Inilah Tragis! Harga Sewa Tinggi, Ratusan Warga Terpaksa Jadi Gembel Tidur di Bandara cari tempat perlindungan terakhir
Minggu, 18 Mei 2025 oleh paiman
Mahalnya Sewa Rumah Bikin Ratusan Warga Jadi Gembel Tidur di Bandara Madrid
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah himpitan ekonomi, terutama melonjaknya harga sewa rumah, potret pilu terlihat di Madrid, Spanyol. Ratusan warga dilaporkan terpaksa hidup menggelandang dan menjadikan Bandara Internasional Madrid sebagai tempat tinggal sementara mereka.
Menurut laporan dari AP News, krisis perumahan yang semakin parah di Spanyol, khususnya di kota-kota besar seperti Madrid dan Barcelona, telah mendorong banyak orang ke jurang kemiskinan. Biaya sewa yang terus meroket membuat mereka tak mampu lagi membayar tempat tinggal yang layak.
Salah satu dari ratusan orang itu adalah Teresa (bukan nama sebenarnya), seorang wanita berusia 54 tahun. Setiap pagi pukul 6, Teresa bergegas mencari pekerjaan demi menyambung hidup. Sudah enam bulan lamanya ia dan suaminya tidur di Terminal 6 bandara, hanya beralaskan sleeping bag di lantai dingin.
Teresa menuturkan bahwa ia mendapatkan informasi tentang "tempat tinggal" di bandara dari mulut ke mulut. Sebelumnya, ia tinggal di sebuah apartemen di Leganés, Madrid, dan bekerja sebagai perawat lansia. Kini, ia hanya mendapatkan sekitar 400 euro per bulan dari pekerjaan serabutan merawat seorang wanita tua.
Meski penghasilannya tak seberapa, Teresa masih bisa menyisihkan uang untuk menyewa unit gudang di sekitar tempat tinggalnya dulu. Ia juga mampu membayar biaya gym untuk mandi setiap hari, ongkos transportasi, dan membeli makanan sehari-hari.
Teresa berharap bisa segera mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meninggalkan bandara secepatnya.
"Pada akhirnya, kita harus menyesuaikan diri dan beradaptasi, tapi rasanya tidak akan pernah terbiasa," ujar Teresa di tengah kebisingan pengumuman penerbangan. "Saya hanya bisa berharap kepada Tuhan agar keadaan membaik, karena ini bukanlah kehidupan yang sebenarnya."
Ironisnya, selama berbulan-bulan menjadi tunawisma, Teresa dan ratusan orang lainnya mengaku belum mendapatkan bantuan dari pihak berwenang untuk mencari tempat tinggal alternatif. Mereka juga tidak diusir dari sudut-sudut bandara yang mereka tempati.
Para pejabat terkait justru saling menyalahkan, sehingga masalah tunawisma di bandara tak kunjung menemukan solusi. Beberapa waktu lalu, video dan laporan berita tentang banyaknya tunawisma di bandara mulai viral di media sosial, menyoroti permasalahan ini ke publik.
Dewan kota Madrid menyatakan bahwa mereka telah meminta pemerintah Spanyol untuk mengambil alih dan membuat rencana rehabilitasi bagi para tunawisma yang tidur di bandara. Bandara-bandara di Spanyol sendiri berada di bawah pengawasan AENA, sebuah perusahaan publik milik negara. Juru bicara dewan kota menambahkan bahwa pemerintah kota Madrid telah mengusulkan pertemuan dengan pejabat AENA, pemerintah daerah Madrid, dan beberapa kementerian nasional, namun ditolak.
"Tanpa keterlibatan mereka, tidak ada solusi," tegas Lucía Martín, juru bicara divisi kebijakan sosial, keluarga, dan kesetaraan dewan kota Madrid. Ia mengungkapkan bahwa kementerian transportasi, dalam negeri, inklusi, hak sosial, dan kesehatan menolak untuk berpartisipasi dalam kelompok kerja.
Krisis perumahan memang bisa menimpa siapa saja. Tapi, jangan khawatir! Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir risiko dan mengelola keuangan dengan lebih bijak. Yuk, simak tips berikut ini:
1. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis - Penting banget untuk mencatat semua pemasukan dan pengeluaran kita setiap bulan. Dengan begitu, kita bisa tahu kemana uang kita pergi dan area mana yang bisa dihemat. Misalnya, coba kurangi frekuensi makan di luar atau langganan streaming yang jarang ditonton.
Gunakan aplikasi keuangan atau spreadsheet sederhana untuk mempermudah pencatatan. Intinya, kita jadi lebih sadar dengan kondisi keuangan kita.
2. Prioritaskan Dana Darurat - Sisihkan sebagian kecil dari penghasilan kita setiap bulan untuk dana darurat. Idealnya, dana darurat ini cukup untuk menutupi 3-6 bulan biaya hidup kita. Dana ini bisa jadi penyelamat saat kita kehilangan pekerjaan atau menghadapi pengeluaran tak terduga lainnya.
Simpan dana darurat di rekening terpisah yang mudah diakses, tapi jangan terlalu mudah tergoda untuk menggunakannya kecuali dalam keadaan mendesak.
3. Cari Penghasilan Tambahan - Di era digital ini, banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Kita bisa mencoba menjadi freelancer, membuka toko online, atau mengikuti program afiliasi. Manfaatkan keahlian dan minat kita untuk menghasilkan uang tambahan di waktu luang.
Misalnya, kalau kita jago menulis, kita bisa menawarkan jasa penulisan artikel atau konten media sosial. Atau, kalau kita punya hobi membuat kerajinan tangan, kita bisa menjualnya secara online.
4. Pertimbangkan Opsi Tempat Tinggal Alternatif - Jika biaya sewa rumah semakin mencekik, pertimbangkan untuk mencari opsi tempat tinggal alternatif yang lebih terjangkau. Misalnya, kita bisa mencoba tinggal di apartemen studio yang lebih kecil atau berbagi tempat tinggal dengan teman.
Selain itu, coba cari informasi tentang program subsidi perumahan atau bantuan sewa dari pemerintah atau organisasi non-profit. Siapa tahu, kita bisa mendapatkan bantuan yang meringankan beban kita.
Kenapa ya, Mas Budi, biaya sewa rumah di kota-kota besar semakin mahal?
Menurut pengamat properti, Ibu Ani, kenaikan biaya sewa rumah disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya pertumbuhan populasi yang pesat, terbatasnya lahan, dan meningkatnya investasi di sektor properti. Selain itu, inflasi juga turut berperan dalam mendorong harga sewa semakin tinggi.
Apa saja sih hak-hak penyewa rumah, Mbak Rina?
Menurut pengacara publik, Bapak Anton, penyewa rumah memiliki hak untuk menikmati tempat tinggal yang layak dan aman. Selain itu, penyewa juga berhak atas privasi, mendapatkan perjanjian sewa yang jelas, dan dilindungi dari tindakan penggusuran sewenang-wenang.
Bagaimana cara mengatasi stres karena masalah keuangan, Pak Joko?
Menurut psikolog, Ibu Sinta, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat. Beberapa tips yang bisa dicoba adalah berolahraga secara teratur, meditasi, melakukan hobi yang menyenangkan, dan mencari dukungan dari keluarga atau teman. Jika stres sudah terlalu berat, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Apa saja program pemerintah yang bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan tempat tinggal, Mbak Dewi?
Menurut Kementerian PUPR, ada beberapa program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan tempat tinggal yang layak, di antaranya adalah program subsidi perumahan, bantuan pembiayaan perumahan, dan pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
Bagaimana cara bernegosiasi dengan pemilik rumah agar mendapatkan harga sewa yang lebih murah, Mas Agus?
Menurut pakar negosiasi, Bapak Herman, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu tentang harga sewa di area tersebut. Kemudian, tunjukkan bahwa kita adalah penyewa yang bertanggung jawab dan bisa dipercaya. Kita juga bisa menawarkan untuk membayar sewa di muka atau melakukan perbaikan kecil di rumah sebagai imbalan atas penurunan harga sewa.
Apakah ada organisasi non-profit yang bisa membantu tunawisma mendapatkan tempat tinggal sementara, Mbak Sari?
Menurut aktivis sosial, Ibu Maya, ada beberapa organisasi non-profit yang fokus membantu tunawisma, seperti rumah singgah, tempat penampungan sementara, dan program bantuan makanan. Informasi tentang organisasi ini biasanya bisa didapatkan melalui dinas sosial setempat atau internet.