Inilah Temuan Studi Harvard, Indonesia Nomor Satu, Amerika Serikat Tertinggal, sungguh kabar yang menggembirakan

Rabu, 21 Mei 2025 oleh paiman

Inilah Temuan Studi Harvard, Indonesia Nomor Satu, Amerika Serikat Tertinggal, sungguh kabar yang menggembirakan

Studi Harvard: Indonesia Negara dengan Tingkat Kesejahteraan Tertinggi, Ungguli Amerika Serikat!

Foto: Warga menikmati suasana Car Free Day di Slamet Riyadi, Solo. Momen ini bertepatan dengan acara ngunduh mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Siapa sangka, Indonesia ternyata memiliki tingkat kesejahteraan (flourishing) yang paling tinggi di dunia! Kabar menggembirakan ini terungkap dalam studi terbaru yang dilakukan oleh Universitas Harvard. Bahkan, posisi Indonesia jauh mengungguli negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS).

Studi bertajuk "Global Flourishing Study" ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Mental Health. Penelitian ini melibatkan lebih dari 203 ribu responden dari 22 negara. Para responden dinilai berdasarkan berbagai aspek, termasuk kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, keamanan finansial, dan spiritualitas.

Hasilnya? Indonesia menduduki peringkat pertama dengan skor 8,3! Menyusul di belakangnya adalah Israel (7,87), Filipina (7,71), Meksiko (7,64), dan Polandia (7,55). Sementara itu, AS berada di peringkat ke-12, dan Inggris harus puas di posisi ke-20.

Temuan ini memberikan perspektif baru tentang definisi kesejahteraan. Para peneliti menekankan bahwa uang bukanlah segalanya. Kesejahteraan tidak hanya diukur dari kekayaan materi atau kesehatan fisik semata.

"Berkembang itu multidimensi, dan berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda," ungkap tim peneliti dalam studinya, seperti dikutip dari Daily Mail.

Mereka juga mencatat bahwa banyak negara maju memiliki skor tinggi dalam keamanan finansial. Namun, mereka seringkali tertinggal dalam aspek makna hidup, hubungan sosial, dan karakter pro-sosial.

Di sisi lain, Jepang menjadi negara dengan tingkat kesejahteraan terendah, dengan skor 5,89. Negara-negara lain yang berada di posisi terbawah adalah Turki (6,32), Inggris (6,79), India (6,87), dan Spanyol (6,9).

Salah satu faktor yang membuat Jepang tertinggal adalah minimnya interaksi sosial. Responden Jepang paling jarang menjawab 'ya' untuk pertanyaan tentang memiliki teman dekat. Sebaliknya, Indonesia unggul dalam aspek hubungan sosial dan pro-sosial, yang menciptakan keterhubungan dan komunitas yang kuat. Hal inilah yang menjadi salah satu kunci tingginya tingkat kesejahteraan di Indonesia. (dem/dem)

Ingin merasakan kesejahteraan seperti yang dirasakan masyarakat Indonesia? Tenang, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kualitas hidupmu. Yuk, simak tips berikut ini:

1. Jalin Hubungan Sosial yang Erat - Manusia adalah makhluk sosial, dan kita membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk merasa bahagia dan sejahtera. Luangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, teman, atau komunitas. Cobalah bergabung dengan klub atau organisasi yang sesuai dengan minatmu. Misalnya, ikut komunitas pecinta buku, kelompok olahraga, atau kegiatan sosial di lingkungan sekitar.

Dengan menjalin hubungan yang kuat, kita akan merasa lebih didukung dan tidak kesepian.

2. Temukan Makna dalam Hidup - Kesejahteraan bukan hanya tentang materi, tapi juga tentang memiliki tujuan dan makna dalam hidup. Apa yang membuatmu bersemangat? Apa yang ingin kamu capai? Cari tahu apa yang benar-benar penting bagimu, dan fokuslah untuk mewujudkannya. Misalnya, jika kamu peduli terhadap lingkungan, kamu bisa mulai mengurangi penggunaan plastik atau mengikuti kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekitar.

Dengan memiliki tujuan yang jelas, hidup akan terasa lebih bermakna dan memuaskan.

3. Lakukan Kegiatan yang Kamu Nikmati - Sempatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatmu senang dan rileks. Hobi, olahraga, atau sekadar bersantai sambil menikmati secangkir kopi bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Misalnya, jika kamu suka melukis, sisihkan waktu setiap minggu untuk berkarya. Atau jika kamu suka mendengarkan musik, buatlah playlist lagu-lagu favoritmu dan nikmati saat bersantai.

Dengan melakukan kegiatan yang kita nikmati, kita bisa merasa lebih bahagia dan bersemangat.

4. Berbuat Baik kepada Orang Lain - Membantu orang lain tidak hanya membuat mereka bahagia, tapi juga membuat kita merasa lebih baik. Lakukan kebaikan kecil setiap hari, seperti membantu tetangga yang kesulitan, memberikan senyuman kepada orang asing, atau menyumbangkan barang-barang yang tidak terpakai. Misalnya, jika kamu melihat seseorang kesulitan membawa barang belanjaan, tawarkan bantuanmu.

Dengan berbuat baik, kita bisa merasa lebih terhubung dengan orang lain dan memberikan dampak positif bagi dunia.

Menurut studi Harvard, mengapa Indonesia bisa menjadi negara dengan tingkat kesejahteraan tertinggi, padahal perekonomiannya tidak sekuat negara maju lainnya, seperti yang ditanyakan oleh Bambang?

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, "Studi ini menunjukkan bahwa kesejahteraan tidak hanya diukur dari indikator ekonomi semata. Nilai-nilai sosial, budaya, dan spiritual yang kuat di Indonesia, seperti gotong royong dan rasa kekeluargaan, memiliki peran penting dalam menciptakan kesejahteraan yang lebih holistik."

Apa saja faktor-faktor yang membuat Jepang memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah, seperti yang dikhawatirkan oleh Sakura?

Menurut Dr. Hiroshi Mikitani, seorang sosiolog dari Universitas Tokyo, "Salah satu faktor utama adalah tingginya tingkat isolasi sosial dan tekanan kerja di Jepang. Banyak orang Jepang merasa kesepian dan tertekan karena kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan menikmati hidup."

Bagaimana cara kita sebagai individu dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan kita sendiri, seperti yang ingin diketahui oleh Ani?

Menurut Najwa Shihab, seorang jurnalis dan aktivis sosial, "Kesejahteraan dimulai dari diri sendiri. Cari tahu apa yang benar-benar penting bagimu, dan fokuslah untuk mewujudkannya. Jalin hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitarmu, dan jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu membutuhkan. Ingat, kamu tidak sendirian."

Apakah keamanan finansial benar-benar tidak sepenting hubungan sosial dan makna hidup dalam menciptakan kesejahteraan, seperti yang dipertanyakan oleh Budi?

Menurut Dr. Chatib Basri, seorang ekonom, "Keamanan finansial tetap penting, tetapi bukan satu-satunya faktor penentu kesejahteraan. Memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan dasar memang penting, tetapi uang tidak bisa membeli kebahagiaan dan makna hidup. Keseimbangan antara keamanan finansial, hubungan sosial, dan makna hidup adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan yang sejati."

Apa yang bisa dipelajari negara-negara lain dari Indonesia tentang cara menciptakan masyarakat yang sejahtera, seperti yang ingin diketahui oleh Siti?

Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang cendekiawan Muslim, "Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan harmoni sosial. Negara-negara lain dapat belajar dari Indonesia tentang pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama, menghargai perbedaan, dan membangun masyarakat yang inklusif."