Inilah Skandal Proyek Fiktif Telkom Rp 431 Miliar Terungkap! Apa Dampaknya ke Harga Saham? simak selengkapnya.
Minggu, 18 Mei 2025 oleh paiman
Telkom Angkat Bicara Soal Dugaan Proyek Fiktif Rp 431 Miliar: Apa Dampaknya Bagi Investor?
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) akhirnya memberikan penjelasan terkait penyelidikan dugaan korupsi dalam pembiayaan proyek fiktif senilai Rp 431 miliar yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jakarta. Kasus ini memang cukup menghebohkan, apalagi Kejati telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka.
Ahmad Reza, Senior Vice President Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Indonesia, menegaskan bahwa perusahaan sepenuhnya mendukung proses hukum yang sedang berjalan. Ia menjelaskan bahwa dugaan korupsi ini justru terungkap berkat audit internal yang dilakukan Telkom sendiri, yang kemudian dilaporkan ke Kejati.
"Kasus ini terjadi antara tahun 2016 hingga 2018. Setelah kami melakukan audit internal, kami menemukan adanya indikasi ketidakberesan dan segera melaporkannya kepada Aparat Penegak Hukum (APH)," ungkap Reza dalam konferensi pers di Senyata Senopati, Jakarta Selatan, Jumat (16/5/2025).
Reza menambahkan bahwa Telkom terus berupaya meningkatkan penerapan prinsip good corporate governance (GCG) dalam seluruh operasionalnya. Hal ini, menurutnya, tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan yang tetap solid. Ia juga meyakinkan bahwa kasus ini tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan saham TLKM di pasar modal.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2024, Telkom berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 150 triliun, meningkat 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) konsolidasian mencapai Rp 75 triliun dengan margin 50%.
"Telkom sampai saat ini tetap tumbuh dengan baik. Kami terus berkomitmen menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dan fokus terhadap kontribusi positif," tegas Reza.
Juniver Girsang, Kuasa Hukum Telkom, menambahkan bahwa pelaporan dugaan korupsi ini merupakan wujud komitmen Telkom dalam mendukung program bersih-bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia menjelaskan bahwa penyimpangan tersebut dilaporkan tidak hanya ke Kejati, tetapi juga ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Laporan penyimpangan dari hasil audit internal juga kami lakukan pada kasus-kasus sebelumnya. Kami bersyukur Kejaksaan Tinggi sudah memfokuskan diri memproses penyimpangan ini, dan kami berterima kasih karena hasil internal audit tersebut sudah semakin terang ditindaklanjuti APH," jelas Juniver.
Bagaimana Kinerja Saham TLKM?
Berdasarkan data penutupan perdagangan RTI Business hari ini, Jumat (16/5/2025), saham TLKM justru menguat 3,01% ke harga Rp 2.740 per lembar saham. Bahkan, pada pembukaan perdagangan, saham TLKM sempat menyentuh harga tertinggi, yakni Rp 2.750 per saham.
Jika melihat data perdagangan sepekan terakhir, saham TLKM juga menunjukkan tren positif dengan penguatan sebesar 4,58%. Dalam sebulan terakhir, kinerja saham perseroan juga cukup baik, yakni menguat 12.76%. Selain itu, TLKM juga mencatatkan beli bersih (net buy) asing di semua pasar sebesar Rp 73,35 miliar hari ini.
Reza menjelaskan bahwa proses hukum di Kejati tidak secara langsung mempengaruhi pergerakan harga saham perseroan. Namun, ia mengakui bahwa pemberitaan yang tidak berimbang terkait kasus ini dapat memberikan kesan negatif terhadap Telkom. Ia menambahkan bahwa pergerakan harga saham TLKM saat ini lebih dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi global, terutama ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Mengingat 47,9% saham TLKM dimiliki oleh publik melalui perdagangan pasar saham.
Isu negatif yang menimpa perusahaan tempat kita berinvestasi tentu bisa membuat kita khawatir. Tapi jangan panik dulu! Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengelola investasi dengan bijak:
1. Lakukan Riset Mendalam - Sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham, pastikan kamu memahami betul kondisi perusahaan. Cari tahu apa saja dampak isu tersebut terhadap kinerja keuangan dan prospek perusahaan ke depannya. Misalnya, jika isu tersebut terbukti benar dan berdampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan, kamu mungkin perlu mempertimbangkan untuk mengurangi posisi sahammu.
Kamu bisa mencari informasi dari laporan keuangan perusahaan, berita terpercaya, atau analisis dari para ahli.
2. Diversifikasi Portofolio Investasi - Jangan hanya menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasimu ke berbagai sektor dan instrumen investasi yang berbeda. Dengan begitu, jika salah satu investasi mengalami kerugian, dampaknya tidak akan terlalu besar terhadap keseluruhan portofoliomu. Contohnya, selain saham, kamu bisa berinvestasi di obligasi, reksa dana, atau properti.
Prinsip diversifikasi ini akan membantu mengurangi risiko investasi secara keseluruhan.
3. Pertimbangkan Jangka Waktu Investasi - Apakah kamu berinvestasi untuk jangka pendek atau jangka panjang? Jika kamu berinvestasi untuk jangka panjang, fluktuasi harga saham dalam jangka pendek mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Namun, jika kamu berinvestasi untuk jangka pendek, kamu perlu lebih berhati-hati dan siap untuk mengambil tindakan jika diperlukan. Contohnya, jika kamu membutuhkan dana dalam waktu dekat, kamu mungkin perlu mempertimbangkan untuk menjual sebagian sahammu jika harga saham turun.
Sesuaikan strategi investasimu dengan tujuan keuanganmu.
4. Konsultasi dengan Penasihat Keuangan - Jika kamu merasa bingung atau tidak yakin dengan keputusan investasimu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional. Mereka dapat memberikan saran yang objektif dan membantu kamu membuat keputusan yang tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu. Contohnya, mereka dapat membantu kamu menganalisis kondisi perusahaan, menilai risiko investasi, dan membuat strategi diversifikasi yang optimal.
Penasihat keuangan dapat menjadi mitra yang berharga dalam mengelola investasimu.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan dugaan proyek fiktif ini, menurut Bapak Budi Santoso?
Menurut Bapak Darmin Nasution (Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), proyek fiktif merujuk pada proyek yang sebenarnya tidak pernah ada atau tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana awal, namun dana telah dicairkan untuk proyek tersebut. Hal ini tentu saja merupakan tindakan yang melanggar hukum dan merugikan negara.
Bagaimana Telkom bisa kecolongan dengan adanya dugaan korupsi ini, menurut Ibu Siti Aminah?
Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan RI), meskipun Telkom telah memiliki sistem pengawasan internal, celah korupsi tetap bisa terjadi jika tidak ada integritas dan transparansi dalam proses pengambilan keputusan. Penting untuk terus memperkuat sistem pengawasan dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memiliki komitmen untuk mencegah korupsi.
Apakah kasus ini bisa mempengaruhi kepercayaan investor terhadap Telkom, menurut Bapak Joko Purnomo?
Menurut Bapak Perry Warjiyo (Gubernur Bank Indonesia), kasus ini memang bisa memberikan sentimen negatif terhadap kepercayaan investor. Namun, jika Telkom mampu menangani kasus ini dengan transparan dan akuntabel, serta menunjukkan komitmen untuk memperbaiki sistem pengawasan internal, kepercayaan investor dapat dipulihkan.
Apa langkah yang seharusnya dilakukan Telkom saat ini, menurut Ibu Rina Kartika?
Menurut Bapak Erick Thohir (Menteri BUMN), Telkom harus bersikap proaktif dalam bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus ini secara tuntas. Selain itu, Telkom juga harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan internal dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Bagaimana cara investor ritel seperti saya menyikapi kasus ini, menurut Bapak Antonius Wijaya?
Menurut Bapak Lo Kheng Hong (Investor Saham), investor ritel sebaiknya tidak panik dan melakukan penjualan saham secara terburu-buru. Lakukan analisis mendalam terhadap dampak kasus ini terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Jika fundamental perusahaan masih kuat, kasus ini mungkin hanya memberikan dampak sementara. Namun, jika kasus ini menunjukkan adanya masalah serius dalam tata kelola perusahaan, investor perlu mempertimbangkan untuk mengurangi posisi saham.