Inilah Rahasia Cara Kerja Sistem Mild Hybrid di Mobil Suzuki agar lebih hemat bahan bakar

Senin, 2 Juni 2025 oleh paiman

Inilah Rahasia Cara Kerja Sistem Mild Hybrid di Mobil Suzuki agar lebih hemat bahan bakar

Mengenal Lebih Dekat Sistem Mild Hybrid di Mobil Suzuki, Seperti Apa Cara Kerjanya?

Suzuki terus memperluas jajaran mobil hybridnya di Indonesia. Setelah sukses dengan Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid, dan Grand Vitara, kini hadir Suzuki Fronx yang juga mengusung teknologi serupa. Tapi, sebenarnya bagaimana sih cara kerja sistem mild hybrid yang menjadi andalan Suzuki ini?

Teknologi yang digunakan Suzuki adalah Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Sistem ini mengadopsi konsep mild hybrid, yang berarti menggabungkan mesin bensin konvensional dengan motor listrik kecil. SHVS pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2021 melalui Suzuki Ertiga Hybrid.

Kehadiran SHVS menjadi solusi menarik untuk mobil hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Menariknya, semua itu didapatkan tanpa mengorbankan kenyamanan berkendara yang menjadi ciri khas mobil Suzuki. SHVS dipilih karena dinilai paling efisien dari segi biaya, terutama untuk pasar negara berkembang seperti Indonesia.

Perbedaan mendasar antara SHVS dengan sistem hybrid lainnya seperti HEV (Hybrid Electric Vehicle) atau PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) terletak pada penggunaan motor listrik dan baterai. HEV dan PHEV menggunakan motor listrik bertenaga besar dan baterai berkapasitas tinggi. Sementara itu, SHVS hanya mengandalkan motor listrik kecil dan baterai ringan.

Konsekuensinya, biaya produksi SHVS menjadi lebih terjangkau dan perawatannya pun tidak jauh berbeda dengan mobil bermesin bensin biasa. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

"Teknologi hybrid SHVS ini adalah langkah awal dari kami. Karena kami butuh proses untuk mengedukasi konsumen ICE menjadi konsumen yang terelektrifikasi," ujar Deputy Managing Director Sales and Marketing 4W Suzuki Indomobil Sales (SIS), Dony Ismi Himawan Saputra.

Komponen Utama dan Cara Kerja SHVS

Sistem SHVS terdiri dari dua komponen utama, yaitu Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion.

  • Integrated Starter Generator (ISG): Berfungsi ganda sebagai motor penggerak dan pengganti alternator konvensional. ISG memberikan bantuan tenaga saat mobil berakselerasi, terutama pada kecepatan rendah. Hal ini meringankan beban kerja mesin, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.
  • Baterai Lithium-ion: Saat mobil melambat atau melakukan pengereman, ISG akan menangkap energi kinetik yang biasanya terbuang dan menyimpannya di baterai lithium-ion. Energi yang tersimpan ini kemudian digunakan kembali untuk membantu mesin saat akselerasi, terutama saat mobil mulai bergerak dari posisi diam atau saat menanjak (engine assist).

Selain itu, saat fitur Auto Start-Stop aktif, ISG menghidupkan mesin dengan lebih halus dan nyaris tanpa suara. Jauh berbeda dengan suara kasar yang biasanya terdengar pada sistem starter konvensional.

Baterai lithium-ion yang digunakan berukuran kecil, ringan, dan memiliki usia pakai yang panjang. Kombinasi ini menjadikan SHVS ideal untuk kendaraan harian yang membutuhkan efisiensi tinggi namun tetap praktis.

Keunggulan SHVS dari Sisi Perawatan

Salah satu keunggulan utama SHVS adalah biaya perawatan yang relatif terjangkau. Karena pada dasarnya sistem ini masih mengandalkan mesin bensin konvensional, konsumen tidak perlu khawatir dengan biaya tambahan yang signifikan seperti pada mobil listrik murni atau PHEV.

Sistem mild hybrid SHVS pada mobil Suzuki Anda dirancang agar tahan lama dan minim perawatan. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memastikan performanya tetap optimal dan umur pakainya lebih panjang. Yuk, simak tips berikut ini!

1. Rutin Servis Berkala - Ikuti jadwal servis berkala yang direkomendasikan oleh Suzuki. Pengecekan rutin akan membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini, sehingga kerusakan yang lebih besar bisa dihindari.

Pastikan teknisi memeriksa kondisi baterai lithium-ion dan komponen SHVS lainnya saat servis.

2. Gunakan Bahan Bakar yang Tepat - Gunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dapat mempengaruhi kinerja mesin dan sistem SHVS.

Biasanya, mobil dengan teknologi SHVS membutuhkan bahan bakar dengan oktan minimal RON 92.

3. Hindari Akselerasi dan Pengereman Mendadak - Kebiasaan mengemudi yang agresif, seperti akselerasi dan pengereman mendadak, dapat membebani sistem SHVS dan memperpendek umur pakai baterai lithium-ion.

Mengemudi secara halus dan konstan akan membantu menjaga efisiensi bahan bakar dan memperpanjang umur pakai komponen.

4. Perhatikan Indikator di Panel Instrumen - Perhatikan indikator yang terkait dengan sistem SHVS di panel instrumen. Jika ada lampu peringatan yang menyala, segera bawa mobil ke bengkel resmi Suzuki untuk diperiksa.

Jangan abaikan lampu peringatan, karena bisa jadi menandakan adanya masalah pada sistem SHVS.

5. Jaga Kebersihan Baterai Lithium-ion - Pastikan terminal baterai lithium-ion bersih dari korosi. Korosi dapat menghambat aliran listrik dan mempengaruhi kinerja baterai.

Bersihkan terminal baterai secara berkala dengan sikat kawat dan cairan pembersih khusus.

6. Hindari Parkir Terlalu Lama di Bawah Terik Matahari - Paparan suhu ekstrem dapat mempengaruhi kinerja dan umur pakai baterai lithium-ion. Usahakan untuk memarkir mobil di tempat yang teduh.

Jika terpaksa parkir di bawah terik matahari, gunakan penutup kaca depan untuk mengurangi panas yang masuk ke dalam kabin.

Apakah sistem SHVS pada mobil Suzuki membutuhkan perawatan khusus, Pak Budi?

Menurut Bapak Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI dan penggemar otomotif, "Sebenarnya, perawatan SHVS tidak jauh berbeda dengan mobil bensin biasa. Hanya saja, perlu diperhatikan kondisi baterai lithium-ion saat servis berkala. Pastikan teknisi yang menangani sudah terlatih dan memiliki pengetahuan tentang sistem hybrid."

Apakah performa mobil dengan SHVS akan menurun seiring waktu, Bu Ani?

Dr. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, pakar otomotif dari ITB, menjelaskan, "Performa sistem SHVS memang bisa sedikit menurun seiring waktu, terutama karena faktor usia baterai. Namun, penurunan ini biasanya tidak signifikan jika perawatan dilakukan dengan benar dan baterai diganti sesuai rekomendasi pabrikan."

Apakah aman menerjang banjir dengan mobil yang menggunakan teknologi SHVS, Mas Joko?

Menurut Rifat Sungkar, seorang pereli nasional, "Sebaiknya hindari menerjang banjir dengan mobil hybrid, termasuk yang menggunakan SHVS. Komponen kelistrikan pada sistem hybrid rentan terhadap air. Jika terpaksa menerjang banjir, pastikan ketinggian air tidak melebihi batas aman yang direkomendasikan pabrikan."

Apakah ada perbedaan biaya pajak antara mobil SHVS dengan mobil bensin biasa, Mbak Rina?

Menurut Royke Lumowa, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, "Saat ini, belum ada perbedaan signifikan dalam biaya pajak antara mobil SHVS dengan mobil bensin biasa. Namun, pemerintah sedang mempertimbangkan insentif pajak untuk kendaraan ramah lingkungan, termasuk mobil hybrid, di masa mendatang."

Bagaimana cara mengetahui apakah baterai lithium-ion pada mobil SHVS sudah mulai soak, Pak Herman?

Menurut Iwan Abdurahman, Workshop Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), "Tanda-tanda baterai lithium-ion mulai soak antara lain adalah penurunan efisiensi bahan bakar, berkurangnya tenaga saat akselerasi, dan sering munculnya indikator peringatan di panel instrumen. Jika mengalami gejala-gejala ini, segera periksakan mobil ke bengkel resmi Suzuki."