Inilah Realita Jurusan Ilmu Komputer, Lulusan Banyak Nganggur, Kenapa Bisa? cari tahu jawabannya

Senin, 2 Juni 2025 oleh paiman

Inilah Realita Jurusan Ilmu Komputer, Lulusan Banyak Nganggur, Kenapa Bisa? cari tahu jawabannya

Jurusan Ilmu Komputer Tak Seindah yang Dibayangkan? Kok Bisa?

Dulu, banyak yang bilang kalau kuliah Ilmu Komputer itu jaminan masa depan cerah. Bayangkan saja, perkembangan teknologi, apalagi dengan hadirnya Artificial Intelligence (AI), seolah membuka pintu lebar-lebar bagi para lulusannya. Tapi, tunggu dulu! Realitanya, angka pengangguran di kalangan sarjana Ilmu Komputer justru mengalami peningkatan, bahkan di negara sekelas Amerika Serikat.

Data dari The Federal Reserve Bank of New York menunjukkan fakta yang cukup mengejutkan. Ilmu Komputer kini masuk dalam daftar jurusan kuliah dengan tingkat pengangguran tertinggi di AS, menduduki peringkat ke-7 dengan angka 6,1%. Wah, lumayan tinggi juga ya!

Penyebabnya? Salah satunya adalah gelombang PHK yang melanda industri teknologi. Perusahaan-perusahaan raksasa seperti Amazon dan Google pun ikut melakukan efisiensi, yang otomatis mengurangi peluang kerja bagi para fresh graduate. Jadi, persaingan semakin ketat, dan tidak semua lulusan bisa langsung mendapatkan pekerjaan impian.

Angka pengangguran ini memang masih sedikit di bawah jurusan seperti fisika (7,8%) dan antropologi (9,4%), tapi tetap saja menjadi perhatian. Apalagi, ada anggapan bahwa banyak lulusan Ilmu Komputer yang kurang memiliki kompetensi yang memadai.

"Setiap anak dengan laptop merasa mereka adalah Zuckerberg berikutnya, tetapi kebanyakan tidak dapat memiliki level kompetensi paling minimal sekalipun," kata Michael Ryan, seorang pakar keuangan, seperti dikutip dari Newsweek.

Lebih jauh lagi, teknik komputer, yang seringkali memiliki kurikulum yang mirip dengan ilmu komputer di banyak universitas, justru mencatatkan tingkat pengangguran yang lebih tinggi, yaitu 7,5%. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar tentang prospek karir di bidang ini. Bandingkan dengan jurusan seperti ilmu gizi, jasa konstruksi, dan teknik sipil, yang justru memiliki tingkat pengangguran terendah, berkisar antara 1% hingga 0,4%.

Menurut Bryan Driscoll, seorang konsultan SDM, jurusan ilmu komputer selama ini "dimanjakan dengan mimpi yang tidak sesuai kenyataan." Artinya, ekspektasi yang terlalu tinggi tidak sejalan dengan realita di lapangan. Jumlah lulusan yang membludak tidak sebanding dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia. "Utang mahasiswa yang besar, dan pasar yang lebih mengutamakan silsilah daripada potensi," imbuh Driscoll.

Laporan terbaru dari Oxford Economics, yang dikutip oleh CBS News, mengungkapkan bahwa lulusan baru yang menganggur menyumbang 12% dari kenaikan 85% tingkat pengangguran di AS sejak pertengahan 2023. Padahal, mereka hanya mewakili 5% dari total angkatan kerja. Ini menunjukkan bahwa masalah pengangguran di kalangan lulusan baru, khususnya di bidang teknologi, semakin serius.

Kesenjangan antara jumlah lulusan dan permintaan bisnis menjadi salah satu faktor utama. Sektor teknologi, yang selama ini menjadi incaran para sarjana Ilmu Komputer, ternyata tidak mampu menyerap semua lulusan yang ada. Selain itu, kemajuan teknologi, terutama di bidang AI, juga menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas pekerjaan jangka panjang bagi para profesional di industri ini. Otomatisasi dapat menggantikan beberapa pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

"Ada ketidaksesuaian antara permintaan bisnis dan pasokan tenaga kerja secara keseluruhan," kata Matthew Martin, ekonom senior AS di Oxford Economics. "Dan hal itu sangat terkonsentrasi di sektor teknologi."

Jadi, gimana dong biar kita sebagai lulusan Ilmu Komputer nggak jadi pengangguran? Tenang, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan biar lebih siap menghadapi dunia kerja:

1. Perdalam Spesialisasi yang Diminati - Jangan cuma belajar yang umum-umum aja. Coba fokus ke bidang yang benar-benar kamu suka dan kuasai. Misalnya, kalau kamu tertarik dengan cybersecurity, perdalam ilmu tentang network security, penetration testing, atau incident response. Dengan jadi ahli di bidang tertentu, kamu akan lebih menonjol di mata rekruter.

Contohnya, daripada cuma tahu dasar-dasar machine learning, coba fokus ke Natural Language Processing (NLP) kalau kamu tertarik dengan pengolahan bahasa alami.

2. Bangun Portofolio yang Menarik - Teori itu penting, tapi praktik jauh lebih penting. Buatlah proyek-proyek pribadi yang bisa menunjukkan kemampuanmu. Ini bisa berupa aplikasi web, aplikasi mobile, atau bahkan kontribusi ke proyek open source. Semakin banyak proyek yang kamu kerjakan, semakin bagus portfoliomu.

Misalnya, buat aplikasi sederhana untuk mencatat pengeluaran sehari-hari, atau buat website pribadi yang menampilkan hasil karyamu.

3. Aktif Mengikuti Sertifikasi Profesional - Sertifikasi bisa jadi bukti konkret bahwa kamu memiliki keahlian tertentu. Ada banyak sertifikasi yang bisa kamu ikuti, tergantung bidang yang kamu minati. Misalnya, sertifikasi dari Microsoft, Google, AWS, atau Cisco. Dengan memiliki sertifikasi, kamu akan lebih dipercaya oleh perusahaan.

Contohnya, kalau kamu tertarik dengan cloud computing, coba ikuti sertifikasi AWS Certified Cloud Practitioner atau Microsoft Azure Fundamentals.

4. Perluas Jaringan (Networking) - Jangan malu untuk berinteraksi dengan orang-orang di industri teknologi. Ikuti seminar, workshop, atau konferensi. Manfaatkan media sosial seperti LinkedIn untuk terhubung dengan profesional di bidangmu. Dengan memperluas jaringan, kamu akan lebih mudah mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan atau bahkan tawaran kerja.

Cobalah untuk menghadiri acara-acara yang diadakan oleh komunitas developer di kotamu, atau ikuti grup-grup LinkedIn yang relevan dengan bidangmu.

Apakah benar lulusan Ilmu Komputer sekarang susah cari kerja, menurut pendapat Bambang?

Menurut Budi Sutedjo, seorang pakar IT dari Universitas Indonesia, "Memang ada tantangan tersendiri bagi lulusan Ilmu Komputer saat ini. Persaingan semakin ketat, dan perusahaan mencari kandidat yang benar-benar kompeten dan siap kerja. Tapi, bukan berarti tidak ada harapan. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, lulusan Ilmu Komputer tetap bisa sukses di dunia kerja."

Jurusan apa yang sebaiknya diambil kalau mau kerja di bidang teknologi, menurut pendapat Siti?

Kata Najwa Shihab, seorang jurnalis dan tokoh publik, "Selain Ilmu Komputer, ada banyak jurusan lain yang relevan dengan bidang teknologi, seperti Teknik Informatika, Sistem Informasi, atau bahkan Matematika dan Fisika. Yang terpenting adalah minat dan kemampuanmu. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan passion-mu, dan jangan lupa untuk terus belajar dan mengembangkan diri."

Bagaimana cara meningkatkan skill agar lebih dilirik perusahaan, menurut pendapat Joko?

Menurut William Tanuwijaya, CEO Tokopedia, "Jangan pernah berhenti belajar! Ikuti kursus online, baca buku, atau ikut komunitas developer. Yang terpenting adalah terus mengasah kemampuanmu dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Perusahaan akan lebih tertarik dengan kandidat yang memiliki skill yang relevan dan up-to-date."

Apakah penting memiliki sertifikasi di bidang IT, menurut pendapat Ani?

Kata Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, "Sertifikasi itu penting, tapi bukan segalanya. Sertifikasi bisa menjadi nilai tambah, tapi yang lebih penting adalah kemampuanmu untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi. Jadi, jangan hanya fokus pada sertifikasi, tapi juga pada pengembangan skill dan pengalaman praktis."

Bagaimana cara membangun portofolio yang menarik, menurut pendapat Herman?

Menurut Achmad Zaky, Founder Bukalapak, "Buatlah proyek-proyek yang unik dan kreatif. Jangan hanya membuat aplikasi yang sudah banyak dibuat orang lain. Coba cari masalah yang ada di sekitarmu, dan buatlah solusi teknologi untuk masalah tersebut. Dengan begitu, portfoliomu akan lebih menonjol dan menarik perhatian perusahaan."

Apa saja skill yang paling dicari oleh perusahaan di bidang IT saat ini, menurut pendapat Lusi?

Menurut Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, "Saat ini, perusahaan di bidang IT sangat membutuhkan talenta yang memiliki skill di bidang data science, artificial intelligence, cybersecurity, dan cloud computing. Jika kamu memiliki skill di bidang-bidang ini, peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan akan semakin besar."