggal dan makan dengan rakus, sambil sesekali berganti kulit. Setelah cukup umur, undur-undur akan berubah menjadi pupa atau kepompong. Setelah sekitar satu bulan, antlion dewasa akan keluar dari kepompong dan muncul ke permukaan.

Ironisnya, saat masih menjadi larva, undur-undur adalah predator ganas. Namun, setelah menjadi serangga dewasa, mereka tidak berdaya. Sebelum mati karena usia atau dimangsa burung, mereka harus berusaha keras untuk kawin dan bertelur.

Ada lebih dari 2.000 spesies larva antlion di seluruh dunia. Mereka bisa ditemukan di berbagai habitat, mulai dari pantai, hutan berpasir, hingga lahan pertanian.

Manfaat Kesehatan Undur-undur: Mitos atau Fakta?

Di Indonesia, undur-undur sering dikonsumsi karena dipercaya memiliki manfaat kesehatan. Larva antlion ini bisa dimakan mentah, dikeringkan, atau dijadikan serbuk atau kapsul. Tapi, benarkah undur-undur memiliki manfaat kesehatan?

Menurut artikel ilmiah dari Repository Universitas Jember berjudul 'Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) Sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus' oleh Mia Roosmalisa Dewi, undur-undur darat mengandung zat bernama sulfonylurea. Zat ini membantu melancarkan kinerja pankreas dalam memproduksi insulin. Insulin inilah yang kemudian digunakan untuk menurunkan kadar gula darah. Jadi, mengonsumsi undur-undur bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes, karena baik obat diabetes maupun undur-undur sama-sama mengandung sulfonylurea.

Beberapa cara mengonsumsi undur-undur untuk menangani diabetes melitus:

  • Undur-undur mentah dimasukkan ke dalam kapsul.
  • Undur-undur dimakan langsung 3 ekor, dua kali sehari. Jika kadar gula darah turun, asupan bisa dikurangi menjadi 3 ekor sehari.
  • Undur-undur dikonsumsi 3 ekor dalam kondisi hidup pada pagi dan sore hari, disertai dengan konsumsi 2 siung bawang putih tunggal pada pagi, siang, dan sore hari.

Selain itu, dalam Journal of Halal Product and Research berjudul 'Ethnozoologi Masyarakat Suku Jerieng dalam Memanfaatkan Hewan Sebagai Obat Tradisional yang Halal' oleh Yola Nazelia Nukraheni dkk, undur-undur juga dimanfaatkan sebagai obat penyakit kuning dan maag. Namun, perlu diingat bahwa kehalalan konsumsi undur-undur perlu dipertimbangkan.

Penting untuk diingat bahwa efek kesehatan dari undur-undur belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah. Jika kamu tertarik untuk mencoba, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.

Itulah sekilas tentang undur-undur dan manfaatnya untuk kesehatan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasanmu!

Tertarik mencoba undur-undur? Sebelum itu, yuk simak beberapa tips penting agar konsumsinya aman dan bermanfaat:

1. Konsultasikan dengan Dokter - Ini adalah langkah paling penting. Dokter bisa memberikan saran berdasarkan kondisi kesehatanmu, terutama jika kamu memiliki penyakit tertentu atau alergi.

Contoh: Jika kamu penderita diabetes, dokter bisa membantu menyesuaikan dosis obat jika kamu ingin mencoba undur-undur.

2. Pastikan Kebersihannya - Undur-undur hidup di tanah, jadi pastikan mereka bersih sebelum dikonsumsi. Cuci bersih dengan air mengalir sebelum diolah atau dikonsumsi langsung.

Contoh: Rendam undur-undur dalam air garam selama beberapa menit untuk membunuh bakteri atau kotoran yang mungkin menempel.

3. Mulai dengan Dosis Kecil - Jangan langsung mengonsumsi undur-undur dalam jumlah banyak. Mulailah dengan dosis kecil untuk melihat bagaimana tubuhmu bereaksi.

Contoh: Konsumsi 1-2 ekor undur-undur terlebih dahulu, lalu perhatikan apakah ada efek samping seperti mual atau sakit perut.

4. Perhatikan Cara Pengolahan - Jika kamu tidak berani mengonsumsi undur-undur mentah, kamu bisa mengolahnya menjadi serbuk atau kapsul. Pastikan proses pengolahannya higienis.

Contoh: Keringkan undur-undur di bawah sinar matahari atau oven dengan suhu rendah, lalu giling hingga menjadi serbuk dan masukkan ke dalam kapsul.

5. Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat - Mengonsumsi undur-undur bukanlah solusi tunggal untuk masalah kesehatan. Kombinasikan dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.

Contoh: Jika kamu menderita diabetes, tetap ikuti anjuran dokter mengenai pola makan dan olahraga, dan gunakan undur-undur sebagai pelengkap setelah berkonsultasi.

6. Perhatikan Reaksi Tubuh - Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap konsumsi undur-undur. Jika kamu mengalami efek samping yang tidak nyaman, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.

Contoh: Jika setelah mengonsumsi undur-undur kamu merasa gatal-gatal, sesak napas, atau mengalami ruam kulit, segera hentikan konsumsi dan cari pertolongan medis.

Apakah benar undur-undur bisa menyembuhkan diabetes, Pak Budi?

Menurut Prof. Dr. dr. Agung Pranoto, SpPD-KEMD, seorang ahli endokrinologi terkemuka, "Undur-undur mengandung sulfonylurea yang dapat membantu meningkatkan produksi insulin. Namun, ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang sudah ada. Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan yang tepat dan aman sebagai pelengkap terapi."

Bagaimana cara terbaik mengonsumsi undur-undur, Bu Susi?

Menurut Chef Renata Moeloek, "Jika ingin mengonsumsi undur-undur, pastikan kebersihannya terjaga. Bisa diolah menjadi serbuk atau dikonsumsi langsung dalam kapsul. Tapi ingat, jangan berlebihan dan selalu perhatikan reaksi tubuhmu ya!"

Apakah undur-undur aman dikonsumsi setiap hari, Mas Joko?

Menurut dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter dan influencer kesehatan, "Konsumsi undur-undur setiap hari belum terbukti aman dan efektif. Lebih baik konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui dosis yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatanmu."

Selain diabetes, penyakit apa lagi yang bisa diobati dengan undur-undur, Mbak Rina?

Menurut Dr. Tania Putri, seorang herbalis, "Dalam pengobatan tradisional, undur-undur dipercaya bisa membantu mengatasi penyakit kuning dan maag. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan efektivitasnya secara ilmiah."

Bagaimana cara membedakan undur-undur yang aman dikonsumsi, Pak Herman?

Menurut Pak Tani, seorang petani senior, "Pilihlah undur-undur yang terlihat segar dan aktif bergerak. Hindari undur-undur yang terlihat lemas atau mengeluarkan bau yang tidak sedap. Pastikan juga tempat undur-undur tersebut bersih dan bebas dari kontaminasi."

Apakah konsumsi undur-undur halal dalam Islam, Bu Aisyah?

Menurut Ustadzah Halimah Alaydrus, "Mengenai hukum mengonsumsi undur-undur, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebaiknya, konsultasikan dengan ulama yang terpercaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan sesuai dengan keyakinan Anda."